tag:blogger.com,1999:blog-39313686396211765162024-03-13T15:15:32.367-07:00LENSA ASKEPSelamat Datang Para Mahasiswa Keperawatan dan Juga teman sejawat
Salam SuksesAbdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.comBlogger76125tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-54140033058847431352014-01-29T07:11:00.000-08:002014-01-29T07:11:53.775-08:00ANALISIS KEBUTUHAN SDM di RUMAH SAKIT
Pendahuluan
Dewasa ini, pelayanan kesehatan di rumah sakit telah menjadi ladang untuk berbisnis. Bisnis pelayanan kesehatan ini mempunyai prospek yang menjanjikan di masa depan karena masih banyak yang bisa dikembangkan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia.
Menurut sttistik Depkes, 250.000 orang bekerja di rumah sakit di Indonesia yang berarti , jika dihitung dengan keluarganya, lebih kurang 1 juta manusia menggantungkan nasibnya pada pelayanan rumah sakit. Pertumbuhan angka ini tentu akan cepat pada 20 tahun yang akan datang.
Karena itulah bisnis rumah sakit di Indonesia pada saat ini diincar oleh pemodal dari dalam dan luar negeri, khususnya karena masih ada lubang besar yang harus diisi dalam kebutuhan pelayanan orang sakit di negeri ini.
Semakin maju dunia bisnis rumah sakit, maka persaingan pun tak terelakkan lagi. Agar tetap bisa eksis, rumah sakit harus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit membutuhkan sistem manajemen yang tepat. Bukan hanya manajemen pelayanan medik dan manajemen administrasi, manejemen SDM pun harus diberi perhatian khusus.
Seperti yang kita ketahui, dalam lingkup rumah sakit, SDM yang banyak dipekerjakan adalah tenaga keperawatan. Untuk itu, pihak rumah sakit harus mampu memanage tenaga keperawatan yang ada, termasuk jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan dalam rumah sakit.
Di Indonesia, rumah sakit terbagi dalam beberapa jenis, antara lain : Rumah Sakit Tipe A, B, C, D, Madya, Swasta, Pratama, dll.
Beberapa contoh rumah sakit tipe A yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, antara lain :
• RS. Dr. Hasan Sadikin, Jl. Pasteur No. 38 Bandung, Jawa Barat
• RS. Syaiful Anwar, Jl. Agung SupraptoNo. 2, Malang, Jatim
• RS. Cipto Mangunkusumo, Jl. Diponegoro No. 71, Jakpus
• RS. Dr.Wahidin Sudiro Husodo, Jl. Jl. Perintis Kemerdekaan km. 14, Makassar
• RS. Mediros, JL. Perintis Kemerdekaan Kav 149, Jakpus
• RSUD. Dr. Soetomo, Jl. Mayjend. Prof. Dr. Moestopo No. 6, Surabaya
• RSJ. Bandung, Jl. LL RE Martadinata 11 Bandung
• RSJ. Jakarta, Jl. Dr. Latumeten No 1, Jakarta
• RSJ. Ujung Pandang, Jl. Satando, Ujung Pandang
• RSJ. Banda Aceh, Jl.Kakap 25, Banda Aceh
• RSJ. Medan, Jl. Tali Air 25, Medan
• RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi, Jl. Dr. Semeru No. 144, Bogor
• RSJ. Semarang, Jl. Brigjen Sudiarto, Semarang
• RSJ. Padang, Jl.Ulu Gadut, Padang
• RSJ. Lawang, Jl. Jend. Ahmad Yani, Lawang, Jatim
• RSJ. Menur, Jl. Menur 120, Surabaya
• RSJ. Magelang, Jl. Ahmad Yani 169, Magelang
• RSJ. Surakarta, Jebres, Surakarta
Pembahasan
Tenaga keperawatan merupakan sumber daya manusia terbanyak dalam rumah sakit, karena itu telah sepantasnya memperoleh perhatian khusus dari pihak rumah sakit. Diperlukan sistem manajemen yang baik untk mengatur tenaga keperawatan di rumah sakit, termasuk menentukan jumlah tenaga keperawatan yang bekerja dalam suatu rumah sakit.
Teori / rumus yang digunakan
Tenaga keperawatan yang dibutuhkan dalam sebuah rumah sakit dapat di hitung menggunakan beberapa cara, antara lain :
1. Cara Rasio
Cara ini menggunakan jumlah tempat tidur sebagai denominator personal yang diperlukan. Sehingga dapat diketahui perbandingan antara tenaga perawatan dan jumlah tempat tidur yang ditangani.
Cara ini memiliki standarisasi berdasarkan surat keputusans menkes R.I No. 262 tahun 1979 mengenai ketenagaan rumah sakit, denganstandar sebagai berikut :
1. RS tipe A & B
TM/TT = 1 / (4-7), TPP/TT = (3-4) / 2, TPNP/TT = 1 / 3, TNP/TT = 1 / 1
2. RS tipe C
TM/TT = 1 / 9, TPP/TT = 1 / 1, TPNP/TT = 1 / 5, TNP/TT = 3 /4
3. RS tipe D
TM/TT = 1 / 15, TPP/TT = 1 / 2, TPNP/TT = 1 / 6,TNP/TT = 2 / 3
4. RS Khusus = Disesuaikan
Ket :
TM : Tenaga Medis
TT : Tempat tidur
TPP : Tenaga Para Medis Perawatan
TPNP : Tenaga Para Medis Non Perawatan
TNP : Tenaga Non Medis
2. Cara Need
Cara ini berdasarkan kebutuhan beban kerja yang diperhitungkan sendiri dan memenuhi standar profesi. Menghitung kebutuhan perawat dengan cara ini membutuhkan gambaran mengenai jenis pelayanan yang diberikan kepada klien selama di rumah sakit. Mulai dari pelayanan di bagian pendaftaran, pemeriksaan dokter, pemeriksaan asisten dokter, penyuluhan, hingga laboratorium.
Hudgins (1992) memberi standar waktu yang dibutuhkan agar pelayanan pasien berjalan baik, yaitu :
Tugas Lama Waktu untuk Pasien (menit)
Baru Lama
Pendaftaran 3 4
Pemeriksaan Dokter 15 11
Pemeriksaas Asisten Dokter 18 11
Penyuluhan 51 0
Laboratorium 5 7
3. Cara Demand
Cara ini berdasarkan semua kegiatan yang nyata dilakukan oleh perawat di rumah sakit. Menurut Tutuko (1992), setiap klien yang masuk ruang gawat darurat dibutuhkan waktu sebagai berikut :
* Untuk kasus gawat darurat : 86,31 menit
* Untuk kasus mendesak : 71,28 menit
* Untuk kasus tidak mendesak : 33,09 menit
4. Teori Gillies (1989)
Teori ini dikemukakan oleh Gillies (1989) yang merumuskan tenaga keperawatan di satu unit perawatan. Cara ini berdasarkan jumlah jam perawatan per tahun per jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun.
Dengan rumus :
H = F/G = (AxBxC)/(xE)
Ket :
A = rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B = rata-rata jumlah pasien/hari
C = jumlah hari/tahun
D = jumlah hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan pertahun
G = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan perawat per tahun
H = jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
5. Teori Swansburg (1999)
Teori ini dikemukakan oleh Swansburg pada 1999. Cara ini berdasarkan jumlah rata-rata pasien/ hari, jumlah jam perawatan/pasien/hari, dan jumlah jam kerja perawat/hari.
Dapat dirumuskan :
Rata-rata jumlah pasien/hari x Jumlah jam perawatan/pasien/hari : Jam kerja/hari
TUJUAN DAN MANFAAT
Menghitung kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit dapat dilakukan menggunakan beberapa cara, antara lain : cara rasio, cara need, cara demand, cara Gillies, dan cara Swansburg.
Cara-cara di atas digunakan dalam laporan ini, guna menghitung dan menganalisis jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan dalam rumah sakit. Dengan demikian, kita dapat mengetahui bagaimana cara menghitung, menganalisis, dan mengalokasikan tenaga perawatan di setiap unit di rumah sakit.
Diharapkan tugas ini mampu memberi pengetahuan dan kemampuan kepada kita semua agar dapat menghitung, menganalisis, dan mengalokasikan tenaga keperawatan dalam sebuah rumah sakit.Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-32943515972574481572013-10-28T10:10:00.009-07:002013-10-28T10:10:13.899-07:00KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN<br />
<div class="hfeed" id="page" style="border: 0px; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px; margin: 0.9em auto; max-width: 1100px; outline: 0px; padding: 0px 20px; vertical-align: baseline;">
<header class="clearfix" id="branding" role="banner" style="background-color: white; background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/bouquet/colors/forget-me-not/forget-me-not-header.png); background-repeat: no-repeat no-repeat; border-bottom-left-radius: 4px; border-bottom-right-radius: 4px; border-top-left-radius: 4px; border-top-right-radius: 4px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.498039) 5px 5px 5px -5px, rgba(0, 0, 0, 0.498039) -5px 0px 5px -5px; margin: 0.9em 0px; min-height: 180px;"><hgroup style="padding: 3em 0px 0px 0.5em;"><h1 id="site-title" style="border: 0px; font-family: 'Sorts Mill Goudy', 'Times New Roman', serif; font-size: 50px; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.2em; outline: 0px; padding: 0px; text-transform: uppercase; vertical-align: baseline;">
<a href="http://apriyanipujihastuti.wordpress.com/" rel="home" sl-processed="1" style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.6); border: 0px; color: #123b66; display: inline-block; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px 0px 0px -0.4em; outline: 0px; padding: 0px 0.7em; position: relative; text-decoration: none; vertical-align: baseline; z-index: 9999;" title="apriyanipujihastuti">APRIYANIPUJIHASTUTI</a></h1>
<h2 id="site-description" style="border: 0px; color: #506f9e; font-family: 'Sorts Mill Goudy', serif; font-size: 13px; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px 0px 0.8em 1.9em; text-transform: uppercase; vertical-align: baseline;">
A GREAT WORDPRESS.COM SITE</h2>
</hgroup></header><div id="main" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0.9em auto; max-width: 1100px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div id="primary" style="border: 0px; float: left; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px -321.671875px 0px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 1100px;">
<nav class="navigation-main clearfix" id="access" role="navigation" style="background-color: #5175b3; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 4px; border-top-right-radius: 4px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.498039) 5px -5px 5px -5px; float: left; margin: 0px auto; width: 765.59375px;"><div class="skip-link screen-reader-text" style="border: 0px; clip: rect(1px 1px 1px 1px); font-family: inherit; font-style: inherit; left: -1000em; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: absolute; vertical-align: baseline;">
<a href="http://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/konsep-manajemen-asuhan-keperawatan/#content" sl-processed="1" style="border: 0px; color: #cadeff; display: block; font-family: inherit; font-style: inherit; line-height: 2em; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0.5em 1em; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="Skip to content">Skip to content</a></div>
<div class="menu" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px 0px 0px 1em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style: none; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; float: left; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;"><a href="http://apriyanipujihastuti.wordpress.com/" sl-processed="1" style="border: 0px; color: #cadeff; display: block; font-family: inherit; font-style: inherit; line-height: 2em; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0.5em 1em; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Home</a></li>
<li class="page_item page-item-2" style="border: 0px; float: left; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;"><a href="http://apriyanipujihastuti.wordpress.com/about/" sl-processed="1" style="border: 0px; color: #cadeff; display: block; font-family: inherit; font-style: inherit; line-height: 2em; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0.5em 1em; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">About</a></li>
</ul>
</div>
</nav><div id="content-wrapper" style="border: 0px; clear: both; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px 334.390625px 0px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div id="content" role="main" style="background-color: #edf6fe; border-bottom-left-radius: 4px; border-bottom-right-radius: 4px; border: 5px solid rgb(255, 255, 255); box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.498039) 5px 5px 5px -5px, rgba(0, 0, 0, 0.498039) -5px 5px 5px -5px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 1em; vertical-align: baseline;">
<article class="post-25 post type-post status-publish format-standard hentry category-uncategorized" id="post-25" style="background-color: transparent; background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/bouquet/images/post-ornament.png); background-position: 50% 100%; background-repeat: no-repeat no-repeat; margin: 0px 0px 3em; padding: 1.5em 0.6em 4em; position: relative;"><header class="entry-header" style="padding: 0.6em 0px;"><h1 class="entry-title" style="border: 0px; font-family: 'Sorts Mill Goudy', serif; font-size: 33px; font-weight: normal; line-height: 41px; margin: 0px 0px 0.3em; outline: 0px; padding: 0px; text-shadow: rgb(255, 255, 255) 1px 1px 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN</h1>
<div class="entry-date" style="border-bottom-left-radius: 10px; border-bottom-right-radius: 0px; border-color: rgb(255, 255, 255); border-style: solid; border-top-left-radius: 10px; border-top-right-radius: 0px; border-width: 5px 0px 5px 5px; font-family: inherit; font-style: inherit; height: 55px; left: -5.2em; line-height: 3.1em; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0.2em 0px; position: absolute; text-align: center; top: 1em; vertical-align: baseline; width: 50px;">
<a href="http://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/konsep-manajemen-asuhan-keperawatan/" rel="bookmark" sl-processed="1" style="border: 0px; color: #63724b; display: block; font-family: 'Sorts Mill Goudy', 'Times New Roman', serif; font-style: inherit; margin: -6px 0px 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="July 9, 2012">Jul<b style="display: block; font-size: 28px; line-height: 0;">9</b></a></div>
</header><div class="entry-content" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN</strong></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Oleh:Apriyani Puji Hastuti, S.Kep Ners</em></strong></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1. </strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">PENGERTIAN</strong></li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan keempat unsur: standart, proses keperawatan, pendidikan keperawatan dan sistem MAKP. Definisi tersebut berdasarkan prinsip- prinsip nilai yang diyakini dan akan menentuakan kualitas produksi/ jasa layanan keperawatan.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Gambar 1. Hubungan antara keempat unsur dalam penerapan sistem MAKP</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Standart kebijakan intitusi/ nasional</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Proses keperawatan:</div>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pengkajian</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perencanaan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Intervensi</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">evaluasi</li>
</ul>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pendidikan klien:</div>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pencegahan penyakit</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mempertahankan kesehahatan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Informed consent</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rencana pulang/ komunitas</li>
</ul>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sistem MAKP:</div>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Fungsional</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tim</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Primer</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Modifikasi</li>
</ul>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Faktor- faktor yang berhubungan dengan perubahan MAKP:</div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kualitas pelayanan keperawatan</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Setap upaya untuk meningkatkan pelayanan</div>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Untuk meningkatkan asuhan keperawatan kepada pasien/ konsumen</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Untuk menghasilkan keuntungan (pendapatan) institusi</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Untuk mempertahankan eksistensi institusi</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Untuk meningkatkan kepuasan kerja</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Untuk meningkatkan kepercayaan konsumen/ pelanggan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Untuk menjalankan kegiatan sesuai aturan/ standart</li>
</ul>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Standart praktek keperawatan</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Menurut JCHO (Joint Commission on Accreditational Helath Care Organisastion terdapat 8 standart tentang asuhan keperawatan yang meliputi:</div>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menghargai hak- hak pasien</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Penerimaan sewaktu pasien MRS</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Observasi keadaan pasien</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pemenuhan kebutuhan nutrisi</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Asuhan pada tindakan non- operative dan administratif</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Asuhan pada tindakan olerasi dan prosedur invasif</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pendidikan pada pasien dan keluarga</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pemberian asuhan secara terus menerus dan berkesinambungan</li>
</ul>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2. </strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA</strong></li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tingkat ketergantungan pasien</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tingkat ketergantungan klien di ruang kardiologi dinilai dengan menggunakan instrumen yang dimodifikasi kelompok sesuai dengan keadaan klien kardiologi dengan acuan instrumen penilaian tingkat keretgantungan klien dari Orem (total, partial, mandiri)</div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tabel 1 Klasifikasi Tingkat Ketergantungan Pasien (berdasarkan teori Orem)</div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 712px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="616"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
KLASIFIKASI DAN KRITERIA</div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="616"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
MINIMAL CARE</div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pasien bisa mandiri/ hampir tidak memerlukan bantuan<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style: upper-alpha; margin: 0px 0px 0px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mampu naik- turun tempat tidur</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mampu ambulasi dan berjalan sendiri</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mampu makan dan minum sendiri</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mampu mandi sendiri/ mandi sebagian dengan bantuan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Status psikologis stabil</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pasien dirawat untuk prosedur diagnostik</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Operasi ringan</li>
</ol>
</li>
</ol>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="616"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
PARTIAL CARE</div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style: upper-alpha; margin: 0px 0px 0px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membutuhkan batuan 1 orang untuk naik- turun tempat tidur</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/ berjalan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membutuhkan bantuan untuk makan/ disuap</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/ kamar mandi)</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Post operasi minor 24 jam</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Melewati fase akut dari post operasi mayor</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Fase awal dari penyembuhan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Observasi tanda- tanda vital setiap 4 jam</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Gangguan emosional ringan</li>
</ol>
</li>
</ol>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="616"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
TOTAL CARE</div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat yang lebih lama<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style: upper-alpha; margin: 0px 0px 0px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kereta dorong atau kursi roda</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membutuhkan latihan pasif</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kebutuhan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi intravena (infus) atau NG tube (sonde)</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dimandikan perawat</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dalam keadaan inkontinensia</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">24 jam post operasi mayor</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pasien tidak sadar</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Keadaan pasien tidak stabil</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Observasi TTV setip kurang dari jam</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perawatan luka bakar</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perawatan kolostomi</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menggunakan alat bantu nafas (ventilator)</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menggunakan WSD</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Irigasi kandung secara terus menerus</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menggunakan alat traksi (skeletal traksi)</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Fraktur dan atau pasca operasi tulang belakang/ leher</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Gangguan emosional berat, bingung dna disorientasi</li>
</ol>
</li>
</ol>
</td></tr>
</tbody></table>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kebutuhan tenaga perawat</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tabel 2 Penghitungan Kebutuhan Tenaga</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 628px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td rowspan="3" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="73"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">JUMLAH PASIEN</strong></div>
</td><td colspan="9" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="555"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">KLASIFIKASI PASIEN</strong></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td colspan="3" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="176"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">MINIMAL</strong></div>
</td><td colspan="3" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="203"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">PARSIAL</strong></div>
</td><td colspan="3" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="176"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">TOTAL</strong></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="49"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">PAGI</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="60"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">SIANG</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="67"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">MALAM</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="76"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">PAGI</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="60"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">SIANG</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="67"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">MALAM</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="49"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">PAGI</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="60"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">SIANG</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="67"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">MALAM</strong></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="73"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
1</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="49"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,17</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="60"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,14</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="67"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,10</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="76"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,27</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="60"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,15</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="67"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,07</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="49"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,36</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="60"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,30</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="67"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,20</div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="73"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
2</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="49"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,34</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="60"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,28</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="67"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,20</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="76"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,54</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="60"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,30</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="67"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,14</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="49"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,72</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="60"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,60</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="67"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,40</div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="73"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
3</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="49"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,51</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="60"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,42</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="67"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,30</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="76"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,81</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="60"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,45</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="67"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,21</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="49"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
1,08</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="60"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,90</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="67"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
0,60</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">3. </strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">TUJUAN MAKP</strong><ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style: upper-alpha; margin: 0px 0px 0px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menjaga konsistensi asuhan keperawatan.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekososongan pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap tim keperawatan</li>
</ol>
</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">PILAR – PILAR DALAM MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESSIONAL (MPKP)</strong></li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dalam model praktik keperawatan professional terdiri dari empat pilar diantaranya adalah</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
a) Pilar I : pendekatan manajemen keperawatan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dalam model praktik keperawatan mensyaratkaan pendekatan manajemen sebagai pilar praktik perawatan professional yang pertama. Pada pilar I yaitu pendekatan manajemen terdiri dari</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
1) Perencanaan dengan kegiatan perencanaan yang dipakai di ruang MPKP meliputi (perumusan visi, misi, filosofi, kebijakan dan rencana jangka pendek ; harian,bulanan,dan tahunan)</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
2) Pengorganisasian dengan menyusun stuktur organisasi, jadwal dinas dan daftar alokasi pasien.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
3) Pengarahan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dalam pengarahan terdapat kegiatan delegasi, supervise, menciptakan iklim motifasi, manajemen waktu, komunikasi efektif yang mencangkup pre dan post conference, dan manajemen konflik</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
4) Pengawasan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
5) Pengendalian</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
b) Pilar II: sistem penghargaan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Manajemen sumber daya manusia diruang model praktik keperawatan professional berfokus pada proses rekruitmen,seleksi kerja orientasi, penilaian kinerja, staf perawat.proses ini selalu dilakukan sebelum membuka ruang MPKP dan setiap ada penambahan perawatan baru.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
c) Pilar III: hubungan professionalHubungan professional dalam pemberian pelayanan keperawata (tim kesehatan) dalam penerima palayana keperawatan (klien dan keluarga). Pada pelaksanaan nya hubungan professional secara interal artinya hubungan yang terjadi antara pembentuk pelayanan kesehatan misalnya antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan dan lain – lain. Sedangkan hubungan professional secara eksternal adalah hubungan antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
d) Pilar IV : manajemen asuhan keperawatan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Salah satu pilar praktik professional perawatan adalah pelayanan keperawat dengan mengunakan manajemen asuhan keperawatan di MPKP tertentu. Manajemen asuhan keperawat yang diterapkan di MPKP adalah asuhan keperawatan dengan menerapkan proses keperawatan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">5. </strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">MODEL DALAM SISTEM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN</strong></li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Keberhasilan suatu asuhan keperawatan kepada klien sangat ditentukan oleh pemilihan metode pemberian asuhan keperawatan profesional. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan dan tuntutan perkembangan IPTEK, maka metode sistem pemberian asuhan keperawatan harus efektif dan efisien.</div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dasar pertimbangan pemilihan model asuhan keperawatan (MAKP)</li>
</ol>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sesuai dengan visi dan misi intitusi</li>
</ul>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dasar utama penentuan model pemberian asuhan keperawatan harus didasarkan pada visi dan misi rumah sakit</div>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dapat diterapkannya proses keperawatan dalam asuhan keperawatan</li>
</ul>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Proses keperawatan merupakan unsur penting terhadap kesinambungan asuhan keperawatan pada pasien. Keberhasilan dalam asuhan keperawatan sangan ditentukan oleh pendekatan proses keperawatan.</div>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Efisien dan efektif penggunaan biaya</li>
</ul>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Setiap suatu perubahan, harus selalu mempertimbangkan biaya dan efektifitas dalam kelancaran pelaksanaanya. Bagaimana baiknya suatu model, tanpa ditunjang oleh biaya memadai, maka tidak akan didapatkan hasil yang sempurna.</div>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Terpenuhinya kepuasan klien, keluarga dan masyarakat</li>
</ul>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tujuan akhir asuhan keperawatan adalah kepuasan pelanggan atau pasien terhadap asuhan yang diberikan oleh perawat. Oleh karena itu model yang baik adalah model asuhan keperawatan yang dapat menunjang terhadap kepuasan pelanggan.</div>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kepuasan kinerja perawat</li>
</ul>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kelancaran pelaksanaan suatu model sangat ditentukan oleh motivasi dan kinerja perawat. Oleh karena itu model yang dipilih harus dapat meningkatkan kepuasan perawat bukan justru menambah beban kerja dan frustasi dalam pelaksanaannya.</div>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim kesehatan lainnya</li>
</ul>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Komunikasi secara profesional sesuai dengan lingkup tanggung jawab merupakan dasar pertimbangan penentuan model. Model asuhan keprawatan diharapkan dapat meningkatkan hubungan interpersonal yang baik antara perawat dan tenaga kesehatan lainnya.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jenis model asuhan keperawatan profesional (MAKP)</li>
</ol>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tabel 3 Jenis model asuhan keperawatan menurut Grant&Massey (1997) dan Marquis& Huston (1998)</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 712px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="111"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Model</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="300"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Deskripsi</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="205"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Penanggung Jawab</div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="111"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Fungsional</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="300"><ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Berdasarkan orientasi tugas dari filosofi keperawatan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perawat melaksanakan tugas (tindakan) tertentu berdasarkan jadwal kegiatan yang ada</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Metode fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan keperawatan sebagai pilihan utama [ada saat perang dunia kedua. Pada saat itu karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat maka setiap perawat hanya melakukan 1- 2 jenis intervensi (misalnya merawat luka) keperawatan kepeda semua pasien di bangsal</li>
</ul>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="205"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
perawat yang bertugas pada tindakan tertentu</div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="111"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kasus</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="300"><ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Berdasarkan pendekatan holistik dari filosofi keperawatan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perawat bertanggung jawab terhadap asuhan dan observasi pada pasien tertentu</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rasio pasien perawat= 1:1</li>
</ul>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
setiap pasien ditugaskan kepada semua perawat yang melayani seluruh kebutuhannya pada saait ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien untuk satu perawat, umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk perawatan khusus seperti: isolasi, intesive care</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="205"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
manager keperawatan</div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="111"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tim</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="300"><ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Berdasarkan kelompok pada filosofi keperawatan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">6- 7 perawat profesional dan perawat associate bekerja sebagai suatu tim, disupervisi oleh ketua tim.</li>
</ul>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda- beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2- 3 tim/ grup yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling membantu</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="205"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
ketua tim</div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="111"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Primer</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="300"><ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Berdasarkan pada tindakan yang komprehensif dari filosofi keperawatan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perawat bertanggung jawab terhadap semua aspek asuhan keperawatan dari hasil pengkajian kondisi pasien untuk mengkoordinir asuhan keperawatan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rasio perawat dan pasien1:4 / 1:5 dan penugasan metode kasus. Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai KRS. Mendorong praktek kemandirian perawat, ada kejelasan antara si pembuat rencana asuhan dan pelaksana. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat.</li>
</ul>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="205"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
perawat primer</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(1) Fungsional</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kelebihannya:</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(a) Manajemen klasik yang menekankan efisiensi, pembagian tugas yang jelas dan pengawasan yang baik</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(b) Sangat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(c) Perawat senior menyibukkan diri dengan tugas manajerial, sedangkan perawatan pada pasien diserahkan kepada perawat junior</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kelemahannya:</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(a) Tidak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(b) Pelayanan keperawatan terpisah- pisah, tidak dapat menerapkan proses keperawatan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(c) Persepsi perawat cenderung pada tindakan yang berkaitan dengan ketrampilan saja</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(2) Keperawatan tim</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Metode ini menggunakan tim yang tdd anggota yang berbeda- beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kelebihannya:</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(a) Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(b) Mendukung pelaksanaan proses keperawatan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(c) Menungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberikan kepuasan kepada anggota tim</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kelemahannya:</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(a) Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan pada wakt- waktu sibuk</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Konsep metode tim</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(a) Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(b) Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(c) Anggota tim harus menghargai kepermimpinan ketua tim</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(d) Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik bila didukung oleh kepala ruang</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tanggung jawab anggota tim</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(a) Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dibawah tanggung jawabnya</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(b) Kerjasama dengan anggota tim dan antar tim</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(c) Memberikan laporan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tanggung jawab ketua tim</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(a) Membuat rencana perencanaan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(b) Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(c) Mengenal/ mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan pasien</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(d) Mengembangkan kemampuan anggota</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(e) Menyelenggarakan konferensi</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tanggung jawab kepala ruang</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(a) Perencanaan</div>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menunjukan ketua tim akan bertugas di ruangan masing- masing</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat, transisi, persiapan pulang bersama ketua tim</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas dan kebutuhan klien bersama ketua tim, mengatur penugasan/ penjadwalan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan</li>
</ul>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai askep</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk</div>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit</li>
</ul>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(b) Pengorganisasian</div>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Merumuskan metode penugasan yang digunakan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Merumuskan tujuan metode penugasan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Metode rincian tugas ketua tim dengan anggota tim secara jelas</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membuat rentang kendali kepala ruang membawahi 2 katim dan 2 katim membawahi 2- 3 perawat</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari, dll</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mendelegasikan tudas saat kepala ruang tidak berada di tempat, kepada ketua tim</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus administrasi pasien</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mengatur penugasan jadwal pos dan pakarnya</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Identiikasi masalah dan cara penanganan</li>
</ul>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(c) Pengarahan</div>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sika[</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menginformasikan hal- hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan askep pasien</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain</li>
</ul>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(d) Pengawasan</div>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan katim maupun pelaksana mengenai askep yang diberikan kepada pasien</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Melalui supervisi</li>
</ul>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/ mengawasi kelemahan- kelemahan yang ada saat itu juga</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim. Membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan katim tentang pelaksanaan tugas.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Evaluasi</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah disusun ketua tim</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Audit keperawatan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(3) Keperawatan primer</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kelebihan:</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(a) Bersifat kontinuitas dan komprehensif</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(b) Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil akan memungkinkan pengembangan diri</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(c) Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat, dokter dan rumah sakit</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pasien merasa dimanusiawikan karena terpenuhinya kebutuhan secara individu. Selain itu asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan tercapainya pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, infromasi dan advokasi. Dokter juga merasakan kepuasan dengan model primer karena senantiasa mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yang selalu diperbarui dan komprehensif.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kelemahan:</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(a) Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai dengan kriteria asertif, self direction kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, akuntable serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Konsep dasar metode primer:</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(a) Ada tanggung jawab dan tanggung gugat</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(b) Ada otonomi</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(c) Ketertiban pasien dan keluarga</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tugas perawat primer</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(a) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(b) Membuat tujuan dan rencana keperawatan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(c) Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(d) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(e) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(f) Menerima dan menyesuaikan rencana</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(g) Menyiapkan penyuluhan untuk pulang</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(h) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di masyarakat</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(i) Membuat jadwal perjanjian klinik</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(j) Mengadakan kunjungan rumah</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Peran kepala ruang/ bangsal dalam metode primer</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(a) Sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawat primer</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(b) Orientasi dan merencanakan karyawan baru</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(c) Menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan pada perawat asisten</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(d) Evaluasi kerja</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(e) Merencanakan/ menyelenggarakan pengembangan staf</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(f) Membuat 1- 2 pasien untuk model agar dapat mengenal hambatan yang terjadi</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ketenagaan metode primer</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(a) Setiap perawat primer adalah perawat “bed side”</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(b) Beban kasus pasien 4-6 orang untuk satu perawat</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(c) Penugasan ditentukan oleh kepala ruang</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(d) PP dibantu oleh perawat profesional lain maupun non profesional sebagai perawat asisten</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(4) Manajemen kasus</div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat dan hal ini umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk keperawatan khusus seperti: isolasi, intensive care</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kelebihannya:</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(a) Perawat lebih memahami kasus per kasus</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(b) Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kelemahannya:</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(a) Belum dapatnya diidentifikasi perawat penanggung jawab</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(b) Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang sama</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(5) Modifikasi: tim- primer</div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pada model MAKP tim digunakan secara kombinasi dari kedua sistem. Penetapan sistem model MAKP ini didasarkan pada beberapa alasan:</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(a) Keperawatan primer tidak digunakan secara murni, karena sebagai perawat primer harus mempunyai latar beakang pendidikan S1 keperawatan atau setara</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(b) Keperawatan tim tidak digunakan secara murni, karena tanggung jawab asuhan keperawatan pasien terfragmentasi pada berbagai tim</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(c) Melalui kombinasi kedua model tersebut diharapkan komunitas asuhan keperawatan dan akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat pada primer. Disamping itu karena saat ini jenis pendidikan perawat yang ada di RS, sebagian besar adalah lulusan SPK, maka akan mendapat bimbingan dari perawat primer/ ketua tim tentang asuhan keperawatan.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Peran masing- masing komponen kepala ruangan, Perawat primer dan perawat assosiate</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 584px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="195"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kepala ruang (KARU)</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="195"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Perawat primer (PP)</div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="195"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Perawat assosiate (PA)</div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="195"><ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menerima pasien baru</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Memimpin rapat</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mengevaluasi konerja perawat</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membuat daftar dinas</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menyediakan material</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perencanaan, pengawasan, pengarahan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Membuat perencanaan askep</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mengadakan tindakan kolaborasi</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Memimpin timbang terima</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mendelegasikan tugas</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Memimpin ronde keperawatan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mengevaluasi pemberian askep</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bertanggung jawab terhadap pasien</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Memberi petunjuk jika pasien akan pulang</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Memimpin timbang terima</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mengisi resume keperawatan</li>
</ul>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="195"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="195"><ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Memberikan askep</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mengikuti timbang terima</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Melaksanakan tugas yang didelegasikan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mendokumentasikan tindakan keperawatan</li>
</ul>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">6. </strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">PENENTUAN MODEL ASUHAN KEPERAWATAN (MAKP)</strong><ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style: upper-alpha; margin: 0px 0px 0px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pengumpulan data</li>
</ol>
</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
1) Ketenagaan keperawatan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
a) Lingkungan kerja</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(1) (Gambaran umum jumlah tempat tidur, lokasi dan denah ruangan, fasilitas untuk pasien, fasilitas untuk petugas kesehatan, fasilitas peralatan dan bahan kesehatan, fasilitas peralatan dan bahan kesehatan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
b) Sumber daya manusia/ ketenagaan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(1) Tenaga keperawatan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
(2) Tenaga non keperawatan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
c) Ketenagaan keperawatan dan pasien</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
2) Penerapan model pemberian asuhan keperawatan profesional</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
3) Sistem pendokumentasian</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
a) Sistem pendokumentasian ruangan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
b) Sistem administrasi</div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Analisa data</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Identifikasi situasi ruangan berdasarkan pendekatan SWOT</div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rumusan masalah</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perencanaan</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
1) Pengorganisasian</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
2) Rencana strategis</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
3) Pengaturan waktu dan kegiatan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
4) Persiapan penyelenggaraan asuhan keperawatan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">TIMBANG TERIMA</strong></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Oleh: Apriyani Puji Hastuti, S.Kep Ners</em></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1. Pengertian</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien (Nursalam, 2002).</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2. Tujuan :</strong></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas berikutnya.</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
c. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">3. Langkah-langkah</strong></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang akan disampaikan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perawat primer menyampaikan kepada penaggungjawab shift yang selanjutnya meliputi :</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
1) Kondisi atau keadaan klien secara umum</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
2) Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
3) Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan</div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> Penyampaian operan diatas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style: upper-alpha; margin: 0px 0px 0px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara langsung melihat keadaan klien</li>
</ol>
</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">4. Prosedur Timbang Terima</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </strong>Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :</div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Persiapan</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
1) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan</div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pelaksanaan</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dalam penerapan sistem MPKP : Primer, timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer yang mengganti jaga pada shift berikutnya :</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
1) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantin shift atau operan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
