Awie Trans

Kamis, 11 September 2008

Struktur dan Pertumbuhan Tulang Sampai Defisiensi Insulin Diabetes

BAB I
TULANG DAN KALSIUM PATOFISIOLOGI OSTEOPOROSIS
PENGOBATAN OSTEOPOROSIS INFO PRODUK REFERENSI

TULANG
Tulang normal terdiri dari lapisan tulang padat yang mengelilingi lempengan dan serabut tulang (tulang berongga) yang diselingi sumsum tulang. Ketebalan lapisan luar yang padat ini berbeda-beda pada setiap bagian rangka, sebagai contoh tulang tengkorak dan tulang anggota tubuh jauh lebih besar dibandingkan tulang belakang. Kekuatan rangka terutama dihasilkan oleh tulang padat ini, namun tulang berongga juga ikut berperan penting.
Penyusun utama tulang sesungguhnya adalah mineral tulang yang mengandung kalsium (Ca) & fosfor (P), dan protein yang disebut kolagen. Struktur tulang mirip beton untuk bangunan atau jembatan. Komponen kalsium dan fosfor membuat tulang keras dan kaku mirip semen, sedang serat-serat kolagen membuat tulang mirip kawat baja pada tembok.
Tulang adalah jaringan hidup yang harus terus diperbaharui untuk menjaga kekuatannya. Tulang yang tua selalu dirusak dan digantikan oleh tulang yang baru dan kuat. Bila proses ini, yang terjadi di permukaan tulang (peremajaan tulang) tidak terjadi, rangka kita akan rusak karena keletihan ketika kita masih muda. Ada 2 jenis sel utama dalam tulang, yakni osteokiast (yang merusak tulang) dan osteoblast (yang membentuk tulang baru). Kedua sel ini dibentuk dalam sumsung tulang.

KALSIUM
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat didalam tubuh manusia. Kira-kira 99% kalsium terdapat di dalam jaringan keras yaitu pada tulang dan gigi. 1% kalsium terdapat pada darah, dan jaringan lunak. Tanpa kalsium yang 1% ini, otot akan mengalami gangguan kontraksi, darah akan sulit membeku, transmisi saraf terganggu, dan sebagainya.
Untuk memenuhi 1% kebutuhan ini, tubuh mengambilnya dari makanan yang dimakan atau dari tulang. Apabila makanan yanag dimakan tidak dapat memenuhi kebutuhan, maka tubuh akan mengambilnya dari tulang. Sehingga tulang dapat dikatakan sebagai cadangan kalsium tubuh. Jika hal ini terjadi dalam waktu yang lama, maka tulang akan mengalami pengeroposan tulang.

Penyerapan dan Pembuangan
Kemampuan absorpsi (penyerapan) kalsium lebih tinggi pada masa pertumbuhan dan menurun pada proses menua. Absorpsi pada laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan pada semua golongan usia. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi absorbsi kalsium, di antaranya kelarutan kalsium dalam air dan jenis makanan yang dimakan bersama dengan kalsium. Makanan tertentu menyebabkan pengendapan kalsium sehingga kalsium menjadi sulit diabsorpsi. Kalsium yang tidak diabsorpsi akan dikeluarkan dari tubuh. Pengeluaran ini melalui lapisan kulit, kuku, rambut, keringat, urine dan feses.

Faktor-faktor yang meningkatkan Absorpsi Kalsium
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan absorpsi kalsium adalah:
1. Tingkat kebutuhan
Peningkatan kebutuhan terjadi pada pertumbuhan, masa kehamilan, menyusui, defisiensi kalsium.
2. VitaminD
Vitamin D merangsang absorpsi kalsium melalui langkah-langkah kompleks. Vitamin D meningkatkan absorpsi pada mukosa usus dengan cara merangsang produksi protein-pengikat kalsium
3. Asam kiorida
Asam Kionida yang dikeluarkan oleh lambung membantu absorpsi kalsium dengan cara menurunkan pH di bagian atas usus halus.
4. Makanan yang mengandung lemak.
Lemak meningkatkan waktu transit makanan melalui saluran cerna, dengan demikian memberikan waktu lebih banyak untuk absorpsi kalsium.

