Awie Trans

Kamis, 11 September 2008

TUGAS FAAL MAHASISWA

Tugas MK : Fisiololgi Faal II
Semester : VIII
Dosen Pmbimbing : dr. H ABDURRACHMAN, M. Kes
Nama Mahasiswa : Abdullah
NIM : 02410001

Jawaban:
1. Setelah mengetahui beberapa indikasi dan efek dari penyakit stroke yang dalami oleh wanita usia 70 tahun, kemudian dia mengalami kesulitan memahami bahasa tulisan (aleksia) dan diapun tidak lagi bisa menulis atau istilahnya (agrafia). Ada kemungkinan menurut pemahaman kami adalah wanita tersebut pada saat stroke mengalami kerusakan diwilayah girus anguralis. Kerusakan di area kusus di samping lobus frontalis selalu disertai dengan ketidak normalan bicara yang dinamakan afesia ekspresif (Broca: 1860).
Seseorang yang mengalami kerusakan pada daerah ini akan mengalami kesulitan di dalam mengucap dengan benar dan tepat dan berbicara secara lambat dan sulit. Namun individu tersebut belum mengalami kesulitan dalam memahami bahsa lisan ataupun leter, kerusakan di area broca mengganggu produksi bicaa akan tetapi memiliki efek yang lebih kecil ada system pemahaman bahasa lisan dan dalam tulisan. Daerah wernickc yang rusak akan merusak semua aspek pemahaman bahsa, tetapi seseorang dapan mengerti kata dengan tepat. Kerusakan pada ginus anguralis tidak akan mampu membaca akan tetapi tidak bermasalah dalam pemahaman pembicaraan atau percakapan.
Jika kerusakan itu di area anditorius orang akan mampu membaca dan berbicara tetapi ia tidak mampu memaami bahsa lisan. Dengan demikian wanita yang sakit stroke seperti dalam soal itu menurut pemahaman kami adalah mengalami kerusakan pada wilayah ginus anguralis yang terletak pada kortexs broca yang berfungsi sebagai untuk menyusun kata dan kalimat dalam berbicara. Kusus kortexs broca ini berfungsi untukmenyusun kata dan kalimat dalam bicara. Kortexs broca berada di daerah otak depan samping kiri dan berada di depan lubus temporalis. Inti atau pusatnya wilayah ini men yebankan orang kehilangan kemampuan unutk bicara walaupun masih mampu menangkap pembicaran orang lain (I Masud 1999:35).
2. Nukleus talamus, dimana nucleus talamus ini yang akan terbagi lagi menjadi nucleus-nukleus yang berproyeksi secara dif us ke suluruh korteks dan nucleus-nukleus yang berproyeksi ke bagian-bagian neokorteks dan system limbic spesifik yang ketika ini kena bentur maka secara otomatis tingkat kesadara dari individu akan tergangu.
3. dari beberapa kasus yang sering di muat dalam Koran Jawa Pos yang biasanya dipandu olah dr. Boyke, banyak menyebutkan contoh beberapa kasus fisiologi ataupun lebih sepesifik dalam hubungannya dengan seks. Di antaranya adalah adanya kasus dari seorang wanita yang haidnya tidak lancer, ejakulasi dini yang di sebabkan stress ataupun kecapekan, dari kondisi psikis seseorang yang tidak stabil akan dapat merubah hormone atau kondisi fisik yang akan berefek pada system-sistem dan fungsi anatomi.
4. Perbedan dari fungsi syaraf simpatis dan para simpatis, syaraf para simpatis mengurus konstruksi pupil berjalan dengan nukleusokulomotorius dan bersinaps di gunglion siliare yang terdapat di dalam orbita dan mempersarati pupil. Saaf ini juga mengurus sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, dan kelenjar submandibularis. Serta kelnejar mukosa rongga hidung. Secara umum saraf para simpatis berfungsi mengurus miksi dan dejekasi, vesika usiraria, kolon desendens, sigmoideum dan rectum yang mendapat persaratan dari bagian sacral.
Dalam bunya syaifudin 2002:279, Saraf simpatis mengurus persaratan semua alat-alat yang berada di dalam rongga abdomen. Saraf torakal menurus jantung dan paru-paru. Kerja saraf ini berbalik dengan kerja saraf parasimpatis, perbedaan yang paling mencolok adalah saraf simpatis adalah mengontrol aliran darah dari pembuluh darah dan sraf parasimpatis mempersarati setiap organ menuju pembuluh darahnya.

5. Aksis hipotolamus hipofisis adalah merupakan reaksi yang terjadi di dalam kelenjar endokrin, reaksi antara hipotalamus dan hipofisis ini berfungsi untuk mempertahankan tekanan darah dan mempertahankan hidup. Apa bila orang sedang dalam pososi marah , hipotalamus dan hipofisis dengan sendirinya akan melakukan reaksi yang disebut dengan aksis hipotalamus hipofisis.

Tidak ada komentar:

Logo LENSA Komunika