2) Dari nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan pasien, rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksankan serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya dicatat untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat jaga berikutnya</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
4) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Identitas pasien dan diagnosis medis</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif)</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilkasanakan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Intervensi kolaboratif dan dependensi</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
5) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi tanya jawab terhadap hal-hal yang ditimbang terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
6) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
7) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rincian</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
8) Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap pasien dan melakukan validasi data.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
9) Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada buku laporan ruangan oleh perawat primer</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">7. </strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> Alur Timbang Terima</strong></li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ALUR TIMBANG TERIMA</strong></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
PASIEN</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
DIAGNOSA KEPERAWATAN</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
DIAGNOSA MEDIS/ MASALAH KOLABORATIF</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
RENCANA TINDAKAN</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
YANG TELAH DILAKUKAN</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
YANG AKAN DILAKUKAN</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
PERKEMBANGAN KEADAAN KLIEN</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
MASALAH :</div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Teratasi</div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Belum teratasi</div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Teratasi sebagian</div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Muncul masalah baru</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">PROSEDUR PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA :</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">A. PRA TIMBANG TERIMA (Di Ruang Perawat)</strong></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kedua kelompok dinas sudah siap.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Masalah keperawatan dan intervensi keperawatan semua pasien telah dilaksanakan dan didokumentasikan oleh perawat pada dinas sebelumnya dan siap untuk ditimbang terimakan.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Hal-hal yang khusus dicatat, untuk diserahterimakan kepada perawat (PP dan PA) yang berdinas berikutnya.</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">B. TIMBANG TERIMA (Di Ruang Perawat)</strong></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Karu atau penanggung jawab membuka acara timbang terima.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">PP (Perawat Primer) menyampaikan timbang terima :</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Identitas pasien dan diagnosa medis</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Masalah keperawatan yang muncul</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Tindakan keperawatan yang belum dilakukan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Rencana dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan penunjang, konsultasi atau prosedur tidak rutin).</div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">PP penerima timbang terima melakukan klarifikasi.</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">C. TIMBANG TERIMA (Di Ruang Pasien)</strong></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">PP (Perawat Primer) dan PA (Perawat Asosiat) penerima timbang terima melakukan klarifikasi, tanya jawab atau melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang terimakan.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sedapatnya mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lamanya timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali dalam kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang lebih rinci.</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">4. PASKA TIMBANG TERIMA (Di Ruang Perawat)</strong></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Diskusi untuk membahas permasalahan bila ada (dipimpin Karu / penanggung jawab).</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada format laporan ruangan.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Penandatanganan oleh Karu dan PP masing-masing kelompok dinas.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Acara timbang terima ditutup oleh Karu / penanggung jawab.</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">SENTRALISASI OBAT</strong></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Oleh: Apriyani Puji Hastuti, S.Kep Ners</em></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1. </strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">PENGERTIAN</strong></li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kontroling atau pengawasan terhadap penggunaan dan konsumsi obat merupakan salah satu peran perawat sehingga perlu dilakukan dalam suatu pola yang sistematis sehingga penggunaan obat benar-benar dapat dikontrol oleh perawat sehingga resiko kerugian secara materiil maupun non materiil dapat dieliminir. Upaya sistematik meliputi uraian terinci tentang pengelolaan obat secara tepat oleh perawat diperlukan sebagai bentuk tanggung jawab perawat dalam menyelenggarakan kegiatan keperawatan.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sentralisasi obat ( tehnik pengelolaan obat penuh) adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan sepenuhnya kepada perawat, pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2. </strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">TEKNIK PENGELOLAAN SENTRALISASI OBAT</strong><ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style: upper-alpha; margin: 0px 0px 0px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Obat yang telah diresepkan dan telah diambil oleh keluarga diserahkan kepada perawat dan keluarga menerima tanda bukti serah terima obat.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perawat menuliskan nama pasien, registrasi, jenis obat, jumlah (sediaan) dan diketahui oleh keluarga/ klien dalam format pemberian obat. Keluarga / klien selanjutnya mendapatkan informasi bila mana obat tersebut akan habis.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Klien / keluarga selanjutnya mendapatkan tanda bukti serah terima obat yang berisi nama obat, jumlah, dosis obat yang diberikan perawat.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan oleh perawat dalam kotak obat.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar pemberian obat.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan oleh perawat dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar pemberian obat, dengan terlebih dahulu di cocokkan dengan terapi di dalam advis dokter.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pada saat pemberian obat perawat menjelaskan macam obat, kegunaan obat, jumlah obat, efek samping obat. Usahakan tempat obat kembali setelah obat dikonsumsi. Pantau adanya efek samping pada pasien.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sediaan obat yang ada selanjutnya dicek setiap pagi oleh kepala ruangan / petugas yang ditunjuk dan didokumentasikan dalam format pemberian obat pada kolom sisa.</li>
</ol>
</li>
</ol>
<ol start="1" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Penanggung jawab pengelolaan obat adalah kepala ruangan yang secara optimal dapat didelegasikan kepada staf yang ditunjuk.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta dalam mengontrol penggunaan obat.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Penerimaan obat :</li>
</ol>
<ol start="4" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pembagian obat :</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol start="5" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Penambahan obat baru :</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Bilamana ada penambahan / perubahan jenis, dosis atau perubahan rute pemberian obat, maka informasi ini akan dimasukkan dalam format pemberian obat pada kolom terima.</div>
<ol start="6" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Obat khusus.</li>
</ol>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Obat disebut khusus apabila sediaan memiliki harga yang cukup mahal, menggunakan rute pemberian yang cukup sulit, memiliki efek samping yang cukup besar atau hanya diberikan pada waktu tertentu.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pemberian obat khusus didokumentasikan di format pemberian obat (tidak ada format khusus)</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Informasi yang diberikan pada klien/ keluarga yaitu nama obat, kegunaan obat, waktu pemberian, efek samping, penanggung jawab pemberian dan tempat obat sebaiknya diserahkan/ ditunjukkan pada keluarga setelah pemberian. Usahakan terdapat saksi dari keluarga saat pemberian obat.</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></strong></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">3. </strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Alur pelaksanaan sentralisasi obat</strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></strong></li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
PENDEKATAN PERAWAT</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
DOKTER</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
KELUARGA/ PASIEN</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
FARMASI/ APOTIK</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
KELUARGA/ PASIEN</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
KARU/ PP / PA YANG MENERIMA</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
PENGATURAN / PENGELOLAAN OLEH PERAWAT</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Surat persetujuan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lembar serah terima obat</li>
</ul>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<h2 style="border: 0px; clear: both; font-family: 'Sorts Mill Goudy', Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: 22px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px 0px 0.4em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
KLIEN</h2>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">A. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT SURAT PERSETUJUAN SENTRALISASI OBAT.</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
1. Nama, umur, jenis kelamin, alamat dapat diisi dengan nama pasien sendiri, anak, istri, suami, orang tua, dan lain-lain.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
2. Nama Klien, Umur, Jenis kelamin, alamat, no.reg diisi sesuai dengan data klien yang bersangkutan.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
3. Ruangan diisi sesuai tempat pasien dirawat.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
4. Pengisian tanggal sesuai dengan tanggal pelaksanaan informed consent.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
5. Format ditandatangani oleh perawat yang menerangkan dan klien yang menyetujui dilakukan tindakan sentralisasi obat, disertai para saksi-saksi.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">B. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PEMBERIAN OBAT.</strong></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pengisian nama pasien, No. Register, umur, ruangan.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kolom Nama obat diisi sesuai dengan obat yang diberikan sesuai dosis, dan cara pemberian.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kolom tanggal diisi tanggal penerimaan obat, secara vertikal begitu juga pada kolom terima yaitu jumlah obat yang diterima dan ditulis nama terang perawat dan keluarga yang menerima.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kolom pemakaian obat diisi sesuai jam berapa obat diberikan beserta nama perawat.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kolom sisa diisi oleh perawat shift malam yaitu jumlah obat yang masih ada setelah pamberian beserta nama perawat.</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">C. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN TANDA BUKTI SERAH TERIMA OBAT (UNTUK PASIEN)</strong></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pengisian nama pasien, umur, No. Registrasi ruangan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kolom tanggal penerimaan obat diisi sesuai dengan tanggal serah terima obat.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kolom nama obat, dosis dan jumlah (sediaan) diisi sesuai dengan nama obat, frekuensi pemberian dan jumlah yang diterima.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kolom TT/Nama terang yang menyerahkan disi oleh keluarga / klien.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kolom TT/Nama terang yang menerima diisi oleh perawat atau keluarga yang menerima.</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">D. PETUNJUK TEKNIS SENTRALISASI OBAT</strong></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perawat menjelaskan tujuan dan manfaat dari sentralisasi obat.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pasien/ keluarga mengisi format peersetujuan sentralisasi obat.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pasien / keluarga memberi obat ke perawat dan menerima tanda bukti serah terima obat dari perawat.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perawat menerima obat dari pasien/ keluarga dan mengisi format pemberian obat pada kolom terima.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perawat menyimpan obat yang telah diterima di kotak obat.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perawat meletakkan obat di tempat obat saat memberikan obat sesuai jadwal.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perawat memberikan obat ke pasien.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perawat mengisi format pemberian obat dan LK 4.</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="left" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="left" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="left" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
FORMAT SERAH TERIMA OBAT</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama Pasien : Ruangan :</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Umur : No. Reg :</strong></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 712px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tgl Penerimaan Obat</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">No</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="151"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama Obat</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dosis</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jumlah</strong></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(Sediaan)</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">T T/ nama terang perawat yang menerima</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">T T/nama terang keluarga/ pasien</strong></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="151"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
FORMAT PEMBERIAN OBAT</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama Pasien: Ruangan: Umur: No. Reg :</strong></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 631px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td rowspan="12" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="137"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama Obat:</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dosis:</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Cara Pemberian (rute):</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="54"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tgl</div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="90"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="89"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="89"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="87"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="85"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="54"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Terima</strong></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="90"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="89"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="89"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="87"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="85"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="54"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="48"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="45"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="43"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td rowspan="7" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="54"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jam</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="48"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jam</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jam</strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jam</strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="45"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jam</strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="43"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama</strong></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="48"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="45"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="43"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="48"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="45"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="43"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="48"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="45"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="43"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="48"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="45"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="43"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="48"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="45"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="43"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="48"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="45"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="43"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="54"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sisa</strong></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="90"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="89"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="89"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="87"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="85"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="54"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama</strong></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="90"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="89"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="89"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="87"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="85"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td rowspan="12" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="137"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama Obat:</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dosis:</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Cara Pemberian (rute):</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="54"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tgl</div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="90"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="89"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="89"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="87"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="85"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="54"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Terima</strong></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="90"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="89"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="89"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="87"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="85"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="54"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="48"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="45"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="43"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td rowspan="7" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="54"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jam</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="48"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jam</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jam</strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jam</strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="45"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jam</strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="43"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama</strong></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="48"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="45"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="43"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="48"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="45"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="43"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="48"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="45"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="43"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="48"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="45"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="43"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="48"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="45"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="43"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="48"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="47"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="45"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="42"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="43"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="54"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sisa</strong></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="90"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="89"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="89"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="87"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="85"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="54"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama</strong></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="90"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="89"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="89"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="87"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="85"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Waktu Pemberian Obat: Keterangan:</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1 x 1 Pagi : 08.00 1. Tidak ada persediaan (TAP)</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1 x 1 Malam : 20.00 2. Pasien tidak mau minum</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2 x 1 : 08.00 20.00 3. Obat dihentikan</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">3 x 1 : 08.00 16.00 24.00 4. Pasien tidak diperbolehkan minum obat</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">4 x 1 : 08.00 14.00 20.00 02.00 </strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">5 x 1 : 08.00 13.00 18.00 23.00 04.00 </strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">6 x 1 : 08.00 12.00 16.00 20.00 24.00 04.00</strong></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
TANDA BUKTI SERAH TERIMA OBAT</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama Pasien : Ruangan :</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Umur : No. Reg :</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 712px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tgl Penerimaan Obat</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">No</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="151"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama Obat</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dosis</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jumlah</strong></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(Sediaan)</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">T T/ nama terang perawat yang menerima</strong></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">T T/nama terang keluarga/ pasien</strong></div>
</td></tr>
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top" width="151"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;" valign="top"><div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">RONDE KEPERAWATAN</strong></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Oleh: Apriyani Puji Hastuti, S.Kep Ners</em></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1. </strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pengertian</strong></li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan (Nursalam, 2002).</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tujuan Ronde</strong> :</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
a. Tujuan Umum</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir kritis.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
b. Tujuan khusus</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
1) Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis dalam pemecahan masalah keperawatan klien.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
2) Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan klien</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
3) Meningkatkan kemampuan validitas data klien</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">3. </strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Manfaat</strong><ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style: upper-alpha; margin: 0px 0px 0px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Masalah pasien dapat teratasi</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kebutuhan pasien dapat terpenuhi</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Terciptanya komunitas perawatan yang profesional</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perawat dapat melaksanakan model keperawatan dengan tepat dan benar</li>
</ol>
</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">4. </strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kriteria Pasien</strong></li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pasien yang dipilih untuk yang dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut :</div>
<ol start="1" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pasien dengan kasus baru atau langka.</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">5. </strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> Peran Masing-masing Anggota Tim</strong><ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style: upper-alpha; margin: 0px 0px 0px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Peran perawat primer dan perawat assosiate</li>
</ol>
</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Menjelaskan diagnosis keperawatan.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Menjelaskan intervensi yang dilakukan.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Menjelaskan hasil yang didapat</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Peran perawat konselor</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Memberikan justifikasi</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Memberikan reinforcement</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta rasional tindakan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Mengarahkan dan koreksi</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></strong></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">6. </strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Alur Pelaksanaan Ronde Keperawatan</strong></li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
PP</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
validasi data</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Penetapan Pasien</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Persiapan Pasien :</div>
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Inform Concernt</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Hasil Pengkajian/ Validasi data</li>
</ul>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kesimpulan dan rekomendasi solusi masalah</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Penyajian</div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Masalah</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Lanjutan-diskusi di <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nurse Station</em></div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Diskusi PP-PP, Konselor,KARU</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
TAHAP RONDE PADA BED KLIEN</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
TAHAP PRA RONDE</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
TAHAP PASCA RONDE</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
TAHAP PELAKSANAAN DI NURSE STATION</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(172, 194, 214); font-family: inherit; font-size: 13px; font-style: inherit; margin: 0px -1px 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 100%px;"><tbody style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<tr style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border-color: rgb(172, 194, 214); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 6px 15px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<ul style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 16px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Apa diagnosis keperawatan?</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Apa data yang mendukung?</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Apa hambatan yang ditemukan?</li>
</ul>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">7. </strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> Kriteria Evaluasi</strong><ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style: upper-alpha; margin: 0px 0px 0px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Struktur</li>
</ol>
</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Persyaratan administratif (<em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">informed consent</em>, alat, dll)</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Persiapan dilakukan sebelumnya</div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Proses</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukan</div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Hasil</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Masalah pasien dapat teratasi</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
- Perawat dapat :</div>
<ol style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 15px 32px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menumbuhkan cara berfikir yang kritis</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Meningkatkan cara berfikir yang sistematis</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Meningkatkan kemampuan validitas data pasien</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah klien.</li>
</ol>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div align="center" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="sharedaddy sd-like-enabled sd-sharing-enabled" id="jp-post-flair" style="border-bottom-left-radius: 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px !important; border-top-left-radius: 0px !important; border-top-right-radius: 0px !important; border: 0px; clear: both; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; zoom: 1;">
<div class="sharedaddy sd-sharing-enabled" style="border-bottom-left-radius: 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px !important; border-top-left-radius: 0px !important; border-top-right-radius: 0px !important; border: 0px; clear: both; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; zoom: 1;">
<div class="robots-nocontent sd-block sd-social sd-social-icon-text sd-sharing" style="border-bottom-left-radius: 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px !important; border-top-color: rgba(0, 0, 0, 0.129412); border-top-left-radius: 0px !important; border-top-right-radius: 0px !important; border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 10px 0px 5px; vertical-align: baseline; width: 714.015625px; zoom: 1;">
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
</article></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="loggedout-follow-normal" id="bit" style="border: 0px; bottom: -248px; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: fixed; right: 10px; vertical-align: baseline; z-index: 999999;">
<a class="bsub" href="" sl-processed="1" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px -1px 5px; background-color: #464646; background-image: -webkit-linear-gradient(bottom, rgb(63, 63, 63), rgb(70, 70, 70) 5px); border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 2px; border-top-right-radius: 2px; border: 0px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.2) 0px -1px 5px; color: #cccccc; display: block; float: right; line-height: 28px; margin: 0px; outline: none 0px; overflow: hidden; padding: 0px 10px 0px 8px; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px -1px 0px; vertical-align: baseline;"><span id="bsub-text" style="background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/mu-plugins/admin-bar/wpcom-admin-bar-icons.png); background-position: 0px -77px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px 0px 0px 19px; vertical-align: baseline;">Follow</span></a><div id="bitsubscribe" style="background-color: #464646; border-bottom-left-radius: 0px; border-bottom-right-radius: 0px; border-top-left-radius: 2px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px; color: white; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 27px 0px 0px; outline: 0px; padding: 15px; vertical-align: baseline; width: 200px;">
<h3 style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 20px; font-style: inherit; font-weight: 300; margin: 0px 0px 0.5em !important; outline: 0px; padding: 0px; text-shadow: rgb(51, 51, 51) 0px 1px 0px; vertical-align: baseline;">
<label for="loggedout-follow-field" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Follow “apriyanipujihastuti”</label></h3>
<form accept-charset="utf-8" action="https://subscribe.wordpress.com/" id="loggedout-follow" method="post" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 1em; outline: 0px; padding: 0px; text-shadow: rgb(51, 51, 51) 0px 1px 0px; vertical-align: baseline;">
Get every new post delivered to your Inbox.</div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 1em; outline: 0px; padding: 0px; text-shadow: rgb(51, 51, 51) 0px 1px 0px; vertical-align: baseline;">
<input id="loggedout-follow-field" name="email" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0980392) 0px 1px 1px inset; background-color: #fafafa; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border: 1px solid rgb(231, 217, 185); box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0980392) 0px 1px 1px inset; color: #777777; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.625; margin: 0.3em 1em 0.3em 0px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; width: 190px;" type="email" value="Enter your email address" /></div>
<div id="bsub-subscribe-button" style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.3em; margin-bottom: 1em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; text-shadow: rgb(51, 51, 51) 0px 1px 0px; vertical-align: baseline;">
<input style="-webkit-box-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 1px 0px inset; -webkit-transition: all 0.25s ease-in-out; background-image: -webkit-linear-gradient(top, rgb(51, 51, 51) 0%, rgb(17, 17, 17) 100%); border-bottom-left-radius: 11px; border-bottom-right-radius: 11px; border-top-left-radius: 11px; border-top-right-radius: 11px; border: 1px solid rgb(40, 40, 40); box-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 1px 0px inset; color: #cccccc; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.625; padding: 2px 20px; text-shadow: rgb(0, 0, 0) 0px 1px 0px; transition: all 0.25s ease-in-out;" type="submit" value="Sign me up" /></div>
</form>
<div id="bsub-credit" style="border-top-color: rgb(60, 60, 60); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-size: 11px; margin: 0px 0px -15px; outline: 0px; overflow: hidden; padding: 7px 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<a href="http://wordpress.com/signup/?ref=lof" sl-processed="1" style="background-image: none; border: 0px; color: #aaaaaa; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; text-shadow: rgb(38, 38, 38) 0px 1px 0px; vertical-align: baseline;">Powered by WordPress.com</a></div>
</div>
</div>
<img alt="" id="wpstats" src="http://stats.wordpress.com/g.gif?host=apriyanipujihastuti.wordpress.com&rand=0.7159412056207657&blog=36556056&v=wpcom&tz=0&user_id=0&post=25&subd=apriyanipujihastuti&ref=https%3A//www.google.com/url%3Fsa%3Dt%26rct%3Dj%26q%3D%26esrc%3Ds%26source%3Dweb%26cd%3D16%26ved%3D0CFEQFjAFOAo%26url%3Dhttp%253A%252F%252Fapriyanipujihastuti.wordpress.com%252F2012%252F07%252F09%252Fkonsep-manajemen-asuhan-keperawatan%252F%26ei%3DKZhuUr-4M8yErAf_24H4CA%26usg%3DAFQjCNEltlFmP__bZLNzYSaL0H2LMmlqgQ%26sig2%3DNZSO4DMlh0w6wIRexKKZtQ%26bvm%3Dbv.55123115%2Cd.bmk" style="color: #333333; display: block; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px; margin-top: -22px; position: relative; z-index: 999;" />Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-22783786859167002152013-09-11T05:14:00.003-07:002013-09-11T05:18:11.270-07:00TQM<div style="background-color: white;">
<span style="color: #444444; font-family: Segoe UI, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 21.109375px;"><b>http://aa-den.blogspot.com/2010/07/total-quality-management-tqm-dan.html</b></span></span><br />
<div style="color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px;">
<b>Oleh : Ruslan Fariadi</b></div>
</div>
<br style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;" />
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">A. Pendahuluan</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Total Quality Mangement (TQM) berasal dari dunia bisnis dan khususnya dalam dunia perusahaan. Oleh karena itu, untuk memahami TQM harus merujuk pada dunia asalnya. Hal ini bukan berarti bahwa metode bisnis lebih unggul dari pada praktek pendidikan, atau bahwa pendidikan akan bisa ditingkatkan hanya dengan mengadopsi bahasa komersial. Lebih dari itu, justru dunia bisnis dapat belajar dari metode yang diterapkan di beberapa sekolah.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Di era kontemporer, dunia pendidikan dikejutkan dengan adanya model pengelolaan pendidikan berbasis industri. Pengelolaan model ini menuntut adanya upaya pihak pengelola institusi pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan manajemen perusahaan. Penerapan manajemen mutu dalam pendidikan ini lebih populer dengan sebutan istilah "Total Quality Education (TQE)", dan di dunia pendidikan nasional dikenal dengan istilah Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS). Dasar dari manajemen ini dikembangkan dari konsep TQM, yang pada mulanya diterapkan pada dunia bisnis. Secara filosofis, konsep ini menekankan pada pencarian secara konsisten terhadap perbaikan yang berkelanjutan untuk mencapai kebutuhan dan kepuasan pelanggan.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Total Quality Mangement (TQM) dalam pendidikan ini mendapatkan perhatian serius dalam National Quality Servey (1991). Hal ini menunjukkan bahwa TQM dan isu-isu mutu secara umum mengundang perhatian publik. Dalam beberapa tahun terakhir, isu tersebut semakin meningkat. Masyarakat dari semua sektor pendidikan sekarang telah menunjukkan minatnya. Beberapa institusi mulai mewujudkan filosofi TQM ke dalam praktek. Perkembangan minat ini telah memberikan stimulan pada tuntutan publikasi isu-isu TQM dalam dunia pendidikan.</div>
<br style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;" />
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">B. Pengertian Total Quality Mangement</b><br />
<br style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;" />
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">1. Pengertian Mutu</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali orang mendengar dan membicarakan masalah kualitas. Apa sesungguhnya kualitas itu ? Pertanyaan ini sangat banyak jawabannya, karena maknanya akan berlainan bagi setiap orang dan tergantung pada konteksnya. Kualitas sendiri memiliki banyak kreteria yang berubah secara terus menerus. Orang yang berbeda akan menilai dengan kreteria yang berlainan pula.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Banyak pakar dan organisasi yang mencoba mendifinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:</div>
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">a. Performance to the standard expected by the customer</span><br />
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">b. Meeting the customer's needs the first time and every time</span><br />
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">c. The meaning of excellence</span><br />
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">d. The best product that you can produce with the materials that you have to work with</span><br />
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">e. Continuous good product which a customer can trust. Dan lain-lain.</span><br />
<br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang diterima secara universal, dari definisi-definisi yang ada terdapat beberapa kesamaan, yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut:<br />
<ol style="list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 18px 1.5em;">
<li>Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.</li>
<li>Kualitas mencakup prouk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.</li>
<li>Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya: apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang).</li>
</ol>
</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Berdasarkan elemen-elemen tersebut, Goetsch dan Davis (1994) membuat definisi mengenai kualitas yang lebih luas cakupannya, yaitu: "Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dngan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan".</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Tom Peters dan Nancy Austin (1985) mengatakan; Mutu adalah sebuah hal yang menghubungkan dengan gairah dan harga diri.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">2. Pengertian Total Quality Mangement</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Seperti halnya dengan kualitas, definisi Total Quality Mangement juga bermacam-macam. Total Quality Mangement sebagaimana diungkapkan oleh Ishikawa, diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan. Definisi lainnya diungkapkan oleh Santoso, ia menyatakan bahwa TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus terhadap produk jasa, sumber daya manusia, proses dan lingkungannya. Sebab, berdasarkan TQM, tolok ukur keberhasilan usaha bertumpu pada kepuasan pelanggan atas barang atau jasa yang diterimanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Untuk memudahkan pemahaman, maka pengertian TQM dapat dikemukakan sebagai berikut:</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
"Total Quality Managemen merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Berdasarkan definisi-defini tentang TQM seperti di atas, Goetsch dan Davis mengungkapkan sepuluh unsur utama (karakteristik) total quality management, sebagai berikut:</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">1. Fokus Pada Pelanggan</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal merupakan driver. Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan kepada mereka, sedangkan pelanggan internal berperan besar dalam menentukan kualitas manusia, proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan produk atau jasa.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">2. Obsesi Terhadap Kualitas</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Dalam organisasi yang menerapkan TQM, penentu akhir kualitas pelanggan internal dan eksternal. Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut, organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan tersebut.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">3. Pendekatan Ilmiah</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut. Dengan demikian data diperlukan dan dipergunakan dalam menyusun patok duga (benchmark), memantau prestasi, dan melaksanakan perbaikan.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">4. Komitmen jangka Panjang</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
TQM merupakan paradigma baru dalam melaksanakan bisnis. Untuk itu dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu komitmen jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM dapat berjalan dengan sukses.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">5. Kerja sama Team (Teamwork)</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Dalam organisasi yang menerapkan TQM, kerja sama tim, kemitraan dan hubungan dijalin dan dibina baik antar karyawan perusahaan maupun dengan pemasok lembaga-lembaga pemerintah, dan masyarakat sekitarnya.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">6. Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Setiap poduk atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses tertentu di dalam suatu sistem atau lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang sudah ada perlu diperbaiki secara terus menerus agar kualitas yang dihasilkannya dapat meningkat.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">7. Pendidikan dan Pelatihan</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Dalam organisasi yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus belajar, yang tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia. Dengan belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">8. Kebebasan Yang Terkendali</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Dalam TQM, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat meningkatkan "rasa memiliki" dan tanggung jawab karyawan terhadap keputusan yang dibuat. Selain itu unsur ini juga dapat memperkaya wawasan dan pandangan dalam suatu keputusan yang diambil, karena pihak yang terlibat lebih banyak. Meskipun demikian, kebebasan yang timbul karena keterlibatan tersebut merupakan hasil dari pengendalian yang terencana dan terlaksana dengan baik.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">9. Kesatuan Tujuan</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Agar TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama. Namun hal ini tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan atau kesepakatan antara pihak manajemen dan karyawan mengenai upah dan kondisi kerja.</div>
<br style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;" />
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal yang penting dalam penerapan TQM. Pemberdayaan bukan sekedar melibatkan karyawan tetapi juga melibatkan mereka dengan memberikan pengaruh yang sungguh berarti.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">C. Sejarah Singkat Perkembangan TQM</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Evolusi gerakan total quality management (TQM) dimulai dari masa studi waktu dan gerak oleh bapak manajemen ilmiah Frederick Taylor pada tahun 1920, dengan mengangkat aspek yang paling fundamental dari manajemen ilmiah, yaitu adanya pemisahan antara perencanaan dan pelaksanaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
TQM semula berasal dari Amerika Serikat, kemudian lebih banyak dikembangkan di jepang dan kemudian berkembang ke Amerika Utara dan Eropa. Jadi TQM mengintegrasikan keterampilan teknikal dan analisis dari Amerika, keahlian implementasi dan pengorganisasian Jepang, serta tradisi keahlian dan integritas dari Eropa dan Asia.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Soewarso Hardjosoedarmo mengungkapkan; hingga kini masih banyak pembahasan tentang sejarah TQM yang hanya satu dimensional. Dalam hal ini banyak pembahasan yang hanya mengungkapkan pengalaman di Jepang pada awal-awal tahun sesudah PD II, di mana para guru bidang kualitas, Edwards Deming dan Joseph Juran mengajarkan teorinya guna membangun kembali industri Jepang, yang telah hancur. Ajaran tersebut disampaikan kepada perusahaan-perusahaan manufaktur Jepang. Ajaran para guru kualitas tersebut dapat dipandang sebagai landasan atau basic TQM.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Landasan TQM adalah statistical process control (SPC) yang merupakan model manajemen manufactur, yang pertama-tama diperkenalkan oleh Edward Deming dan Joseph Juran sesudah PD II guna membantu bangsa Jepang membangun kembali infrastruktur negaranya. Ajaran Deming dan Juran itu berkembang terus hingga kemudian dinamakan TQM oleh US Navy pada tahun 1985. Kita ketahui bahwa TQM terus mengalami evolusi, menjadi semakin matang dan mengalami diversifikasi untuk aplikasi di bidang manufactur, industri jasa, kesehatan, dan dewasa ini juga di bidang pendidikan.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Oleh karen itu mengikuti ajaran Deming, Juran dan Philip Crosby dalam mengimplementasikan TQM memang perlu, tetapi belumlah cukup. Sebab TQM terus mengalami evolusi, maka untuk menghayati state-of-the-art TQM perlu diketahui juga kontribusi bidang manajemen dan organizational effectiveness dalam membangun TQM sebagai dimensi yang lain. Kontribusi bidang tersebut merupakan satu dimensi tersendiri yang dapat disebut sebagai akar TQM, antara lain terdiri dari group dynamics, organization development (OD), sosiotechnical system dan lain-lain. TQM yang dikenal sekarang ini banyak berbeda tekniknya dengan apa yang dikembangkan di Jepang pada tahun 1950-an dan yang pertama-tama dikembangkan di Amerika pada tahun 1980-an. Penerapan TQM di berbagaii bidang membutuhkan kerangka sendiri dalam manajemen kualitas.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">D. Tokoh-Tokoh Mutu</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Tiga tokoh penting tentang mutu adalah W. Edwards Deming, Joseph Juran dan Philip B. Crosby. Ketiganya berkonsentrasi pada mutu dalam industri produksi, meskipun demikian ide-ide mereka juga dapat diterapkan dalam industri jasa. Memang tidak satupun dari mereka yang memberikan pertimbangan tentang isu-isu mutu dalam pendidikan. Namun kontribusi mereka terhadap gerakan mutu begitu besar dan memang harus diakui bahwa eksplorasi mutu akan mengalami kesulitan tanpa merujuk pada pemikiran mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Karya terpenting W. Edwards Deming, Out of the Crisis, dipublikasikan pada tahun 1982. Deming melihat bahwa masalah mutu terletak pada masalah manjemen. Sementara Joseph Juran juga pelopor lain revolusi mutu Jepang. Dia juga lebih diperhatikan di Jepang dari pada di tempat kelahirannya, Amerika. Pada tahun 1981, kaisar Jepang memberikan anugerah bergengsi, Order of the Sacred Treasure. Juran terkenal karena keberhasilannya menciptakan "kesesuaian dengan tujuan dan manfaat". Ia dikenal sebagai "guru" manajemen pertama dalam menghadapi isu-isu manajemen mutu yang lebih luas. Dia yakin (sebagaiman juga Deming) bahwa kebanyakan masalah mutu dapat dikembalikan pada masalah keputusan manajemen.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Sedangkan Philip Crosby selalu diasosiasikan dengan dua ide yang sangat menarik dan sangat kuat dalam mutu. Yang pertama adalah ide bahwa mutu itu gratis. Menurutnya, terlalu banyak pemborosan dalam sistem saat mengupayakan peningkatan mutu. Kedua adalah ide bahwa kesalahan, kegagalan, pemborosan, dan penundaan waktu – serta semua hal yang "tidak bermutu" lainnya – bisa dihilangkan jika institusi memiliki kemauan untuk itu. Ini adalah gagasan "tanpa cacat" (Zero Defects)-nya yang kontroversial. Kedua ide tersebut sangat menarik jika diterapkan dalam dunia pendidikan.</div>
<br style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;" />
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">E. Prinsip dan Unsur Pokok Dalam TQM</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Total quality management merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan sistem manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu diperlukan perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Menurut Hensler dan Brunell, ada empat prinsip utama dalam TQM, yaitu:</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">1. Kepuasan Pelanggan</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Memberikan kepuasan kebutuhan pelanggan (internal dan eksternal) dalam segala aspek, termasuk di dalamnya harga, keamanan, dan ketepatan waktu. Oleh karena itu, segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai (value) yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan. Semakin tinggi nilai yang diberikan, semakin besar pula kepuasan pelanggan.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">2. Respek Terhadap Setiap Orang</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Dalam perusahaan yang berkelas dunia, setiap karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas yang unik. Dengan demikian, karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu, setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">3. Manajemen Berdasarkan Fakta</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta, setiap keputusan didasarkan pada data, dengan mengacu pada konsep prioritisasi (prioritization) dan variasi (variation), dan bukan sekedar pada perasaan (feeling).</div>
<br style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;" />
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">4. Perbaikan Berkesinambungan</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses secara sistematis dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku di sini adalah siklus PDCA (plan-do-check-act), yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan rencana, pemeriksaan hasil pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.</div>
<br style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;" />
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">F. Manfaat Total Quality Mangement</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Secara sederhana, manfaat total quality management (TQM) dapat dijelaskan lewat bagan berikut ini:</div>
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">Manfaat Rute Pasar</span><br />
<br style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;" />
<br style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;" />
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">Manfaat Rute Biaya</b><br />