Faktor-faktor yang menghambat absorbsi kaslium
1. Kekurangan vitamin D bentuk aktif
2. Makanan yang mengandung asam oksalat seperti bayam dan sayuran lain
3. Makanan tinggi serat karena mempercepat waktu transit makanan di dalam saluran cerna.

Pengendalian Kalsium dalam Darah
Yang mengatur kadar kalsium dalam darah adalah hormon Paratiroid, tirokalsitonin dan kelenjar tiroid dan vitamin D. Hormon paratiroid dan vitamin D meningkatkan kalsium darah dengan cara sebagai berikut:
a. Vitamin D merangsang absorpsi kalsium oleh saluran cema
b. Vitamin D dan horinon paratiroid merangsang pelepasan kalsium dan tulang ke dalam darah.
c. Vitamin D dan hormon paratiroid menunjang reabsorpsi kalsium di dalam ginjal.

Sumber Kalsium
o Sayur-sayuran hijau (bayam, brokoli, sawi)
o Ikan teri kering
o Udang kering
o Tahu
o Kacang-kacangan
o Salmon, sardine
o Susu & hasil olahannya

Fungsi Kalsium
o Membentuk serta mempertahankan tulang dan gigi yang sehat
o Mencegah osteoporosis
o Membantu proses pembekuan darah dan penyembuhan luka
o Menghantarkan signal ke dalam sel-sel saraf
o Mengatur kontraksi otot
o Membantu transport ion melalui membran
o Sebagai komponen penting dalam produksi hormon dan enzim yang mengatur proses pencemaan, energi dan metabolisme lemak

Gejala Kekurangan Kalsium
1. Gangguan pertumbuhan
2. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh
3. Kekejangan otot

Gejala Kelebihan Kalsium
Kelebihan kalsium tejadi apabila mengkonsurnsi kalsium sebesar 2500 mg/han. Kelebihan kalsium dapat menyebabkan terjadinya bath ginjal atau gangguan ginjal, konstipasi (susah buang air besar)

Angka Kecukupan Harian menurut Widyakarya ANGAN DAN Gizi LIPI 1998
- Bayi 300-400 mg
- Anak-anak 500 mg
- Remaja 600-700 mg
- Dewasa 500-800 mg
- Ibu hamil dan menyusui +400 mg

SERI KERANGKA TUBUH MANUSIA
Kerangka Tubuh Manusia
Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang pendek. Lalu, apa fungsi kerangka bagi manusia ? Fungsinya diantaranya adalah:
- Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh
- Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya
- Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru
- Untuk bergerak ketika dikehendaki otot
- Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.

Jenis-jenis Tulang
Tulang dikelompokkan menurut bentuknya menjadi :
- Tulang pipa
Contohnya tulang paha
- Tulang pendek
Contohnya tulang pergelangan
- Tulang pipih
Contohnya tulang bahu
- Tulang tak beraturan
Contohnya tulang rahang

Susunan Tulang Pipa
a. Epiphysis (kepala)
b. Metaphysis (batang)
c. Periosteum: lapisan tipis
d. Tulang yang keras dan pekat
e. Bagian yang lembut seperti spon
f. Rongga sumsum
g. Cartilage (tulang rawan)

Nama-nama Tulang pada Tubuh
1. Cranium (tengkorak)
2. Mandibula (tulang rahang)
3. Clavicula (tulang selangka)
4. Scapula (tulang belikat)
5. Sternum (tulang dada)
6. Rib (tulang rusuk)
7. Humerus (tulang pangkal lengan)
8. Vertebra (tulang punggung)
9. Radius (tulang lengan)
10. Ulna (tulang hasta)
11. Carpal (tulang pergelangan tangan)
12. Metacarpal (tulang telapak tangan)
13. Phalanges (ruasjari tangan danjari kaki)
14. Pelvis (tulang panggul)
15. Femur (tulang paha)
16. Patella (tulang lutut)
17. Tibia (tulang kering)
18. Fibula (tulang betis)
19. Tarsal (tulang pergelangan kaki)
20. Metatarsal (tulang telapak kaki)

Sudahkah kamu tahu ?
Tulang yang terkuat
Femur atau tulang paha biasanya dapat menyangga 30 kali berat seorang manusia.