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">Sumber: Pall, Manajemen Mutu Terpadu: Suatu Pengantar,</span><br />
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, hal. 6.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;" />
<br style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;" />
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">G. Implemetasi Total Quality Mangement Dalam Dunia Pendidikan</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Salah satu masalah penting di dalam dunia pendidikan adalah masih rendahnya mutu keluarannya. Indikator yang menjadi acuan untuk menguatkan pernyataan tersebut adalah Nilai Ebtanas Murni (NEM) yang secara umum belum terlalu menggembirakan. Upaya meningkatkan mutu pendidikan telah lama diangkat oleh pemerintah sebagai salah satu kebijaksanaan pembangunan pendidikan, dengan membuat empat kebijaksanaan strategis yang terdiri atas perluasan kesempatan belajar, meningkatkan mutu pendidikan, peningkatan relevansi, serta efisiensi, dan efektivitas penyelenggara pendidikan. Kemudian mengadakan serangkaian kegiatan penataran guru, pembentukan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sejenis (MGMP), didirikannya Pusat Kegiatan Guru (PKG), Lembaga Balai Penataran Guru (BPG) dan lain sebagainya. Namun tidak serta merta persoalan tersebut bisa terselesaikan.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Lalu di manakah letak kesalahannya ? Mengapa input yang begitu banyak dan berharga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produk pndidikan, khususnya di Indonesia ?</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Menurut Slamet PH (2000), sumber penyebab rendahnya kualitas pendidikan tersebut adalah aspek pengelolaan atau manajemen. Secara internal hal tersebut disebabkan oleh penerapan pendekatan input-output yang keliru. Terlalu mengedepankan aspek input pada penyelesaian hampir semua kasus pendidikan di sekolah. Seakan-akan mutu pendidikan akan meningkat dengan sendirinya apabila sejumlah input ditambahkan. Misalnya kekurangan guru, ditambah guru, membangun laboratorium, dan seterusnya. Ada satu faktor yang terlupakan, yaitu bagaimana berbagai input tersebut dipertemukan dan berinteraksi di dalam proses belajar-mengajar.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">1. Pengertian TQM Dalam Konteks Pendidikan dan Aplikasinya</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Edward Sallis mengatakan; TQM adalah sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para pelanggannya, saat ini dan untuk masa yang akan datang.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Gerakan mutu terpadu dalam pendidikan masih tergolong baru, hanya ada sedikit literatur yang memuat referensi tentang hal ini sebelum tahun 1980-an. Inisiatif untuk menerapkan metode ini berkembang lebih dahulu di Amerika baru kemudian di Inggris, namun baru di awal 1990-an kedua negara tersebut betul-betul dilanda gelombang metode ini. Ada banyak gagasan yang dihubungkan dengan mutu juga dikembangkan dengan baik oleh institusi-institusi pendidikan tinggi dan gagasan-gagasan mutu tersebut terus menerus diteliti dan diimplementasikan di sekolah-sekolah.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Peningkatan mutu menjadi semakin penting bagi institusi yang digunakan untuk memperoleh kontrol yang lebih baik melalui usahanya sendiri. Institusi-institusi harus mendemonstrasikan bahwa mereka mampu memberikan pendidikan yang bermutu pada peserta didik.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Bagi setiap institusi, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutu merupakan tugas yang paling penting. Walaupun demikian, sebagian orang ada yang menganggap mutu sebagai sebuah konsep yang penuh dengan teka-teki. Mutu dianggap sebagai suatu hal yang membingungkan dan sulit untuk diukur. Mutu dalam pandangan seseorang terkadang berbeda dengan mutu dalam pandangan orang lain. Sehingga tidak aneh jika ada dua pakar yang tidak memiliki kesimpulan yang sama tentang bagaimana cara menciptakan institusi yang baik.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Seseorang bisa mengetahui mutu ketika mengalaminya, tetapi tetap merasa kesulitan ketika ia mencoba mendeskripsikan dan menjelaskannya. Satu hal yang bisa diyakini adalah mutu merupakan suatu hal yang membedakan antara yang baik dan yang sebaliknya. Bertolak dari kenyataan tersebut, mutu dalam pendidikan akhirnya merupakan hal yang membedakan antara kesuksesan dan kegagalan. Sehingga, mutu jelas sekali merupakan masalah pokok yang akan menjamin perkembangan sekolah dan meraih status di tengah-tengah persaingan dunia pendidikan yang kian keras.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Strategi yang dikembangkan dalam penggunaan manajemen mutu terpadu dalam dunia pendidikan adalah; institusi pendidikan memposisikan dirinya sebagai institusi jasa atau dengan kata lain menjadi industri jasa, yakni institusi yang memberikan pelayanan (service) sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pelanggan (Customer). Jasa atau pelayanan yang diinginkan oleh pelanggan tentu saja merupakan sesuatu yang bermutu dan memberikan kepuasan kepada mereka. Maka pada saat itulah dibutuhkan suatu sistem manajemen yang mampu memberdayakan institusi pendidikan agar lebih bermutu.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Manajemen pendidikan mutu terpadu berlandaskan pada kepuasan pelanggan sebagai sasran utama, baik pelanggan dalam (Internal Customer) maupun pelanggan luar (External Customer). Dalam dunia pendidikan, yang termasuk pelanggan dalam adalah penglola institusi pendidikan, guru, staff, dan penyelenggara institusi. Sedangkan pelanggan luar adalah masyarakat, pemerintah dan dunia industri. Jadi suatu institusi pendidikan disebut bermutu apabila antara pelanggan internal dan eksternal telah terjalin kupuasan atas jasa yang diberikan.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Maka dari itu, untuk memposisikan institusi pendidikan sebagai industri jasa, harus memenuhi standar mutu. Institusi dapat disebut bermutu dalam konsep TQM, harus memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Secara operasional, mutu ditentukan oleh faktor terpenuhinya spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya dan terpenuhinya spesifikasi yang diharapkan menurut tuntutan dan kebutuhan pengguna jasa. Mutu yang pertama disebut Quality In Fact (mutu sesungguhnya) dan yang kedua disebut Quality In Perception (mutu persepsi).</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Standar mutu produksi dan pelayanan diukur dengan kreteria sesuai dengan spesifikasi, cocok dengan tujuan pembuatan dan penggunaan, tanpa cacat (Zero Defects) dan selalu baik sejak awal (Right First Time and Everytime). Mutu dalam persepsi diukur dari kepuasan pelanggan atau pengguna, meningkatkan minat, harapan dan kepuasan pelanggan. Dalam penyelenggaraannya, Quality In Fact merupakan profil lulusan institusi pendidikan yang sesuai dengan kualifikasi akademik minimal yang dikuasai oleh peserta didik. Sedangkan pada Quality In Perception pendidikan adalah kepuasan dan bertambahnya minat pelanggan eksternal terhadap lulusan institusi pendidikan.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Beranjak dari pembahasan tersebut, dalam operasi TQM dalam pendidikan ada beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan:</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">a. Perbaikan Secara Terus Menerus (Continuous Improvement).</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Konsep ini mengandung pengertian bahwa pihak pengelola senantiasa melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan secara terus menerus untuk menjamin semua komponen penyelenggara pendidikan telah mencapai standar mutu yang diterapkan.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">b. Menentukan Standar Mutu (Quality Assurance)</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Paham ini digunakan untuk menetapkan standar-standar mutu dari semua komponen yang bekerja dalam proses produksi atau transformasi lulusan institusi pendidikan.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">c. Perubahan Kultur (Change Of Culture)</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Konsep ini bertujuan membentuk budaya organisasi yang menghargai mutu dan menjadikan mutu sebagai orientasi semua komponen organisasional.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">d. Perubahan Organisasi (Upside- Down Organization)</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Jika visi dan misi, serta tujuan organisasi sudah berubah atau mengalami perkembangan, maka sangat dimungkinkan terjadinya perubahan organisasi. Perubahan organisasi ini bukan berarti perubahan wadah organisasi, melainkan sistem atau struktur organisasi yang melambangkan hubungan-hubungan kerja dan kepegawaian dalam organisasi, yang menyangkut perubahan kewenangan, tugas-tugas dan tanggung jawab.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
<b>e. Mempertahankan Hubungan Dengan Pelanggan (Keeping Close To The Customer)</b></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Karena organisasi pendidikan menghendaki kepuasan pelanggan, maka perlunya mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan menjadi sangat penting. Dan inilah yang dikembangkan dalam unit Public Relation.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
<br />
Untuk keberhasilan penerapan manajemen mutu terpadu tersebut memang tidak mudah, diperlukan komitmen dan kerja sama yang baik antara departemen terkait, antara departemen pusat dengan departemen daerah serta institusi pendidikan setempat sebagai pihak yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya kejelasan secara sistemik dalam memberi kewenangan antar institusi terkait. Jika manajemen ini diterapkan sesuai dengan ketentuan yang ada dengan segala dinamika dan fleksibelitasnya, maka akan menjadi perubahan yang cukup efektif bagi pengembangan dan peningkatan mutu dan mutu pendidikan nasional.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Mutu terpadu (Total Quality) membutuhkan manajer yang mampu mengesampingkan sejenak keuntungan jangka pendek dan menetapkan tujuan keberhasilan jangka panjang. Untuk tetap terdepan dalam kompetisi, sebuah organisasi harus mengetahui kebutuhan pelanggan, kemudian menyatukan pikiran untuk bertindak memenuhi kebutuhan mereka.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">2. Mutu Pembelajaran</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Pendidikan adalah tentang pembelajaran masyarakat. Jika TQM bertujuan untuk memiliki relevansi dalam pendidikan, maka ia harus memberi penekanan pada mutu pelajar. Hal itu tidak akan terwujud jika TQM tidak memberi kontribusi yang substansial bagi mutu dalam pendidikan. Pada saat sebagian besar institusi pendidikan dituntut untuk mengerjakan lebih baik lagi, penting baginya untuk memfokuskan diri pada aktifitas utama pembelajaran.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Institusi pendidikan yang menggunakan prosedur mutu terpadu harus menangkap secara serius isu-isu tentang gaya dan kebutuhan pembelajaran untuk menciptakan strategi individualisasi dan diferensiasi dalam pembelajaran. Pelajar adalah pelanggan utama, dan jika model pembelajaran tidak memenuhi kebutuhan individu masing-masing mereka, maka itu berarti bahwa institusi tersebut tidak dapat mengklaim bahwa ia telah mencapai mutu terpadu.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Institusi pendidikan juga perlu menggunakan hasil pengawasan formal untuk menetapkan keabsahan program-programnya. Institusi pendidikan harus siap untuk melakukan langkah-langkah perbaikan terhadap kinerja pelajar yang belum sesuai dengan harapan dan keinginan mereka. Sebagaimana yang diketahui oleh para guru, hal ini bukan hal yang mudah. Karena hal ini bisa saja menjadi pengalaman emosional dan dapat membawa perubahan yang tidak terduga. Yang perlu ditegaskan adalah langkah-langkah perbaikan tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi dan pengalaman praktek kepada para pelajar tentang penggunaan TQM yang dapat menyesuaikan diri dalam situasi apapun.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">3. Kendala-Kendala yang Harus Diatasi Ketika Memperkenalkan TQM</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Untuk mengembangkan sebuah kultur mutu, diperlukan waktu dan kerja keras. Karena jika kedua hal tersebut tidak berjalan dengan baik, maka perjalanan mekanisme kerja mutu akan terhambat. TQM membutuhkan mental juara yang mampu mengahadapi tantangan dan perubahan dalam pendidikan. Peningkatan mutu merupakan proses yang membutuhkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Karena diam di tempat saat para pesaing terus berkembang adalah tanda-tanda kegagalan.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
TQM mengharuskan kesetiaan jangka panjang staf senior terhadap institusi. Karena, tidak tertutup kemungkinan manajemen senior sendiri bisa menjadi problem. Mereka bisa saja mengharapkan hasil positif yang dihasilkan TQM, namun tidak mau memberikan dukungan sepenuh hati yang diperlukan. Banyak inisiatif mutu yang tersendat-sendat disebabkan sikap manajer senior yang kembali pada metode manejemen tradisional. Kekhawatiran manajer senior dalam mengadopsi metode dan pendekatan yang baru adalah kendala utamanya. Hal ini merupakan rintangan atau kendala yang sangat serius. Ketika manajemen senior tidak mampu mendukung TQM, maka sangat kecil kemungkinan orang lain di organisasi tersebut akan mampu melaksanakannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Volume tekanan eksternal juga bisa menghalangi upaya sebuah organisasi dalam menerapkan TQM. Walaupun program-program mutu disampaikan dengan publikasi besar-besaran, seringkali program-program tersebut tergilas oleh inisiatif lain. Perlu dipastikan bahwa meskipun ada tekanan lain, mutu harus selalu menjadi prioritas utama dalam agenda. Dalam hal ini, perencanaan strategis memiliki peranan penting, untuk membantu staf memahami misi institusi dan menjembatani jurang dalam komunikasi.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Manajemen senior harus mempercayai stafnya untuk bersama-sama mengusung visi institusi mereka ke depan. Beberapa manajer senior terkadang tidak berbagi visi dengan para bawahan sebab mereka khawatir akan kehilangan status dan hal tersebut dianggap menurunkan derajat manajer. Ditambah lagi dengan ketakutan manajer senior untuk mendelegasikan bawahannya, maka peningkatan dan pengembangan mutu akan menjadi suatu yang mustahil.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Masalah utama yang sering dialami oleh banyak institusi adalah peran yang dimainkan oleh menejemn menengah. Mereka memiliki peran penting karena mereka adalah petugas operasional harian institusi dan bertindak sebagai petugas komunikasi yang sangat penting. Mereka bisa menjadi penghalang terjadinya perubahan, atau sebaliknya menjadi pemimpin. Mananjer menengah hanya bisa mendefinisikan hasil karyanya sebagai salah satu bentuk inovasi, jika manajer senior mengkomunikasikan kepada mereka visi dari sebuah masa depan baru. Manajer senior harus konsisten dalam bersikap dan bertindak ketika menganjurkan dan mengkomunikasikan pesan peningkatan mutu.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Para manajer bukan satu-satunya pihak yang bisa menghalangi pengembangan mutu. Beberapa staf yang terlalu khawatir salah terhadap konsekwensi pemberdayaan juga bisa menghalangi mutu. Mereka kadangkala cenderung suka terhadap hal-hal yang bersifat statis. Mereka perlu mendapatkan brainstorming pentingnya dan kegunaan perubahan. Untuk alasan ini, TQM tidak boleh menjadi sekedar jargon dan iklan.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">4. Kegagalan Mutu</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Meraih mutu tidak seperti membalikkan telapak tangan. Ia membutuhkan perjuangan, keseriusan dan kerja keras. Karena meraih mutu sering kali melewati jalan terjal yang penuh dengan alar yang menyebabkan kegagalan. Jika para manajer betul-betul memperhatikan mutu secara serius, maka mereka harus memahami sebab-sebab kegagalan mutu. Karena, untuk menyelesaikan masalah dengan baik diperlukan pemahaman terhadap penyebab-penyebabnya. Dan analisa terhadap kegagalan mutu merupakan salah satu hasil terpenting dari penelitian Deming. Dia membedakan sebab-sebab kegagalan menjadi dua bentuk, umum dan khusus.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
<br />
Sebab-sebab umum adalah sebab-sebab yang diakibatkan oleh kegagalan sistem. Masalah sistem ini merupakan masalah internal proses institusi. Masalah-masalah tersebut hanya bisa diatasi jika sistem, proses dan prosedur institusi tersebut dirubah. Sementara sebab-sebab lain yang ia sebut sebagai sebab-sebab khusus melahirkan variasi-variasi yang non-acak di dalam sistem dan merupakan sebab-sebab eksternal.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">a. Sebab-Sebab Umum Kegagalan Mutu Dalam Pendidikan</b><br />
<br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Sebab-sebab umum rendahnya mutu pendidikan bisa disebabkan oleh beberapa sumber yang mencakup desain kurikulum yang lemah, bangunan yang tidak memenuhi syarat, lingkungan kerja yang buruk, sistem dan prosedur yang tidak sesuai, jadwal kerja yang serampangan, sumber daya yang kurang, dan pengembangan staf yang tidak memadai. Jika kesalahn dan kegagalan tersebut diidentifikasi sebagai akibat dari masalah sistem, kebijakan, atau sumber daya, maka hal tersebut adalah sebuah kegagalan "sebab umum". Implikasi menejemnnya adalah sebab-sebab tersebut harus dihilangkan dan sistem serta prosedurnya harus disusun, ditetapkan dan dikembangkan kembali.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Hal ini mungkin memerlukan perubahan kebijakan atau pelatihan-pelatihan baru. Hal terpenting yang harus dicatat di sini adalah, hanya pihak manajemen yang dapat membenahi masalah tersebut. Hanya manajemen yang memiliki wewenang untuk menetapkan kebijakan atau mendesain ulang sebuah sistem. Staf yang lain mungkin melihat perlunya perubahan, tetapi implementasi perubahan tersebut hanya akan terjadi ketika manajemen mengambil tindakan.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Untuk menentukan akan dan penyebaran sebuah masalah, diperlukan sebuah upaya untuk mencari data-data kegagalan dan melakukan pemeriksaan secara teratur. Dan kesalahan yang sering kali terjadi dalam dunia pendidikan adalah kurangnya penelitian dan analisa terhadap sebab-sebab rendahnya tingkat pencapaian tujuan, serta belum terwujudnya penelitian dan analisa tersebut sebagai subyek aksi manajerial.</div>
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">b. Sebab-Sebab Khusus Kegagalan Mutu</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Di sisi lain, sebab-sebab khusus kegagalan, sering diakibatkan oleh prosedur dan aturan yang tidak diikuti atau ditaati, meskipun kegagalan tersebut mungkin juga diakibatkan oleh kegagalan komunikasi atau kesalah-pahaman. Kegagalan tersebut bisa juga diakibatkan oleh anggota individu staf yang tidak memiliki skil, pengetahuan dan sifat yang dibutuhkan untuk menjadi seorang guru atau manajer pendidikan. Sebab-sebab khusus masalah mutu bisa mencakup kurangnya pengetahuan dan keterampilan anggota, kurangnya motivasi, kegagalan komunikasi, atau yang berkaitan dengan perlengkapan-perlengkapan.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Jika sebuah masalah disebabkan oleh sebab-sebab khusus, maka masalah tersebut bisa diatasi dengan tanpa mengganti kebijakan atau mendesain kembali sistem. Merubah sistem merupakan hal yang tidak tepat dan bisa mengakibatkan terjadinya kegagalan yang lebih fatal. Sumber kegagalan membutuhkan identifikasi dan penyelesaian. Menangani sebab-sebab khusus juga merupakan tanggung jawab manajemen. Memang staf lain sangat mungkin bisa menangani dan menyelesaikan masalah tersebut, namun terkadang mereka tidak memiliki otoritas yang cukup. Banyak masalah khusus dalam pendidikan muncul dari sejumlah kecil individu yang kurang memiliki motivasi atau ketrampilan untuk menjadi seorang guru yang efektif. Hanya manajemen yang memiliki otoritas untuk menemukan solusi yang tepat dalam masalah ini.</div>
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">Untuk melengkapi pembahasan tentang mutu ini, perlu diperhatikan hirarki konsep mutu, sebagai berikut:</span><br />
<br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Manajemen Perbaikan</div>
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">Mutu Terpadu Yang Kontinyu</span><br />
<br style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">Jaminan Mutu </span><br />
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">Kontrol Mutu Pencegahan </span><br />
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">Inspeksi Deteksi </span><br />
<br style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;" />
<br style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;" />
<b style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">H. Kesimpulan</b><br />
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Tony Henri, kepala sekolah Birmingham College mengungkapkan; Mutu lebih menekankan pada kegembiraan dan kebahagiaan pelanggan dan bukan sekedar kepuasan pelanggan. Ia lebih menekankan pada keterlibatan seluruh staf dan tidak bersifat hirarkis. Ia juga lebih menekankan pada perbaikan mutu secara terus-menerus dan bukan sekedar lompatan mutu yang temporal. Ia adalah tentang hidup, cinta, hasrat, perjuangan, pemeliharaan, tangis, tawa, dan seterusnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
Institusi yang efektif membutuhkan strategi-strategi yang bertujuan dan kuat agar mampu meraih hasil yang kompetitif. Agar efektif, institusi memerlukan proses untuk mengembangkan strategi mutunya, yang mencakup:</div>
<br style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;" />
<ol style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 18px 1.5em; text-align: justify;">
<li>Misi yang jelas dan distingtif;</li>
<li>Fokus pelanggan yang jelas;</li>
<li>Strategi untuk mencapai misi;</li>
<li>Keterlibatan seluruh pelanggan, baik internal maupun eksternal, dalam mengembangkan strategi;</li>
<li>Pemberdayaan staf dengan cara menghilangkan kendala dan membantu mereka dalam memberi kontribusi maksimum pada institusi melalui pengembangan kelompok kerja yang efektif;</li>
<li>Penilaian dan evaluasi efektifitas institusi dalam mencapai tujuan yang berhubungan dengan pelanggan.</li>
</ol>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Segoe UI', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.109375px; text-align: justify;">
<br />
<br />
<b>Daftar Pustaka</b><br />
<br />
<ul style="list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 10px 0px 10px 20px;">
<li>Sallis, Edward, Total Quality Management In Education; Manajemen Mutu Pendidikan, (Penerjemah: Ahma Ali Riyadi dan Fahrurrozi), cetakan ke. V, Yogyakarta: IRCISoD, Juli 2007</li>
<li>Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana, Total Quality Management, cetakan ke. 10, Yogyakarta: Andi Ofset, 2003</li>
<li>www.wikipedia.com</li>
<li>www.geocities.com</li>
<li>Hardjosoedarmo, Soerwarso, Total Quality Management, cetakan ke 10, Yogyakarta: Andi, 1999</li>
<li>Suyanto dan MS. Abbas, Wajah dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa, edisi pertama, Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa, Januari, 2001</li>
</ul>
<br />
<br />
<b>RINGKASAN UNTUK POWER POINT</b><br />
<br />
I. Beberapa Istilah<br />
Total Quality Mangement (TQM)<br />
Total Quality Education (TQE),<br />
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS).<br />
<br />
IV. Sejarah Singkat Perkembangan TQM<br />
Evolusi gerakan total quality management (TQM) dimulai dari masa studi waktu dan gerak oleh bapak manajemen ilmiah Frederick Taylor pada tahun 1920, dengan mengangkat aspek yang paling fundamental dari manajemen ilmiah, yaitu adanya pemisahan antara perencanaan dan pelaksanaan.<br />
TQM semula berasal dari Amerika Serikat, kemudian lebih banyak dikembangkan di jepang dan kemudian berkembang ke Amerika Utara dan Eropa. Jadi TQM mengintegrasikan keterampilan teknikal dan analisis dari Amerika, keahlian implementasi dan pengorganisasian Jepang, serta tradisi keahlian dan integritas dari Eropa dan Asia.<br />
<br />
Soewarso Hardjosoedarmo mengungkapkan; hingga kini masih banyak pembahasan tentang sejarah TQM yang hanya satu dimensional. Dalam hal ini banyak pembahasan yang hanya mengungkapkan pengalaman di Jepang pada awal-awal tahun sesudah PD II, di mana para guru bidang kualitas, Edwards Deming dan Joseph Juran mengajarkan teorinya guna membangun kembali industri Jepang, yang telah hancur. Ajaran tersebut disampaikan kepada perusahaan-perusahaan manufaktur Jepang. Ajaran para guru kualitas tersebut dapat dipandang sebagai landasan atau basic TQM.<br />
<br />
V. Landasan TQM<br />
Landasan TQM adalah statistical process control (SPC) yang merupakan model manajemen manufactur, yang pertama-tama diperkenalkan oleh Edward Deming dan Joseph Juran sesudah PD II guna membantu bangsa Jepang membangun kembali infrastruktur negaranya. Ajaran Deming dan Juran itu berkembang terus hingga kemudian dinamakan TQM oleh US Navy pada tahun 1985. Kita ketahui bahwa TQM terus mengalami evolusi, menjadi semakin matang dan mengalami diversifikasi untuk aplikasi di bidang manufactur, industri jasa, kesehatan, dan dewasa ini juga di bidang pendidikan.<br />
<br />
Oleh karen itu mengikuti ajaran Deming, Juran dan Philip Crosby dalam mengimplementasikan TQM memang perlu, tetapi belumlah cukup. Sebab TQM terus mengalami evolusi, maka untuk menghayati state-of-the-art TQM perlu diketahui juga kontribusi bidang manajemen dan organizational effectiveness dalam membangun TQM sebagai dimensi yang lain. Kontribusi bidang tersebut merupakan satu dimensi tersendiri yang dapat disebut sebagai akar TQM, antara lain terdiri dari group dynamics, organization development (OD), sosiotechnical system dan lain-lain. TQM yang dikenal sekarang ini banyak berbeda tekniknya dengan apa yang dikembangkan di Jepang (1950-an) dan yang pertama-tama dikembangkan di Amerika (1980-an). Penerapan TQM di berbagaii bidang membutuhkan kerangka sendiri dalam manajemen kualitas.<br />
VIII. Manfaat Total Quality Mangement<br />
Manfaat Rute Pasar<br />
<br />
<br />
Manfaat Rute Biaya<br />
Sumber: Pall, Manajemen Mutu Terpadu: Suatu Pengantar,<br />
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, hal. 6.<br />
<br />
IX. Implemetasi Total Quality Mangement Dalam Dunia Pendidikan<br />
Menurut Slamet PH (2000), sumber penyebab rendahnya kualitas pendidikan adalah aspek pengelolaan atau manajemen. Secara internal hal tersebut disebabkan oleh penerapan pendekatan input-output yang keliru. Terlalu mengedepankan aspek input pada penyelesaian hampir semua kasus pendidikan di sekolah. Ada satu faktor yang terlupakan, yaitu bagaimana berbagai input tersebut dipertemukan dan berinteraksi di dalam proses belajar-mengajar.<br />
<br />
<b>a. Pengertian TQM Dalam Konteks Pendidikan dan Aplikasinya</b><br />
Edward Sallis mengatakan; TQM adalah sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para pelanggannya, saat ini dan untuk masa yang akan datang.<br />
<br />
Gerakan mutu terpadu dalam pendidikan masih tergolong baru, hanya ada sedikit literatur yang memuat referensi tentang hal ini sebelum tahun 1980-an. Inisiatif untuk menerapkan metode ini berkembang lebih dahulu di Amerika baru kemudian di Inggris, namun baru di awal 1990-an kedua negara tersebut betul-betul dilanda gelombang metode ini.<br />
<br />
Manajemen pendidikan mutu terpadu berlandaskan pada kepuasan pelanggan sebagai sasran utama, baik pelanggan dalam (Internal Customer) maupun pelanggan luar (External Customer). Dalam dunia pendidikan, yang termasuk pelanggan dalam adalah penglola institusi pendidikan, guru, staff, dan penyelenggara institusi. Sedangkan pelanggan luar adalah masyarakat, pemerintah dan dunia industri. Jadi suatu institusi pendidikan disebut bermutu apabila antara pelanggan internal dan eksternal telah terjalin kupuasan atas jasa yang diberikan.<br />
<br />
Maka dari itu, untuk memposisikan institusi pendidikan sebagai industri jasa, harus memenuhi standar mutu. Institusi dapat disebut bermutu dalam konsep TQM, harus memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Secara operasional, mutu ditentukan oleh faktor terpenuhinya spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya dan terpenuhinya spesifikasi yang diharapkan menurut tuntutan dan kebutuhan pengguna jasa.<br />
<br />
1. Quality In Fact (mutu sesungguhnya)<br />
- Standar mutu produksi dan pelayanan diukur dengan kreteria sesuai dengan spesifikasi, cocok dengan tujuan pembuatan dan penggunaan, tanpa cacat (Zero Defects) dan selalu baik sejak awal (Right First Time and Everytime).<br />
- Dalam penyelenggaraannya, Quality In Fact merupakan profil lulusan institusi pendidikan yang sesuai dengan kualifikasi akademik minimal yang dikuasai oleh peserta didik.<br />
<br />
2. Quality In Perception (mutu persepsi).<br />
- Mutu dalam persepsi diukur dari kepuasan pelanggan atau pengguna, meningkatkan minat, harapan dan kepuasan pelanggan.<br />
- Sedangkan pada Quality In Perception pendidikan adalah kepuasan dan bertambahnya minat pelanggan eksternal terhadap lulusan institusi pendidikan.<br />
<br />
Untuk keberhasilan penerapan manajemen mutu terpadu tersebut memang tidak mudah, diperlukan komitmen dan kerja sama yang baik antara departemen terkait, antara departemen pusat dengan departemen daerah serta institusi pendidikan setempat sebagai pihak yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya kejelasan secara sistemik dalam memberi kewenangan antar institusi terkait. Jika manajemen ini diterapkan sesuai dengan ketentuan yang ada dengan segala dinamika dan fleksibelitasnya, maka akan menjadi perubahan yang cukup efektif bagi pengembangan dan peningkatan mutu dan mutu pendidikan nasional.<br />
<br />
Mutu terpadu (Total Quality) membutuhkan manajer yang mampu mengesampingkan sejenak keuntungan jangka pendek dan menetapkan tujuan keberhasilan jangka panjang. Untuk tetap terdepan dalam kompetisi, sebuah organisasi harus mengetahui kebutuhan pelanggan, kemudian menyatukan pikiran untuk bertindak memenuhi kebutuhan mereka.<br />
<br />
2. Mutu Pembelajaran<br />
Pendidikan adalah tentang pembelajaran masyarakat. Jika TQM bertujuan untuk memiliki relevansi dalam pendidikan, maka ia harus memberi penekanan pada mutu pelajar. Hal itu tidak akan terwujud jika TQM tidak memberi kontribusi yang substansial bagi mutu dalam pendidikan. Pada saat sebagian besar institusi pendidikan dituntut untuk mengerjakan lebih baik lagi, penting baginya untuk memfokuskan diri pada aktifitas utama pembelajaran.<br />
<br />
Institusi pendidikan yang menggunakan prosedur mutu terpadu harus menangkap secara serius isu-isu tentang gaya dan kebutuhan pembelajaran untuk menciptakan strategi individualisasi dan diferensiasi dalam pembelajaran. Pelajar adalah pelanggan utama, dan jika model pembelajaran tidak memenuhi kebutuhan individu masing-masing mereka, maka itu berarti bahwa institusi tersebut tidak dapat mengklaim bahwa ia telah mencapai mutu terpadu.<br />
<br />
Institusi pendidikan juga perlu menggunakan hasil pengawasan formal untuk menetapkan keabsahan program-programnya. Institusi pendidikan harus siap untuk melakukan langkah-langkah perbaikan terhadap kinerja pelajar yang belum sesuai dengan harapan dan keinginan mereka. Sebagaimana yang diketahui oleh para guru, hal ini bukan hal yang mudah.<br />
<br />
3. Kendala-Kendala yang Harus Diatasi Ketika Memperkenalkan TQM<br />
Untuk mengembangkan sebuah kultur mutu, diperlukan waktu dan kerja keras. Karena jika kedua hal tersebut tidak berjalan dengan baik, maka perjalanan mekanisme kerja mutu akan terhambat. TQM membutuhkan mental juara yang mampu mengahadapi tantangan dan perubahan dalam pendidikan. Peningkatan mutu merupakan proses yang membutuhkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Karena diam di tempat saat para pesaing terus berkembang adalah tanda-tanda kegagalan.<br />
<br />
TQM mengharuskan kesetiaan jangka panjang staf senior terhadap institusi. Karena, tidak tertutup kemungkinan manajemen senior sendiri bisa menjadi problem. Mereka bisa saja mengharapkan hasil positif yang dihasilkan TQM, namun tidak mau memberikan dukungan sepenuh hati yang diperlukan. Banyak inisiatif mutu yang tersendat-sendat disebabkan sikap manajer senior yang kembali pada metode manejemen tradisional. Kekhawatiran manajer senior dalam mengadopsi metode dan pendekatan yang baru adalah kendala utamanya. Hal ini merupakan rintangan atau kendala yang sangat serius. Ketika manajemen senior tidak mampu mendukung TQM, maka sangat kecil kemungkinan orang lain di organisasi tersebut akan mampu melaksanakannya.<br />
<br />
Volume tekanan eksternal juga bisa menghalangi upaya sebuah organisasi dalam menerapkan TQM. Walaupun program-program mutu disampaikan dengan publikasi besar-besaran, seringkali program-program tersebut tergilas oleh inisiatif lain. Perlu dipastikan bahwa meskipun ada tekanan lain, mutu harus selalu menjadi prioritas utama dalam agenda. Dalam hal ini, perencanaan strategis memiliki peranan penting, untuk membantu staf memahami misi institusi dan menjembatani jurang dalam komunikasi.<br />
<br />
Manajemen senior harus mempercayai stafnya untuk bersama-sama mengusung visi institusi mereka ke depan. Beberapa manajer senior terkadang tidak berbagi visi dengan para bawahan sebab mereka khawatir akan kehilangan status dan hal tersebut dianggap menurunkan derajat manajer. Ditambah lagi dengan ketakutan manajer senior untuk mendelegasikan bawahannya, maka peningkatan dan pengembangan mutu akan menjadi suatu yang mustahil.<br />
<br />
Masalah utama yang sering dialami oleh banyak institusi adalah peran yang dimainkan oleh menejemn menengah. Mereka memiliki peran penting karena mereka adalah petugas operasional harian institusi dan bertindak sebagai petugas komunikasi yang sangat penting. Mereka bisa menjadi penghalang terjadinya perubahan, atau sebaliknya menjadi pemimpin. Mananjer menengah hanya bisa mendefinisikan hasil karyanya sebagai salah satu bentuk inovasi, jika manajer senior mengkomunikasikan kepada mereka visi dari sebuah masa depan baru. Manajer senior harus konsisten dalam bersikap dan bertindak ketika menganjurkan dan mengkomunikasikan pesan peningkatan mutu.<br />
<br />
Para manajer bukan satu-satunya pihak yang bisa menghalangi pengembangan mutu. Beberapa staf yang terlalu khawatir salah terhadap konsekwensi pemberdayaan juga bisa menghalangi mutu. Mereka kadangkala cenderung suka terhadap hal-hal yang bersifat statis. Mereka perlu mendapatkan brainstorming pentingnya dan kegunaan perubahan. Untuk alasan ini, TQM tidak boleh menjadi sekedar jargon dan iklan.<br />
<br />
4. Kegagalan Mutu<br />
Meraih mutu tidak seperti membalikkan telapak tangan. Ia membutuhkan perjuangan, keseriusan dan kerja keras. Karena meraih mutu sering kali melewati jalan terjal yang penuh dengan alar yang menyebabkan kegagalan. Jika para manajer betul-betul memperhatikan mutu secara serius, maka mereka harus memahami sebab-sebab kegagalan mutu. Karena, untuk menyelesaikan masalah dengan baik diperlukan pemahaman terhadap penyebab-penyebabnya. Dan analisa terhadap kegagalan mutu merupakan salah satu hasil terpenting dari penelitian Deming. Dia membedakan sebab-sebab kegagalan menjadi dua bentuk, umum dan khusus.<br />
<br />
Sebab-sebab umum adalah sebab-sebab yang diakibatkan oleh kegagalan sistem. Masalah sistem ini merupakan masalah internal proses institusi. Masalah-masalah tersebut hanya bisa diatasi jika sistem, proses dan prosedur institusi tersebut dirubah. Sementara sebab-sebab lain yang ia sebut sebagai sebab-sebab khusus melahirkan variasi-variasi yang non-acak di dalam sistem dan merupakan sebab-sebab eksternal.<br />
<br />
a. Sebab-Sebab Umum Kegagalan Mutu Dalam Pendidikan<br />
Sebab-sebab umum rendahnya mutu pendidikan bisa disebabkan oleh beberapa sumber yang mencakup desain kurikulum yang lemah, bangunan yang tidak memenuhi syarat, lingkungan kerja yang buruk, sistem dan prosedur yang tidak sesuai, jadwal kerja yang serampangan, sumber daya yang kurang, dan pengembangan staf yang tidak memadai. Jika kesalahn dan kegagalan tersebut diidentifikasi sebagai akibat dari masalah sistem, kebijakan, atau sumber daya, maka hal tersebut adalah sebuah kegagalan "sebab umum". Implikasi menejemnnya adalah sebab-sebab tersebut harus dihilangkan dan sistem serta prosedurnya harus disusun, ditetapkan dan dikembangkan kembali.<br />
<br />
Hal ini mungkin memerlukan perubahan kebijakan atau pelatihan-pelatihan baru. Hal terpenting yang harus dicatat di sini adalah, hanya pihak manajemen yang dapat membenahi masalah tersebut. Hanya manajemen yang memiliki wewenang untuk menetapkan kebijakan atau mendesain ulang sebuah sistem. Staf yang lain mungkin melihat perlunya perubahan, tetapi implementasi perubahan tersebut hanya akan terjadi ketika manajemen mengambil tindakan.<br />
<br />
Untuk menentukan akan dan penyebaran sebuah masalah, diperlukan sebuah upaya untuk mencari data-data kegagalan dan melakukan pemeriksaan secara teratur. Dan kesalahan yang sering kali terjadi dalam dunia pendidikan adalah kurangnya penelitian dan analisa terhadap sebab-sebab rendahnya tingkat pencapaian tujuan, serta belum terwujudnya penelitian dan analisa tersebut sebagai subyek aksi manajerial.<br />
<br />
b. Sebab-Sebab Khusus Kegagalan Mutu<br />
Di sisi lain, sebab-sebab khusus kegagalan, sering diakibatkan oleh prosedur dan aturan yang tidak diikuti atau ditaati, meskipun kegagalan tersebut mungkin juga diakibatkan oleh kegagalan komunikasi atau kesalah-pahaman. Kegagalan tersebut bisa juga diakibatkan oleh anggota individu staf yang tidak memiliki skil, pengetahuan dan sifat yang dibutuhkan untuk menjadi seorang guru atau manajer pendidikan. Sebab-sebab khusus masalah mutu bisa mencakup kurangnya pengetahuan dan keterampilan anggota, kurangnya motivasi, kegagalan komunikasi, atau yang berkaitan dengan perlengkapan-perlengkapan.<br />
<br />
Jika sebuah masalah disebabkan oleh sebab-sebab khusus, maka masalah tersebut bisa diatasi dengan tanpa mengganti kebijakan atau mendesain kembali sistem. Merubah sistem merupakan hal yang tidak tepat dan bisa mengakibatkan terjadinya kegagalan yang lebih fatal. Sumber kegagalan membutuhkan identifikasi dan penyelesaian. Menangani sebab-sebab khusus juga merupakan tanggung jawab manajemen. Memang staf lain sangat mungkin bisa menangani dan menyelesaikan masalah tersebut, namun terkadang mereka tidak memiliki otoritas yang cukup. Banyak masalah khusus dalam pendidikan muncul dari sejumlah kecil individu yang kurang memiliki motivasi atau ketrampilan untuk menjadi seorang guru yang efektif. Hanya manajemen yang memiliki otoritas untuk menemukan solusi yang tepat dalam masalah ini.<br />
Hirarki konsep mutu:<br />
<br />
Manajemen Perbaikan<br />
Mutu Terpadu Yang Kontinyu<br />
<br />
Jaminan Mutu<br />
Kontrol Mutu Pencegahan<br />
Inspeksi Deteksi<br />
<br />
<br />
H. Kesimpulan<br />
Tony Henri, kepala sekolah Birmingham College mengungkapkan; Mutu lebih menekankan pada kegembiraan dan kebahagiaan pelanggan dan bukan sekedar kepuasan pelanggan. Ia lebih menekankan pada keterlibatan seluruh staf dan tidak bersifat hirarkis. Ia juga lebih menekankan pada perbaikan mutu secara terus-menerus dan bukan sekedar lompatan mutu yang temporal. Ia adalah tentang hidup, cinta, hasrat, perjuangan, pemeliharaan, tangis, tawa, dan seterusnya.<br />
<br />
Institusi yang efektif membutuhkan strategi-strategi yang bertujuan dan kuat agar mampu meraih hasil yang kompetitif. Agar efektif, institusi memerlukan proses untuk mengembangkan strategi mutunya, yang mencakup:<br />
<br />
1.Misi yang jelas dan distingtif;<br />
2.Fokus pelanggan yang jelas;<br />
3.Strategi untuk mencapai misi;<br />
4.Keterlibatan seluruh pelanggan, baik internal maupun eksternal, dalam mengembangkan strategi;<br />
5.pemberdayaan staf dengan cara menghilangkan kendala dan membantu mereka dalam memberi kontribusi maksimum pada institusi melalui pengembangan kelompok kerja yang efektif;<br />
6.penilaian dan evaluasi efektifitas institusi dalam mencapai tujuan yang berhubungan dengan pelanggan.<br />
<br />
<br />
<br />
POWER POINT<br />
I. Beberapa Istilah<br />
Total Quality Mangement (TQM)<br />
Total Quality Education (TQE),<br />
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS).<br />
<br />
II. Pengertian Total Quality Mangement<br />
1. Pengertian Mutu<br />
a. Performance to the standard expected by the customer<br />
b. Meeting the customer's needs the first time and every time<br />
c. The meaning of excellence<br />
d. The best product that you can produce with the materials that you have to work with<br />
e. Continuous good product which a customer can trust. Dan lain-lain.<br />
<br />
Goetsch dan Davis (1994): "Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan".<br />
<br />
Tom Peters dan Nancy Austin (1985): Mutu adalah sebuah hal yang menghubungkan dengan gairah dan harga diri.<br />
<br />
Meskipun tidak ada definisi yang diterima secara universal, dari definisi-definisi tersebut terdapat beberapa kesamaan elemen-elemen sebagai berikut:<br />
1) Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.<br />
2) Kualitas mencakup prouk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.<br />
3) Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap ber kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang)<br />
<br />
2. Pengertian Total Quality Mangement<br />
- Ishikawa: Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan.<br />
- Santoso: TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.<br />
- Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus terhadap produk jasa, sumber daya manusia, proses dan lingkungannya. Sebab, berdasarkan TQM, tolok ukur keberhasilan usaha bertumpu pada kepuasan pelanggan atas barang atau jasa yang diterimanya.<br />
<br />
- Untuk memudahkan pemahaman, maka pengertian TQM dapat dikemukakan sebagai berikut:<br />
"Total Quality Managemen merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.<br />
<br />
III. Goetsch dan Davis: 10 unsur utama (karakteristik) TQM:<br />
1.Fokus Pada Pelanggan<br />
2.Obsesi Terhadap Kualitas<br />
3.Pendekatan Ilmiah<br />
4.Komitmen jangka Panjang<br />
5.Kerja sama Team (Teamwork)<br />
6.Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan<br />
7.Pendidikan dan Pelatihan<br />
8.Kebebasan Yang Terkendali<br />
9.Kesatuan Tujuan<br />
10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan<br />
<br />
IV. Sejarah Singkat Perkembangan TQM<br />
Evolusi gerakan total quality management (TQM) dimulai dari masa studi waktu dan gerak oleh bapak manajemen ilmiah Frederick Taylor pada tahun 1920, dengan mengangkat aspek yang paling fundamental dari manajemen ilmiah, yaitu adanya pemisahan antara perencanaan dan pelaksanaan.<br />
TQM semula berasal dari Amerika Serikat, kemudian lebih banyak dikembangkan di jepang dan kemudian berkembang ke Amerika Utara dan Eropa. Jadi TQM mengintegrasikan keterampilan teknikal dan analisis dari Amerika, keahlian implementasi dan pengorganisasian Jepang, serta tradisi keahlian dan integritas dari Eropa dan Asia.<br />
<br />
Soewarso Hardjosoedarmo mengungkapkan; hingga kini masih banyak pembahasan tentang sejarah TQM yang hanya satu dimensional. Dalam hal ini banyak pembahasan yang hanya mengungkapkan pengalaman di Jepang pada awal-awal tahun sesudah PD II, di mana para guru bidang kualitas, Edwards Deming dan Joseph Juran mengajarkan teorinya guna membangun kembali industri Jepang, yang telah hancur. Ajaran tersebut disampaikan kepada perusahaan-perusahaan manufaktur Jepang. Ajaran para guru kualitas tersebut dapat dipandang sebagai landasan atau basic TQM.<br />
<br />
V. Landasan TQM<br />
Landasan TQM adalah statistical process control (SPC) yang merupakan model manajemen manufactur, yang pertama-tama diperkenalkan oleh Edward Deming dan Joseph Juran sesudah PD II guna membantu bangsa Jepang membangun kembali infrastruktur negaranya. Ajaran Deming dan Juran itu berkembang terus hingga kemudian dinamakan TQM oleh US Navy pada tahun 1985. Kita ketahui bahwa TQM terus mengalami evolusi, menjadi semakin matang dan mengalami diversifikasi untuk aplikasi di bidang manufactur, industri jasa, kesehatan, dan dewasa ini juga di bidang pendidikan.<br />
<br />
Oleh karen itu mengikuti ajaran Deming, Juran dan Philip Crosby dalam mengimplementasikan TQM memang perlu, tetapi belumlah cukup. Sebab TQM terus mengalami evolusi, maka untuk menghayati state-of-the-art TQM perlu diketahui juga kontribusi bidang manajemen dan organizational effectiveness dalam membangun TQM sebagai dimensi yang lain. Kontribusi bidang tersebut merupakan satu dimensi tersendiri yang dapat disebut sebagai akar TQM, antara lain terdiri dari group dynamics, organization development (OD), sosiotechnical system dan lain-lain. TQM yang dikenal sekarang ini banyak berbeda tekniknya dengan apa yang dikembangkan di Jepang (1950-an) dan yang pertama-tama dikembangkan di Amerika (1980-an). Penerapan TQM di berbagaii bidang membutuhkan kerangka sendiri dalam manajemen kualitas.<br />
<br />
VI. Tokoh-Tokoh Mutu<br />
1. W. Edwards Deming, Out of the Crisis, dipublikasikan pada tahun 1982. Deming melihat bahwa masalah mutu terletak pada masalah manajemen.<br />
2. Joseph Juran juga pelopor lain revolusi mutu Jepang. Pada tahun 1981, kaisar Jepang memberikan anugerah bergengsi, Order of the Sacred Treasure. Juran terkenal karena keberhasilannya menciptakan "kesesuaian dengan tujuan dan manfaat". Ia dikenal sebagai "guru" manajemen pertama dalam menghadapi isu-isu manajemen mutu yang lebih luas. Dia yakin (sebagaiman juga Deming) bahwa kebanyakan masalah mutu dapat dikembalikan pada masalah keputusan manajemen.<br />
<br />
3. Philip Crosby selalu diasosiasikan dengan dua ide yang sangat menarik dan sangat kuat dalam mutu. Yang pertama adalah ide bahwa mutu itu gratis. Menurutnya, terlalu banyak pemborosan dalam sistem saat mengupayakan peningkatan mutu. Kedua adalah ide bahwa kesalahan, kegagalan, pemborosan, dan penundaan waktu – serta semua hal yang "tidak bermutu" lainnya – bisa dihilangkan jika institusi memiliki kemauan untuk itu. Ini adalah gagasan "tanpa cacat" (Zero Defects)-nya yang kontroversial. Kedua ide tersebut sangat menarik jika diterapkan dalam dunia pendidikan.<br />
<br />
VII. PRINSIP DAN UNSUR POKOK DALAM TQM<br />
Menurut Hensler dan Brunell, ada empat prinsip utama dalam TQM, yaitu:<br />
1. Kepuasan Pelanggan<br />
2. Respek Terhadap Setiap Orang<br />
3.Manajemen Berdasarkan Fakta<br />
4.Perbaikan Berkesinambungan<br />
<br />
<br />
<br />
VIII. MANFAAT TOTAL QUALITY MANAGEMENT<br />
Manfaat Rute Pasar<br />
<br />
<br />
Manfaat Rute Biaya<br />
Sumber: Pall, Manajemen Mutu Terpadu: Suatu Pengantar,<br />
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, hal. 6.<br />
<br />
IX. Implemetasi Total Quality Mangement Dalam Dunia Pendidikan<br />
Menurut Slamet PH (2000), sumber penyebab rendahnya kualitas pendidikan adalah aspek pengelolaan atau manajemen. Secara internal hal tersebut disebabkan oleh penerapan pendekatan input-output yang keliru. Terlalu mengedepankan aspek input pada penyelesaian hampir semua kasus pendidikan di sekolah. Ada satu faktor yang terlupakan, yaitu bagaimana berbagai input tersebut dipertemukan dan berinteraksi di dalam proses belajar-mengajar.<br />
<br />
a. Pengertian TQM Dalam Konteks Pendidikan dan Aplikasinya<br />
Edward Sallis mengatakan; TQM adalah sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para pelanggannya, saat ini dan untuk masa yang akan datang.<br />
Gerakan mutu terpadu dalam pendidikan masih tergolong baru, hanya ada sedikit literatur yang memuat referensi tentang hal ini sebelum tahun 1980-an. Inisiatif untuk menerapkan metode ini berkembang lebih dahulu di Amerika baru kemudian di Inggris, namun baru di awal 1990-an kedua negara tersebut betul-betul dilanda gelombang metode ini.<br />
<br />
Manajemen pendidikan mutu terpadu berlandaskan pada kepuasan pelanggan sebagai sasran utama, baik pelanggan dalam (Internal Customer) maupun pelanggan luar (External Customer). Dalam dunia pendidikan, yang termasuk pelanggan dalam adalah penglola institusi pendidikan, guru, staff, dan penyelenggara institusi. Sedangkan pelanggan luar adalah masyarakat, pemerintah dan dunia industri. Jadi suatu institusi pendidikan disebut bermutu apabila antara pelanggan internal dan eksternal telah terjalin kupuasan atas jasa yang diberikan.<br />
<br />
Maka dari itu, untuk memposisikan institusi pendidikan sebagai industri jasa, harus memenuhi standar mutu. Institusi dapat disebut bermutu dalam konsep TQM, harus memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Secara operasional, mutu ditentukan oleh faktor terpenuhinya spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya dan terpenuhinya spesifikasi yang diharapkan menurut tuntutan dan kebutuhan pengguna jasa.<br />
<br />
1. Quality In Fact (mutu sesungguhnya)<br />
- Standar mutu produksi dan pelayanan diukur dengan kreteria sesuai dengan spesifikasi, cocok dengan tujuan pembuatan dan penggunaan, tanpa cacat (Zero Defects) dan selalu baik sejak awal (Right First Time and Everytime).<br />
- Dalam penyelenggaraannya, Quality In Fact merupakan profil lulusan institusi pendidikan yang sesuai dengan kualifikasi akademik minimal yang dikuasai oleh peserta didik.<br />
<br />
2. Quality In Perception (mutu persepsi).<br />
- Mutu dalam persepsi diukur dari kepuasan pelanggan atau pengguna, meningkatkan minat, harapan dan kepuasan pelanggan.<br />
- Sedangkan pada Quality In Perception pendidikan adalah kepuasan dan bertambahnya minat pelanggan eksternal terhadap lulusan institusi pendidikan.<br />
<br />
POKOK-POKOK TQM DALAM PENDIDIKAN<br />
a. Perbaikan Secara Terus Menerus (Continuous Improvement).<br />
b. Menentukan Standar Mutu (Quality Assurance)<br />
c. Perubahan Kultur (Change Of Culture)<br />
d. Perubahan Organisasi (Upside- Down Organization)<br />
e. Mempertahankan Hubungan Dengan Pelanggan (Keeping Close To The Customer)<br />
<br />
3. KENDALA-KENDALA KETIKA MEMPERKENALKAN TQM<br />
Untuk mengembangkan sebuah kultur mutu, diperlukan waktu dan kerja keras. Karena jika kedua hal tersebut tidak berjalan dengan baik, maka perjalanan mekanisme kerja mutu akan terhambat. TQM membutuhkan mental juara yang mampu mengahadapi tantangan dan perubahan dalam pendidikan. Peningkatan mutu merupakan proses yang membutuhkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Karena diam di tempat saat para pesaing terus berkembang adalah tanda-tanda kegagalan.<br />
<br />
1.TQM mengharuskan kesetiaan jangka panjang staf senior terhadap institusi.<br />
2.Kekhawatiran manajer senior dalam mengadopsi metode dan pendekatan yang baru adalah kendala utamanya.<br />
3.Volume tekanan eksternal juga bisa menghalangi upaya sebuah organisasi dalam menerapkan TQM.<br />
4.Dalam hal ini, perencanaan strategis memiliki peranan penting, untuk membantu staf memahami misi institusi dan menjembatani jurang dalam komunikasi.<br />
5.Manajemen senior harus mempercayai stafnya untuk bersama-sama mengusung visi institusi mereka ke depan.<br />
6.Ketakutan manajer senior untuk mendelegasikan bawahannya, maka peningkatan dan pengembangan mutu akan menjadi suatu yang mustahil.<br />
7.Masalah utama yang sering dialami oleh banyak institusi adalah peran yang dimainkan oleh manajemen menengah.<br />
8.Manajer senior harus konsisten dalam bersikap dan bertindak ketika menganjurkan dan mengkomunikasikan pesan peningkatan mutu.<br />
9.Beberapa staf yang terlalu khawatir salah terhadap konsekwensi pemberdayaan juga bisa menghalangi mutu.<br />
<br />
<br />
4. Kegagalan Mutu<br />
SEBAB-SEBAB KEGAGALAN MUTU<br />
a. Sebab-Sebab Umum Kegagalan Mutu Dalam Pendidikan<br />
Kegagalan sistem.<br />
desain kurikulum yang lemah,<br />
bangunan yang tidak memenuhi syarat,<br />
lingkungan kerja yang buruk,<br />
sistem dan prosedur yang tidak sesuai,<br />
jadwal kerja yang serampangan,<br />
sumber daya yang kurang,<br />
dan pengembangan staf yang tidak memadai.<br />
b. Sebab-Sebab Khusus Kegagalan Mutu<br />
prosedur dan aturan yang tidak diikuti atau ditaati,<br />
kegagalan komunikasi<br />
atau kesalah-pahaman<br />
anggota individu staf yang tidak memiliki skil, pengetahuan dan sifat yang dibutuhkan untuk menjadi seorang guru atau manajer pendidikan.<br />
<br />
Hirarki konsep mutu:<br />
<br />
Manajemen Perbaikan<br />
Mutu Terpadu Yang Kontinyu<br />
<br />
Jaminan Mutu<br />
Kontrol Mutu Pencegahan<br />
Inspeksi Deteksi<br />
<br />
<br />
H. Kesimpulan<br />
Tony Henri, kepala sekolah Birmingham College mengungkapkan; Mutu lebih menekankan pada kegembiraan dan kebahagiaan pelanggan dan bukan sekedar kepuasan pelanggan. Ia lebih menekankan pada keterlibatan seluruh staf dan tidak bersifat hirarkis. Ia juga lebih menekankan pada perbaikan mutu secara terus-menerus dan bukan sekedar lompatan mutu yang temporal. Ia adalah tentang hidup, cinta, hasrat, perjuangan, pemeliharaan, tangis, tawa, dan seterusnya.<br />
Institusi yang efektif membutuhkan strategi-strategi yang bertujuan dan kuat agar mampu meraih hasil yang kompetitif. Agar efektif, institusi memerlukan proses untuk mengembangkan strategi mutunya, yang mencakup:<br />
1.Misi yang jelas dan distingtif;<br />
2.fokus pelanggan yang jelas;<br />
3.strategi untuk mencapai misi;<br />
4.Keterlibatan seluruh pelanggan, baik internal maupun eksternal, dalam mengembangkan strategi;<br />
5.pemberdayaan staf dengan cara menghilangkan kendala dan membantu mereka dalam memberi kontribusi maksimum pada institusi melalui pengembangan kelompok kerja yang efektif;<br />
6.penilaian dan evaluasi efektifitas institusi dalam mencapai tujuan yang berhubungan dengan pelanggan.</div>
Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-76179865416007350222013-09-11T04:43:00.004-07:002013-09-11T04:43:50.092-07:00Sejarah Perkembangan Quality Management (Manajemen Mutu)Sumber http://bpm.narotama.ac.id/?p=375
May 29, 2013 Article<br />
<br />
1. Era Tanpa Mutu
Dimulai sebelum tahun 1920, Pada era ini belum ada persaingan, karena produsen yang memberikan layanan belum banyak. Masyarakat tidak punya pilihan, mereka tidak bisa menuntut untuk mendapatkan mutu pelayanan yang lebih baik. Pada masa ini kualitas belum menjadi penilaian, yang penting kebutuhan utama dari suatu bentuk pelayanan sudah terpenuhi.<br />
<br />
2. Era Inspeksi
Pada era ini mulai ada persaingan antar produsen. Mereka sudah mulai mengawasi produk-produk yang mereka hasilkan, yaitu dengan melakukan inspeksi. Inspeksi ini hanya melihat bentuk fisik produk, apakah ada kerusakan atau cacat pada produk. Hanya produk yang bagus tanpa ada cacat yang akan dilepas sampai ke konsumen. Belum ada perhatian terhadap kualitas proses dan sistem untuk merealisasikan produk tersebut.<br />
<br />
3. Era Pengendalian Mutu (Statitical Quality Control)
Era ini dimulai sekitar tahun 1930-an. Pada era pengendalian mutu ini, manajemen telah mulai memperhatikan pentingnya pendeteksian yaitu dengan cara departemen inspeksi sudah mulai dilengkapi dengan alat dan metode statistik di dalam mendeteksi penyimpangan yang terjadi dalam atribut produk yang dihasilkan dari proses produksi. Terdapat perubahan dalam penanganan mutu produk yaitu hasil deteksi yang secara statistikal dari penyimpangann mulai dipergunakan oleh departemen produksi untuk memperbaiki proses dan sistem produksi.<br />
<br />
4. Era Jaminan Mutu (Quality Assurance)
Era ini dimualai sekitar tahun 1960-an. Pada era ini mulai dikenal adanya konsep Total Quality Control (TQC) yang diperkenalkan oleh Armand Feigenbaum. Menurutnya, pengendalian dimulai dari perancangan produk dan berakhir saat produk tersebut telah sampai ke tangan konsumen, dan konsumen merasa puas.
Armand Feigenbaum menyatakan bahwa kualitas dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori:
Pengendalian rancangan baru
Pengendalian bahan baku yang baru dating
Pengendalian produk
Jaminan mutu merupakan seluruh perencanaan dan kegiatan sistimatik yang diperlukan untuk memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa suatu barang atau jasa dapat memenuhi persyaratan mutu. Jaminan mutu merupakan bagian dari manajemen mutu yang difokuskan pada peningkatan kemampuan untuk memenuhi persyaratan mutu.
Sejak masa ini peran manajemen mulai diperhitungkan untuk terlibat dalam penentuan dan penanganan mutu produk. Selain itu dalam era jaminan mutu ini mulai diterapkan bukan hanya pada industri manufaktur, tetapi juga pada industri jasa. Industri jasa atau non barang ini mulai diterapkan seperti pada Rumah Sakit, Puskesmas, dan lain sebagainya.<br />
<br />
<br />
5. Era Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management)
Era ini dimulai pada tahun 1980-an. Total Quality Management (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan.
Total Quality berarti komitmen dan pendekatan yang digunakan secara terus menerus untuk meningkatkan setiap proses pada setiap bagian organisasi. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memenuhi bahkan melampui harapan dan outcome dari customer.
Tujuan dari diterapkan TQM perlu adanya perubahan budaya serta komitmen dari seluruh jajaran mulai pimpinan puncak sampai level terbawah. Agar TQM dapat berkelanjutan maka organisasi harus didukung oleh budaya yang mendukung yang menekankan pada kerja kelompok, pemberdayaan dan partisipasi karyawan, peningkatan terus menerus fokus pada pelanggan serta kepemimpinan yang tepat.Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-44620720696995296532013-07-25T10:57:00.001-07:002013-07-25T10:57:06.700-07:00Patient SafetyPATIENT SAFETY (KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT)
Oleh
Awie Laksamana Cheng Ho
1. LATAR BELAKANG PATIENT SAFETY
Hampir setiap tindakan medic menyimpan potensi resiko. Banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis (medical errors). Menurut Institute of Medicine (1999), medical error didefinisikan sebagai: The failure of a planned action to be completed as intended (i.e., error of execusion) or the use of a wrong plan to achieve an aim (i.e., error of planning). Artinya kesalahan medis didefinisikan sebagai: suatu Kegagalan tindakan medis yang telah direncanakan untuk diselesaikan tidak seperti yang diharapkan (yaitu., kesalahan tindakan) atau perencanaan yang salah untuk mencapai suatu tujuan (yaitu., kesalahan perencanaan). Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis ini akan mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien, bisa berupa Near Miss atau Adverse Event (Kejadian Tidak Diharapkan/KTD).
Near Miss atau Nyaris Cedera (NC) merupakan suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi, karena keberuntungan (misalnya,pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), pencegahan (suatu obat dengan overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya sebelum obat diberikan), dan peringanan (suatu obat dengan overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya).
Adverse Event atau Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) merupakan suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), dan bukan karena “underlying disease” atau kondisi pasien.
Kesalahan tersebut bisa terjadi dalam tahap diagnostic seperti kesalahan atau keterlambatan diagnose, tidak menerapkan pemeriksaan yang sesuai, menggunakan cara pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau tidak bertindak atas hasil pemeriksaan atau observasi; tahap pengobatan seperti kesalahan pada prosedur pengobatan, pelaksanaan terapi, metode penggunaan obat, dan keterlambatan merespon hasil pemeriksaan asuhan yang tidak layak; tahap preventive seperti tidak memberikan terapi provilaktik serta monitor dan follow up yang tidak adekuat; atau pada hal teknis yang lain seperti kegagalan berkomunikasi, kegagalan alat atau system yang lain.
Dalam kenyataannya masalah medical error dalam sistem pelayanan kesehatan mencerminkan fenomena gunung es, karena yang terdeteksi umumnya adalah adverse event yang ditemukan secara kebetulan saja. Sebagian besar yang lain cenderung tidak dilaporkan, tidak dicatat, atau justru luput dari perhatian kita semua.
Pada November 1999, the American Hospital Asosiation (AHA) Board of Trustees mengidentifikasikan bahwa keselamatan dan keamanan pasien (patient safety) merupakan sebuah prioritas strategik. Mereka juga menetapkan capaian-capaian peningkatan yang terukur untuk medication safety sebagai target utamanya. Tahun 2000, Institute of Medicine, Amerika Serikat dalam “TO ERR IS HUMAN, Building a Safer Health System” melaporkan bahwa dalam pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit ada sekitar 3-16% Kejadian Tidak Diharapkan (KTD/Adverse Event). Menindaklanjuti penemuan ini, tahun 2004, WHO mencanangkan World Alliance for Patient Safety, program bersama dengan berbagai negara untuk meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit.
Di Indonesia, telah dikeluarkan pula Kepmen nomor 496/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Audit Medis di Rumah Sakit, yang tujuan utamanya adalah untuk tercapainya pelayanan medis prima di rumah sakit yang jauh dari medical error dan memberikan keselamatan bagi pasien. Perkembangan ini diikuti oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia(PERSI) yang berinisiatif melakukan pertemuan dan mengajak semua stakeholder rumah sakit untuk lebih memperhatian keselamatan pasien di rumah sakit.
Mempertimbangkan betapa pentingnya misi rumah sakit untuk mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik terhadap pasien mengharuskan rumah sakit untuk berusaha mengurangi medical error sebagai bagian dari penghargaannya terhadap kemanusiaan, maka dikembangkan system Patient Safety yang dirancang mampu menjawab permasalahan yang ada.
2. PENGERTIAN PATIENT SAFETY
Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
3. TUJUAN PATIENT SAFETY
Tujuan “Patient safety” adalah
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit thdp pasien dan masyarakat;
3. Menurunnya KTD di RS
4. Terlaksananya program-program pencegahan shg tidak terjadi pengulangan KTD.
4. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PATIENT SAFETY
Pelaksanaan “Patient safety” meliputi
1. Sembilan solusi keselamatan Pasien di RS (WHO Collaborating Centre for Patient Safety, 2 May 2007), yaitu:
1) Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look-alike, sound-alike medication names)
2) Pastikan identifikasi pasien
3) Komunikasi secara benar saat serah terima pasien
4) Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
5) Kendalikan cairan elektrolit pekat
6) Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan
7) Hindari salah kateter dan salah sambung slang
8) Gunakan alat injeksi sekali pakai
9) Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomial.
2. Tujuh Standar Keselamatan Pasien (mengacu pada “Hospital Patient Safety Standards” yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Accreditation of Health Organizations, Illinois, USA, tahun 2002),yaitu:
1. Hak pasien
Standarnya adalah
Pasien & keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana & hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya KTD (Kejadian Tidak Diharapkan).
Kriterianya adalah
1) Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
2) Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
3) Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan yang jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya KTD
2. Mendidik pasien dan keluarga
Standarnya adalah
RS harus mendidik pasien & keluarganya tentang kewajiban & tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.
Kriterianya adalah:
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dgn keterlibatan pasien adalah partner dalam proses pelayanan. Karena itu, di RS harus ada system dan mekanisme mendidik pasien & keluarganya tentang kewajiban & tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien & keluarga dapat:
1) Memberikan info yg benar, jelas, lengkap dan jujur
2) Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab
3) Mengajukan pertanyaan untuk hal yg tdk dimengerti
4) Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5) Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan RS
6) Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7) Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
Standarnya adalah
RS menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan.
Kriterianya adalah:
1) koordinasi pelayanan secara menyeluruh
2) koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya
3) koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi
4) komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
Standarnya adalah
RS harus mendesign proses baru atau memperbaiki proses yg ada, memonitor & mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif KTD, & melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta KP.
Kriterianya adalah
1) Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design) yang baik, sesuai dengan ”Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit”.
2) Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja
3) Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif
4) Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standarnya adalah
1) Pimpinan dorong & jamin implementasi progr KP melalui penerapan “7 Langkah Menuju KP RS ”.
2) Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko KP & program mengurangi KTD.
3) Pimpinan dorong & tumbuhkan komunikasi & koordinasi antar unit & individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang KP
4) Pimpinan mengalokasikan sumber daya yg adekuat utk mengukur, mengkaji, & meningkatkan kinerja RS serta tingkatkan KP.
5) Pimpinan mengukur & mengkaji efektifitas kontribusinyadalam meningkatkan kinerja RS & KP.
Kriterianya adalah
1) Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien.
2) Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program meminimalkan insiden,
3) Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi
4) Tersedia prosedur “cepat-tanggap” terhadap insiden, termasuk asuhan kepada pasien yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis.
5) Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden,
6) Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden
7) Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar pengelola pelayanan
8) Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan
9) Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standarnya adalah
1) RS memiliki proses pendidikan, pelatihan & orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan KP secara jelas.
2) RS menyelenggarakan pendidikan & pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan & memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.
Kriterianya adalah
1) memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien
2) mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inservice training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden.
3) menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisiplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien.
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
Standarnya adalah
1) RS merencanakan & mendesain proses manajemen informasi KP untuk memenuhi kebutuhan informasi internal & eksternal.
2) Transmisi data & informasi harus tepat waktu & akurat.
Kriterianya adalah
1) disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan keselamatan pasien.
2) Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
3. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien RS (berdasarkan KKP-RS No.001-VIII-2005) sebagai panduan bagi staf Rumah Sakit
1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan Pasien, “ciptakan kepemimpinan & budaya yang terbuka dan adil”
Bagi Rumah sakit:
• Kebijakan: tindakan staf segera setelah insiden, langkah kumpul fakta, dukungan kepada staf, pasien, keluarga
• Kebijakan: peran & akuntabilitas individual pada insiden
• Tumbuhkan budaya pelaporan & belajar dari insiden
• Lakukan asesmen dg menggunakan survei penilaian KP
Bagi Tim:
• Anggota mampu berbicara, peduli & berani lapor bila ada insiden
• Laporan terbuka & terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan tindakan/solusi yg tepat
2. Pimpin dan dukung staf anda, “bangunlah komitmen &focus yang kuat & jelas tentang KP di RS anda”
Bagi Rumah Sakit:
• Ada anggota Direksi yg bertanggung jawab atas KP
• Di bagian-2 ada orang yg dpt menjadi “Penggerak” (champion) KP
• Prioritaskan KP dlm agenda rapat Direksi/Manajemen
• Masukkan KP dlm semua program latihan staf
Bagi Tim:
• Ada “penggerak” dlm tim utk memimpin Gerakan KP
• Jelaskan relevansi & pentingnya, serta manfaat gerakan KP
• Tumbuhkan sikap ksatria yg menghargai pelaporan insiden
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko, “kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yg potensial brmasalah”
Bagi Rumah Sakit:
• Struktur & proses mjmn risiko klinis & non klinis, mencakup KP
• Kembangkan indikator kinerja bagi sistem pengelolaan risiko
• Gunakan informasi dr sistem pelaporan insiden & asesmen risiko & tingkatkan kepedulian thdp pasien
Bagi Tim:
• Diskusi isu KP dlm forum2, utk umpan balik kpd mjmn terkait
• Penilaian risiko pd individu pasien
• Proses asesmen risiko teratur, tentukan akseptabilitas tiap risiko, & langkah memperkecil risiko tsb
4. Kembangkan sistem pelaporan, “pastikan staf Anda agar dg mudah dpt melaporkan kejadian/insiden serta RS mengatur pelaporan kpd KKP-RS”
Bagi Rumah sakit:
• Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden, ke dlm maupun ke luar yg hrs dilaporkan ke KKPRS – PERSI
Bagi Tim:
• Dorong anggota utk melaporkan setiap insiden & insiden yg telah dicegah tetapi tetap terjadi juga, sbg bahan pelajaran yg penting
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien, “kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dg pasien”
Bagi Rumah Sakit
• Kebijakan : komunikasi terbuka ttg insiden dg pasien & keluarga
• Pasien & keluarga mendpt informasi bila terjadi insiden
• Dukungan,pelatihan & dorongan semangat kpd staf agar selalu terbuka kpd pasien & kel. (dlm seluruh proses asuhan pasien
Bagi Tim:
• Hargai & dukung keterlibatan pasien & kel. bila tlh terjadi insiden
• Prioritaskan pemberitahuan kpd pasien & kel. bila terjadi insiden
• Segera stlh kejadian, tunjukkan empati kpd pasien & kel.
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan pasien, “dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalah utk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul”
Bagi Rumah Sakit:
• Staf terlatih mengkaji insiden scr tepat, mengidentifikasi sebab
• Kebijakan: kriteria pelaksanaan Analisis Akar Masalah (Root Cause Analysis/RCA) atau Failure Modes & Effects Analysis (FMEA) atau metoda analisis lain, mencakup semua insiden & minimum 1 x per tahun utk proses risiko tinggi
Bagi Tim:
• Diskusikan dlm tim pengalaman dari hasil analisis insiden
• Identifikasi bgn lain yg mungkin terkena dampak & bagi pengalaman tersebut
7. Cegah cedera melalui implementasi system Keselamatan pasien, “Gunakan informasi yg ada ttg kejadian/masalah utk melakukan perubahan pd sistem pelayanan”
Bagi Rumah Sakit:
• Tentukan solusi dg informasi dr sistem pelaporan, asesmen risiko, kajian insiden, audit serta analisis
• Solusi mencakup penjabaran ulang sistem, penyesuaian pelatihan staf & kegiatan klinis, penggunaan instrumen yg menjamin KP
• Asesmen risiko utk setiap perubahan
• Sosialisasikan solusi yg dikembangkan oleh KKPRS-PERSI
• Umpan balik kpd staf ttg setiap tindakan yg diambil atas insiden
Bagi Tim:
• Kembangkan asuhan pasien menjadi lebih baik & lebih aman
• Telaah perubahan yg dibuat tim & pastikan pelaksanaannya
• Umpan balik atas setiap tindak lanjut ttg insiden yg dilaporkan
LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PELAKSANAAN PATIENT SAFETY ADALAH
a. Di Rumah Sakit
1. Rumah sakit agar membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit, dengan susunan organisasi sebagai berikut: Ketua: dokter, Anggota: dokter, dokter gigi, perawat, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya.
2. Rumah sakit agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang insiden
3. Rumah sakit agar melakukan pelaporan insiden ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) secara rahasia
4. Rumah Sakit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit dan menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit.
5. Rumah sakit pendidikan mengembangkan standar pelayanan medis berdasarkan hasil dari analisis akar masalah dan sebagai tempat pelatihan standar-standar yang baru dikembangkan.
b. Di Provinsi/Kabupaten/Kota
1. Melakukan advokasi program keselamatan pasien ke rumah sakit-rumah sakit di wilayahnya
2. Melakukan advokasi ke pemerintah daerah agar tersedianya dukungan anggaran terkait dengan program keselamatan pasien rumah sakit.
3. Melakukan pembinaan pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit
c. Di Pusat
1. Membentuk komite keselamatan pasien Rumah Sakit dibawah Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia
2. Menyusun panduan nasional tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
3. Melakukan sosialisasi dan advokasi program keselamatan pasien ke Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota, PERSI Daerah dan rumah sakit pendidikan dengan jejaring pendidikan.
4. Mengembangkan laboratorium uji coba program keselamatanpasien.
Selain itu, menurut Hasting G, 2006, ada delapan langkah yang bisa dilakukan untuk mengembangkan budaya Patient safety ini
1. Put the focus back on safety
Setiap staf yang bekerja di RS pasti ingin memberikan yang terbaik dan teraman untuk pasien. Tetapi supaya keselamatan pasien ini bisa dikembangkan dan semua staf merasa mendapatkan dukungan, patient safety ini harus menjadi prioritas strategis dari rumah sakit atau unit pelayanan kesehatan lainnya. Empat CEO RS yang terlibat dalam safer patient initiatives di Inggris mengatakan bahwa tanggung jawab untuk keselamatan pasien tidak bisa didelegasikan dan mereka memegang peran kunci dalam membangun dan mempertahankan fokus patient safety di dalam RS.
2. Think small and make the right thing easy to do
Memberikan pelayanan kesehatan yang aman bagi pasien mungkin membutuhkan langkah-langkah yang agak kompleks. Tetapi dengan memecah kompleksitas ini dan membuat langkah-langkah yang lebih mudah mungkin akan memberikan peningkatan yang lebih nyata.
3. Encourage open reporting
Belajar dari pengalaman, meskipun itu sesuatu yang salah adalah pengalaman yang berharga. Koordinator patient safety dan manajer RS harus membuat budaya yang mendorong pelaporan. Mencatat tindakan-tindakan yang membahayakan pasien sama pentingnya dengan mencatat tindakan-tindakan yang menyelamatkan pasien. Diskusi terbuka mengenai insiden-insiden yang terjadi bisa menjadi pembelajaran bagi semua staf.
4. Make data capture a priority
Dibutuhkan sistem pencatatan data yang lebih baik untuk mempelajari dan mengikuti perkembangan kualitas dari waktu ke waktu. Misalnya saja data mortalitas. Dengan perubahan data mortalitas dari tahun ke tahun, klinisi dan manajer bisa melihat bagaimana manfaat dari penerapan patient safety.
5. Use systems-wide approaches
Keselamatan pasien tidak bisa menjadi tanggung jawab individual. Pengembangan hanya bisa terjadi jika ada sistem pendukung yang adekuat. Staf juga harus dilatih dan didorong untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan terhadap pasien. Tetapi jika pendekatan patient safety tidak diintegrasikan secara utuh kedalam sistem yang berlaku di RS, maka peningkatan yang terjadi hanya akan bersifat sementara.
6. Build implementation knowledge
Staf juga membutuhkan motivasi dan dukungan untuk mengembangkan metodologi, sistem berfikir, dan implementasi program. Pemimpin sebagai pengarah jalannya program disini memegang peranan kunci. Di Inggris, pengembangan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien sudah dimasukkan ke dalam kurikulum kedokteran dan keperawatan, sehingga diharapkan sesudah lulus kedua hal ini sudah menjadi bagian dalam budaya kerja.
7. Involve patients in safety efforts
Keterlibatan pasien dalam pengembangan patient safety terbukti dapat memberikan pengaruh yang positif. Perannya saat ini mungkin masih kecil, tetapi akan terus berkembang. Dimasukkannya perwakilan masyarakat umum dalam komite keselamatan pasien adalah salah satu bentuk kontribusi aktif dari masyarakat (pasien). Secara sederhana pasien bisa diarahkan untuk menjawab ketiga pertanyaan berikut: apa masalahnya? Apa yang bisa kubantu? Apa yang tidak boleh kukerjakan?
8. Develop top-class patient safety leaders
Prioritisasi keselamatan pasien, pembangunan sistem untuk pengumpulan data-data berkualitas tinggi, mendorong budaya tidak saling menyalahkan, memotivasi staf, dan melibatkan pasien dalam lingkungan kerja bukanlah sesuatu hal yang bisa tercapai dalam semalam. Diperlukan kepemimpinan yang kuat, tim yang kompak, serta dedikasi dan komitmen yang tinggi untuk tercapainya tujuan pengembangan budaya patient safety. Seringkali RS harus bekerja dengan konsultan leadership untuk mengembangkan kerjasama tim dan keterampilan komunikasi staf. Dengan kepemimpinan yang baik, masing-masing anggota tim dengan berbagai peran yang berbeda bisa saling melengkapi dengan anggota tim lainnya melalui kolaborasi yang erat.
5. ASPEK HUKUM TERHADAP PATIENT SAFETY
Aspek hukum terhadap “patient safety” atau keselamatan pasien adalah sebagai berikut
UU Tentang Kesehatan & UU Tentang Rumah Sakit
1. Keselamatan Pasien sebagai Isu Hukum
a. Pasal 53 (3) UU No.36/2009
“Pelaksanaan Pelayanan kesehatan harus mendahulukan keselamatan nyawa pasien.”
b. Pasal 32n UU No.44/2009
“Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit.
c. Pasal 58 UU No.36/2009
1) “Setiap orang berhak menuntut G.R terhadap seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam Pelkes yang diterimanya.”
2) “…..tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan darurat.”
2. Tanggung jawab Hukum Rumah sakit
a. Pasal 29b UU No.44/2009
”Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit.”
b. Pasal 46 UU No.44/2009
“Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan di RS.”
c. Pasal 45 (2) UU No.44/2009
“Rumah sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia.”
3. Bukan tanggung jawab Rumah Sakit
Pasal 45 (1) UU No.44/2009 Tentang Rumah sakit
“Rumah Sakit Tidak bertanggung jawab secara hukum apabila pasien dan/atau keluarganya menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat kematian pasien setelah adanya penjelasan medis yang kompresehensif. “
4. Hak Pasien
a. Pasal 32d UU No.44/2009
“Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional”
b. Pasal 32e UU No.44/2009
“Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi”
c. Pasal 32j UU No.44/2009
“Setiap pasien mempunyai hak tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan”
d. Pasal 32q UU No.44/2009
“Setiap pasien mempunyai hak menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana”
5. Kebijakan yang mendukung keselamatan pasien
Pasal 43 UU No.44/2009
1) RS wajib menerapkan standar keselamatan pasien
2) Standar keselamatan pasien dilaksanakan melalui pelaporan insiden, menganalisa, dan menetapkan pemecahan masalah dalam rangka menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan.
3) RS melaporkan kegiatan keselamatan pasien kepada komite yang membidangi keselamatan pasien yang ditetapkan oleh menteri
4) Pelaporan insiden keselamatan pasien dibuat secara anonym dan ditujukan untuk mengoreksi system dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien.
Pemerintah bertanggung jawab mengeluarkan kebijakan tentang keselamatan pasien. Keselamatan pasien yang dimaksud adalah suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. System tersebut meliputi:
a. Assessment risiko
b. Identifikasi dan pengelolaan yang terkait resiko pasien
c. Pelaporan dan analisis insiden
d. Kemampuan belajar dari insiden
e. Tindak lanjut dan implementasi solusi meminimalkan resiko
6. MANAJEMEN PATIENT SAFETY
Pelaksanaan Patient Safety ini dilakukan dengan system Pencacatan dan Pelaporan serta Monitoring san Evaluasi
7. SISTEM PENCACATAN DAN PELAPORAN PADA PATIENT SAFETY
a. Di Rumah Sakit
1. Setiap unit kerja di rumah sakit mencatat semua kejadian terkait dengan keselamatan pasien (Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Diharapkan dan Kejadian Sentinel) pada formulir yang sudah disediakan oleh rumah sakit.
2. Setiap unit kerja di rumah sakit melaporkan semua kejadian terkait dengan keselamatan pasien (Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Diharapkan dan Kejadian Sentinel) kepada Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada formulir yang sudah disediakan oleh rumah sakit.
3. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit menganalisis akar penyebab masalah semua kejadian yang dilaporkan oleh unit kerja
4. Berdasarkan hasil analisis akar masalah maka Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit merekomendasikan solusi pemecahan dan mengirimkan hasil solusi pemecahan masalah kepada Pimpinan rumah sakit.
5. Pimpinan rumah sakit melaporkan insiden dan hasil solusi masalah ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) setiap terjadinya insiden dan setelah melakukan analisis akar masalah yang bersifat rahasia.
b. Di Propinsi
Dinas Kesehatan Propinsi dan PERSI Daerah menerima produk-produk dari Komite Keselamatan Rumah Sakit
c. Di Pusat
1. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) merekapitulasi laporan dari rumah sakit untuk menjaga kerahasiaannya
2. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) melakukan analisis yang telah dilakukan oleh rumah sakit
3. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) melakukan analisis laporan insiden bekerjasama dengan rumah sakit pendidikan dan rumah sakit yang ditunjuk sebagai laboratorium uji coba keselamatan pasien rumah sakit
4. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) melakukan sosialisasi hasil analisis dan solusi masalah ke Dinas Kesehatan Propinsi dan PERSI Daerah, rumah sakit terkait dan rumah sakit lainnya.
8. MONITORING DAN EVALUASI
a. Di Rumah sakit
Pimpinan Rumah sakit melakukan monitoring dan evaluasi pada unit-unit kerja di rumah sakit, terkait dengan pelaksanaan keselamatan pasien di unit kerja
b. Di propinsi
Dinas Kesehatan Propinsi dan PERSI Daerah melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit di wilayah kerjanya
c. Di Pusat
1. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Keselamatan Pasien Rumah Sakit di rumah sakit-rumah sakit
2. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan minimal satu tahan satu kali.
REFERENSI
1. Komalawati, Veronica. (2010) Community&Patient Safety Dalam Perspektif Hukum Kesehatan.
2. Lestari, Trisasi. Knteks Mikro dalam Implementasi Patient Safety: Delapan Langkah Untuk Mengembangkan Budaya Patient Safety. Buletin IHQN Vol II/Nomor.04/2006 Hal.1-3
3. Pabuti, Aumas. (2011) Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien (KP) Rumah Sakit. Proceedings of expert lecture of medical student of Block 21st of Andalas University, Indonesia
4. Panduang Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety). 2005
5. Tim keselamatan Pasien RS RSUD Panembahan Senopati. Patient Safety.
6. Yahya, Adib A. (2006) Konsep dan Program “Patient Safety”. Proceedings of National Convention VI of The Hospital Quality Hotel Permata Bidakara, Bandung 14-15 November 2006.
7. Yahya, Adib A. (2007) Fraud & Patient Safety. Proceedings of PAMJAKI meeting “Kecurangan (Fraud) dalam Jaminan/Asuransi Kesehatan” Hotel Bumi Karsa, Jakarta 13 December 2007.
Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-73910105968829620382013-05-06T09:47:00.002-07:002013-05-06T09:47:21.024-07:00ABORTUS IMMINENA. PENGERTIAN ABORTUS IMMINEN
Abortus imminen adalah perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan sauatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan. (Syaifudin. Bari Abdul, 2000)
Abortus imminen adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 20 minggu, tanpa tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat ( Mansjoer, Arif M, 1999)
Abortus imminen adalah pengeluaran secret pervaginam yang tampak pada paruh pertama kehamilan ( William Obstetri, 1990)
B. ETIOLOGI ABORTUS IMMINEN
Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab yaitu :
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah :
Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X
Lingkungan sekitar tempat impaltasi kurang sempurna
Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan temabakau dan alkohol
Kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi menahun
Faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan dan toksoplasmosis.
Kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks (untuk abortus pada trimester kedua), retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan bawaan uterus.
C. GAMBARAN KLINIS ABORTUS IMMINEN
Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu
Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat
Perdarahan pervaginam mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi
Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis, sering nyeri pingang akibat kontraksi uterus
Pemeriksaan ginekologi :
Inspeksi Vulva : perdarahan pervaginam ada atau tidak jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari vulva
Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium.
Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, cavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.
D. PATOFISIOLOGI ABORTUS IMMINEN
Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis, diikuti dengan nerkrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi korialis belum menembus desidua secara dalam jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan.
Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu daripada plasenta hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes ovum),janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus papiraseus.
Komplikasi :
Perdarahan, perforasi syok dan infeksi
Pada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan pembekuan darah.
E. PATHWAY ABORTUS IMMINEN
Download Pathway Abortus Imminen Via Ziddu
Download Pathway Abortus Imminen Via Mediafire
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG ABORTUS IMMINEN
Tes kehamilan positif jika janin masih hidup dan negatif bila janin sudah mati
Pemeriksaan Dopler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup
Pemeriksaan fibrinogen dalam darah pada missed abortion
Data laboratorium
Tes urine
Hemoglobin dan hematokrit
Menghitung trombosit
Kultur darah dan urine
G. MASALAH KEPERAWATAN ABORTUS IMMINEN
Kecemasan
Intoleransi aktifitas
Gangguan rasa nyaman dan nyeri
Defisit volume cairan
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN ABORTUS IMMINEN
Cemas berhubungan dengan pengeluaran konsepsi
Tujuan : Mengurangi atau menghilangkan kecemasan
Intervensi :
Siapkan klien untuk reaksi atas kehilangan
Beri informasi yang jelas dengan cara yang tepat
Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus
Tujuan : Mengurangi atau menghilangkan rasa sakit
Intervensi :
Menetapkan laporan dan tanda-tanda yang lain. Panggil pasien dengan nama lengkap. Jangan tinggalkan pasien tanpa pengawasan dalam waktu yang lama
Rasa sakit dan karakteristik, termasuk kualitas waktu lokasi dan intensitas
Melakukan tindakan yang membuat klien merasa nyaman seperti ganti posisi, teknik relaksasi serta kolaburasi obat analgetik
Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan
Tujuan : Mencegah terjadinya defisit cairan
Intervensi :
Kaji perdarahan pada pasien, setiap jam atau dalam masa pengawasan
Kaji perdarahan Vagina : warna, jumlah pembalut yang digunakan, derajat aliran dan banyakny
Kaji adanya gumpalan
Kaji adanya tanda-tanda gelisah, taki kardia, hipertensi dan kepucatan
Monitor nilai HB dan Hematokrit
Kehilangan berhubungan dengan pengeluaran hasil konsepsi
Tujuan : Mengurangi atau meminimalkan rasa kehilangan atau duka cita
Intervensi :
Pasien menerima kenyataan kehilangan dengan tenang tidak dengan cara menghakimi
Jika diminta bisa juga dilakukan perawatan janin
Menganjurkan pada pasien untuk mendekatkan diri pada Tuhan YME
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri
Tujuan : Klien dapat melakukan aktifitas sesuai dengan toleransinya
Intervensi :
Menganjurkan pasien agar tiduran
Tidak melakukan hubungan seksual
Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-45194825916722143402013-05-06T09:45:00.000-07:002013-05-06T09:45:04.372-07:00Asuhan Keperawatan Pada Pasien Abortus,Asuhan Keperawatan Pada Pasien Abortus, Asuhan Keperawatan Pada Klien Abortus, askep arbotus, askep Abortus Inkomplit, asuhan keperawatan maternitas abortus, asuhan kebidanan (askeb) abortus,Asuhan Keperawatan pada Klien dengan aborsi, laporan pendahuluan LP askep abortus, contoh kasus askep abortus, diagnosa keperawatan askep abortus, kumpulan askep, pengertian/definisi abortus informasi mengenai abortus atau aborsi akan dijelaskan berikut ini:
A. Pengertian
Abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas. Dimana masa gestasi belum mencapai usia 22 minggu dan beratnya kurang dari 500gr (Derek liewollyn&Jones, 2002).
B. Klasifikasi
Abortus spontanea (abortus yangberlangsung tanpa tindakan)
Abortus imminens : Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks.
Abortus insipiens : Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus.
Abortus inkompletus : Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
Abortus kompletus : Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.
Abortus provokatus (abortus yang sengaja dibuat)
Menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu. Pada umumnya dianggap bayi belum dapat hidup diluar kandungan apabila kehamilan belum mencapai umur 28 minggu, atau berat badanbayi belum 1000 gram, walaupun terdapat kasus bahwa bayi dibawah 1000 gram dapat terus hidup.
C. Etiologi
Kelainan Ovum
Abortus spontan yang disebabkan oleh karena kelainan dari ovum berkurang kemungkinannya kalau kehamilan sudah lebih dari satu bulan,artinya makin muda kehamilan saat terjadinya abortus makin besar kemungkinan disebabkan oleh kelainan ovum.
Kelainan genetalia ibu
Anomali congenital (hipoplasia uteri,uterus bikornis dan lain-lain).
Kelainan letak dari uterus seperti retrofleksi uteri fiksata.
Tidak sempurnanya persiapan uterus dalam menanti nidasi dari ovum yang sudah dibuahi,seperti kurangnya progesterone atau astrogen,endometritis,mioma sub mukosa.
Uterus terlalu cepat meregang (kehamilan ganda,mola).
Distosia uterus missal karena terdorong oleh tumor pelvis.
Gangguan sirkulasi plasenta
Dijumpai pada ibu yang menderita penyakit nefrisis,hipertensi,toksemia gravidarum,anomaly plasenta.
D. Patofisiologi
Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis, diikuti dengan nerkrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi korialis belum menembus desidua secara dalam jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu daripada plasenta hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes ovum),janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus papiraseus.
F. Manifestasi Klinis
Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu.
Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat.
Perdarahan pervaginam mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi.
Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis, sering nyeri pingang akibat kontraksi uterus.
Pemeriksaan ginekologi :
Inspeksi Vulva : perdarahan pervaginam ada atau tidak jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari vulva.
Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium.
Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, cavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Abortus
A. Pengkajian
Pengkajian dasar data pasien
Tinjauan ulang catatan prenatal sampai adanya terjadi abortus.
Sirkulasi
Kehilangan darah selama terjadi perdarahan karena abortus.
Integritas Ego
Dapat menunjukkan labilitas emosional dari kegembiraan sampai ketakutan, marah atau menarik diri klien/ pasangan dapat memiliki pertanyaan atau salah terima peran dalam pengalaman kelahiran. Mungkin mengekpresikan ketidak mampuan untuk menghadapi suasana baru.
Eliminasi
Kateter urinarius mungkin terpasang : urin jernih pusat, bising usus tidak ada.
Makanan/ cairan
Abdomen lunak dengan tidak ada distensi pada awal.
Neurosensorik
Kerusakan gerakan pada sensori dibawah tindak anestesi spinal epidural.
Nyeri/ kenyamanan
Mungkin mengeluh ketidaknyamanan dari berbagai sumber : misal nyeri penyerta, distensi kandung kemih/ abdomen, efek-efek anestesi : mulut mungkin kering.
Pernapasan
Bunyi paru jelas dan vesikuler.
Keamanan
Jalur parenteral bila digunakan resiko terkena infeksi karena pemasangan infus dan nyeri tekan.
Seksualitas
Fundus kontraksi kuat dan terletak di umbilikus.
Pemeriksaan Diagnostik
Jumlah darah lengkap, hemoglobin/ hematokrit (Hb/Ht). Mengkaji perubahan dari kadar efek kehilangan darah pada pembedahan urinalisis, kultur urine, darah vaginalm, dan lokhea : Pemeriksaan tambahan didasarkan pada kebutuhan individual.
(Doengoes, MZ, & Mary P.M., 2001).
B. Diagnosa Keperawatan
Devisit Volume Cairan s.d perdarahan
Gangguan Aktivitas s.d kelemahan, penurunan sirkulasi
Gangguan rasa nyaman: Nyeri s.d kerusakan jaringan intrauteri
C. Intervensi
Devisit Volume Cairan s.d Perdarahan
Tujuan :
Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun kualitas.
Intervensi :
Kaji kondisi status hemodinamika
R : Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki karekteristik bervariasi
Ukur pengeluaran harian
R : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan jumlah cairan yang hilang pervaginal
Berikan sejumlah cairan pengganti harian
R : Tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan masif
Evaluasi status hemodinamika
R : Penilaian dapat dilakukan secara harian melalui pemeriksaan fisik
Gangguan Aktivitas s.d kelemahan, penurunan sirkulasi
Tujuan :
Kllien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi
Intervensi :
Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas
R : Mungkin klien tidak mengalami perubahan berarti, tetapi perdarahan masif perlu diwaspadai untuk menccegah kondisi klien lebih buruk
Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi uterus/kandungan
R : Aktivitas merangsang peningkatan vaskularisasi dan pulsasi organ reproduksi
Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari
R : Mengistiratkan klilen secara optimal
Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan/kondisi klien
R : Mengoptimalkan kondisi klien, pada abortus imminens, istirahat mutlak sangat diperlukan
Evaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas
R : Menilai kondisi umum klien
Gangguan rasa nyaman : Nyeri s.d Kerusakan jaringan intrauteri
Tujuan :
Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami
Intervensi :
Kaji kondisi nyeri yang dialami klien
R : Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun dsekripsi.
Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya
R : Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri
Kolaborasi pemberian analgetika
R : Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik
Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-45549315803738469272013-05-03T10:04:00.004-07:002013-10-28T10:19:54.940-07:00Caring and Compassion, Leadership EssentialsRoAnna Kingman
The vision of Nurse Leader at its inception was to communicate with, guide, share with, and inform nurses in management. However, over time, I recognized that leadership is about far more than that expected of those in management roles. Clinicians who choose to become experts in their field demonstrate the key components of what leadership is about in action. These characteristics have been discussed in numerous articles, research, and the literature. One critical asset is a cognitive recognition of the nursing profession's mission to provide caring and compassionate care. As nurse leaders, it is also our responsibility to ensure that this is practiced and valued in all roles.
During the process of writing this editorial, I had the pleasure of teaching a leadership development class to novice nurses sponsored by hospitals in conjunction with Florida Atlantic University. My experience that day led me to believe that I could take a different approach for this editorial and publish one student's paper that said so much more than I could about the importance of maintaining compassion regardless of the circumstances. Her essay is such a powerful example of practicing a necessary leadership trait that not only could I not paraphrase it, I could never do it the justice it deserves.
I requested the author's permission to print her paper as a part of my editorial. It is my pleasure to introduce one of our newest nurse leaders, RoAnna Kingman.
Back to Article Outline
A Reflection on Caring
RoAnna Kingman
Though I have been a registered nurse for a very short period of time, I feel that my understanding and expression of caring has grown immensely. I certainly was not aware of all the ways that caring can be expressed. I did not really correlate a kind word or a gentle smile with caring. I just thought that this was the way a nurse was supposed to be. The growth that I have sustained over the past 6 months is expressed in the story below. This nursing situation still brings tears to my eyes when I think of it.
Mr. Jones, unfortunately, has a terminal condition. He has inoperable throat cancer. The tumor is pressing against his esophagus and his larynx. He is unable to speak to convey his thoughts. He has a tracheostomy to enable him to breathe and a percutaneous endoscopic gastrostomy tube for feeding. He has copious amounts of slimy, smelly, greenish secretions that constantly flow from his nose and mouth. His tracheostomy also consistently leaks thick, malodorous secretions. A nurse could stay at the bedside all day with the suction Yankauer and have a full-time job collecting secretions from Mr. Jones's face, neck, and trach site.
Because of his illness, Mr. Jones is rail thin and extremely weak. Despite his frailty, he has managed to remove his tracheostomy tube 5 times; therefore, he is in soft restraints. As you can imagine, Mr. Jones is a high-maintenance patient. He requires a lot of time and patience that many nurses not only do not have but may not want to give.
The first time I encountered him, we had just received him in telemetry from the step-down unit. We were told he was stable. We quickly found out that there was a little more going on. Within the first 10 minutes of his arrival, he had removed his trach tube, stood up out of bed, and defecated all over the bed, himself, and the floor. He then proceeded to smear the feces all over his body with his then-unrestrained hands. As you can imagine, touching him at that time was one of the last things I wanted to do. However, there was no choice in the matter since his airway was compromised and his safety was a prime concern.
A rapid response was called. We were unable to locate the obturator at that time (later, we saw it taped to the side of the bed). His oxygen saturation had dropped to 42%. Respiratory responded with the team and managed to reinsert the trach tube. After he was stable, we were told not to bathe him because he did not need any extra stimulation at this time. I felt a strong twinge in my stomach at that point. This man was covered in feces from head to toe. It was disgusting! I could not imagine leaving my dog like that, and now I had to leave a human being in this predicament. I gently cleaned him the best that I could without causing him too much stress, but he was still filthy. As I left the unit that morning 2 hours after my shift ended, I felt horrible. I felt as if I had not fulfilled my duty as a caregiver.
I returned a few nights later to find that I was to take care of Mr. Jones during my shift. I was a little nervous because I knew that he was not only a lot of work but also quite unstable. With the other six patients that I had to care for that night, I was not sure that I would be able to give him the care that he needed. By this time, Mr. Jones was now on contact precautions, so the extra time had to be taken to don gown, gloves, and mask before entering the room. During report, I found myself becoming a little irritated and upset that I had such a difficult patient load. Little did I know it, but fortunately this attitude would soon change as the night progressed.
According to Brilowski and Wendler,1 a positive attitude is necessary to be considered caring. As I began my rounds into my patients' rooms, I really focused on trying to appear caring and joyful. I saved Mr. Jones for last because I knew that his extensive care would take the longest. As I approached his room, I could smell a horrible odor emitting from his body, similar to rotting flesh. My nose cringed in disgust as I donned gown, gloves, and mask.
When I came in, Mr. Jones was wide awake, with copious, greenish-yellow, slimy secretions pouring out of his nose and mouth. He looked miserable and pathetic as he lay restrained with soft bilateral wrist restraints. I immediately felt a rush of empathy for this poor man who was completely helpless. Through this empathy, I was able to provide nursing care that was effective and satisfying for him.2 I completely forgot about my overwhelming patient load and focused on what I could do to make this man a little more comfortable. What this man would not give to be in my position! Shame on me for grumbling about the fortunate situation that I was in!
I began to clean Mr. Jones, first by suctioning him so that he could breathe a little more effortlessly. I then wiped all of the loose secretions from his face and neck. Though he was not fond of my efforts, I spoke softly to him and explained that I was trying to clean him and make him a little more comfortable. It was the moment when he peered into my eyes with a look of gratitude that I realized he really appreciated me taking the time to help him. It really is the little things that mean the most to everyone involved.1
After I finished bathing him, I stood next to him and began to talk to him. I told him that I realized he was in a lot of pain. I began to gently rub his head as I spoke softly to him. In that instant, he closed his eyes and appeared completely relaxed. His body melted as I gently stroked him. I asked him if he liked it, and he nodded his head yes several times.
My presence and communication with Mr. Jones conveyed my interest in him.1 Though he could not speak, we were fully engaged in conversation. Tears began to well up in my eyes as I wondered how long it had been since he had felt that way. Here was this man who most people would think was utterly gross and disgusting, when in reality, he is a man suffering a terminal illness who possesses the same basic needs as all of us. I came to see and accept him as a human being.1 I felt that this nursing situation is one that signifies the meaning of caring to me. I went into the room just wanting to “get the job done and get it over with” and came out of it knowing that I had not only done my job but had possibly given this dying man a little comfort.
According to Brilowski and Wendler,1 there are five attributes of caring within nursing: relationship, action, attitude, acceptance, and variability. I feel that my relationship with Mr. Jones existed because I identified a need in him and I was motivated to act.3 I feel that I created a trusting relationship with Mr. Jones by being sincere and patient with him. I also felt an overwhelming responsibility to preserve and enhance his well-being. The care that I provided was predicated on his specific needs and changed as I was in the room.1
I feel that I grow as a caring nurse every day. When I enter the hospital, I focus on preparing myself to care for each patient individually. When I leave the hospital, I reflect on my shift and the positive and negative aspects of every situation. This interaction with Mr. Jones has taught me that there are many ways to be caring and that everyone deserves to be treated with empathy and kindness. I am so thankful that I was able to have the opportunity to care for and give him well-deserved personal attention. This is what we are about!
Back to Article Outline
References
Brilowski GA , Wendler MC . An evolutionary concept analysis of caring . J Adv Nurs . 2005;56:641–650
View In Article
Carper BA . Fundamental patterns of knowing in nursing . Adv Nurs Sci . 1978;1:13–24
View In Article
Fealy G . Professional caring: the moral dimension . J Adv Nurs . 1995;22:1135–1140
View In Article
MEDLINE
CrossRefAbdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-58135764995971528352013-03-21T00:34:00.001-07:002013-03-21T00:34:10.048-07:00TIPE, BENTUK, STRUKTUR DAN KONFLIK ORGANISASIBab I
PEDAHULUAN
Sebuah organisasi pasti memiliki struktur atau urutan tahta yang mendeskripsikan siapa–siapa saja yang terlibat serta apa tanggung jawab yang dilakukan berdasarkan tahta atau jabatan tersebut. Tanggung jawab tersebut tidak lupa dari jenis atau tipe organisasi yang dikembangkan. Karena, jelas berbeda peran dalam suatu organisasi dengan organisasi lainnya. Dalam pengerjaannya hal ini tidak terlepas dari suatu masalah atau konflik. Atau bahkan bukan sekedar suatu konflik namun beberapa konflik.
Pada sepasang manusai saja bisa terjadi konflik, apalagi organisasi. Organisasi itu sendiri adalah sekumpulan manusai yang lebih dari dua orang, sehingga tidak mungkin tidak terjadi perbedaan pendapat atau pemikiran. Dan disini akan membahas mulai dari tipe, bentuk, struktur (skema) dan konflik apa saja yang ada dalam sebuah organisasi.
Bab II
PEMBAHASAN
A. Tipe Organisasi
Tipe organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat. Namun dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
1. Organisasi Formal
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
2. Organisasi Informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
a. Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
b. Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
3. Tipe Organisasi Berdasarkan Sasaran Pokok Mereka
Organisasi yang didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai secara maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi menentukan sasaran pokok mereka berdasarka kriteria-kriteria organisasi tertentu. Adapun sasaran yang ingin dicapai umumnya menurut J Winardi adalah:
a. Organisasi berorientasi pada pelayanan (service organizations), yaitu organisasi yang berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu siap membantu orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari penerima servis.
b. Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic organizations), yaitu organisasi yang menyediakan barang dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu.
c. Organisasi yang berorientasi pada aspek religius (religious organizations)
d. Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations)
e. Organisasi-organisasi pemerintah (government organizations)
f. Organisasi-organisasi sosial (social organizations)
B. Bentuk Organisasi
1. Organisasi Politik
Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut. Organisasi politik dapat mencakup berbagai jenis organisasi seperti kelompok advokasi yang melobi perubahan kepada politisi, lembaga think tank yang mengajukan alternatif kebijakan, partai politik yang mengajukan kandidat pada pemilihan umum, dan kelompok teroris yang menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan politiknya. Dalam pengertian yang lebih luas, suatu organisasi politik dapat pula dianggap sebagai suatu sistem politik jika memiliki sistem pemerintahan yang lengkap.
Organisasi politik merupakan bagian dari suatu kesatuan yang berkepentingan dalam pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu oleh pemerintahan yang sah. Organisasi ini juga dapat menciptakan suatu bentuk struktur untuk diikuti.
2. Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
3. Organisasi Mahasiswa
Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan ekstra kampus, maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya beranggotakan lintas-kampus. Sebagian organisasi mahasiswa di kampus Indonesia juga membentuk organisasi mahasiswa tingkat nasional sebagai wadah kerja sama dan mengembangkan potensi serta partisipasi aktif terhadap kemajuan Indonesia, seperti organisasi Ikahimbi dan ISMKI. Di luar negeri juga terdapat organisasi mahasiswa berupa Perhimpunan Pelajar Indonesia, yang beranggotakan pelajar dan mahasiswa Indonesia.
4. Organisasi Olahraga
Organisasi olahraga adalah organisasi yang berisikan berbagai macam cabang olahraga.
5. Organisasi Sekolah
Organisasi sekolah adalah organisasi yang dibentuk atas inisiatif siswa maupun guru disuatu sekolah , seperti OSIS , koperasi sekolah,dll.
6. Organisasi Negara
Organisasi negara adalah struktur goverment pemerintahan di suatu negara yang menentukan jalanya pemerintahan dengan lancar.
C. Struktur Organisasi
Struktur / Skema Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi, komponen-komponen dalam tiap organisasi memiliki ketergantungan. Sehingga jika suatu komponen baik. Maka akan berpengaruh pada komponen lainnya dan organisasi tersebut. Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.
2. Bentuk Mendatar / Horizontal
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
3. Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
4. Bentuk Setengah Lingkaran
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
5. Bentuk Elliptical
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips.
6. Bentuk Piramid terbalik
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk pyramid terbalik.
D. Skema Organisasi
E. Konflik Organisasi
Seperti yang sudah di bahas sedikit pada pendahuluan, bahwa sebuah organisai pasti memiliki masalah atau konflik yang complicated. Bagaimana tidak? Karena sekumpulan manusia yang berada di dalam organisasi pasti memiliki pemikiran, ide, pendapat dan sifat yang satu sama lain berbeda. Munculnya konflik dalam organisasi tidak selalui bersifat negatif. Konflik bisa dijadikan alasan untuk mengadakan perubahan dalam keorganisasian.
1. Tingkat-tingkat Konflik
a. Konflik intra perorangan
Konflik ini muncul dlm diri seorang individu dgn pemikirannya sendiri (individu mengalami semacam tekanan-tekanan dlm dirinya sendiri secara emosional).
b. Konflik antar perorangan
Terjadi antara satu individu dengan individu lain atau lebih, biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan sifat & perilaku setiap orang dlm organisasi.
c. Konflik antar kelompok
Terjadi apabila diantara unit-unit kelompok mengalami pertentangan dengan unit-unit dari kelompok lain, pertentangan ini bila berlarut-larut akan membuat koordinasi & integrasi kegiatan menjadi terkendala/mengalami kesulitan.
d. Konflik antar keorganisasian
Konflik bisa juga terjadi antara organisasi yg satu dengan yg lain, karena adanya ketidakcocokan suatu badan terhadap kinerja suatu organisasi.
2. Sebab-sebab Konflik
a. Persaingan terhadap sumber-sumber daya yg langka
Setiap devisi dlm organisasi akan berlomba untuk mendapat bagian dari alokasi sumber daya yg ada. Masing-masing menginginkan alokasi sumber daya yg banyak agar dpt mempercepat pertumbuhan, kemajuan, dan pengembangan dalam divisi. Karena adanya persaingan tsb akan memicu timbulnya konflik.
b. Ketergantungan tugas (interdependence)
Dalam organisasi dapat dipastikan ada ketergantungan antara dua individu atau kelompok untuk mencapai kesuksesan dalam tugas-tugasnya. Apabila antara dua pihak itu ada perbedaan prioritas, kemungkinan muncul konflik akan semakin besar. Semakin perbedaan dipertahankan, kemungkinan konflik juga akan lebih besar bahlan lebih lama.
c. Kekaburan batas-batas bidang kerja
Bidang kerja dlm organisasi yg tidak jelas akan memunculkan konflik, dan menciptakan suatu kondisi dimana ada seseorang yg mendominasi dlm bidangnya.
d. Kriteria kinerja yg tidak sesuai
Konflik semacam ini disebabkan adanya imbalan atas kemajuan suatu divisi oleh perusahaan, konflik bisa muncul apabila kegiatan monitoring dan evaluasi thd sub-sub unit yg berbeda.
e. Perbedaan-perbedaan Tujuan & Prioritas
Konflik juga bisa disebabkan oleh adanya usaha masing-masing sub unit untuk mencapai tujuannya. Hal ini bisa tumbuh menjadi konflik bila ada ketidaksesuaian antar tujuan masing-masing, bahkan usaha pencapaian tujuan suatu sub unit dapat menghalangi sub unit lain dlm mencapai tujuannya.
3. Situasi-Saituasi Konflik Dalam Organisasi
a. Tipe-tipe situasi konflik
· KONFLIK VERTIKAL, konflik terjadi antara atasan & bawahan
· KONFLIK HORIZONTAL, terjadi antara sesama karyawan atau kelompok yg berada pd hierarkhi yg sama
· KONFLIK GARIS STAFF, bila konflik terjadi antara staf pada bidang tertentu.
· KONFLIK PERANAN, terjadi bila komunikasi antar anggota tidak kompetibel bagi pemegang peranan.
b. Fase-fase konflik
· FASE KLASIK, konflik bisa muncul tapi bersifat sementara & hrs diselesaikan fihak manajemen.
· FASE HUB. ANTAR MANUSIA, konflik itu ada tapi bisa dihindari & perlu di atasi
· FASE KONTEMPORER, konflik adl hal yg tak dpt dihindari dari kehidupan organisasi. Konflik mrp kenyataan hidup yg hrs dipahami & bukan ditentang.
4. Metode-metode Penyelesaian Konflik
a. DOMINASI & PENEKANAN
b. KOMPROMI
c. PEMECAHAN MASALAH INTEGRATIF
Bab III
KESIMPULAN
Butuh kerja sama agar terciptanya tujuan bersama yang dapat dinikmati oleh semua anggota. Ketika dalam perekrutan anggota, setiap anggota harus mengetahui terlebih dahulu tipe organisasi apa yang akan dikerjakan. Memahami betul struktur keorganisasian agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam suatu jabatan. kemudian terkait dengan konflik, konflik merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam sebuah organisasi, disebabkan oleh banyak faktor yang pada intinya karena organisasi terbentuk dari banyak individu & kelompok yang memiliki sifat & tujuan yang berbeda satu sama lain.
Bab IV
Daftar Pustaka
¤ J. Winardi. 2003. Teori Organisasi & Pengorganisasian. Rajawali Press
¤ Hammer & Organ. 1987. Organizational Behavior. Bussiness Publication Inc.
¤ Kenneth Wexley & Gary Yuki. 2005. Perilaku Organisasi & Psikologi Personalia. Rineka Cipta
¤ herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id/files/2011/03/konflik-organisasi.ppt
¤ http://hudda7x.wordpress.com/2011/03/10/tipe-bentuk-struktur-skema-organisasi/
¤ http://dhenga316.wordpress.com/2010/10/23/struktur-skema-organisasi/
¤ http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/05/tipe-bentuk-struktur-skema-organisasi/Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-19808440439216224932011-03-08T16:34:00.001-08:002011-03-08T16:34:53.912-08:00Draft RUU KeperawatanRancangan<br />UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA<br />NOMOR ……………………….<br /><br />TENTANG<br />KEPERAWATAN<br /><br />DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA<br /><br />PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA<br />Menimbang:a. bahwa pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945;<br /><br />b. bahwa kesehatan sebagai hak asasi manusia harus diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai upaya kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.<br /><br />c. bahwa penyelenggaraan praktik keperawatan merupakan bagian integral dari penyelenggaraan upaya kesehatan yang dilakukan oleh perawat berdasarkan kaidah etik, nilai-nilai moral serta standar profesi.<br /><br />d. bahwa penyelenggaraan praktik keperawatan didasarkan pada kewenangan yang diberikan kepada perawat karena keahliannya, yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan globalisasi. <br /> <br />e. bahwa penyelenggaraan praktik keperawatan dan penyelesaian masalah yang timbul dalam penyelenggaraan praktik keperawatan, perlu keterlibatan organisasi profesi.<br /><br />f. bahwa untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada penerima pelayanan kesehatan dan perawat diperlukan pengaturan mengenai penyelenggaraan praktik keperawatan;<br /><br />g. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f, perlu ditetapkan Undang-Undang tentang Keperawatan.<br /><br />Mengingat 1. Undang-Undang Dasar 1945; Pasal 20 dan pasal 21 ayat (1) <br /><br />2. Undang-Undang No. 23, tahun 1992 tentang kesehatan<br /><br />Dengan Persetujuan Bersama<br /><br />DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA<br />dan<br />PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA<br /><br />MEMUTUSKAN :<br /><br />Menetapkan:UNDANG-UNDANG TENTANG KEPERAWATAN<br /><br />BAB I<br /><br />KETENTUAN UMUM<br /><br />Pasal 1<br /><br /> Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:<br /><br />(1) Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. <br />(2) Praktik keperawatan adalah tindakan perawat melalui kolaborasi dengan klien dan atau tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan yang dilandasi dengan substansi keilmuan khusus, pengambilan keputusan dan keterampilan perawat berdasarkan aplikasi prinsip-prinsip ilmu biologis, psikolologi, sosial, kultural dan spiritual.<br />(3) Asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan kepada klien di sarana pelayanan kesehatan dan tatanan pelayanan lainnya, dengan menggunakan pendekatan ilmiah keperawatan berdasarkan kode etik dan standar praktik keperawatan.<br />(4) Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan keperawatan baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan. <br />(5) Perawat terdiri dari perawat vokasional, perawat professional dan perawat profesinoal spesialis<br />(6) Perawat vokasional adalah seseorang yang mempunyai kewenangan untuk melakukan praktik dengan batasan tertentu dibawah supervisi langsung maupun tidak langsung oleh Perawat Profesioal dengan sebutan Lisenced Vocasional Nurse (LVN)<br />(7) Perawat professional adalah tenaga professional yang mandiri, bekerja secara otonom dan berkolaborasi dengan yang lain dan telah menyelesaikan program pendidikan profesi keperawatan, telah lulus uji kompetensi perawat profesional yang dilakukan oleh konsil dengan sebutan Registered Nurse (RN) <br />(8) Perawat Profesional Spesialis adalah seseorang perawat yang disiapkan diatas level perawat profesional dan mempunyai kewenangan sebagai spesialis atau kewenangan yang diperluas dan telah lulus uji kompetensi perawat profesional spesialis. <br />(9) Konsil adalah Konsil Keperawatan Indonesia yang merupakan suatu badan otonom, mandiri, non struktural yang bersifat independen. <br />(10) Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang perawat untuk menjalankan praktik keperawatan di seluruh Indonesia setelah lulus uji. <br />(11) Registrasi adalah pencatatan resmi oleh konsil terhadap perawat yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempuyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk melaksanakan profesinya.<br />(12) Registrasi ulang adalah pencatatan ulang terhadap perawat yang telah diregistrasi setelah memenuhi persyaratan yang berlaku.<br />(13) Surat Izin Perawat adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada perawat yang akan menjalankan praktik keperawatan setelah memenuhi persyaratan.<br />(14) Surat Ijin Perawat Vokasional (SIPV) adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada perawat vokasional yang telah memenuhi persyaratan.<br />(15) Surat Ijin Perawat Profesional (SIPP) adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada perawat profesional yang telah memenuhi persyaratan <br />(16) Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan praktik keperawatan secara mandiri, berkelompok atau bersama profesi kesehatan lain.<br />(17) Klien adalah orang yang membutuhkan bantuan perawat karena masalah kesehatan aktual atau potensial baik secara langsung maupun tidak langsung<br />(18) Organisasi profesi adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia.<br />(19) Kolegium keperawatan adalah kelompok perawat professional dan perawat profesional spesialis sesuai bidang keilmuan keperawatan yang dibentuk oleh organisasi profesi keperawatan.<br />(20) Menteri adalah menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang kesehatan.<br />(21) Surat tanda registrasi Perawat dalah bukti tertulis yang diberikan oleh Konsil Keperawatan Indonesia kepada perawat yang telah diregistrasi. <br /><br /><br /><br />BAB II<br /><br />ASAS DAN TUJUAN<br /><br />Pasal 2<br /><br />Praktik keperawatan dilaksanakan berazaskan Pancasila dan berlandaskan pada nilai ilmiah, etika dan etiket, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan dan perlindungan serta keselamatan penerima dan pemberi pelayanan keperawatan.<br />Pasal 3<br /><br />Pengaturan penyelenggaraan praktik keperawatan bertujuan untuk:<br />a. memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada klien dan perawat. <br />b. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat.<br />BAB III<br /><br />LINGKUP PRAKTIK KEPERAWATAN <br /><br />Pasal 4<br /><br />Lingkup praktik keperawatan adalah : <br />a. Memberikan asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan sederhana dan kompleks.<br />b. Memberikan tindakan keperawatan langsung, terapi komplementer, penyuluhan kesehatan, nasehat, konseling, dalam rangka penyelesaian masalah kesehatan melalui pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam upaya memandirikan klien.<br />c. Memberikan pelayanan keperawatan di sarana kesehatan dan kunjungan rumah.<br />d. Memberikan pengobatan dan tindakan medik terbatas, pelayanan KB, imunisasi, pertolongan persalinan normal. <br />e. Melaksanakan program pengobatan dan atau tindakan medik secara tertulis dari dokter. <br />f. Melaksanakan Program Pemerintah dalam bidang kesehatan<br /><br /><br /><br />BAB IV<br />KONSIL KEPERAWATAN INDONESIA<br /><br />Bagian Kesatu<br />Nama dan Kedudukan<br /><br />Pasal 5<br /><br />(1) Dalam rangka mencapai tujuan yang dimaksud pada Bab II pasal 3, dibentuk Konsil Keperawatan Indonesia yang selanjutnya dalam undang-undang ini disebut Konsil.<br />(2) Konsil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada Presiden.<br /><br />Pasal 6<br /><br />Konsil berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia.<br /><br /><br />Bagian Kedua<br />Fungsi, Tugas dan Wewenang Konsil <br /><br />Pasal 7<br /><br />Konsil mempunyai fungsi pengaturan, pengesahan, pembinaan serta penetapan kompetensi perawat yang menjalankan praktik keperawatan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan praktik keperawatan.<br /><br />Pasal 8<br /><br />(1) Konsil mempunyai tugas:<br />a. Melakukan uji kompetensi dan registrasi perawat; <br />b. Mengesahkan standar pendidikan perawat <br />c. Membuat peraturan-peraturan terkait dengan praktik perawat untuk melindungi masyarakat.<br />(2) Standar pendidikan profesi keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b di usulkan oleh organisasi profesi dengan melibatkan asosiasi institusi pendidikan keperawatan.<br /><br /><br />Pasal 9<br /><br />Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 Konsil Keperawatan Indonesia mempunyai wewenang :<br />a. Mengesahkan standar kompetensi perawat dan standar praktik Perawat yang dibuat oleh organisasi profesi;<br />b. Menyetujui dan menolak permohonan registrasi perawat ;<br />c. Menetapkan seorang perawat kompeten atau tidak melalui mekanisme uji kompetensi;<br />d. Menetapkan ada tidaknya kesalahan disiplin yang dilakukan perawat;<br />e. Menetapkan sanksi disiplin terhadap kesalahan disiplin dalam praktik yang dilakukan perawat; dan<br />f. Menetapkan penyelenggaraan program pendidikan profesi keperawatan berdasarkan rekomendasi Organisasi Profesi.<br /><br /><br />Pasal 10<br /><br />Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang Konsil serta pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Konsil Keperawatan Indonesia.<br /><br />Bagian Ketiga<br />Susunan Organisasi dan Keanggotaan<br /> <br />Pasal 11<br /><br />(1) Susunan peimpinan Konsil terdiri dari :<br />a. Ketua merangkap anggota<br />b. Wakil ketua merangkap anggota <br />c. Ketua- ketua Komite merangkap anggota.<br />(2) Komite sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri atas :<br />a. Komite uji kompetensi dan registrasi<br />b. Komite standar pendidikan profesi<br />c. Komite praktik keperawatan<br />d. Komite disiplin keperawatan<br />(3) Komite sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masing-masing dipimpin oleh 1 (satu) orang Ketua Komite merangkap anggota.<br /><br /><br />Pasal 12<br />(1) Ketua konsil keperawatan Indonesia dan ketua komite adalah perawat dan dipilih oleh dan dari anggota konsil keperawatan Indonesia.<br />(2) Ketentuan lebih lanjut tentang pemilihan ketua konsil dan ketua Komite diatur dalam peraturan konsil keperawatan Indonesia<br /><br /><br />Pasal 13<br />(1) Komite Uji Kompetensi dan Registrasi mempunyai tugas untuk melakukan uji kompetensi dan proses registrasi keperawatan.<br />(2) Komite standar pendidikan profesi mempunyai tugas menyusun standar pendidikan profesi bersama dengan organisasi profesi dan asosiasi institusi pendidikan keperawatan . <br />(3) Komite Praktik Keperawatan mempunyai tugas untuk melakukan pemantauan mutu praktik Keperawatan.<br />(4) Komite Disiplin Keperawatan mempunyai tugas untuk melakukan pembinaan kepada para perawat, menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan perawat dalam penerapan praktik keperawatan dan memberikan masukan kepada Ketua Konsil.<br />(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kerja komite-komite diatur dengan Peraturan Konsil<br /><br /><br />Pasal 14<br /><br /><br />(1) Keanggotaan Konsil terdiri dari unsur-unsur wakil Pemerintah, organisasi profesi, institusi pendidikan, pelayanan, dan wakil masyarakat.<br /><br />(2) Jumlah anggota Konsil 21 (dua puluh satu) orang yang terdiri atas unsur-unsur yang berasal dari:<br />a. Anggota yang ditunjuk adalah 12 ( dua belas) orang terdiri dari:<br />- Persatuan Perawat Nasional Indonesia 3 (tiga) orang;<br />- Kolegium keperawatan 2 (dua) orang;<br />- Asosiasi institusi pendidikan keperawatan 2 (dua) orang;<br />- Asosiasi rumah sakit 1 (satu) orang; <br />- Asosiasi institusi pelayanan kesehatan masyarakat 1 (satu) orang;<br />- Tokoh masyarakat 1 (satu) orang;<br />- Departemen Kesehatan 1 (satu) orang;<br />- Departemen pendidikan Nasional 1 (satu ) orang<br />b. Anggota yang dipilih adalah 9 (sembilan) perawat dari 3 (tiga) wilayah utama (barat, tengah, timur) Indonesia.<br /><br /><br />Pasal 15<br /><br />1. Keanggotaan Konsil ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri dengan rekomendasi organisasi profesi<br />2. Menteri dalam mengusulkan keanggotaan Konsil harus berdasarkan usulan dari organisasi profesi dan asosiasi sebagaimana dimaksud pada pasal 14 ayat (2).<br />3. Ketentuan mengenai tata cara pengangkatan keanggotaan Konsil diatur dengan Peraturan Presiden. <br />4. Masa bakti satu periode keanggotaan Konsil adalah 5 (lima) tahun<br />5. dan dapat diangkat kembali untuk masa bakti 1 (satu) periode berikutnya, dengan memperhatikan sistem manajemen secara berkesinambungan.<br /><br />Pasal 16<br /><br />(1) Anggota Konsil sebelum memangku jabatan terlebih dahulu harus mengangkat sumpah.<br /><br />(2) Sumpah /janji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbunyi sebagai berikut :<br /> Saya bersumpah/berjanji dengan sungguh-sungguh bahwa saya, untuk melaksanakan tugas ini, langsung atau tidak langsung, dengan menggunakan nama atau cara apapun juga, tidak memberikan atau menjanjikan sesuatu apapun kepada siapapun juga.<br /><br />Saya bersumpah/berjanji bahwa saya, untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam tugas ini, tidak sekali-kali akan menerima langsung atau tidak langsung dari siapapun juga suatu janji atau pemberian.<br /><br />Saya bersumpah/berjanji bahwa saya, dalam menjalankan tugas ini, senantiasa menjunjung tinggi ilmu keperawatan dan mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan tetap akan menjaga rahasia kecuali jika diperlukan untuk kepentingan hukum.<br /><br />Saya bersumpah/berjanji bahwa saya, akan setia, taat kepada Negara Republik Indonesia, mempertahankan, mengamalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.<br /><br />Saya bersumpah/berjanji bahwa saya, senantiasa akan menjalankan tugas dan wewenang saya ini dengan sungguh-sungguh, saksama, obyektif, jujur, berani, adil, tidak membeda-bedakan jabatan, suku, agama, ras, jender, dan golongan tertentu dan akan melaksanakan kewajiban saya dengan sebaik-baiknya serta bertanggung jawab sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, bangsa dan negara.<br /><br />Saya bersumpah/berjanji bahwa saya, senantiasa akan menolak atau tidak menerima atau tidak mau dipengaruhi oleh campur tangan siapapun juga dan saya akan tetap teguh melaksanakan tugas dan wewenang saya yang diamanatkan Undang-Undang kepada saya.“<br /><br />Pasal 17<br /><br />Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi anggota Konsil :<br />a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia;<br />b. Warga Negara Republik Indonesia;<br />c. Sehat rohani dan jasmani;<br />d. Memiliki kredibilitas baik di masyarakat;<br />e. Berusia sekurang-kurangnya 40 (empat puluh) tahun dan setinggi-tingginya 65 (enam puluh lima) tahun pada waktu menjadi anggota Konsil Keperawatan Indonesia;<br />f. Mempunyai pengalaman dalam praktik keperawatan minimal 5 tahun dan memiliki Surat Tanda Registrasi Perawat, kecuali untuk non perawat;<br />g. Cakap, jujur, memiliki moral, etika dan integritas yang tinggi serta memiliki reputasi yang baik; dan <br />h. Melepaskan jabatan struktural dan/atau jabatan lainnya pada saat diangkat dan selama menjadi anggota Konsil.<br /><br /><br /><br />asal 18<br /><br />(1) Keanggotaan Konsil berakhir apabila :<br />a. Berakhir masa jabatan sebagai anggota;<br />b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri;<br />c. Meninggal dunia;<br />d. Bertempat tinggal tetap di luar wilayah Republik Indonesia;<br />e. Ketidakmampuan melakukan tugas secara terus-menerus selama 3 (tiga) bulan;<br />f. Dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; atau<br /><br />(2) Dalam hal anggota Konsil menjadi tersangka tindak pidana kejahatan, diberhentikan sementara dari jabatannya.<br />(3) Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Ketua Konsil.<br /><br />Pasal 19<br /><br />(1) Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Konsil dibantu sekretariat yang dipimpin oleh seorang sekretaris konsil<br />(2) Sekretaris diangkat dan diberhentikan oleh Menteri<br />(3) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bukan merupakan anggota konsil <br />(4) Dalam menjalankan tugasnya sekretaris bertanggung jawab kepada pimpinan Konsil Keperawatan Indonesia<br />(5) Ketentuan fungsi dan tugas sekretaris ditetapkan oleh Ketua Konsil Keperawatan Indonesia.<br /><br />Bagian Keempat<br />Tata Kerja<br /><br />Pasal 20<br /><br />(1) Setiap keputusan Konsil yang bersifat mengatur diputuskan oleh rapat pleno anggota.<br />(2) Rapat pleno Konsil dianggap sah jika dihadiri oleh paling sedikit setengah dari jumlah anggota ditambah satu.<br />(3) Keputusan diambil dengan cara musyawarah untuk mufakat.<br />(4) Dalam hal tidak terdapat kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), maka dapat dilakukan pemungutan suara.<br /><br /><br /><br />Pasal 21<br /><br />Pimpinan Konsil melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas anggota dan pegawai konsil agar pelaksanaan tugas dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.<br /><br />Bagian Kelima<br />Pembiayaan<br /><br />Pasal 22<br /><br />(1) Biaya untuk pelaksanaan tugas-tugas Konsil dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara <br />(2) Pembiayaan Konsil Keperawatan Indonesia ditetapkan oleh Ketua Konsil Keperawatan Indonesia.<br /><br />BAB V<br />STANDAR PENDIDIKAN PROFESI KEPERAWATAN<br /><br />Pasal 23<br /><br />(1) Standar pendidikan profesi keperawatan disusun oleh organisasi profesi keperawatan dengan degan melibatkan asosiasi institusi pendidikan keperawatan dan disahkan oleh Konsil Keperawatan Indonesia<br />(2) Dalam rangka memperlancar penyusunan standar pendidikan profesi keperawatan, organisasi profesi dapat membentuk Kolegium Keperawatan<br />(3) Standar pendidikan profesi keperawatan dimaksud pada ayat (1):<br />a. untuk pendidikan profesi Ners disusun oleh Kolegium Ners generalis dengan melibatkan asosiasi institusi pendidikan keperawatan.<br />b. untuk pendidikan profesi Ners Spesialis disusun oleh Kolegium Ners Spesialis dengan melibatkan asosiasi institusi pendidikan keperawatan.<br /><br />BAB VI<br />PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPERAWATAN BERKELANJUTAN<br /><br />Pasal 24<br /><br />Pendidikan dan pelatihan keperawatan berkelanjutan dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi perawat yang berpraktik dan dilaksanakan sesuai dengan standar pendidikan keperawatan berkelanjutan yang ditetapkan oleh organisasi profesi.<br /><br />Pasal 25<br /><br />(1) Setiap perawat yang berpraktik wajib meningkatkan kompetensinya melalui pendidikan dan pelatihan keperawatan berkelanjutan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi dan lembaga lain yang diakreditasi oleh organisasi profesi. <br />(2) Pendidikan dan pelatihan keperawatan berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk program sertifikasi yang dilaksanakan sesuai dengan standar pendidikan berkelanjutan perawat yang ditetapkan oleh organisasi profesi.<br /><br />BAB VII<br />REGISTRASI dan LISENSI PERAWAT<br /><br />Pasal 26<br /><br />(1) Setiap perawat yang akan melakukan praktik keperawatan di Indonesia harus memiliki Surat Tanda Registrasi Perawat yang diterbitkan Konsil melalui mekanisme uji kompetensi oleh konsil.<br />(2) Surat Tanda Registrasi Perawat sebagaimana ayat (1) terdiri atas 2 (dua) kategori:<br />a. untuk perawat vokasional, Surat Tanda Registrasi Perawat disebut dengan Lisenced Vocasional Nurse (LVN) <br />b. untuk perawat profesional, Surat Tanda Registrasi Perawat disebut dengan Registered Nurse (RN) <br />(3) Untuk melakukan registrasi awal, perawat harus memenuhi persyaratan :<br />a. memiliki ijazah perawat Diploma atau SPK untuk Lisenced Vocasional Nurse (LVN) <br />b. memiliki ijazah Ners, atau Ners Spesialis untuk Registered Nurse (RN) <br />c. lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh konsil<br />d. Rekomendasi Organisasi Profesi<br /><br />Pasal 27<br /><br />(1) Dalam menjalankan praktik keperawatan di Indonesia, lisensi praktik perawat diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang disebut dengan Surat Ijin Perawat yang terdiri dari Surat Ijin Perawat Vokasional (SIPV) atau Surat Ijin Perawat Profesional (SIPP)<br />(2) Perawat vokasional yang telah memenuhi persyaratan LVN berhak memperoleh SIPV dan dapat melakukan praktik keperawatan di sarana pelayanan kesehatan bersama.<br />(3) Perawat profesional yang telah memenuhi persyaratan RN berhak memperoleh SIPP dan dapat melakukan praktik keperawatan di sarana pelayanan kesehatan dan praktik mandiri.<br />(4) Lisenced vocasional Nurse (LVN) dengan latar belakang Diploma III Keperawatan dan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di sarana pelayanan kesehatan dapat mengikuti uji kompetensi Registered Nurse(RN).<br /><br />Pasal 28<br /><br />(1) Syarat untuk memperoleh SIPV :<br />a. Memiliki Surat Tanda Registrasi Perawat yang disebut dengan Lisenced Vocasional Nurse (LVN) <br />b. Memiliki rekomendasi dari organisasi profesi keperawatan<br />c. Melampirkan surat keterangan dari pimpinan sarana pelayanan kesehatan<br /> (2) Syarat untuk memperoleh SIPP :<br />a. Memiliki Surat Tanda Registrasi Perawat yang disebut dengan Registered Nurse(RN)<br />b. Tempat praktik memenuhi persayaratan untuk praktek mandiri<br />c. Memiliki rekomendasi dari organisasi profesi keperawatan<br />d. Melampirkan surat keterangan dari pimpinan sarana pelayanan kesehatan<br /> (3) SIPV dan SIPP masih tetap berlaku sepanjang:<br />a. Surat tanda Regstrasi Perawat masih berlaku<br />b. Tempat praktik masih sesuai dengan yang tercantum dalam SIPP<br />(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan tempat praktik untuk memperoleh SIPP diatur dalam peraturan Menteri.<br /><br /><br />Pasal 29<br /><br />(1) Perawat yang teregistrasi berhak menggunakan sebutan RN (Register Nurse) di belakang nama, khusus untuk perawat profesional, atau LVN (Lisence Vocasional Nurse) untuk perawat vokasional.<br />(2) Sebutan RN dan LVN ditetapkan oleh Konsil Keperawatan Indonesia.<br /><br />Pasal 30<br /><br />(1) Surat Tanda Registrasi Perawat berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi ulang setiap 5 (lima) tahun sekali.<br />(2) Registrasi ulang untuk memperoleh Surat Tanda Registrasi Perawat dilakukan dengan persyaratan sebagaimana dimaksud pada pasal 26 ayat (3), ditambah dengan angka kredit pendidikan berlanjut yang ditetapkan Organisasi Profesi.<br />(3) Surat Ijin Perawat hanya diberikan paling banyak di 2 (dua) tempat pelayanan kesehatan.<br /><br /><br /><br /><br />Pasal 31<br /><br />(1) Perawat Asing yang akan melaksanakan praktik keperawatan di Indonesia harus dilakukan adaptasi dan evaluasi sebelum di registrasi.<br />(2) Adaptasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada sarana pendidikan milik pemerintah sesuai dengan jenjang pendidikan.<br />(3) Ketentuan mengenai Adaptasi selanjutnya diatur oleh Peraturan Menteri<br />(4) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:<br />a. keabsahan ijazah;<br />b. registrasi perawat dari negera asal <br />c. kemampuan untuk melakukan praktik keperawatan yang dinyatakan dengan surat keterangan telah mengikuti program adaptasi dan memiliki Surat Tanda Registrasi Perawat yang dikeluarkan oleh konsil<br />d. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental; dan<br />e. membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan kode etik keperawatan Indonesia.<br />(5) Perawat asing selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga harus melengkapi surat izin kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kemampuan berbahasa Indonesia.