Tulang yang terkecil
Tulang terkecil di dalam tubuh manusia ialah tulang sanggurdi (di dalam telinga) panjangnya hanya 2,6 – 3,4 mm

Tulang yang Terpanjang
Tulang paha ialah tulang terpanjang di dalam tubuh manusia. Pada umunya panjang tulang paha pada pria dengan rata-rata tinggi 175 cm ialah 48 cm.

Kesimpulan Tulang
Osteoporosis atau kekeroposan tulang adalah kondisi dimana tulang menjadi tipis, keropos, rapuh dan mudah patah. Kondisi ini terjadi sebagai akibat berkurangnya massa tulang (disebut osteopenia).

Puncak masa tulang terjadi sampai umur 30 tahun. Makanya depositi kalsium harus disiapkan sedini mungkin, agar saat kondisi puncak itu datang, kondisi tulang kita tetap bagus. Begitu memasuki usia 35 tahun, kecepatan pembentukan massa tulang lebih lambat ketimbang yang rusak. Tak hanya rupiah saja yang harus dikelola, tapi tulang juga.

Wanita memiliki kemungkinan lebih besar terkenan osteoporosis karena faktor hormonal, yaitu berkurangnya hormone estrogen begitu memaski masa menopause. Bukan hanya fakto kekurangan kalsium dan vitamin D yang memicu terjadinya osteoporosis. Faktor genetic, pengobatan untuk sakit astma, gangguan fisiologi, kafein, rokok, alcohol dan kurang olahraga bisa menjadi pemicu lainnya.

Abnormalitas
Massa kalsium dalam tulang mencapai puncaknya pada usia 35 tahun, setelah it uterus menurun yang berarti pula osteoporosis mulai mengancam. Bahkan proses degenerasi dikatakan lebih awal lagi, sehingga di usia 20 – 30-an hendaknya mulai bersiap-siap menjaga kondisi tulang.

Kekurangan kalsium dalam tulang memang merupakan proses alami yang sulit dihindari sejalan dengan bertambahnya umur. Semakin tua, semakin cepat tumbuh menyerap kalsium dari tulang sebelum sempat digantikan.

Begitu wanita mencapai usia menapouse, maka semakin menurun pula kadar kalsium dalam tulang. Diduga hal ini berkaitan erat dengan kemampuan tubuh mensekresi (menghasilkan) hormone ekstrogen. Hormon ini bekerja secara tidak langsung melalui pengaturan produksi hormon lainnya berdasarkan fungsi masing-masing. Pada wanita dewasa yang sehat sekresi hormone kalsitonin juga dipengaruhi oleh adanya hormone ekstrogen. Jadi, dengan menurunnya sekresi estrogen ini, pengendalian sekresi kasitonin pada sel padarafolikuler tiroid menjadi terganggu. Maka pengeroposan tulang lebih cepat terjadi pada wanita menopause.

Penyakit Tulang
Bila kelenjar paratiroid tidak menyekresikan hormone patatiroid dalam jumlah cukup, reabsorpsi osteositik dari kalsium yang dapat bertukar akan menurun dan osteoklas menjadi inaktif seluruhnya. Reabsorpsi kalsium dari tulang menjadi sangat tertekan sehingga kadar kalsium dalam cairan tubuh menurun. Karena kalsium dan fosfat tidak diabsorbsi dari tulang, tulang biasanya tetap kuat.
Bila kelenjar paratiroid tiba-tiba diangkat, kadar kalsium dalam darah turun dari nilai normal 9.4 menjadi 6 sampai 7 mg/dll dalam waktu 2 sampai 3 hari dari konsentrasi fosfat dalam darah dapa menjadi berlipat ganda.