<br />(6) Perawat asing yang telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (3) dapat diregistrasi oleh konsil dan selanjutnya dapat diberikan Surat Ijin Perawat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan kualifikasi perawat vokasional atau Profesional.<br /><br />Pasal 32<br /><br />(1) Surat Ijin Perawat vokasional sementara atau Surat Ijin Perawat Profesional sementara dapat diberikan kepada perawat warga negara asing yang melakukan kegiatan dalam rangka pendidikan, pelatihan, penelitian, pelayanan keperawatan yang bersifat sementara di Indonesia.<br />(2) Surat Ijin Perawat vokasional semetara atau Surat Ijin Perawat Profesional sementara sebagai mana dimaksud ayat (1) berlaku selama 1 ( satu) tahun dan dapat diperpanjang untuk 1 ( satu) tahun berikutnya.<br />(3) Surat Ijin Perawat vokasional sementara atau Surat Ijin Perawat Profesional sementara dapat diberikan apabila telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada pasal 31.<br /><br />Pasal 33<br /><br />(1) Surat Ijin Perawat Vokasional bersyarat atau Surat Ijin Perawat Profesional bersyarat diberikan kepada peserta program pendidikan keperawatan warga negara asing yang mengikuti pendidikan dan pelatihan di Indonesia.<br />(2) Perawat warga negara asing yang akan memberikan pendidikan dan pelatihan dalam rangka alih ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan untuk waktu tertentu, tidak memerlukan SIPP bersyarat.<br />(3) Perawat warga negara asing sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mendapat persetujuan dari Konsil.<br />(4) Surat Ijin Perawat bersyarat dan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) diberikan melalui program adaptasi. <br /><br /><br />Pasal 34<br /><br />SIPV atau SIPP tidak berlaku karena:<br />a. dicabut atas dasar ketentuan peraturan perundang-undangan;<br />b. habis masa berlakunya dan yang bersangkutan tidak mendaftar ulang;<br />c. atas permintaan yang bersangkutan;<br />d. yang bersangkutan meninggal dunia; atau<br />e. dicabut oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Pejabat yang berwenang<br /><br />Pasal 35<br /><br />Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara registrasi, registrasi ulang, registrasi sementara, dan registrasi bersyarat diatur dengan Peraturan Konsil Keperawatan Indonesia.<br />BAB VIII<br />PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEPERAWATAN<br /><br />Pasal 36<br /><br />Praktik keperawatan dilakukankan berdasarkan pada kesepakatan antara perawat dengan klien dalam upaya untuk peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, kuratif, dan pemulihan kesehatan.<br /><br />Pasal 37<br /><br />Dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat yang telah memililki SIPV atau SIPP berwenang untuk:<br />a. melaksanakan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, penetapan diagnosis keperawatan, perencanaan, melaksanakan tindakan keperawatan dan evaluasi keperawatan;<br />b. tindakan keperawatan sebagaimana dimaksud pada huruf a meliputi: intervensi/tritmen keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan dan konseling kesehatan; <br />c. dalam melaksanakan asuhan keperawatan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b harus sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh organisasi profesi;<br />d. melaksanakan intervensi keperawatan seperti yang tercantum dalam pasal 4.<br /><br /><br /><br />Pasal 38<br /><br />Dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat yang telah memiliki SIPV berwenang untuk :<br />a. melakukan tindakan keperawatan dibawah pengawasan perawat yang memiliki SIPP <br />b. melaksanakan asuhan keperawatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 huruf a harus sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh organisasi profesi;<br /><br />Pasal 39<br /><br />(1) Dalam keadaan darurat yang mengancam kehidupan atau nyawa klien dan atau pasien, perawat dapat melakukan tindakan diluar kewenangan.<br />(2) Dalam keadaan luar biasa/bencana, perawat dapat melakukan tindakan diluar kewenangan untuk membantu mengatasi keadaan luar biasa atau bencana tersebut.<br />(3) Perawat yang bertugas di daerah yang sulit terjangkau dapat melakukan tindakan diluar kewenangannya sebagai perawat.<br />(4) Ketentuan mengenai daerah yang sulit terjangkau ditetapkan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah melalui peraturan tersendiri.<br /><br />Pasal 40<br /><br />(1) Praktik keperawatan dilakukan oleh perawat profesional (RN) dan perawat vokasional (LVN).<br />(2) LVN dalam melaksanakan tindakan keperawatan dibawah pengawasan RN.<br />(3) Perawat dapat mendelegasikan dan atau menyerahkan tugas kepada perawat lain yang setara kompetensi dan pengalamannya.<br /><br />Pasal 41<br /><br />Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dilarang mempekerjakan perawat yang tidak memiliki SIPV atau SIPP untuk melakukan praktik keperawatan di sarana pelayanan kesehatan tersebut.<br /><br />Pasal 42<br />Hak Klien <br /><br />Klien dalam menerima pelayanan pada praktik keperawatan, mempunyai hak:<br />a. mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan keperawatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 38;<br />b. meminta pendapat perawat lain;<br />c. mendapatkan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar<br />d. menolak tindakan keperawatan; dan<br /><br />Pasal 43<br />Kewajiban Klien <br /><br />Klien dalam menerima pelayanan pada praktik keperawatan, mempunyai kewajiban:<br />a. memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya;<br />b. mematuhi nasihat dan petunjuk perawat;<br />c. mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan; dan<br />d. memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.<br /><br />Pasal 44<br />Pengungkapan Rahasia Klien <br /><br />Pengungkapan rahasia klien hanya dapat dilakukan atas dasar:<br />a. Persetujuan klien <br />b. Perintah hakim pada sidang pengadilan<br />c. Ketentuan perundangan yang berlaku<br /><br />Pasal 45<br />Hak Perawat<br /><br />Dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat mempunyai hak :<br />a. Memperoleh perlindungan hukum dan profesi sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar profesi dan Standar Operasional Prosedur (SOP);<br />b. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan /atau keluarganya;<br />c. Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan otonomi profesi;<br />d. Memperoleh penghargaan sesuai dengan prestasi dan dedikasi <br />e. Memperoleh jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya;<br />f. Menerima imbalan jasa profesi <br /><br />Pasal 46<br />Kewajiban Perawat<br /><br />Dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat mempunyai kewajiban :<br />a. Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar profesi dan SOP <br />b. Merujuk klien dan atau pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau tindakan;<br />c. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien dan atau pasien kecuali untuk kepentingan hukum;<br />d. Menghormati hak-hak klien dan atau pasien dan profesi lain sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku;<br />e. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan untuk menyelamatkan iwa <br />f. Menambah dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan ketrampilan keperawatan dalam upaya peningkatan profesionalisme.<br /><br /><br /><br />Pasal 47<br />Praktik Mandiri<br /><br />(1) Praktik mandiri dapat dilakukan secara perorangan dan atau berkelompok<br />(2) Perawat yang melakukan praktik mandiri mempunyai kewenangan sesuai dengan pasal 4 huruf a, b, c, d, e, dan f. <br />(3) Kegiatan praktik mandiri meliputi:<br />a. intervensi mandiri keperawatan, seperti terapi modalitas/komplementer, konseling, perawatan kebugaran, perawatan dirumah atau dalam bentuk lain sesuai dengan peraturan yang berlaku<br />b. pengobatan dan tindakan medik dasar dengan instruksi atau pengawasan dokter dan protokol dari Ikatan Dokter Indonesia, <br />(4) Perawat dalam melakukan praktik mandiri sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan:<br />a. Memiliki tempat praktik yang memenuhi persyaratan kesehatan;<br />b. Memiliki perlengkapan peralatan dan administrasi untuk melakukan asuhan keperawatan <br />(5) Persyaratan perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), sesuai dengan standar perlengkapan asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh organisasi profesi.<br />(6) Perawat yang telah mempunyai SIPP dan menyelenggarakan praktik mandiri wajib memasang papan nama praktik keperawatan.<br /><br />BAB IX<br />PEMBINAAN, PENGEMBANGAN DAN PENGAWASAN <br /><br />Pasal 48<br /><br />Pemerintah, Konsil Keperawatan, dan Organisasi Profesi Perawat membina, mengembangkan dan mengawasi praktik keperawatan sesuai dengan fungsi serta tugas masing-masing.<br /><br />Pasal 49<br /><br />(1) Pembinaan dan pengembangan perawat meliputi pembinaan profesi dan karir<br />(2) Pembinaan dan pengembangan profesi perawat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi kompetensi profesional dan kepribadian<br />(3) Pembinaan dan pengembangan profesi perawat dilakukan melalui Jenjang Karir Perawat. <br />(4) Pembinaan dan pengembangan karir perawat sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi penugasan, kenaikan pangkat /Peringkat dan promosi.<br /><br /><br />Pasal 50<br /><br />(1) Pemerintah, konsil dan organisasi profesi membina serta mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi perawat pada institusi baik pemerintah maupun swasta;<br />(2) Pemerintah memberikan anggaran untuk meningkatkan profesionalisme perawat pada institusi pelayanan pemerintah;<br />(3) Pemerintah menetapkan kebijakan anggaran untuk meningkatkan profesionalisme perawat pada institusi pelayanan swasta<br /><br /><br />Pasal 51<br /><br />Pembinaan, pengembangan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 50, diarahkan untuk:<br />a. Melindungi masyarakat atas tindakan yang dilakukan perawat.<br />b. Memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan perawat<br />c. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh perawat;<br />d. Melindungi perawat terhadap keselamatan dan risiko kerja.<br /><br />Pasal 52<br /><br />(1) Setiap orang dilarang menggunakan identitas berupa gelar atau bentuk lain yang menimbulkan kesan bagi masyarakat seolah-olah yang bersangkutan adalah perawat yang telah memiliki SIPV atau SIPP.<br />(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang diberi kewenangan oleh peraturan perundang-undangan.<br /><br />Pasal 54<br /><br />Dalam rangka pembinaan dan pengawasan perawat yang menyelenggarakan praktik keperawatan dapat dilakukan supervisi dan audit sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.<br /><br />Pasal 53<br />Sanksi Administratif dan Disiplin<br /><br />(1) Perawat yang melanggar ketentuan yang diatur dalam pasal 37 dikenakan sanksi administrasi berupa pencabutan sementara SIPV atau SIPP paling lama 1 (satu) tahun<br />(2) Perawat yang dinyatakan melanggar disiplin Profesi dikenakan sanksi administrasi sebagai berikut:<br />a. Pemberian Peringatan Tertulis<br />b. Kewajiban mengikuti Pendidikan atau Pelatihan pada Institusi Pendidikan Keperawatan.<br />c. Rekomendasi Pencabutan Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Perawat<br />(3) Pencabutan Surat Izin Perawat sebagaimana dimaksud ayat (2) c dapat berupa:<br />a. Pelanggaran ringan dikenakan sanksi pencabutan sementara SIPV atau SIPP paling lama 6 (enam) bulan<br />b. Pelanggaran sedang dikenakan sanksi pencabutan sementara SIPV atau SIPP paling lama 1 (satu) tahun<br />c. Pelanggaran berat dikenakan sanksi pencabutan sementara SIPV atau SIPP paling lama 3 (tiga) tahun<br /><br />(4) Sanksi Administratif terhadap pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud ayat (3) dilakukan oleh Kepala Dinas Kab/Kota atau Pejabat yang berwenang setelah dilakukan penelitian dan usul dari Komite Disiplin Keperawatan Konsil.<br /><br /><br />Pasal 54<br />Sanksi Pidana<br /><br />Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan identitas berupa gelar atau bentuk lain yang menimbulkan kesan bagi masyarakat seolah-olah yang bersangkutan adalah perawat yang telah memiliki SIPV atau SIPP dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah).<br /><br />Pasal 55<br /><br />Institusi pelayanan kesehatan, organisasi, perorangan yang dengan sengaja mempekerjakan perawat yang tidak memiliki SIPV atau SIPP sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).<br /><br />Pasal 56<br /><br />Perawat yang dengan sengaja:<br />(1). tidak memasang papan nama sebagaimana dimaksud pada pasal 48 ayat (4);<br />(2). tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 47 huruf a sampai dengan huruf f<br />(3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).<br /><br />Pasal 57<br /><br />Penetapan sanksi pidana harus didasarkan pada motif pelanggaran dan berat ringannya risiko yang ditimbulkan sebagai akibat pelanggaran.<br /><br />BAB X<br />KETENTUAN PERALIHAN<br /><br />Pasal 58<br /><br />(1). Pada saat diundangkannya Undang-Undang ini semua peraturan perundang-undangan yang merupakan pelaksanaan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan yang berkaitan dengan pelaksanaan praktik keperawatan, masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diganti berdasarkan Undang-undang ini.<br />(2). Pada saat diundangkannya Undang-Undang ini, ijin praktik yang diberikan sesuai KepMenKes Nomor 1239 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik Keperawatan, masih tetap berlaku sampai berakhirnya izin praktik tersebut sesuai ketentuan.<br /><br />Pasal 59<br /><br />Dengan telah diberlakukannya Undang Undang Praktik Keperawatan, sebelum terbentuknya Konsil Keperawatan Indonesia maka dalam kegiatan perijinan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ada.<br /><br /><br /><br />BAB XI<br />KETENTUAN PENUTUP<br /><br />Pasal 60<br /><br />Konsil Keperawatan Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) harus dibentuk paling lama 6 (enam) bulan sejak Undang-undang ini diundangkan.<br /><br />Pasal 61<br /><br />Undang-Undang ini mulai berlaku 1 (satu) tahun sejak tanggal diundangkan. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.<br /><br /><br /><br /><br />Disahkan di Jakarta<br />Pada tanggal …………………<br /><br />PPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA<br /><br />ttd<br /><br />SUSILO BAMBANG YUDHOYONO<br /><br />Diundangkan di Jakarta<br />Pada Tanggal ……………….<br />SEKRETARIS NEGARA<br />REPUBLIK INDONESIA<br /><br />ttd<br /><br />Ir. HATTA RAJASA<br />LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ……………<br />NOMOR ………………<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />PENJELASAN<br />Rancangan<br />UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA<br />NOMOR ……………………….<br /><br />TENTANG<br />PRAKTIK KEPERAWATAN<br /><br />BAB I<br /><br />KETENTUAN UMUM<br /><br />Pasal 1<br /> <br />Ayat (1) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (2) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (3) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (4) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (5) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (6) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (7) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (8) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (9) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (10) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (11) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (12) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (13) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (14) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (15) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (16) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (17) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (18) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (19) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (20) ; <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (21) ; <br />Cukup jelas<br /><br /><br />BAB II<br /><br />ASAS DAN TUJUAN<br /><br />Pasal 2<br />Dalam ketentuan ini yang dimaksud dengan;<br />a. nilai ilmiah adalah bahwa praktik keperawatan harus didasarkan pada ilmu pengetahuan dan tehnologi yang diperoleh baik melalui penelitian, pendidikan maupun pengalaman praktik.<br />b. Nilai moral (Etika dan etiket) adalah bahwa penyelenggaraan praktik keperawatan harus mengacu pada prinsip-prinsip moral antara lain beneficience, nonmaleficience, veracity, justice, non-diskriminatif dan otonomi.<br />c. Manfaat adalah bahwa penyelenggaraan praktik keperawatan harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.<br />d. Keadilan adalah bahwa penyelenggaraan praktik keperawatan harus mampu memberikan pelayanan yang dan tidak diskriminatif, merata, terjangkau dan bermutu dalam konteks pelayanan kesehatan.<br />e. Kemanusiaan adalah bahwa dalam penyelenggaraan praktik keperawatan memberikan perlakuan yang memenuhi hak azazi manusia sebagai penerima pelayanan yaitu hak memperoleh pelayanan yang aman, hak untuk mendapatkan informasi, hak untuk didengar serta hak untuk memilih. <br />f. Keseimbangan adalah bahwa penyelenggaraan praktik keperawatan didasarkan atas keseimbangan antara hak dan kewajiban penerima dan pemberi pelayanan.<br />g. Perlindungan dan keselamatan pasien adalah bahwa penyelenggaraan praktik keperawatan dilakukan dengan kehati-hatian sesuai dengan standard praktik keperawatan.<br /><br />Pasal 3<br />Cukup Jelas<br /><br />BAB III<br /><br />LINGKUP PRAKTIK KEPERAWATAN<br /><br /><br />Pasal 4 ; <br /><br />Huruf a ;<br />Asuhan keperawatan diberikan akibat kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi, akibat kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemampuan untuk berfungsi optimal, dan kurangnya kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri<br /><br />Huruf b ; <br />cukup jelas<br />Huruf c ; <br />cukup jelas<br /><br />Huruf d ;<br />Pegobatan adalah pemberian obat-obatan (kecuali obat-obat yang berlabel merah <br />tidak termasuk obat-obat yang masuk dalam DOA /Daftar obat Apotik)<br /><br />Tindakan medik terbatas yang dimaksud adalah tindakan medik termasuk pengobatan dalam rangka penyembuhan dan pemulihan penyakit-penyakit ringan yang biasa timbul dimasyarakat disuatu wilayah (common illness) yang dilakukan oleh perawat professional yang kompeten.<br /><br /><br />Huruf e ; <br />cukup jelas<br /><br />Huruf f :<br /> Cukup jelas<br /><br />BAB IV<br />KONSIL KEPERAWATAN INDONESIA<br /><br />Bagian Kesatu<br />Nama dan Kedudukan<br /><br />Pasal 5<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 6<br />Cukup Jelas<br /><br />Bagian Kedua<br />Fungsi, Tugas dan Wewenang Konsil<br />Pasal 7<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 8<br /><br />Ayat (1)<br />Cukup Jelas<br /><br />Ayat (2) ; <br />Yang dimaksud dengan standar pendidikan profesi keperawatan adalah pendidikan profesi yang dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan sistim pendidikan nasional.<br /><br />Penyusunan standar pendidikan profesi keperawatan dilakukan oleh organisasi profesi termasuk kolegium dengan melibatkan asosiasi pendidikan keperawatan <br /><br />Yang dimaksud dengan asosiasi pendidikan keperawatan adalah Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia.<br /><br />Pasal 9<br />Cukup Jelas<br /><br />Bagian Ketiga<br />Susunan Organisasi dan Keanggotaan<br />Pasal 10<br />Cukup Jelas<br />Pasal 11<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 12<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 13;<br />Ayat (1) ; <br />Uji kompetensi adalah suatu proses penilaian terhadap perawat yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan serta sikap kerja minimal yang harus dimiliki seseorang sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan.<br /><br />Pasal 14 ; <br />Ayat (1); <br />cukup jelas<br /><br />Ayat (2); <br />Yang dimaksud dengan anggota konsil yang dipilih sebagaimana huruf (b) adalah pemilihan melalui mekanisme pencalonan dari 3 wilayah, masing-masing 3 orang kemudian dilakukan pemilihan secara serempak di tiga wilayah utama yaitu; barat meliputi pulau sumatera dan Jawa. Wilayah tengah meliputi Kalimantan, Sulawesi, Bali dan NTB. Wilayah timur meliputi NTT, Kepulauan Maluku dan Papua.<br /><br />Pasal 15<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 16<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 17<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 18<br />Cukup Jelas<br />Pasal 19<br />Cukup Jelas<br /><br />Bagian Keempat<br />Tata Kerja<br /><br />Pasal 20<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 21<br />Cukup Jelas<br />Bagian Kelima<br />Pembiayaan<br /><br />Pasal 22<br />Cukup Jelas<br /><br /><br />BAB V<br />STANDAR PENDIDIKAN PROFESI KEPERAWATAN<br /><br />Pasal 23<br />Cukup Jelas<br /><br /><br />BAB VI<br />PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPERAWATAN BERKELANJUTAN<br /><br />Pasal 24<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 25<br />Cukup Jelas<br /><br /><br />BAB VII<br />REGISTRASI dan LISENSI PERAWAT<br /><br /><br />Pasal 26<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 27<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 28<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 29<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 30<br />Ayat (1);<br /> Cukup jelas <br />Ayat (2); <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (3); <br />Cukup jelas<br /><br /><br />Pasal 31<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 32<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 33<br /><br />Ayat (1);<br /> Cukup jelas <br />Ayat (2); <br />Cukup jelas<br /><br />Ayat (3); <br />yang dimaksud dengan persetujuan konsil adalah surat keterangan yang dikeluarkn oleh konsil keperawatan indonesia untuk perawat asing yang melaksanakan tugas di Indonesia.<br /><br />Pasal 34<br /><br />Huruf a, b, c, d ; cukup jelas<br /><br />Huruf e ; <br />Pencabutan SIPP oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota karena perawat dinyatakan melanggar ketentuan administratife atau telah dinyatakan bersalah secara pidana atau perdata oleh pengadilan.<br /><br />Pasal 35<br />Cukup Jelas<br /><br /><br />BAB VIII<br />PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEPERAWATAN<br />Pasal 36<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 37<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 38<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 39<br /><br />Ayat (1); <br />Tindakan diluar kewenangan dalam keadaan darurat yang dimaksud adalah ditujukan kepada penyelamatan jiwa pasien <br /><br />Ayat(2); <br /> Cukup jelas<br /><br />Ayat (3); <br />Perawat yang bertugas didaerah sulit terjangkau adalah dalam rangka membantu pemerintah agar masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai dan terjangkau.<br /><br />Pasal 40;<br /><br />Ayat (1); <br /> Cukup jelas<br /><br />Ayat (2); <br />Pengawasan yang dilakukan oleh perawat professional kepada perawat vokasional adalah dimaksudkan agar praktik keperawatan berjalan dengan aman sesuai standar profesi dan dalam rangka melindungi masyarakat memperoleh pelayanan keperawatan yang aman.<br /><br />Ayat (3); <br />Pendelegasian kepada perawat yang setara kemampuan dan pengalamanya dimaksudkan agar praktik keperawatan yang diberikan berjalan dengan aman.<br /><br /><br />Pasal 41; <br />Cukup jelas<br /><br />Pasal 42<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 43<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 44<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 45<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 46<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 47<br />Cukup Jelas<br /><br /><br />BAB IX<br />PEMBINAAN, PENGEMBANGAN DAN PENGAWASAN<br /><br />Pasal 48<br />Cukup Jelas<br />Pasal 49<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 50<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 51<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 52<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 53<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 54<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 55<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 56<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 57<br />Cukup Jelas<br /><br />BAB X<br />KETENTUAN PERALIHAN<br /><br />Pasal 58<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 59<br />Cukup Jelas<br /><br />BAB XI<br />KETENTUAN PENUTUP<br /><br />Pasal 60<br />Cukup Jelas<br /><br />Pasal 61 <br />Cukup Jelas<br /><br /><br /><br />TAMBAHAN LEMBAR NEGARA<br />REPUBLIK INDONESIA<br />TAHUN 2009 NOMOR……..<br /><br /><br /><br />RANCANGAN<br />UNDANG UNDANG KEPERAWATAN<br /> <br /><br /><br /><br /><br /> <br /><br /><br />PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA<br />Jl. Jaya Mandala Raya No. 15 Komplek Patra Kuningan Jakarta Selatan<br />Telpon : 021-8315069, faks : 021-8315070Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-75106341935103019542011-01-17T18:52:00.000-08:002011-01-17T19:11:18.774-08:00Proses Keperawatan Keluarga*Ns. Abdul Haris Awie, S.Kep<br /> <br />Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. <br />Tahap-tahap dalam proses keperawatan saling bergantungan satu sama lainnya dan bersifat dinamis, dan disusun secara sistematis untuk menggambarkan perkembangan dari tahap yang satu ke tahap yang lain.<br /> <br />Tahapan dari proses keperawatan keluarga meliputi :<br />1.Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga Yang termasuk pada pengkajian keluarga adalah :<br /> a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural<br /> b. Data lingkungan <br /> c. Struktur dan fungsi keluarga<br /> d. Stress dan strategi koping yang digunakan keluarga<br /> e. Perkembangan keluarga<br /> Sedangkan yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah pengkajian :<br /> a. Fisik<br /> b. Mental<br /> c. Emosi<br /> d. Sosial<br /> e. Spiritual<br />2.Perumusan diagnosis keperawatan<br />3.Penyusunan perencanaan<br /> Perencanaan disusun dengan berdasarkan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.<br />4.Pelaksanaan asuhan keperawtan<br /> Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.<br />5.Evaluasi<br /> Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.<br /> <br />Prinsip Pemberian Asuhan Keperawatan pada Keluarga<br />1.Bekerjasama dengan keluarga secara kolektif<br />2.Mulai sesuai dengan kemauan keluarga<br />3.Sesuaikan NCP dengan tahap perkembangan keluarga<br />4.Terima dan akui struktur keluarga<br />5.Penekanan pada kemampuan keluarga.<br /> <br />Ns. Abdul Haris Awie, S.Kep<br />Tahap Pengkajian (Assessment)<br /> Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.<br /> Pengkajian dapat juga diartikan sebagai tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan klien (keluarga) dengan memakai norma-norma kesehatan keluarga maupun sosial, yang merupakan sistem yang terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk mengatasinya (Effendy, 1998).<br /> Dasar pemikiran dari pengkajian adalah suatu perbandingan, suatu ukuran atau suatu penilaian mengenai keadaan keluarga dengan menggunakan norma-norma yang diambil dari kepercayaan, nilai-nilai, prinsip-prinsip, aturan-aturan dan harapan-harapan, teori, konsep yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga.<br />Sumber informasi dari tahap pengkajian dapat menggunakan metode :<br />1.Wawancara<br />Berkaitan dengan hal-hal yang perlu diketahui, baik aspek fisik, mental, sosial-budaya, ekonomi, kebiasaan, lingkungan, dsb.<br />2.Observasi-pengamatan <br />Pengamatan terhadap hal-hal yang tidak perlu ditanyakan, karena sudah dianggap cukup melalui pengamatan saja. Misalnya : yang berkaitan dengan lingkungan fisik (ventilasi, penerangan, kebersihan, dsb).<br />3.Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (head to toe)<br />Dilakukan terhadap anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan, berkaitan dengan keadaan fisik. Misalnya : kehamilan, kelainan organ tubuh, dan tanda-tanda penyakit.<br />4.Data sekunder (studi dokumentasi)<br />Contoh : hasil laboratorium, hasil rontgen, pap smear, dll. Studi yang berkaitan dengan perkembangan kesehatan anak, diantaranya KMS, kartu keluarga dan catatan-catatan kesehatan lainnya.<br /> <br />Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :<br />1.Data umum : <br />Nama kepala keluarga (KK), alamat dan telpon, pekerjaan kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga dan komposisi keluarga. Selain itu, perlu dikaji pula tentang :<br />a.Tipe keluarga : <br />menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut<br />b.Suku bangsa : <br />mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut, serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.<br />c.Agama : <br />mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.<br />d.Status sosial ekonomi keluarga : <br />status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu, status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.<br />e.Aktivitas rekreasi keluarga <br />Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu, namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.<br /> <br />2.Riwayat dan tahap perkembangan keluarga <br />a.Tahap perkembangan keluarga saat ini :<br />Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti. Misalnya : keluarga Bpk. A mempunyai 2 orang anak, anak pertama berusia 8 tahun dan anak kedua berusia 5 tahun, maka keluarga Bpk. A berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah.<br />b.Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi<br />Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga, serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi. Misalnya : keluarga tengah baya, yang seharusnya sudah mampu mendirikan keluarga sendiri, tetapi belum mempunyai rumah sendiri sehingga beberapa tugas tidak terpenuhi.<br />c.Riwayat keluarga inti<br />Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imuniasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga, serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.<br />d.Riwayat keluarga sebelumnya<br />Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.<br /> <br />3.Pengkajian Lingkungan<br /> a. Karakteristik rumah<br /> b. Karakteristik tetangga dan komunitas setempat<br /> c. Mobilitas geografis keluarga<br /> d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat<br /> e. Sistem pendukung keluarga<br /> <br />4.Struktur keluarga<br /> a. Pola komunikasi keluarga<br /> b. Struktur kekuatan keluarga<br /> c. Struktur peran<br /> d. Nilai atau norma keluarga<br /> <br />5.Fungsi keluarga<br />a.Fungsi afektif<br />Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.<br />b.Fungsi sosialisasi<br />Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.<br />c.Fungsi perawatan kesehatan <br />Menjelaskan sejauhmana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauhmana pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit. Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan, melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.<br />Hal-hal yang perlu dikaji sejauhmana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah :<br />1)Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda-gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya, serta persepsi keluarga terhadap masalah.<br />2)Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah :<br />- Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah<br />- Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga<br />- Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami<br />- Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit<br />- Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada<br />- Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan<br />- Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah<br />3)Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit. Yang perlu dikaji adalah :<br />- Sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosa, dan cara perawatannya)<br />- Sejauhmana keluarga mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan <br />- Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan<br />- Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan/finansial, fasilitas fisik, psikososial)<br />- Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit<br />4)Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat. Hal yang perlu dikaji adalah :<br />- Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki<br />- Sejauhmana keluarga melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan<br />- Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya hygiene sanitasi<br />- Sejauhmana keluarga mengatahui upaya pencegahan penyakit<br />- Sejauhmana sikap/pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi<br />- Sejauhmana kekompakan antar anggota keluarga<br />5)Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat. Hal yang perlu dikaji adalah :<br />- Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan<br />- Sejauhmana keluarga memahami keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan<br />- Sejauhmana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan<br />- Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan<br />- Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga <br />d.Fungsi reproduksi<br />Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah berapa jumlah anak, bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dan metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.<br />e.Fungsi ekonomi<br />Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan, serta sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.<br /> <br />6.Stress dan koping keluarga<br />a.Stressor jangka pendek dan panjang<br />- Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu + 6 bulan<br />- Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan<br />b.Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor<br />Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi/stressor.<br />c.Strategi koping yang digunakan<br />Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.<br />d.Strategi adaptasi disfungsional<br />Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan<br /> <br />7.Pemeriksaan fisik<br />Dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.<br /> <br />8.Harapan keluarga<br />Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.<br /><br /><br />Ns. Abdul Haris Awie, S.Kep<br />Analisis Data<br />Diagnosa keperawatan keluarga disusun berdasarkan jenis diagnosa seperti :<br />Diagnosa Sehat/Wellness<br />Diagnosa Ancaman (Risiko)<br />Diagnosa Nyata/gangguan<br /><br />Diagnosa Sehat/Wellness<br />Belum ada data yang mall adaptif, perumusan diagnosa P<br />Contoh : Potensial peningkatan kemampuan keluarga Tn B dalam meningkatkan kesehatan reproduski pada ibu U<br /><br />Diagnosa Ancaman (resiko)<br />Belum terdapat paparan masalah namun sudah ada data maladaptif yang kemungkinan timbulnya gangguan.<br />Contoh : Resiko berduka disfungsional keluarga Tn Z berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengambil keputusan dalam menghadapi stressor<br /><br />Diagnosa Aktual (nyata)<br />Masalah sudah terjadi dan menimbulkan gangguan<br />Contoh : <br />Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah (Higienis Lingkungan) keluarga Tn A b/d Ketidak mampuan keluarga dalam merekayasa lingkungan sehat<br /><br /><br />Ns. Abdul Haris Awie, S.Kep<br />Daftar Diagnosa Keperawatan Keluarga Berdasarkan NANDA 1995<br />Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah lingkungan<br />DKK pada masalah struktur komunikasi<br />DKKpada masalah struktur peran<br />DKK pada masalah fungsi afektif<br />DKK pada masalah fungsi sosial<br />DKK pada msalah fungsi per. Keluarga<br />DKK pada masalah koping<br /><br /><br />DKK pada masalah lingkungan<br />Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah (Higienis lingkungan)<br />Resiko terhadap cedera<br />Resiko terjadi infeksi<br /><br />DKK Kep keluarga pada mas. Struktur komunikasi<br />Komunikasi keluarga disfungsional<br /><br />DKK pada masalah struktur peran<br />Berduka dan diantisipasi<br />Berduka disfungsional<br />Isolasi sosial<br />Perubahan dalam proses keluarga<br />Potensial peningkatan menjadi ortu<br />Perubahan menjadi Ortu<br />Perubahan penampilan peran<br />Gangguan Citra tubuh<br />Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah<br /><br />DKK pada masalah fungsi afektif<br />Perubahan proses keluarga<br />Perubahan menjadi ortu<br />Resiko terhadap tindakan kekerasan<br /><br />DKK pada masalah fungsi sosial<br />Perubahan proses keluarga<br />Prilaku mencari bantuan kesehatan<br />Knflik peran ortu<br />Kurang pengetahuan<br />Isolasi sosial<br />Kerusakan interaksi sosial<br />Resiko terhadap tindakan kekerasan<br />Ketidak patuhan<br />Gangguan identitas pribadi<br /><br />DKK pada mas. Fungsi per. kesehatan<br />Perubahan pemeliharaan kes<br />Potensial peningkatan pemeliharaan kes<br />Prilaku mencari pertolongan kes.<br />Resiko penularan penyakit<br /><br />DKK pada masalah koping<br />Potensial peningkatan koping keluarga<br />Koping keluarga tidak efektif, menurun<br />Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan<br />Resiko tterhadap tindakan kekerasan<br /><br />Ns. Abdul Haris Awie, S.Kep<br />Etiologi Dx Kep Keluarga adalah<br />(INGAT 5 Fungsi Perawatan Keluarga)<br /><br />Ns. Abdul Haris Awie, S.Kep<br /><span style="font-weight:bold;">sifat masalah </span><br />skala : Skor<br />- tidak/kurang sehat : 3<br />- ancaman : 2<br />- keadaan sejahtera : 1<br /> BOBOT : 1<br /><span style="font-weight:bold;">kemungk. mas dapat diubah : </span><br />- mudah : 2<br />- sebagian : 1 <br />- tidak dapat : 0<br /> BOBOT : 2<br /><span style="font-weight:bold;">Potensi mas. U/ dicegah </span><br />- tinggi : 3<br />- cukup : 2<br />- rendah : 1<br /> BOBOT : 1<br /><br /><span style="font-weight:bold;">menonjolnya masalah </span><br />- berat, segera : 2<br />- ada masalah tapi tak perlu segera ditangani : 1<br />- masalah tak dirasakan : 0<br /><br /> BOBOT : 1<br /><br />RUMUS SKOR/ANGKA TERTINGGI KALI BOBOTAbdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-54996941973750176862010-12-22T06:53:00.000-08:002010-12-22T07:01:50.636-08:00Konsep Keperawatan KeluargaA. Unit Keluarga menjadi Fokus Sentral dari Perawatan <br />Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanannya pada unit keluarga. Keluarga, bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien atau resipien keperawatan. Secara empiris, kami menyadari bahwa kesehatan para anggota keluarga dan kualitas kesehatan keluarga, mempunyai hubungan yang sangat erat. <br /> <br />Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan seorang individu yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya kehidupan individu tersebut. Keluarga memiliki pengaruh yang penting sekali terhadap pembentukan identitas seorang individu dan perasaan harga diri. Prioritas tertinggi keluarga biasanya adalah kesejahteraan anggota keluarganya.<br /> <br />Minuchin (1977), seorang ahli terapi keluarga ternama, membuat ringkasan dengan begitu indah tentang peran ganda yang dimainkan oleh keluarga:<br />Keluarga merupakan matriks dari perasaan beridentitas dari anggota-anggotanya, merasa memiliki dan berbeda. Tugas utamanya adalah memelihara pertumbuhan psikososial anggota-anggotanya dan kesejahteraan selama hidupnya secara umum…. Keluarga juga membentuk unit sosial yang paling kecil yang mentransmisikan tuntutan-tuntutan dan nilai-nilai dari suatu masyarakat dan dengan demikian melestarikannya. Keluarga harus beradaptasi dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat sementara keluarga juga membantu perkembangan dan pertumbuhan anggota sementara itu semua tetap menjaga kontinuitas secara cukup untuk memenuhi fungsinya sebagai kelompok referensi dari individu (Friedman, 1998)<br /> <br />Beberapa alasan mengapa unit keluarga harus menjadi fokus sentral dari perawatan : <br />1. Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan keluarganya, bahwa peran dari keluarga sangat penting bagi setiap aspek perawatan kesehatan anggota keluarga secara individu, mulai dari strategi-strategi hingga fase rehabilitasi. Mengkaji/menilai dan memberikan perawatan kesehatan merupakan hal yang penting dalam membantu setiap anggota kelompok untuk mencapai suatu keadaan sehat (wellness) hingga tingkat optimum. <br />2. Melalui perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada peningkatan perawatan diri (self-care), pendidikan kesehatan dan konseling keluarga serta upaya-upaya yang berarti yang dapat mengurangi risiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari lingkungan. Tujuannya adalah mengangkat derajat kesehatan keluarga secara menyeluruh, yang mana secara tidak langsung mengangkat derajat kesehatan dari setiap anggota keluarga. <br />3. Mengingat keluarga merupakan sistem pendukung yang vital bagi individu-individu, sumber dari kebutuhan-kebutuhan ini perlu dinilai dan disatukan ke dalam perencanaan tindakan bagi individu-individu (Friedman, 1998). <br /> <br />B. Definisi-definisi Keluarga <br />Definisi keluarga sangat bermacam-macam tergantung dari dimensi (sudut pandang) mana seseorang membuat definisi, perbedaan ini dapat terjadi karena dilihat dari dimensi sosial, interaksional, formalitas, tradisional atau yang lainnya. <br /> <br />Definisi yang berorientasi pada formalitas atau legalitas “Keluarga berkumpulnya dua orang atau lebih dan saling berinteraksi yang ada suatu ikatan perkawinan ataupun adopsi”.<br />Definisi keluarga dikemukakan oleh beberapa ahli :<br />a. Reisner (1980)<br />Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek.<br />b. Logan’s (1979)<br />Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen yang saling berinteraksi satu sama lain.<br />c. Gillis (1983)<br />Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti sebagaimana unit individu.<br />d. Duvall<br />Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.<br />e. Bailon dan Maglaya<br />Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.<br />f. Johnson’s (1992)<br />Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya.<br />g. Lancester dan Stanhope (1992)<br />Dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang sama atau yang berbeda dan saling menikutsertakan dalam kehidupan yang terus menerus, biasanya bertempat tinggal dalam satu rumah, mempunyai ikatan emosional dan adanya pembagian tugas antara satu dengan yang lainnya.<br />h. Jonasik and Green (1992)<br />Keluarga adalah sebuah sistem yang saling tergantung, yang mempunyai dua sifat (keanggotaan dalam keluarga dan berinteraksi dengan anggota yang lainnya).<br />i. Bentler et. Al (1989)<br />Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang unik yang mempunyai kebersamaan seperti pertalian darah/ikatan keluarga, emosional, memberikan perhatian/asuhan, tujuan orientasi kepentingan dan memberikan asuhan untuk berkembang.<br />j. National Center for Statistic (1990)<br />Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berhubungan dengan kelahiran, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama dalam satu rumah.