Pengobatan Hipoparatiroidisme
Hormone Paratiroid (Parathormon). Hormon paratiroid biasanya digunakan untuk mengobati hipoparotiroidisme. Karena pemakaian hormon ini, karena efek hormone berlangsung paling lama selama beberapa jam, dan karena kecendrungan tubuh mengembangkan imunitas tubuh melawan hormon, mengakibatkan hormon secara progresif makin kurang efektif, sehingga pengobatan hipoparatiroidiisme dengan hormon paratiroid jarang dimukan dalam pengobatan saat ini.
Pengobatan dengan Vitamin D dengan Kalsium. Pemberian dalam jumlah vitamin yang sangat besar, sebanyak 100.000 unit sampai 2 gram akan dapat menjaga konsentrasi ion kalsium dengan kisaran normal.

Hiperparatiroidisme
Penyebab Hiperparatiroidisme biasanya adalah tumor dari salah satu kelenjar paratiroid. Hiperparatiroidisme menyebabkan aktivtas osteoklastik yang berlebihan dalam tulang. Penyakit tulang pada Hiperparatiroidisme.

Pada Hiperparatiroidisme yang berat, absopsi osteoklastik dengan cepat jauh melebihi pengendapan osteoblastik dan tulang dapat dimakan hampir semuanya. Seorang penderita hiperparatiroidisme sering mencari pengobatan akibat patah tulang.

Faktur yang multiple dari tulang yang sudah lemah dapat disebabkan hanya oleh trauma yang ringan, terutama bila kista terbentuk. Penyakit tulang kistik akibat hiperparatiroidisme disebut osteitis fibrosa kistika.

Aktivitas osteoblastik pada tulang juga sangat meningkat sebagai suatu usaha untuk membentuk tulang baru dalam jumlah cukup untuk menggantikan tulang tua yang diabsorbsi oleh aktivitas osteoklastik.
Penyakit Rickets
Efek penyakit rickets pada tulang. Selama terjadi penyakit rickets yang alam, kompensasi peningkatan sekresi hormon paratiroid yang nyata akan menyebabkan absorpsi osteoklastik yang belebihan dari tulang.
Osteoblas ini menjadi dasar timbulnya banyak sekali osteoid yang tidak berkalsifikasi sebab kadar ion kalsium dan fosafatnya tidak cukup. Osteoid yang baru dibentuk, tidask terkalsifikasi, dan lemah secara bertahap menggantikan tulang yang lebih tua yang telah direabsorbsi.

Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit tulang paling umum pada orang dewasa, terutama pada usia tua. Osteoporosis merupakan jenis penyakit yang berbeda dengan ostomalasia dari rickets, penyakit ini lebih disebabkan oleh berkurangnya matriks organic daripada kelainan kalsifiaksi tulang. Pada osteoporosis aktivitas osteoblstik pada pengendapan tulang menurun. Penyebab berkurangya tulang ini adalah karena aktivitas osteoklastik yang belebihan.
Sebagai besar penyebab osteoporosis adalah :
1. kurangnya stres fisik terhadap tulang karena tidak aktif.
2. malnutrisi yang berlebihan sehingga tidak dapat dibentuk matriks protein yang cukup.
3. kurangnya vitamin C, yang diperlukan untuk sekresi bahan-bahan intraselular oleh seluruh sel, termasuk osteblas.
4. kurangnya sekresi estrogen pada masa postmenopause, sebaba estrogen itu mempunyai aktivitas perangsang osteblas.
5. pada usia tua, di mana hormon pertumbuhan dan faktor-faktor pertumbuhan lainnya sangat berkurang ditambah dengan kenyataan bahwa banyak fungsi anabolik protein buruk, sehingga matriks tulang tidak dapat diendapkan dengan baik.
6. penyakit Cushing, karena glukokortikoid yang disekresikan pada penyakit ini jumlahnya banyak sekali sehingga menyebabkan berkurangnya pengendapan protein di seluruh tubuh, dan meningkatkan katabolisme protein dan juga mempunyai efek khusus menekan aktivitas osteoblastik.