<br /><br /><br />k. Spradley dan Allender (1996)<br />Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.<br />l. BKKBN (1992)<br />Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya.<br /><br />m. Burgess dkk. (1963)membuat definisi yang berorientasi pada tradisi dan digunakan sebagai referensi secara luas : <br />1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah dan ikatan adopsi. <br />2. Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga sebagai rumah mereka. <br />3. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran-peran sosial seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki dan perempuan, saudara dan saudari. <br />4. Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri (Friedman, 1998). <br />n. Whall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga sebagai unit yang perlu dirawat, ia mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang mengidentifikasikan diri dengan anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya dicirikan oleh istilah-istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi yang berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai sebuah keluarga. <br />o. Family Service America (1984) mendefinisikan keluarga dalam suatu cara yang komprehensif, yaitu sebagai ”dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan keintiman”.<br /> <br />Dalam menyatukan kedua gagasan sentra dari definisi-definisi diatas, keluarga menunjuk kepada dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Hariyanto, 2005).<br /> <br />Taylor, 1979 memberikan pengertian secara sederhana keluarga dipandang sebagai sebuah sistem sosial, The family is comprised of a network of a continually evolving interpersonal unions (structure). It is linked of bonds of closeness, security, identity, support and sharing (bonding), and is demarcated by genetic heritage, legal sanction, and interpersonal alliance (boundaries). The family is perpetuated to fill individual biologic, economic, psychologic and social needs (function). <br /> <br />Definisi-definisi tambahan tentang keluarga berikut ini mengkonotasikan tipe-tipe keluarga secara umum yang dikemukakan untuk mempermudah pemahaman terhadap literatur tentang keluarga: <br />· Keluarga inti (konjugal) yaitu keluarga yang menikah, sebagai orang tua atau pemberi nafkah. Keluarga inti terdiri dari suami, istri dan anak-anak kandung mereka, anak adopsi atau keduanya. <br />· Keluarga orientasi (keluarga asal) yaitu unit keluarga yang didalamnya seseorang dilahirkan. <br />· Keluarga besar yaitu keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan (oleh darah), yang paling lazim menjadi anggota keluarga orientasi yaitu salah satu teman keluarga inti. Berikut ini termasuk sanak keluarga, kakek/nenek, tante, paman dan sepupu (Hariyanto, 2005). <br /> <br /><br />ü Tipe-tipe keluarga<br />ü Struktur dan fungsi keluarga<br />ü Tumbuh kembang keluarga<br />ü Tugas perkembangan keluarga<br />ü Keperawatan kesehatan keluarga<br />ü Tugas kesehatan keluarga<br />ü Peran perawat keluarga<br /><br /> Keluarga merupakan bagian terkecil dalam masyarakat. Dalam keperawatan, keluarga merupakan salah satu sasaran asuhan keperawatan. Keluarga memegang peranan penting dalam promosi kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit pada anggota keluarganya. Nilai yang dianut keluarga dan latar belakang etnik/kultur yang berasal dari nenek moyang akan mempengaruhi interpretasi keluarga terhadap suatu penyakit. Masalah kesehatan dan adanya krisis perkembangan dalam suatu keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain karena keluarga merupakan satu kesatuan (unit).<br /><br /><br />Istilah-istilah dalam keluarga:<br />· Keluarga Sejahtera<br />Keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada TYME, memiliki hubungan serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.<br />· Keluarga Berencana<br />Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.<br />· Kualitas keluarga<br />Kondisi keluarga yang mencakup aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, kemandirian keluarga, dan mental spiritual serta nilai-nilai agama yang merupakan dasar untuk mencapai keluarga sejahtera.<br />· Kemandirian keluarga<br />Sikap mental dalam hal berupaya meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pembangunan, mendewasakan usia perkawinanan, membina dan meningkatkan ketahanan keluarga, mengatur kelahiran dan mengembangkan kualitas dan keejahteraan keluarga, berdasarkan kesadaran dan tanggungjawab.<br />· Ketahanan Keluarga<br />Kondisi dinamik sebuah keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik-material dan psikis-mental spiritual guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.<br />· NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera)<br />Suatu nilai yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan sosial budaya yang membudaya dalam diri pribadi, keluarga, dan masyarakat, yang berorientasi kepada kehidupan sejahtera dengan jumlah anak ideal untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.<br /><br />Menurut Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN (1996), tahapan keluarga sejahtera terdiri dari:<br />· Prasejahtera<br />Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal atau belum seluruhnya terpenuhi seperti:spiritual, pangan, sandang, papan, kesehatan dan KB<br />· Sejahtera I<br />Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya seperti kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.<br />· Sejahtera II<br />Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan kebutuhan sosial psikologisnya tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan, seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi<br />· Sejahtera III<br />Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis dan pengembangan, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat atau kepedulian sosialnya belum terpenuhi seperti sumbangan materi, dan berperan aktif dalam kegiatan masyarakat<br />· Sejahtera III plus<br />Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis dan pengembangan, dan telah dapat memberikan sumbangan yang teratur dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan atau memiliki kepedulian sosial yang tinggi. <br /><br />Dari beberapa pengertian tentang keluarga, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah:<br />· Terdiri dari dua orang atau lebih yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan, adopsi<br />· Biasanya anggota keluarga tinggal bersama atau jika terpisah tetap memperhatikan satu sama lain<br />· Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sendiri-sendiri<br />· Mempunyai tujuan (menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota)<br /><br />Ciri-ciri keluarga menurut Stanhope dan Lancaster (1995):<br />· Diikat dalam suatu tali perkawinan<br />· Ada hubungan darah<br />· Ada ikata batin<br />· Ada tanggung jawab masing-masing anggota<br />· Ada pengambilan keputusan<br />· Kerjasama diantara anggota keluarga<br />· Komunikasi interaksi antar anggota keluarga<br />· Tinggal dalam satu rumah<br /> <br />2. Tipe/Bentuk Keluarga<br />Keluarga merupakan salah satu bagian dari bidang garap dunia keperawatan, oleh karena itu supaya perawat bisa memberikan asuhan keperawatan dengan tepat, perawat harus memahami tipe keluarga yang ada..<br />A. Tradisional <br />· The Nuclear family (keluarga inti)<br />Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak<br />· The dyadic family<br />Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah.<br />· Keluarga usila<br />Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak yang sudah memisahkan diri.<br />· The childless family<br />Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan karena mengejar karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.<br />· The extended family<br />Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah, seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang tua (kakek-nenek), keponakan<br />· The single parent family<br />Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hokum pernikahan)<br />· Commuter family<br />Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pad saat ”weekend”<br />· Multigenerational family<br />Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.<br />· Kin-network family<br />Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama (contoh: dapur, kamar mandi, televisi, telepon,dll)<br />· Blended family<br />Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.<br />· The single adult living alone/single adult family<br />Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (perceraian atau ditinggal mati)<br /><br />B. Non-Tradisional<br />· The unmarried teenage mother<br />Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah<br />· The stepparent family<br />Keluarga dengan orang tua tiri<br />· Commune family<br />Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.<br />· The nonmarital heterosexsual cohabiting family<br />Keluarga yan hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan<br />· Gay and lesbian families<br />Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana ”marital pathners”<br />· Cohabitating couple<br />Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan karena beberapa alasan tertentu<br />· Group-marriage family<br />Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang saling merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu termasuk sexsual dan membesarkan anak.<br />· Group network family<br />Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan, dan bertanggung jawab membesarkan anaknya<br />· Foster family<br />Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.<br />· Homeless family<br />Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.<br />· Gang <br />Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.<br />3. Struktur dan Fungsi Keluarga<br />A. Struktur Keluarga<br />Struktur dan fungsi merupakan hal yang berhubungan erat dan terus menerus berinteraksi satu sama lain. Struktur didasarkan pada organisasi, yaitu perilaku anggota keluarga dan pola hubungan dalam keluarga. Hubungan yang ada dapat bersifat kompleks, misalnya seorang wanita bisa sebagai istri, sebagai ibu, sebagai menantu, dll yang semua itu mempunyai kebutuhan, peran dan harapan yang berbeda. Pola hubungan itu akan membentuk kekuatan dan struktur peran dalam keluarga. Struktur keluarga dapat diperluas dan dipersempit tergantung dari kemampuan dari keluarga tersebut untuk merespon stressor yang ada dalam keluarga. Struktur keluarga yang sangat kaku atau sangat fleksibel dapat mengganggu atau merusak fungsi keluarga.<br /><br />Fungsi keluarga yang berhubungan dengan struktur:<br />a. Struktur egalisasi : masing-masing keluarga mempunyai hak yang sama dalam menyampaikan pendapat (demokrasi)<br />b. Struktur yang hangat, menerima dan toleransi<br />c. Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka mendorong kejujuran dan kebenaran (honesty and authenticity)<br />d. Struktur yang kaku : suka melawan dan tergantung pada peraturan<br />e. Struktur yang bebas : tidak adanya aturan yang memaksakan (permisivenes)<br />f. Struktur yang kasar : abuse (menyiksa, kejam dan kasar)<br />g. Suasana emosi yang dingin (isolasi, sukar berteman)<br />h. Disorganisasi keluarga (disfungsi individu, stress emosional)<br /><br /><br /><br /><br />Menurut Friedman (1988) struktur keluarga terdiri atas:<br />a.Pola dan Proses Komunikasi <br /> Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang ada dalam komponen komunikasi seperti : sender, chanel-media, massage, environtment dan reciever.<br /> Komunikasi dalam keluarga yang berfungsi adalah: <br /> 1). Karakteristik pengirim yang berfungsi<br />· Yakin ketika menyampaikan pendapat<br />· Jelas dan berkualitas<br />· Meminta feedback<br />· Menerima feedback<br /> 2). Pengirim yang tidak berfungsi<br />· Lebih menonjolkan asumsi (perkiraan tanpa menggunakan dasar/data yang obyektif)<br />· Ekspresi yang tidak jelas (contoh: marah yang tidak diikuti ekspresi wajahnya)<br />· Jugmental exspressions, yaitu ucapan yang memutuskan/menyatakan sesuatu yang tidak didasari pertimbangan yang matang. Contoh ucapan salah benar, baik/buruk, normal/tidak normal, misal: ”kamu ini kurang ajar...”, ”kamu wajib...”<br />· Tidak mampu mengemukakan kebutuhan<br />· Komunikasi yang tidak sesuai<br /><br /><br /> 3). Karakteristik penerima yang berfungsi<br />· Mendengar<br />· Feedback (klarifikasi, menghubungkan dengan pengalaman)<br />· Memvalidasi <br /> 4). Penerima yang tidak berfungsi<br />· Tidak bisa mendengar dengan jelas/gagal mendengar<br />· Diskualifikasi, contoh : ”iya..... namun....”<br />· Offensive (menyerang bersifat negatif)<br />· Kurang mengeksplorasi (miskomunikasi)<br />· Kurang memvalidasi<br /> 5). Pola komunikasi di dalam keluarga yang berfungsi<br />· Menggunakan emosional : marah, tersinggung, sedih, gembira<br />· Komunikasi terbuka dan jujur<br />· Hirarki kekuatan dan peraturan keluarga<br />· Konflik keluarga dan penyelesaiannya<br /> 6). Pola komunikasi di dalam keluarga yang tidak berfungsi<br />· Fokus pembicaraan hanya pada sesorang (tertentu)<br />· Semua menyetujui (total agreement) tanpa adanya diskusi<br />· Kurang empati<br />· Selalu mengulang isu dan pendapat sendiri<br />· Tidak mampu memfokuskan pada satu isu<br />· Komunikasi tertutup<br />· Bersifat negatif<br />· Mengembangkan gosip<br />b. Struktur peran<br />Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat, misalnya status sebagai istri/suami atau anak.<br /><br /><br /> Perilaku peran<br />Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala keluarga, sebaagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.<br />Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-naknya, pelindung dan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, serta bisa berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.<br />Peranan anak : melaksanakan peranan psiko sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual<br /><br />c. Struktur kekuatan<br />Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain ke arah positif.<br />Tipe struktur kekuatan:<br />· Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol, seperti orang tua terhadap anak)<br />· Referent power (seseorang yang ditiru)<br />· Resource or expert power (pendapat ahli)<br />· Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan diterima)<br />· Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya)<br />· Informational power (pengaruh yang dilalui melalui proses persuasi)<br />· Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan cinta kasih misalnya hubungan seksual)<br />Hasil dari kekuatan tersebut yang akan mendasari suatu proses dalam pengambilan keputusan dalam keluarga seperti::<br />· Konsensus<br />· Tawar menawar atau akomodasi<br />· Kompromi atau de facto<br />· Paksaan<br />d. Nilai-nilai keluarga<br />Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.<br /><br />B. Fungsi Keluarga<br />Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga. Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik, pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal<br />Tujuan reproduksi, seksual, ekonomi dan pendidikan dalam keluarga memerlukan dukungan secara psikologi antar anggota keluarga, apabila dukungan tersebut tidak didapatkan maka akan menimbulkan konsekuensi emosional seperti marah, depresi dan perilaku yang menyimpang<br />Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi komunikasi yang jelas dan secara langsung. Komunikasi tersebut akan mempermudah menyelesaikan konflik dan pemecahan masalah.<br />Fungsi keluarga menurut Friedman (1992) adalah:<br />· Fungsi afektif dan koping<br />Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.<br />· Fungsi sosialisasi<br />Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.<br />· Fungsi reproduksi<br />Keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan keturunan.<br />· Fungsi ekonomi<br />Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan di masyarakat<br />· Fungsi fisik<br />Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit.<br /> <br /> Fungsi keluarga menurut Allender (1998):<br />· Affection<br />1). Menciptakan suasana persaudaraan/menjaga perasaan<br />2). Mengembangkan kehidupan seksual dan kebutuhan seksual<br />3). Menambah anggota baru<br />· Security and acceptance<br />1). Mempertahankan kebutuhan fisik<br />2). Menerima individu sebagai anggota<br />· Identity and satisfaction<br />1). Mempertahankan motivasi<br />2). Mengembangkan peran dan self image<br />3). Mengidentifikasi tingkat sosial dan kepuasan aktivitas<br />· Affiliation and companionship<br />1). Mengembangkan pola komunikasi<br />2). Mempertahankan hubungan yang harmonis<br />· Socialization<br />1). Mengenal kultur (nilai dan perilaku)<br />2). Aturan/pedoman hubungan internal dan eksternal<br />3). Melepas anggota<br />· Controls<br />1). Mempertahankan kontrol sosial<br />2). Adanya pembagian kerja<br />3). Penempatan dan menggunakan sumber daya yang ada<br /><br /> Fungsi keluarga menurut BKKBN (1992):<br />· Fungsi keagamaan : memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.<br />· Fungsi sosial budaya : membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.<br />· Fungsi cinta kasih : memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian diantara anggota keluarga<br />· Fungsi melindungi : melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman<br />· Fungsi reproduksi : meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga<br />· Fungsi sosialisasi dan pendidikan : mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya, menyekolahkan anak, bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik<br />· Fungsi ekonomi : mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang<br />· Fungsi pembinaan lingkungan<br />Fungsi keluarga dengan usila:<br />Fungsi keluarga harus dimodifikasi untuk mengetahui kebutuhan yang spesifik pada usila dan memfokuskan pada:<br />· Memperhatikan kebutuhan fisik secara penuh<br />· Memberikan kenyamanan dan support <br />· Mempertahankan hubungan dengan keluarga dan masyarakat<br />· Menanamkan perasaan pengertian hidup<br />· Manajemen krisisAbdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-39328645973283680152010-12-14T22:15:00.000-08:002010-12-14T22:16:44.267-08:00MENYESUAIKAN DIRI DENGAN PERUBAHAN PSIKOLOGI DAN SOSIAL PADA USIA LANJUT<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///D:%5CDOCUME%7E1%5Czhafirah%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///D:%5CDOCUME%7E1%5Czhafirah%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///D:%5CDOCUME%7E1%5Czhafirah%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:311057312; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1768380036 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:63.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:63.0pt; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 14pt;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="" lang="SV">I.PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 26.95pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Keberhasilan Pembangunan khususnyadi bidang kesehatan menumbulkan jumlah penduduk yang meninggal dalam usia muda menurun drastis dan harapan hidup rata-rata semakin panjang.Ini berarti bahwa dalam kangka panjang jumlah golongan penduduk<span style=""> </span>dalam usia lanjut semakin besar.Data di biro statistik menunjukkan bahwa sensus penduduk th 1995 terdapat 12,7 juta orang yang berusia 60 tahun keatas.Hal ini dapat menimbulkan masalah<span style=""> </span>baru apabila tidak kita perhatikan sejak dini.Karena pada kenyataannya sering kita jumpai orang yang merasa takut dalam menghadapi usia lanjut.Mereka takut dengan adanya perubahan fisik,badannya tidak menarik seperti pada saat masih muda,rambutnya mulai banyak uban ,kulitnya mulai banyak keriput.timbulnya menopause,takut menghadapi pensiun,merasa tidak ada peranan penting lagi,merasa tidak dapat berkarier lagi,merasa tersaingi dengan yang mida dan sebagainya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 26.95pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 26.95pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Ketakutan dalam menghadapi usia lanjut ini dapat menimbulkan mereka mempunyai harga diri yang rendah,sulit tidur,tidak nafsu makan,tidak bergairah dalam bekerja,dan bahkan dapat menimbulkan seseorang mengalami gangguan jiwa.Sebetulnya keadaan ini tidak perlu terjadi apabila ada persiapan dalam menghadapi usia lanjut dan mereka berani dalam menghadapi tantangan atau bahaya pada usia ini ,dengan demikian maka kesempatan manis bagi pertumbuhan dan pengembangan diri tidak hilang,mereka mempunyai kesempatan yang besar untuk pematangan diri,untuk mencapai tingkat perkembangan diri sebagai manusia secara penuh,serta dapat menikmati usia lanjut dengan bahagia dan sejahtera.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 26.95pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style="">II .PROSES MENJADI LANJUT USIA<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Proses menjadi lanjut usia atau menjadi tua menghadapkan orang pada salah satu tugas yang paling sulit dalam perkembangan hidup manusia.Menurut kodratnya,manusia menolak pelepasan mahkota hidupnya di dalam proses menjadi tua.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;">Pada mulanya mereka melawan kenyataan yang tidak terelakkan bahwa mereka menjadi tua dan akhirnya dengan hati sakit mereka hanya bisa menerima.Pada saat ini lepaslah segala ambisinya,mereka menjadi kesal dan kehilangan semangat hidup.Bagi mereka pada usia itu hidup praktis berhenti,meskipun mereka masih mondar-mandir sebagai warga masyarakat yang gelisah tanpa tujuan .Dengan keadaan itu yang bersangkutan tiadak mengerti bahwa proses untuk menjadi tua<span style=""> </span>memberikan kesempatan yang besar untuk pematangan diri,untuk mencapai tingkat perkembangan diri sebagai manusia secara penuh.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;">Ada beberapa tingkatan umur yang berbeda-beda,dari kanak-kanaj,remaja dan tingkat dewasa.Kita juga tahu bagaimana penting dan sulitnya menghadapi masa peralihan dengan tepat,dari tingkat kanak-kanank ke remaja,dan kemudian ke tingkat dewasa.Namin hal ini tidak selalu kita sadari.Demikianpun kebanyakan orang tidak menyadari bahwa peralihan dari usia tengah baya yang aktif ke tingkat usia lanjut juga membawa krisis yang berat.Pembicaraan mengenai hal ini tidak banyak kita dengar ,karena kebanyakan orang tidak mau mengakui,baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain,bahwa setiap orang merasa perlu tetap muda,atau sekurang-kurangnya berusaha tetap tampil muda.Akan tetapi penipuan diri yang kosong ini tidak dapat mengubah kenyataan ,bahwa siapapun secara pelan-pelan menjadi usia lanjut.Orientasi pada budaya muda itu dapat mempersulit orang dalam proses menjadi usia lanjut dengan rasa bahagia,sebab mereka hanya mendapat sedikit pengertian dan bantuan dari masyarakat dalam menghadapi krisis masa transisi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;">Kenyataan tidak dapat kita ingkari,siapapun dari kita ini kalau tidak didahlui mati,tentu akan berhadapan dengan krisis usia lanjut.Semua wanita lambat atau cepat akan menyadari bahwa pesonanya akan memudar.Mereka akan sadar bahwa daya tarik tubuhnya semakin berkurang.Orang dapat tetap memuji kecakapannya,sukses dalam profesi,dan nama baiknya,tetapi itu semua baginya tidak lebih dari pensiun di hari tua.Sakit badan tertentu membuat mereka merasakan gangguan kekuatannya dan pemikirannya.Wanita yang telah menjadi usia lanjut akan menjadi cepat marah,mudah tersinggung dan gelisah,tenaganya semakin merosot,semakin lemah.Pagi hari kehilangan daya tariknya,siang hari menjemukan,sore dan malam hari terasa berlangsung panjang dalam sunyi sepi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;">Ketika orang mencapai usia lanjut ,ia mengalami kesusahan siang dan malam,sekonyong-konyong apa saja menjadi persoalan misalnya kehidupan profesionalny,hubungan dengan bawahannya dan kehidupan seksualnya.Keluarganya menjadi lebih kecil,karena anak –anak menjadi lebih dewasa dan meninggalkan lingkungan keluarga.Seringkali dirasakan bahwa efisiensi kerjanya merosot dam kreativitasnya menurun.Kebanyakan orang pada umur ini mulai kehilangan kepercayaan diri dan rasa amannya.Apapun yang terjadi membuat dirinya kebingungan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;">Sementara itu ia dapat merasa bangga atas keberhasilan generasi baru,sejauh ikut menentukan<span style=""> </span>keberhasilan itu dan dapat menikmati sukses pertamanya.Namun apabila tgenerasi baru ini lambat laun mengambil<span style=""> </span>oper tugasnya,maka ia mulai merasakan bahwa rasa pedih dan cemburu mulai merayapi dirinya yang semula berela hati.Inilah tanda lahiriah pertama mulai berkembangnya krisis orang menua.Adapun secara batiniah,rasa dingin semakin dalam timbul dalam dirinya dan timbul pertanyaan:”hidup terus berlangsung,mungkinkah pada sutu hari aku tidak diperlukan lagi”.Dan pada kesempatan ini dapat muncul gagasan,bahwa ia dapat terhempas dari kehidupan ini.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="" lang="SV">III.PERUBAHAN PSIKOLOGI DAN SOSIAL PADA USIA LANJUT<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Menjadi tua tidak berarti mundur secara psikologis.Dya ingat memang berkurang,sebab orang lebih memperhatikan hal-hal penting,sedangkan yang kurang penting tidakdiingat .Di luar negeri pernah diadakan percobaan mendirikan universitas yang menerima mahasiswa yang sudah berusia lanjut.Ternyat banyak orang yang berusia lanjut yang berhasil.Semangat belajar mereka lebih besar daripada orang-orang muda.Hal ini disebabkan mereka mempunyai pengalaman hidup yang lebih lebih banyak dibandingkan dengan yang muda.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Beberapa masalah sosial dan psikologi yang dihadapi pada usia lanjut antaralain:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">1 . Pensiun<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Idealnya ,masa pensiun merupakan wktu untuk menikmati hal lain dalam hidup ini,menjadi santai,melaksanakan cita-cita berkelana,aktif dalam bidang sosial dan filsafat.Tetapi kadang-kadang dalam kenyataannya pensiun sering diartikan sebagai ”kehilangan” pekerjaan,penghasilan,kedudukan ,jabatan,peran sosial,dan juga harga diri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">2 . Fungsi Mental<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Pada umumnya terjadi penurunan fungsi kognitif dan psikomotor.Fungsi kognitif meliputi prises belajar,pemahaman,pengertian ,tindakan dan lain-lain menurun,sehingga perilaku cenderung lebih lambat.Usia senja yang menderita demensia,perubahan dan penurunan fungsi kognitif akan lebih jelas dan progresif.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Fungsi psikomotor yang meliputi dorongan kehendak/bertindak pada umumnya mulai melambat sehingga reaksi dan koordinasinya juga menjadi lambat.Sedangkan hal yang positif yaitu dihormati ,dituakan,disegani,lebih bijaksana,lebih hati-hati dalam tindakan,tempat meminta nasehat.Secara garis besar ada 5 tipe kepribadian pada usia senja:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Tipe Konstruktif :Orang yang sejak muda dapat menerima fakta dan kehidupan,menjadi tua diterima dengan santai.Mereka memiliki sifat yang toleran dan fleksibel,sehingga lentur dalam menerima kenyataan misalnya pensiyn,kehilangan pasangan dan sebagainya,mereka nrimo tetapi bukan pasrah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Tipe Dependen: Sifat pasif tak berambisi ,optimistik tak dilaksanakan perkawinan terlambat,didominasi oleh istri.Pada usia senja senang karena pensiun dan santai,banyak makan dan menikmati hari libur.Tetepi bila mereka kehilangan pasangan hidupnya merasa kehilangan tempat bergantung yang merupakan masalah besar ,sehingga tidak jarang mereka terus menerus sakit-sakitan dan akhirnya menyusul pasangannya lebih cepat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Tipe Independen (mandiri):Pada masamudanya merupakan orang yang aktif dalam pergaulan sosial,reaksi penyesuaian diri cukup baik dan cenderung menolak tawaran / bantuan orang lain.Keadaan tersebut cenderung dipertahankan sampai usia senja sehingga cemas menghadapi masa tua,misalnya cenderung menunda masa pensiun atau tetap bertahan aktif dalam profesi atau pekerjaannya dan tidak tampak menikmati masa tuanya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Tipe Bermusuhan : Orang yang cenderung menyalahkan orang lain untuk kesalahannya,sering mengeluh,agresif,curiga,riwayat pekerjaan tidak tetap,tidak dapat melihat segi positif pada usia lanjut,takut akan kematian,iri terhadap orang muda.Sering menunjukkan perilaku yang seoalah-olah mencari ketenangan sebagai<span style=""> </span>gambaran yang menggambarkan dirinya tidak tenang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Tipe Benci diri : Orang yang kritis terhadao dirinya ,tidak berambisi dalam pekerjaan.Perkawinan kurang bahagia karena banyak menyesali diri,anak serta pasangan hidupnya,seolah-olah masa lalu yang seharusnya diisi dengan segala keinginan sudah lewat,akhirnya pasrah tetapi tidak ”nrimo”.Hal ini menyebabkan gairah hidup menurun ditambah kenyataan kondisi sosial ekonomi yang menurun ,sehingga banyak mengalami krisis.Tkut akan kematian.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">3 . Kehilangan pasangan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Kematian pasangannya merupakan stress psikososial yang sangat berat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">4 . Fungsi Seksual<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Sering menurun karena penyakit fisik seperti jantung koroner,diabetes melitus,artritis.Akibatnya harus makan obat anti hipertensi,anti diabetika,steroida,obat penenang.Sebagian usia senja harus<span style=""> </span>menjalani pembedahan seperti prostatektomi.Menderita vagintis dan malnutrisi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">5 . Menemukan Kebahagiaan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Bentuk-bentuk pernyataan kebahagiaan dan kegembiraan<span style=""> </span>yang khas pada masa muda ,tidak lagi mempunyai daya tarik pada masa usia senja.Ada beberapa kegiatan menarik yang tidak bisa dilaksanakan,misalnya kegiatan yang memerlukan kekuatan fisik misalnya olah raga atau perjalanan jauh <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Kebahagiaan di masa lampau<span style=""> </span>sewaktu masih muda,kini bagi kebanyakan usia senja hal-hal tersebut hanya menjadi kenangan.Bagi usia senja,tidaklah menguntungkan untuk bermimpi diluar jangkauannya.Dalam hidup ini tahap demi tahap orang harus mengembangkan minat pada hal-halyang memberikan kegembiraan apabila mau menjadi orang sepenuhnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Setiap orang harus menemukan caranya sendiri untuk mendapatkan kebahagiaan di masa tuanya.Bagi sementara orang bisa terjadi,cuculah yang menjadi sumber kesenangan dan kepuasan.Orang lain mengembangkan perhatiannya di bidang seni,musik dan buku-buku.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">7 . Kematangan Iman<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Setelah seseorang. Memasuki usia tua ,banyak terjadi persoalan-persoalan mengenai kesehatan ,dorongan seksual,jaminan ekonomi.Hal-hal seperti ini nampak tidak stabil lagi sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.Maka tidaklah mengherankan apabila timbul kebimbangan iman.Orang akan mempunyai problema yang berat,apabila imannya tidak berkembang matang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Pada usia senja,iman kepada Tuhan Yang Maha Esa perlu diperdalam dan dimatangkan,agar persoalan-persoalan yang dihadapi tidak menjadi terlalu berat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">8 . Menemukan<span style=""> </span>Makna Hidup.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Salah satu persoalan pokok orang usia senja ialah pemikiran yang menakutkan bahwa mungkin dirinya sudah tidak berarti lagi.Dia merasa dirinya sudah tidak diperlukan lagi ditempat kerjanya,dalam keluarga dan masyarakat.Banyak orang usia senja yang menderita neurosis dan bermacam-macam ketidakseimbangan mental kaena kekosongan dan tidak adanya tujuan hidup di masa senja.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Pada usia senja,seseorang harus dapat menemukan kembali makna hidupnya.Menemukan kembali makna hidup pada masa senja tergantung pada kesehatan,kemampuan dan situasi konkrit kehodupan pribadi yang bersangkutan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Bagi beberapa orang,merawat cucu-cucunya dapat menghilangkan rasa takut dan dapat mengembalikan kesadarn baru akan tujuan hidup dan kegembiraan di usia senja.Banyak orang usia senja merasa lebih muda lagi<span style=""> </span>ketika diminta memberi nasihat . Perasaan berguna dan diperlukan,dapat mengembalikan kepercayaan kepada diri sendiri yang sudah menipis dan memberikan makna hidup baru dan tujuan hidupnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">9 . Membina Perkawinan Menjadi Satu Kesatuan Yang Baru<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Bagi pasnagn suami istri, saat suami pensiun dapat merusak hubungan mereka,tetapi juga dapat menjadi awal hidup bersama yang sempurna.Pada waktu pensiun,istri takut apabila suami mencampuri urusan tumah tangga.Dengan ikut campurnya suami dalam urusan rumah tangga,sering menimbulkan pertengkaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Akan tetapi perkawinan dapat juga mengalami perubahan yang sebaliknya.Pada masa suami pensiun hubungan suami istri dapatmenjadi intim.Untuk membina perkawinan menjadi satu kesatuan diperlukan komunikasi ,hubungan yang mendalam antara suami dan istri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="" lang="SV">V.KESIMPULAN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Masa<span style=""> </span>usia lanjut merupakan masayang sulit dalam perkembangan hidup seseorang.Menurut kodratnya,manusia menolak pelepasan mahkota hidupnya di dalm proses menjadi tua.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Pada masa ini terjadi perubahan fisik,juga banyak terjadi perubahan psikologi dan sosial.Pada masa usia lanjut seseorangharus bisa menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya,mampu mengahdapai problema kesepian,mulai mendekatkan diri kepada yang kuasa,menerima masatua dengan wajar,berlatih bijaksana,mencapai keutuhan dan menemukan makna hidup.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Penyesuaian diri dengan terjadinya perubahan psikologi dan sosial pada usia lanjut,maka seseoarang akan mampu hidup sehat dan bahagia,bagi para usia lanjut yang sulit menemukan diri dengan berbagai perubahan psikologi maupun sosial,maka mereka tidak bisa menikmati usia senja dengan bahagia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-8645261430431802292010-02-17T19:34:00.000-08:002010-02-17T19:36:46.617-08:00ALAT KOTRASEPSI<strong>A. Alat Kontrasepsi IUS</strong><br /><br /><table width="200" align="right" bgcolor="#999999" border="1"><tbody><tr><td bgcolor="#ffcccc"><img src="http://www.medicastore.com/images/prof_biran.jpg" alt="" width="200" height="267" /></td></tr><tr><td align="center" bgcolor="#ffcccc">Prof. Dr. dr. Biran, SpOG </td></tr></tbody></table><p align="justify">Hal yang berkaitan dengan kehamilan adalah mengenai perencanaan waktu hamil dan waktu tidak hamil. Prof Biran, seorang pakar obstetri dan ginekologi menjelaskan tentang pemilihan kontrasepsi jangka panjang. Kontrasepsi di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan keluarga berencana (KB).<br /></p><p align="justify">Untuk skala dunia, sterilisasi wanita merupakan pilihan KB terbesar yaitu sebanyak 29% yang diikuti dengan IUD (Intra Uterine Device) sebanyak 21%. Sedangkan pengguna KB di Indonesia lebih menyukai jenis suntikan yaitu sebesar 35,2% atau sebanyak 9,743,550 wanita, berdasarkan survei BKKBN tahun 2006 lalu.<br /></p><p align="justify">“KB hormon seperti sistem kafetaria, artinya banyak macamnya dan boleh memilihnya,” jelas Prof Biran. Bentuk KB hormon yang bisa dipilih, antara lain: pil, patches (koyo), injeksi, IUD hormon, cincin vagina dan implant (susuk).<br /></p><p align="justify">Lebih lanjut, Prof Biran mengemukakan jenis kontrasepsi jangka panjang yang aman dengan <em>brand name</em> Mirena. Mirena merupakan IUS (intra uterine system) hormon yang akan melepaskan levonorgestrel 20 mcg tiap hari. Sekali dipasang, Mirena dapat digunakan selama 5 tahun bahkan lebih.<br /></p><p align="justify">Sebenarnya Mirena bukan merupakan IUS hormon yang baru ditemukan melainkan penyempurnaan IUS generasi pertama. IUS generasi pertama yang disetujui oleh FDA tahun 1976 yaitu Progestasert.<br /></p><p align="justify">IUS generasi pertama ini mengandung 38 mg of progesteron, dengan dosis pelepasan 65 µg progesteron tiap hari. Sayangnya, penggunaan Progestasert menyebabkan risiko kehamilan ektopik (hamil di luar rahim) sehingga dilarang penggunaannya sejak musim panas 2001.<br /></p><p align="justify">Prof Biran yang berpraktek di Klinik Raden Saleh menjelaskan bahwa dengan menggunakan Mirena akan mendapatkan keuntungan penggunaan pil KB dan IUD sekaligus. Beberapa keuntungan pil atau KB oral adalah sangat efektif, mengurangi kehilangan darah akibat menstruasi, dan mengurangi penyakit radang panggul.<br /></p><p align="justify">Keuntungan IUD adalah tidak membutuhkan motivasi untuk minum pil setiap hari, kerjanya lama, bebas estrogen dan reversibel (artinya bila dilepas akan bisa hamil kembali).<br /></p><p align="justify">“Selain sperma, kuman penyebab penyakit kelamin juga tidak bisa masuk ke dalam rahim bila menggunakan Mirena,” tambah Prof Biran.<br /></p><p align="justify">Mirena berfungsi mencegah pertumbuhan sel-sel endometrium (sel-sel dinding rahim), menebalkan cairan sekresi leher rahim dan menimbulkan flek darah tapi jarang menstruasi.<br /></p><p align="justify">Prof Biran menjelaskan bahwa penggunaan Mirena dapat menyebabkan perubahan pada pola perdarahan (menstruasi). Sekitar 3 bulan sampai 6 bulan setelah pemasangan, hanya terjadi flek & darah menstruasi yang semakin berkurang. Kemudian 6 bulan setelah pemasangan akan menyebabkan terjadinya <em>amenorrhea</em> (tidak menstruasi).<br /></p><p align="justify">Mirena memiliki bentuk menyerupai huruf T dengan ukuran 32 x 32 mm. IUS ini dapat dipasang di dalam rahim wanita pada saat:</p><ul><li>Setelah pil KB terakhir atau selama perdarahan (menstruasi).<br /></li><li>Jika sudah menggunakan IUD <em>copper</em>, dikeluarkan dahulu baru diganti.<br /></li><li>Sekitar 4-6 minggu setelah melahirkan.<br /></li><li>Keguguran, segera setelah prosedur pemindahan dilakukan.<br /></li><li>Wanita usia akhir 30 tahun untuk melindungi endometrium (sel-sel uterus).</li></ul><br /><p align="justify">“Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan IUS ini dapat mengganggu hubungan suami istri,” ungkap Prof Biran. Hal ini disebabkan oleh adanya benang di ujung bawah IUS yang mungkin dapat mengiritasi alat kelamin suami. Untuk mengatasinya, benang tersebut bisa dipotong.<br /></p><p align="justify">Menurut Prof Biran, penggunaan produk hormon memang dapat menyebabkan kanker bila dalam kadar yang tinggi dan tidak bisa dikendalikan. Namun, IUS ini mengandung hormon yang sudah digunakan dalam bentuk pil dan susuk sehingga keamanannya sudah terbukti. Efektivitas Mirena sebagai kontrasepsi dikarenakan pelepasan levonorgestrel yang terkendali setiap harinya sebanyak 20 mcg.<br /><br /><br /><strong>B. Masa Hamil dan Persalinan</strong><br /><br /></p><table width="200" align="left" bgcolor="#999999" border="1"><tbody><tr><td bgcolor="#ffcccc"><img src="http://www.medicastore.com/images/dr_watt_wing_fong.jpg" alt="" width="200" height="267" /></td></tr><tr><td align="center" bgcolor="#ffcccc">Dr. Watt Wing Fong</td></tr></tbody></table><p align="justify">Memulai suatu keluarga merupakan babak baru dalam kehidupan. Untuk yang baru pertama kali yang belum punya pengalaman terutama hamil tentunya akan merasa was-was. Mana mitos dan mana yang fakta?Apa yang harus dipercaya atau siapa yang harus dipercaya?<br /></p><p align="justify">Dr. Watt Wing Fong, konsultan Obstetric & Gynecology dari Raffles Hospital menjelaskan panjang lebar mengenai informasi seputar kehamilan dan persalinan dalam seminar Pregnancy 101.<br /></p><p align="justify">“Perubahan fisik dan psikologis dapat terjadi saat hamil,” jelas Dr. Watt. Kehamilan terdiri dari 3 tahap yang dikenal dengan trimester ke-1 (dari awal sampai minggu ke-12), trimester ke-2 (minggu ke-12 sampai minggu ke-28) dan trimester ke-3 (minggu ke-28 sampai melahirkan).<br /></p><p align="justify">Penting untuk mengetahui apa yang terjadi pada setiap trimester tersebut dan cara mengatasinya sehingga anda bisa menjalankan kehamilan dengan baik.<br /><br /><br /><strong>Trimester 1 : 12 minggu</strong></p><p align="justify">Pada trimester 1 terjadi yang biasa disebut morning sickness yang ditandai dengan mual, perubahan selera makan, masuk angin /bersendawa, lelah, buang air kecil terus menerus, berat badan turun, perdarahan dan rasa sakit.<br /></p><p align="justify">Hal-hal tersebut tentu akan mengganggu kehidupan sehari-hari. Untuk mengatasi <em>morning sickness</em>, hindari makanan yang membuat gejalanya semakin memburuk. Sebaiknya makan sedikit tapi sering dan jika terasa mengganggu boleh minum obat anti mual/muntah.<br /></p><p align="justify">Untuk mengatasi masuk angin/bersendawa, makanlah kentang manis atau makanan yang mengandung gas. Disamping itu, makanlah dalam porsi yang sedikit tapi sering. Sebaiknya pilihlah makanan yang mudah dicerna dan menurut Dr. Watt, dibolehkan untuk minum yang mengandung gas untuk memudahkan melepaskan gas.<br /></p><p align="justify">Pada trimester 1 ini wanita hamil tidak perlu menghindari makanan, melainkan lakukanlah diet seimbang yang rendah garam dan rendah lemak, makanan yang berserat tinggi seperti sayuran dan buah-buahan. Pilihlah ikan atau daging putih dibandingkan daging merah. Minumlah vitamin dan mineral yang cukup terutama asam folat.<br /></p><p align="justify">Hal yang perlu dihindari oleh wanita hamil adalah minum alkohol, merokok, makanan yang tidak dimasak atau tidak higienis.<br /></p><p align="justify">Obat-obatan seperti obat penurun panas, obat batuk, obat mual dan muntah, obat diare umumnya aman dikonsumsi oleh wanita hamil.<br /></p><p align="justify">Namun yang perlu dihindari adalah obat jerawat yang mengandung isotretinoin dan antibiotik tetrasiklin yang dapat mempengaruhi janin. Selain itu, hindari juga bahan kimia seperti saat facial, cat rambut, produk kecantikan/pelangsing.<br /><br /><br /><strong>Trimester ke-2 (12-28 minggu)</strong></p><p align="justify">Pada trimester ke-2, morning sickness cenderung membaik, perut membuncit, gerakan jabang bayi mulai terasa pada minggu 20 sampai 22. Wanita hamil akan merasa kelelahan, sakit punggung dan napas pendek.