BAB II
PANKREAS

Pankreas adalah kelenjar majemuk bertandan, strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah. Panjangnya kira-kira lima belas sentimeter, mulai dari duodenum sampai lima, dan dilukiskan sebagai terdiri atas tiga bagian.
Kepala pakreas yang paling lebar, terletak kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan duodenum, dan yang praktis melingkarinya. Badan pancreas merupakan bagian utama pada organ itu dan letaknya di belakang lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama.
Ekor pancreas adalah bagian yang runcing di sebelah kiri, dan sebenarnya menyentuh limpa.

Jaringan pancreas terdiri atas lobula daripada sel sekretori yang tersusun mengitari saluran-saluran halus. Saluran-saluran ini mulai dari persambungan saluran-saluran kecil dari lobula yang terletak di dalam ekor pancreas dan berjalan melalui badannya dan kiri ke kanan.

Fungsi
Pankreas dapat disebut sebagai organ rangkap, mempunyai dua fungsi. Fungsi exocrine dilaksanakan oleh sel sekrotori lobulanya, yang membentuk getah pankreas dan yang berisi enzim dan eletrolit. Cairan pencerna itu berjalan melalui saluran exkrotori halus dan akhirnya dikumpul oleh dua saluran, yaitu yang utama disebut duktus Wirsungi dan sebuah saluran lain, yaitu duktus santorini, yang masuk ke dalam duodenum. Saluran utama bergabung dengan saluran empedu di Ampula Vater.

Kepulauan Lengarhans
Membentuk orgatn endokrin yang menyekresikan insulin, yaitu sebuah homron antidiabetika, yang diberikan dalam pengobatan diabetes. Insulin ialah sebuah protein yang dapat turut dicernakan oleh enzim-enzim pencerna protein dank arena itu tidak diberikan melalui mulut melainkan dengan suntikan subkutan. Insulin mengendalikan kadar glukosa dan bila digunakan sebagia pengobatan dalma hal kekurangan seperti pada diabetes, ia memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengosorpsi dan menggunakan glukosa dan lemak.

Catatan Klinik
Defisiensi (kekurangan) insulin mengakibatkan hiperglikemia, yaitu kadar gula darah yang tinggi, turunnya berat badan, lelah dan poliuria (sering buang air kecil), disertai haus, lapar, kulit kering, mulut dan lidah kering. Akibatnya juga ketosis serta asidosis dan kecepatan bernafas bertambah.
Keadaan selbaiknya ialah hipoglikemia, atau kadar gula darah rnedah, dapat terjadi sebagai akbiat kelebihan dosis insulin, atau karena pasien tidak makan makanan (atau muntah barangkali) sesudah suntikan insulin, sehingga kelebihan insulin dalam rahnya menyebakan koma hipoglikemia.
Demikianlah maka koma pada seorang pasien dengan diabetes dapat disebabkan tidak adanya insulin, atau terlampu banyak insulin (koma hipoglikemia) yang diobati dengan glokosa.

Sebelumnya ada baiknya kita kembali melihat apa sih Fungsi Pankreas itu?. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin. Kelenjar Eksokrin menghasilkan sekret yang mengandung enzim yang dapat menghidrolisis protein, lemak, dan karbohidrat; sedangkan Endokrin menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang memegang peranan penting pada metabolisme karbohidrat. Ketika kita makan, partikel-partikel makanan gula diserap ke dalam aliran darah dan usus kecil. Pada saat gula memasuki alirah darah, secara bersamaan pankreas mengeluarkan insulin masuk ke dalam darah sehingga dengan bantuan insulin gula memasuki sel-sel tubuh yang membutuhkannya. Apabila gula darah meningkat diperkirakan penderita mengidap penyakit diabetes melitus (kencing manis) akibat pankreas tidak mampu menghasilkan hormon insulin atau ketika sel-sel tubuh menjadi tidak responsif terhadap insulin. Jadi secara umum makanan yang dapat meningkatkan fungsi pankreas adalah makanan dengan kandungan gizi seimbang artinya tidak terlalu banyak mengandung karbohidrat, lemak, dan protein. Atur porsi dan jadual makan agar tidak melebihi kebutuhan energi. Perbanyak makan makanan yang kaya serat, vitamin dan mineral, misalnya sayuran dan kacang-kacangan.

Tidak ada komentar:

Logo LENSA Komunika