<br /></p><p align="justify">Mungkin juga mengalami tekanan darah rendah. Sama seperti pada trimester 1, buang air kecil terus menerus ditambah dengan konstipasi, kram perut dan <em>stretch marks</em> yang mulai muncul.<br /></p><p align="justify">Saat kondisi lemah, hindari langsung berdiri tiba-tiba. Untuk mengatasi konstipasi yang disebabkan gerakan usus yang kurang akibat kerja dari hormon kehamilan dan diperburuk oleh zat besi, makanlah makanan yang berserat dan minum air putih..<br /></p><p align="justify">Masalah pembengkakan kaki yang disebabkan retensi air dapat diatasi dengan mengangkat kaki dan menggunakan stoking ketat.<br /></p><p align="justify">Dokter akan menawarkan untuk dilakukan tes sindrom Down sejak minggu ke-15 pada pasien yang risikonya rendah, dan pemeriksaan cairan ketuban (amniocentesis) sejak minggu ke-16 pada pasien risiko tinggi untuk mendeteksi kromosom yang abnormal.<br /></p><p align="justify">Pemeriksaan ultrasound dilakukan sekitar minggu ke-20 untuk mendeteksi struktur janin yang abnormal, meskipun hasilnya tidak 100% akurat. Selain itu, dokter akan menawarkan pemeriksaan diabetes pada saat minggu ke-28 pada pasien berisiko tinggi.<br /><br /><br /><strong>Trimester ke-3 (setelah 28 minggu sampai melahirkan)</strong></p><p align="justify">Trimester terakhir ini ditandai dengan perut yang semakin membuncit, pembengkakan ankle, varises, konstipasi, sakit pinggang, kelelahan, napas pendek, sering buang air kecil, kontraksi tanpa rasa sakit (Sindrom Braxton Hicks), guratan yang terasa gatal.<br /></p><p align="justify">Dokter akan memantau pertumbuhan janin, tekanan darah dan keberadaan janin di trimester terakhir kehamilan ini. “Segera konsultasi ke dokter bila kontraksi terasa sakit, pecahnya air ketuban, berdarah (risiko bayi prematur), gerakan janin tidak ada atau melemah,” kata Dr. Watt.<br /></p><p align="justify">Dokter akan melakukan ultrasound untuk mengetahui kadar air amnion, mendeteksi bayi saat distress, pemeriksaan vagina untuk menentukan pembukaan leher rahim, mendiskusikan cara melahirkan, pilihan pereda nyeri, bila memerlukan induksi sampai caesar untuk kasus tertentu.</p>Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-4339614647361992502010-02-17T19:31:00.000-08:002010-02-17T19:32:18.650-08:00KESEHATAN IBU DAN ANAK : PERSEPSI BUDAYA DAN DAMPAK KESEHATANNYAhttp://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm%20linda2.pdf<br />LINDA T. MAAS<br />Fakultas Kesehatan Masyarakat<br />Universitas Sumatera Utara<br />Pendahuluan :<br />Hingga saat ini sudah banyak program-program pembangunan kesehatan di Indonesia yang ditujukan pada penanggulangan masalah-masalah kesehatan ibu dan anak. Pada dasarnya program-program tersebut lebih menitik beratkan pada upaya-upaya penurunan angka kematian bayi dan anak, angka kelahiran kasar dan angka kematian ibu. Hal ini terbukti dari hasil-hasil survei yang menunjukkan penurunan angka kematian bayi dan anak, angka kelahiran kasar. Namun tidak demikian halnya dengan angka kematian ibu (MMR) yang selama dua dekade ini tidak menunjukkan penurunan yang berarti. SKRT 1994 menunjukkan hahwa MMR sebesar 400 – 450 per 100.000 persalinan.<br />Selain angka kematian, masalah kesehatan ibu dan anak juga menyangkut angka kesakitan atau morbiditas. Penyakit-penyakit tertentu seperti ISP A, diare dan tetanus yang sering diderita oleh bayi dan anak acap kali berakhir dengan kematian. Demikian pula dengan peryakit-penyakit yang diderita oleh ibu hamil seperti anemia, hipertensi, hepatitis dan lain-lain dapat membawa resiko kematian ketika akan, sedang atau setelah persalinan.<br />Baik masalah kematian maupun kesakitan pada ibu dan anak sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan di dalam masyarakat dimana mereka berada. Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seperti konsepsi-konsepsi mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab- akibat antara makanan dan kondisi sehat-sakit, kebiasaan dan ketidaktahuan, seringkali membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap kesehatan ibu dan anak. Pola makan, misalnya, pacta dasarnya adalah merupakan salah satu selera manusia dimana peran kebudayaan cukup besar. Hal ini terlihat bahwa setiap daerah mempunyai pola makan tertentu, termasuk pola makan ibu hamil dan anak yang disertai dengan kepercayaan akan pantangan, tabu, dan anjuran terhadap beberapa makanan tertentu.<br />Makanan, penyakit dan kesehatan anak.<br />Salah satu faktor yang secara langsung dapat mempengaruhi kondisi kesehatan bayi adalah makanan yang diberikan. Dalam setiap masyarakat ada aturan-aturan yang menentukan kuantitas, kualitas dan jenis-jenis makanan yang seharusnya dan tidak seharusnya dikonsumsi oleh anggota-anggota suatu rumah tangga, sesuai dengan kedudukan, usia, jenis kelamin dan situasi-situasi tertentu. Misalnya, ibu yang sedang hamil tidak diperbolehkan atau dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tertentu; ayah yang bekerja sebagai pencari nafkah berhak mendapat jumlah makanan yang lebih banyak dan bagian yang lebih baik daripada anggota keluarga yang lain; atau anak laki-laki diberi makan lebih dulu daripada anak perempuan. Walaupun pola makan ini sudah menjadi tradisi ataupun kebiasaan, namun yang paling berperan mengatur menu setiap hari dan mendistribusikan makanan kepada keluarga adalah ibu; dengan kata lain ibu mempunyai peran sebagai gate- keeper dari keluarga.<br />©2004 Digitized by USU digital library 1<br />Pada beberapa masyarakat tradisional di Indonesia kita bisa melihat konsepsi budaya yang terwujud dalam perilaku berkaitan dengan pola pemberian makan pada bayi yang berbeda, dengan konsepsi kesehatan modern. Sebagai contoh, pemberian ASI menurut konsep kesehatan moderen ataupun medis dianjurkan selama 2 (dua) tahun dan pemberian makanan tambahan berupa makanan padat sebaiknya dimulai sesudah bayi berumur 4 tahun. Namun, pada suku Sasak di Lombok, ibu yang baru bersalin selain memberikan nasi pakpak (nasi yang telah dikunyah oleh ibunya lebih dahulu) kepada bayinya agar bayinya tumbuh sehat dan kuat. Mereka percaya bahwa apa yang keluar dari mulut ibu merupakan yang terbaik untuk bayi. Sementara pada masyarakat Kerinci di Sumatera Barat, pada usia sebulan bayi sudah diberi bubur tepung, bubur nasi nasi, pisang dan lain-lain. Ada pula kebiasaan memberi roti, pisang, nasi yangsudah dilumatkan ataupun madu, teh manis kepada bayi baru lahir sebelum ASI keluar. Demikian pula halnya dengan pembuangan colostrum (ASI yang pertama kali keluar). Di beberapa masyarakat tradisional, colostrum ini dianggap sebagai susu yang sudah rusak dan tak baik diberikan pada bayi karena warnanya yang kekuning-kuningan. Selain itu, ada yang menganggap bahwa colostrum dapat menyebabkan diare, muntah dan masuk angin pada bayi. Sementara, colostrum sangat berperan dalam menambah daya kekebalan tubuh bayi.<br />Walaupun pada masyarakat tradisional pemberian ASI bukan merupakan permasalahan yang besar karena pada umumnya ibu memberikan bayinya ASI, namun yang menjadi permasalahan adalah pola pemberian ASI yang tidak sesuai dengan konsep medis sehingga menimbulkan dampak negatif pada kesehatan dan pertumbuhan bayi. Disamping pola pemberian yang salah, kualitas ASI juga kurang. Hal ini disebabkan banyaknya pantangan terhadap makanan yang dikonsumsi si ibu baik pada saat hamil maupun sesudah melahirkan. Sebagai contoh, pada masyarakat Kerinci ibu yang sedang menyusui pantang untuk mengkonsumsi bayam, ikan laut atau sayur nangka. Di beberapa daerah ada yang memantangkan ibu yang menyusui untuk memakan telur.<br />Adanya pantangan makanan ini merupakan gejala yang hampir universal berkaitan dengan konsepsi "panas-dingin" yang dapat mempengaruhi keseimbangan unsur-unsur dalam tubuh manusia -tanah, udara, api dan air. Apabila unsur-unsur di dalam tubuh terlalu panas atau terlau dingin maka akan menimbulkan penyakit. Untuk mengembalikan keseimbangan unsur-unsur tersebut maka seseorang harus mengkonsumsi makanan atau menjalani pengobatan yang bersifat lebih "dingin" atau sebaliknya. Pada, beberapa suku bangsa, ibu yang sedang menyusui kondisi tubuhnya dipandang dalam keadaan "dingin" sehingga ia harus memakan makanan yang "panas" dan menghindari makanan yang "dingin". Hal sebaliknya harus dilakukan oleh ibu yang sedang hamil (Reddy, 1990).<br />Menurut Foster dan Anderson (1978: 37), masalah kesehatan selalu berkaitan dengan dua hal yaitu sistem teori penyakit dan sistem perawatan penyakit. Sistem teori penyakit lebih menekankan pada penyebab sakit, teknik-teknik pengobatan pengobatan penyakit. Sementara, sistem perawatan penyakit merupakan suatu institusi sosial yang melibatkan interaksi beberapa orang, paling tidak interaksi antar pasien dengan si penyembuh, apakah itu dokter atau dukun. Persepsi terhadap penyebab penyakit akan menentukan cara pengobatannya. Penyebab penyakit dapat<br />dikategorikan ke dalam dua golongan yaitu personalistik dan naturalistik. Penyakit- penyakit yang dianggap timbul karena adanya intervensi dari agen tertentu seperti perbuatan orang, hantu, mahluk halus dan lain-lain termasuk dalam golongan personalistik. Sementara yang termasuk dalam golongan naturalistik adalah penyakit- penyakit yang disebabkan oleh kondisi alam seperti cuaca, makanan, debu dan lain-lain.<br />©2004 Digitized by USU digital library 2<br />Dari sudut pandang sistem medis moderen adanya persepsi masyarakat yang berbeda terhadap penyakit seringkali menimbulkan permasalahan. Sebagai contoh ada masyarakat pada beberapa daerah beranggapan bahwa bayi yang mengalami kejang- kejang disebabkan karena kemasukan roh halus, dan hanya dukun yang dapat menyembuhkannya. Padahal kejang-kejang tadi mungkin disebabkan oleh demam yang tinggi, atau adanya radang otak yang bila tidak disembuhkan dengan cara yang tepat dapat menimbulkan kematian. Kepercayaan-kepercayaan lain terhadap demam dan diare pada bayi adalah karena bayi tersebut bertambah kepandaiannya seperti sudah mau jalan. Ada pula yang menganggap bahwa diare yang sering diderita oleh bayi dan anak-anak disebabkan karena pengaruh udara, yang sering dikenal dengan istilah "masuk angin". Karena persepsi terhadap penyebab penyakit berbeda-beda, maka pengobatannyapun berbeda-beda. Misalnya, di suatu daerah dianggap bahwa diare ini disebabkan karena "masuk angin" yang dipersepsikan sebagai "mendinginnya" badan anak maka perlu diobati dengan bawang merah karena dapat memanaskan badan si anak.<br />Sesungguhnya pola pemberian makanan pada anak, etiologi penyakit dan tindakan kuratif penyakit merupakan bagian dari sistem perawaatan kesehatan umum dalam masyarakat (Klienman, 1980). Dikatakan bahwa dalam sistem perawatan kesehatan ini terdapat unsur-unsur pengetahuan dari sistem medis tradisional dan moderen. Hal ini terlihat bila ada anak yang menderita sakit, maka si ibu atau anggota keluarga lain akan melakukan pengobatan sendiri (self treatment) terlebih dahulu, apakah itu dengan menggunakan obat tradisional ataupun obat moderen. Tindakan pemberian obat ini merupakan tindakan pertama yang paling sering dilakukan dalam upaya mengobati penykit dan merupakan satu tahap dari perilaku mencari penyembuhan atau kesehatan yang dikenal sebagai "health seeking behavior". Jika upaya ini tidak berhasil, barulah dicari upaya lain misalnya membawa ke petugas kesehatan seperti dokter, mantri dan lain-lain.<br />Kehamilan, persalinan dan kematian ibu.<br />Permasalahan utama yang saat ini masih dihadapi berkaitan dengan kesehatan ibu di Indonesia adalah masih tingginya angka kematian ibu yang berhubungan dengan persalinan. Menghadapi masalah ini maka pada bulan Mei 1988 dicanangkan program Safe Motherhood yang mempunyai prioritas pada peningkatan pelayanan kesehatan wanita terutama paada masa kehamilan, persalinan dan pasca persalinan.<br />Perawatan kehamilan merupakan salah satu faktor yang amat perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan, disamping itu juga untuk menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin. Memahami perilaku perawatan kehamilan (ante natal care) adalah penting untuk mengetahui dampak kesehatan bayi dan si ibu sendiri. Pacta berbagai kalangan masyarakat di Indonesia, masih banyak ibu-ibu yang menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa, alamiah dan kodrati. Mereka merasa tidak perlu memeriksakan dirinya secara rutin ke bidan ataupun dokter.<br />Masih banyaknya ibu-ibu yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan kehamilan menyebabkan tidak terdeteksinya faktor-faktor resiko tinggi yang mungkin dialami oleh mereka. Resiko ini baru diketahui pada saat persalinan yang sering kali karena kasusnya sudah terlambat dapat membawa akibat fatal yaitu kematian. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya informasi. Pada penelitian yang dilakukan yang dilakukan di RS Hasan Sadikin, Bandung, dan 132 ibu yang meninggal, 69 diantaranya tidak pernah memeriksakan kehamilannya atau baru datang pertama kali pada kehamilan 7 -9 bulan (Wibowo, 1993). Selain dari kurangnya pengetahuan akan pentingnya perawatan kehamilan, permasalahan-permasalahan pada kehamilan dan persalinan<br />©2004 Digitized by USU digital library 3<br />dipengaruhi juga oleh faktor nikah pada usia muda yang masih banyak dijumpai di daerah pedesaan. Disamping itu, dengan masih adanya preferensi terhadap jenis kelamin anak khususnya pada beberapa suku, yang menyebabkan istri mengalami kehamilan yang berturut-turut dalam jangka waktu yang relatif pendek, menyebabkan ibu mempunyai resiko tinggi pacta saat melahirkan.<br />Permasalahan lain yang cukup besar pengaruhnya pada kehamilan adalah masalah gizi. Hal ini disebabkan karena adanya kepercayaan-kepercayaan dan pantangan- pantangan terhadap beberapa makanan. Sementara, kegiatan mereka sehari-hari tidak berkurang ditambah lagi dengan pantangan-pantangan terhadap beberapa makanan yang sebenamya sangat dibutuhkan oleh wanita hamil tentunya akan berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan janin. Tidak heran kalau anemia dan kurang gizi pada wanita hamil cukup tinggi terutama di daerah pedesaan. Dari data SKRT 1986 terlihat bahwa prevalensi anemia pada wanita hamil di Indonesia sebesar 73,7%, dan angka menurun dengan adanya program-program perbaikan gizi menjadi 33% pada tahun 1995. Dikatakan pula bahwa penyebab utama dari tingginya angka anemia pada wanita hamil disebabkan karena kurangnya zat gizi yang dibutuhkan untuk pembentukan darah.<br />Di Jawa Tengah, ada kepercayaan bahwa ibu hamil pantang makan telur karena akan mempersulit persalinan dan pantang makan daging karena akan menyebabkan perdarahan yang banyak. Sementara di salah satu daerah di Jawa Barat, ibu yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi makannya agar bayi yang dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan. Di masyarakat Betawi berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin. Contoh lain di daerah Subang, ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring yang besar karena khawatir bayinya akan besar sehingga akan mempersulit persalinan. Dan memang, selain ibunya kurang gizi, berat badan bayi yang dilahirkan juga rendah. Tentunya hal ini sangat mempengaruhi daya tahan dan kesehatan si bayi. Selain itu, larangan untuk memakan buah-buahan seperti pisang, nenas, ketimun dan lain-lain bagi wanita hamil juga masih dianut oleh beberapa kalangan masyarakat terutama masyarakat di daerah pedesaan. (Wibowo, 1993).<br />Memasuki masa persalinan merupakan suatu periode yang kritis bagi para ibu hamil karena segala kemungkinan dapat terjadi sebelum berakhir dengan selamat atau dengan kematian. Sejumlah faktor memandirikan peranan dalam proses ini, mulai dari ada tidaknya faktor resiko kesehatan ibu, pemilihan penolong persalinan, keterjangkauan dan ketersediaan pelayanan kesehatan, kemampuan penolong persalinan sampai sikap keluarga dalam menghadapi keadaan gawat.<br />Di daerah pedesaan, kebanyakan ibu hamil masih mempercayai dukun beranak untuk menolong persalinan yang biasanya dilakukan di rumah. Data Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 1992 rnenunjukkan bahwa 65% persalinan ditolong oleh dukun beranak. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengungkapkan bahwa masih terdapat praktek-praktek persalinan oleh dukun yang dapat membahayakan si ibu. Penelitian Iskandar dkk (1996) menunjukkan beberapa tindakan/praktek yang membawa resiko infeksi seperti "ngolesi" (membasahi vagina dengan rninyak kelapa untuk memperlancar persalinan), "kodok" (memasukkan tangan ke dalam vagina dan uterus untuk rnengeluarkan placenta) atau "nyanda" (setelah persalinan, ibu duduk dengan posisi bersandar dan kaki diluruskan ke depan selama berjam-jam yang dapat menyebabkan perdarahan dan pembengkakan).<br />Pemilihan dukun beranak sebagai penolong persalinan pada dasarnya disebabkan karena beberapa alasan antara lain dikenal secara dekat, biaya murah, mengerti dan dapat membantu dalam upacara adat yang berkaitan dengan kelahiran anak serta merawat ibu dan bayi sampai 40 hari. Disamping itu juga masih adanya keterbatasan jangkauan pelayanan kesehatan yang ada. Walaupun sudah banyak<br />©2004 Digitized by USU digital library 4<br />dukun beranak yang dilatih, namun praktek-praktek tradisional tertentu rnasih dilakukan.<br />lnteraksi antara kondisi kesehatan ibu hamil dengan kemampuan penolong persalinan sangat menentukan hasil persalinan yaitu kematian atau bertahan hidup. Secara medis, . penyebab klasik kematian ibu akibat melahirkan adalah perdarahan, infeksi dan eklamsia (keracunan kehamilan). Kondisi-kondisi tersebut bila tidak ditangani secara tepat dan profesional dapat berakibat fatal bagi ibu dalam proses persalinan. Namun, kefatalan ini sering terjadi tidak hanya karena penanganan yang kurang baik tepat tetapi juga karena ada faktor keterlambatan pengambilan keputusan dalam keluarga. Umumnya, terutama di daerah pedesaan, keputusan terhadap perawatan medis apa yang akan dipilih harus dengan persetujuan kerabat yang lebih tua; atau keputusan berada di tangan suami yang seringkali menjadi panik melihat keadaan krisis yang terjadi.<br />Kepanikan dan ketidaktahuan akan gejala-gejala tertentu saat persalinan dapat menghambat tindakan yang seharusnya dilakukan dengan cepat. Tidak jarang pula nasehat-nasehat yang diberikan oleh teman atau tetangga mempengaruhi keputusan yang diambil. Keadaan ini seringkali pula diperberat oleh faktor geografis, dimana jarak rumah si ibu dengan tempat pelayanan kesehatan cukup jauh, tidak tersedianya transportasi, atau oleh faktor kendala ekonomi dimana ada anggapan bahwa membawa si ibu ke rumah sakit akan memakan biaya yang mahal. Selain dari faktor keterlambatan dalam pengambilan keputusan, faktor geografis dan kendala ekonomi, keterlambatan mencari pertolongan disebabkan juga oleh adanya suatu keyakinan dan sikap pasrah dari masyarakat bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan takdir yang tak dapat dihindarkan.<br />Selain pada masa hamil, pantangan-pantangan atau anjuran masih diberlakukan juga pada masa pasca persalinan. Pantangan ataupun anjuraan ini biasanya berkaitan dengan proses pemulihan kondisi fisik misalnya, ada makanan tertentu yang sebaiknya dikonsumsi untuk memperbanyak produksi ASI; ada pula makanan tertentu yang dilarang karena dianggap dapat mempengaruhi kesehatan bayi. Secara tradisional, ada praktek-praktek yang dilakukan oleh dukun beranak untuk mengembalikan kondisi fisik dan kesehatan si ibu. Misalnya mengurut perut yang bertujuan untuk mengembalikan rahim ke posisi semula; memasukkan ramuan-ramuan seperti daun-daunan kedalam vagina dengan maksud untuk membersihkan darah dan cairan yang keluar karena proses persalinan; atau memberi jamu tertentu untuk memperkuat tubuh (Iskandar et al., 1996).<br />lmplikasi terhadap kebijakan pembangunan KIA.<br />Uraian sebelumnya telah memperlihatkan bahwa dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak melalui program-program pembangunan kesehatan perlu memperhatikan aspek-aspek sosial-budaya masyarakat. Menempatkan petugas kesehatan dan membangun fasilitas kesehatan semata tidaklah cukup untuk mengatasi masalah-masalah KIA di suatu daerah. Seperti diketahui ternyata perilaku-perilaku kesehatan di masyarakat baik yang menguntungkan atau merugikan kesehatan banyak sekali dipengaruhi oleh faktor sosial budaya.<br />Pada dasarnya, peran kebudayaan terhadap kesehatan masyarakat adalah dalam membentuk, mengatur dan mempengaruhi tindakan atau kegiatan individu-individu suatu kelompok sosial untuk memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan. Memang tidak semua praktek/perilaku masyaiakat yang pada awalnya bertujuan untuk menjaga kesehatan dirinya adalah merupakan praktek yang sesuai dengan ketentuan medis/kesehatan. Apalagi kalau persepsi tentang kesehatan ataupun penyebab sakit sudah berbeda sekali dengan konsep medis, tentunya upaya mengatasinya juga berbeda disesuaikan dengan keyakinan ataupun kepercayaan-kepercayaan yang sudah dianut secara turun-temurun sehingga lebih banyak<br />©2004 Digitized by USU digital library 5<br />menimbulkan dampak-dampak yang merugikan bagi kesehatan. Dan untuk merubah perilaku ini sangat membutuhkan waktu dan cara yang strategis. Dengan alasan ini pula dalam hal penempatan petugas kesehatan dimana selain memberi pelayanan kesehatan pada masyarakat juga berfungsi sebagai agen perubah (change agent) maka pengetahuan dan kemampuan berkomunikasi dari petugas kesehatan sangat diperlukan disamping kemampuan dan ketrampilan memberi pelayanan kesehatan.<br />Mengingat bahwa dari indikator-indikator yang ada menunjukkan derajat kesehatan ibu dan anak masih perlu diingkatkan, maka dalam upaya perbaikannya perlu pendekatan-pendekatan yang dilakukan secara holistik dan integratif yang tidak hanya terbatas pada bidang kesehatan secara medis saja tetapi juga ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Dalam hal melakukan upaya-upaya perbaikan perlu disadari bahwa hubungan ibu dan anak sangat erat dimana kondisi kesehatan ibu akan dapat secara langsung mempengaruhi kondisi kesehatan anaknya, baik mulai dari kandungan maupun setelah persalinan. Oleh karena itu, penting sekali menempatkan konteks reproduksi dalam program KIA sehingga diharapkan kondisi kesehatan seseorang benar-benar dapat terpelihara sesuai dengan konsep medis yang tepat sejak ia berada dalam kandungan, masa kanak-kanak, masa remaja hingga dewasa.<br />Kepustakaan :<br />Central Bureau of Statistics et al 1995 Indonesia DemograQhic and health Survey<br />Departemen Kesehatan R.I 1994 Profil Kesehatan Indonesia 1994, Pusat Data Kesehatan, Jakarta<br />Foster, George M dan Barbara G. Anderson 1986 Antropologi Kesehatan, diterjemahkan oleh Meutia F. Swasono dan Prijanti Pakan. Jakarta: UI Press<br />Iskandar, Meiwita B., et al 1996 Mengungkap Misteri Kematian Ibu di Jawa Barat, Depok, Pusat Penelitian Kesehatan Lembaga Penelitian, Universitas Indonesia.<br />Kalangi, Nico S 1994 Kebudayaan dan Kesehatan, Jakarta: Megapoin.<br />Koentjaraningrat dan A.A Loedin 1985 llmu-ilmu sosial dalam Pembangunan Kesehatan, Jakarta: PT Gramedia.<br />Raharjo, Yulfita dan Lorraine Comer 1990 "Cultur Attitudes to health and sickness in public Health programs: a demand-creation approach using data from West Aceh, Indonesia",Health Transition: The Cultural. Social and Behavioral determinants of Health, volume 11. Disunting oleh John C. Caldwell, et al., Canberra: Health Transition Centre.<br />Reddy, P.H. 1990 "Dietary practices during pregnancy, lactation and infaancy : Implications for Health", Health Transition : The Culture. Social and Behavioral determinants of Health, volume II. Disunting oleh John C. Caldwell, et al., Canberra: Health Transition Centre.<br />Wibowo, Adik 1993 Kesehatan Ibu di Indonesia: Status "Praesens" dan Masalah yang<br />dihadapi di lapangan. Makalah yang dibawakan pada Seminar " Wanita dan Kesehatan", Pusat Kaajian Wanita FISIP UI, di Jakarta<br />©2004 Digitized by USU digital library 6Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-12212611391378139552009-12-14T18:40:00.000-08:002009-12-14T18:45:06.459-08:00Untuk II C APMJelaskan perbedaan Antara,<br />Proses Keperawatan dan Asuhan Keperawatan.<br /><br />Jelaskan menurut anda.<br />Sebutkan Nama dan NIM<br /><br />Pakai Acount Google anda sendiri, tidak memakai Acount orang lainAbdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com26tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-10010772074741855502009-10-23T00:48:00.001-07:002009-10-23T00:48:59.673-07:00Sebutkan nama, NIM dan kelasBenarkah Florence Naghtingale Perawat Pertama dunia?Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com150tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-90319408142716329052009-10-22T21:02:00.000-07:002009-10-22T00:54:06.747-07:00Tugas Sejarah Keperawatan IndonesiaSebutkan Nama dan NIM serta Kelas.......<br />Komentar anda tidak akan masuk jika anda tidak memiliki acount Google<br /><br />KELAS IA dan IB. Dengan sangat menyesal. Terhitung sejak tanggal 22 Oktober 2009, maka tugas dari kelas tersebut dinyatakan diTOLAK.<br /><br />IB (Sampai Posting ini dibuat, 22/10/09) TIDAK ADA SATU ORANGPUN YANG MEMASUKKAN<br /><br />IA : Mereka yang diterima tugasnya adalah:<br />Nim : 09 : 001. 002. 003. 005. 009. 012. 014. 017. 018. 020. 021. 027. 030. 032. 033. 038. 040. 044. 045. 046. 047. 050. 054. 055. 057. 058. 060.<br /><br />Tugas tersebut menjadi bagian penilaian tambahan (penugasan).<br /><br />KELAS IC akan direkap terakhir hari sabtu, Insya Allah.Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com49tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-77818616667146240072009-10-21T00:53:00.000-07:002009-10-21T00:54:43.720-07:00Florence Nightingale<table id="HeaderTable" width="100%" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody><tr><td id="MainTitle" nowrap="nowrap"><br /></td> <td style="padding-top: 6pt;" width="100%" nowrap="nowrap" valign="top"><br /></td> <td id="Timer">0.01 sec.</td></tr></tbody></table> <div style="border-left: 15px solid white; width: 210px; float: right;" class="outerpic"><div style="border: 1px solid gray; width: 195px;" class="pic"><a title="Enlarge picture" href="javascript:eml2('a/a1/','Embley_Park.jpg')"><img src="http://img.tfd.com/thumb/a/a1/Embley_Park.jpg" width="191" border="0" height="143" /><img style="float: right;" src="http://img.tfd.com/wiki/enlarge.gif" alt="Enlarge picture" width="16" border="0" height="12" /></a><div class="imgcaption"><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Embley+Park">Embley Park</a>, now a school, was the family home of Florence Nightingale.</div></div></div> <div style="border-left: 15px solid white; width: 210px; float: right; clear: right;" class="outerpic"><div style="border: 1px solid gray; width: 195px;" class="pic"><a title="Enlarge picture" href="javascript:eml2('6/66/','St_Margarets_FN_grave.jpg')"><img src="http://img.tfd.com/thumb/6/66/St_Margarets_FN_grave.jpg" width="191" border="0" height="254" /><img style="float: right;" src="http://img.tfd.com/wiki/enlarge.gif" alt="Enlarge picture" width="16" border="0" height="12" /></a><div class="imgcaption">The grave of Florence Nightingale in the churchyard of St. Margaret's Church, <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Wellow,+Hampshire">East Wellow</a>.</div></div></div><br /><br /><b>Florence Nightingale</b>, <a onmouseover="t_i(1)" onmouseout="t_o(1)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/Order+of+Merit+%28Commonwealth%29">OM</a>, <a onmouseover="t_i(2)" onmouseout="t_o(2)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/Royal+Red+Cross">RRC</a> (<a onmouseover="t_i(3)" onmouseout="t_o(3)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/12+May">12 May</a> <a onmouseover="t_i(4)" onmouseout="t_o(4)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/1820">1820</a> – <a onmouseover="t_i(5)" onmouseout="t_o(5)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/13+August">13 August</a> <a onmouseover="t_i(6)" onmouseout="t_o(6)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/1910">1910</a>), who came to be known as <em>The Lady with the Lamp</em>, was a pioneer of modern <a onmouseover="t_i(7)" onmouseout="t_o(7)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/nurse">nursing</a>, a <a onmouseover="t_i(8)" onmouseout="t_o(8)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/writer">writer</a> and a noted <a onmouseover="t_i(9)" onmouseout="t_o(9)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/statistician">statistician</a>.<sup><a name="ref_obit"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_obit">[]</a></sup> <h2>Biography</h2> <h3>Early life</h3> Florence Nightingale was born into a rich, upper-class well-connected <a onmouseover="t_i(10)" onmouseout="t_o(10)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/England">English</a> family at the Villa Colombaia, <a onmouseover="t_i(11)" onmouseout="t_o(11)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence">Florence</a>, <a onmouseover="t_i(12)" onmouseout="t_o(12)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/Grand+Duchy+of+Tuscany">Grand Duchy of Tuscany</a>, and was named after the city of her birth.<sup><a name="ref_rf-1"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-1">[1]</a></sup><br /><br />Her parents were William Edward Nightingale (1794–1875) and Frances "Fanny" Nightingale <em>née</em> Smith (1789–1880). William Nightingale was born William Edward Shore. His mother Mary <em>née</em> Evans was the niece of one Peter Nightingale, under the terms of whose will William Shore not only inherited his estate Lea Hurst in <a onmouseover="t_i(13)" onmouseout="t_o(13)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/Derbyshire">Derbyshire</a>, but also assumed the name and arms of Nightingale. Fanny's father (Florence's maternal grandfather) was the abolitionist <a onmouseover="t_i(14)" onmouseout="t_o(14)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/William+Smith+%28abolitionist%29">Will Smith</a>.<br /><br />Inspired by what she took as a <a onmouseover="t_i(15)" onmouseout="t_o(15)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/Christian">Christian</a> <a onmouseover="t_i(16)" onmouseout="t_o(16)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/vocation">divine calling</a>, experienced first in 1837 at <a onmouseover="t_i(17)" onmouseout="t_o(17)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/Embley+Park">Embley Park</a> and later throughout her life, Nightingale committed herself to nursing. This demonstrated a passion on her part, and also a rebellion against the expected role for a woman of her status, which was to become a wife and mother. In those days, nursing was a career with a poor reputation, filled mostly by poorer women, "hangers-on" who followed the armies. In fact, nurses were equally likely to function as <a onmouseover="t_i(18)" onmouseout="t_o(18)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/cook+%28profession%29">cooks</a>. Nightingale announced her decision to enter nursing in 1845 evoking intense anger and distress from her family particularly her mother.<br /><br />She cared for poor and indigent people. In December 1844, in response to a pauper's death in a <a onmouseover="t_i(19)" onmouseout="t_o(19)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/workhouse">workhouse</a> infirmary in <a onmouseover="t_i(20)" onmouseout="t_o(20)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/London">London</a> that became a public scandal, she became the leading advocate for improved medical care in the infirmaries and immediately engaged the support of <a onmouseover="t_i(21)" onmouseout="t_o(21)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/Charles+Villiers">Charles Villiers</a>, then president of the <a onmouseover="t_i(22)" onmouseout="t_o(22)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/Poor+Law+Board">Poor Law Board</a>. This led to her active role in the reform of the <a onmouseover="t_i(23)" onmouseout="t_o(23)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/Poor+Laws">Poor Laws</a>, extending far beyond the provision of medical care. She was later instrumental in <a onmouseover="t_i(24)" onmouseout="t_o(24)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/mentoring">mentoring</a> and then sending <a onmouseover="t_i(25)" onmouseout="t_o(25)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/Agnes+Elizabeth+Jones">Agnes Elizabeth Jones</a> and other Nightingale Probationers to <a onmouseover="t_i(26)" onmouseout="t_o(26)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/Liverpool">Liverpool</a> <a onmouseover="t_i(27)" onmouseout="t_o(27)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/Workhouse">Workhouse</a> Infirmary.<br /><br />In 1846 she visited <a onmouseover="t_i(28)" onmouseout="t_o(28)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/Kaiserswerth">Kaiserswerth</a>, <a onmouseover="t_i(29)" onmouseout="t_o(29)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/Germany">Germany</a>, and learned more of its pioneering hospital established by <a onmouseover="t_i(30)" onmouseout="t_o(30)" class="tip" href="http://encyclopedia.tfd.com/Theodor+Fliedner">Theodor Fliedner</a> and managed by an order of <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Lutheran">Lutheran</a> deaconesses. She was profoundly impressed by the quality of care and by the commitment and practices of the deaconesses.<br /><br />Nightingale was courted by politician and poet <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Richard+Monckton+Milnes,+1st+Baron+Houghton">Richard Monckton Milnes, 1st Baron Houghton</a>, but she rejected him, convinced that marriage would interfere with her ability to follow her calling to nursing. When in <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Rome">Rome</a> in 1847, recovering from a mental breakdown precipitated by a continuing crisis of her relationship with Milnes, she met <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Sidney+Herbert,+1st+Baron+Herbert+of+Lea">Sidney Herbert</a>, a brilliant politician who had been <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Secretary+at+War">Secretary at War</a> (1845–1846), a position he would hold again during the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Crimean+War">Crimean War</a>. Herbert was already married, but he and Nightingale were immediately attracted to each other and they became lifelong close friends. Herbert was instrumental in facilitating her pioneering work in Crimea and in the field of nursing, and she became a key advisor to him in his political career. In 1851 she rejected Milnes' marriage proposal against her mother's wishes.<br /><br />Nightingale also had strong and intimate relations with <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Benjamin+Jowett">Benjamin Jowett</a>, particularly about the time that she was considering leaving money in her will to establish a Chair in <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Statistics">Applied Statistics</a> at the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/University+of+Oxford">University of Oxford</a>.<sup><a name="ref_rf-2"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-2">[2]</a></sup><br /><br />Nightingale's career in nursing began in 1851, when she received four months training in Germany as a deaconess of Kaiserswerth. She undertook the training over strenuous family objections concerning the risks and social implications of such activity, and the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Roman+Catholic">Roman Catholic</a> foundations of the hospital. While at Kaiserswerth she reported having her most important and intense experience of her divine calling.<br /><br />On <a href="http://encyclopedia.tfd.com/22+August">22 August</a> <a href="http://encyclopedia.tfd.com/1853">1853</a>, Nightingale took a post of superintendent at the Institute for the Care of Sick Gentlewomen in Upper Harley Street, London, a position she held until October 1854. Her father had given her an annual income of £500 (roughly US$50,000/£25,000 in present terms), which allowed her to live comfortably and to pursue her career. <a href="http://encyclopedia.tfd.com/J.+J.+Sylvester">James Joseph Sylvester</a> was her mentor. <h3>Crimean War</h3> Florence Nightingale's most famous contribution came during the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Crimean+War">Crimean War</a>, which became her central focus when reports began to filter back to Britain about the horrific conditions for the wounded. On <a href="http://encyclopedia.tfd.com/21+October">21 October</a> <a href="http://encyclopedia.tfd.com/1854">1854</a>, she and a staff of 38 women volunteer nurses, trained by Nightingale and including her aunt Mai Smith,<sup><a name="ref_rf-3"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-3">[3]</a></sup> were sent (under the authorization of Sidney Herbert) to <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Turkey">Turkey</a>, some 545 km across the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Black+Sea">Black Sea</a> from <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Balaklava">Balaklava</a> in the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Crimea">Crimea</a>, where the main British camp was based.<br /><br />Nightingale arrived early in November 1854 at <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Selimiye+Barracks">Selimiye Barracks</a> in <a href="http://encyclopedia.tfd.com/%C3%9Csk%C3%BCdar">Scutari</a> (modern-day <a href="http://encyclopedia.tfd.com/%C3%9Csk%C3%BCdar">Üsküdar</a> in <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Istanbul">Istanbul</a>). She and her nurses found wounded soldiers being badly cared for by overworked medical staff in the face of official indifference. <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Medicine">Medicines</a> were in short supply, <a href="http://encyclopedia.tfd.com/hygiene">hygiene</a> was being neglected, and mass <a href="http://encyclopedia.tfd.com/infection">infections</a> were common, many of them fatal. There was no equipment to process food for the patients.<br /><br />Florence and her compatriots began by thoroughly cleaning the hospital and equipment and reorganizing patient care. However, during her time at Scutari, the death rate did not drop; on the contrary, it began to rise. The death count would be highest of all other hospitals in the region. During her first winter at Scutari, 4077 soldiers died there. Ten times more soldiers died from illnesses such as <a href="http://encyclopedia.tfd.com/typhus">typhus</a>, <a href="http://encyclopedia.tfd.com/typhoid">typhoid</a>, <a href="http://encyclopedia.tfd.com/cholera">cholera</a> and <a href="http://encyclopedia.tfd.com/dysentery">dysentery</a> than from battle wounds. Conditions at the temporary barracks hospital were so fatal to the patients because of overcrowding and the hospital's defective <a href="http://encyclopedia.tfd.com/sewer">sewers</a> and lack of ventilation. A sanitary commission had to be sent out by the British government to Scutari in March 1855, almost six months after Florence Nightingale had arrived, which flushed out the sewers and improved ventilation. Death rates were sharply reduced.<br /><br />Nightingale continued believing the death rates were due to poor nutrition and supplies and overworking of the soldiers. It was not until after she returned to Britain and began collecting evidence before the Royal Commission on the Health of the Army, that she came to believe that most of the soldiers at the hospital were killed by poor living conditions. This experience would influence her later career, when she advocated sanitary living conditions as of great importance. Consequently, she reduced deaths in the Army during peacetime and turned attention to the sanitary design of hospitals. <h4>The Lady with the Lamp</h4>During the Crimean campaign Florence Nightingale gained the nickname "The Lady with the Lamp", deriving from a phrase in a report in <em>The Times</em>: <blockquote>She is a ‘ministering angel’ without any exaggeration in these hospitals, and as her slender form glides quietly along each corridor, every poor fellow's face softens with gratitude at the sight of her. When all the medical officers have retired for the night and silence and darkness have settled down upon those miles of prostrate sick, she may be observed alone, with a little lamp in her hand, making her solitary rounds.<sup><a name="ref_rf-4"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-4">[4]</a></sup> </blockquote><br /><br />The phrase was further popularised by <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Henry+Longfellow">Henry Longfellow</a>'s 1857 poem "Santa Filomena": <blockquote>Lo! in that hour of misery<br />A lady with a lamp I see<br />Pass through the glimmering gloom,<br />And flit from room to room.</blockquote> <h3>Return home</h3> Florence Nightingale returned to Britain a heroine on <a href="http://encyclopedia.tfd.com/7+August">7 August</a> <a href="http://encyclopedia.tfd.com/1857">1857</a>, and, according to the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/BBC">BBC</a>, was arguably the most famous Victorian after <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Victoria+of+the+United+Kingdom">Queen Victoria</a> herself. Nightingale moved from her family home in <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Middle+Claydon">Middle Claydon</a>, <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Buckinghamshire">Buckinghamshire</a>, to the Burlington Hotel in <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Piccadilly">Piccadilly</a>. However, she was stricken by a fever, probably due to a chronic form of <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Brucellosis">Brucellosis</a> ("Crimean fever") that she contracted during the Crimean war.<sup><a name="ref_rf-5"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-5">[5]</a></sup> She barred her mother and sister from her room and rarely left it.<br /><br />In response to an invitation from Queen Victoria – and despite the limitations of confinement to her room – Nightingale played the central role in the establishment of the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Royal+Commission">Royal Commission</a> on the Health of the Army, of which Sidney Herbert became chairman. As a woman, Nightingale could not be appointed to the Royal Commission, but she wrote the Commission's 1,000-plus page report that included detailed statistical reports, and she was instrumental in the implementation of its recommendations. The report of the Royal Commission led to a major overhaul of army military care, and to the establishment of an Army Medical School and of a comprehensive system of army <a href="http://encyclopedia.tfd.com/medical+records">medical records</a>. <h3>Later career</h3> While she was still in Turkey, on <a href="http://encyclopedia.tfd.com/29+November">29 November</a> <a href="http://encyclopedia.tfd.com/1855">1855</a>, a public meeting to give recognition to Florence Nightingale for her work in the war led to the establishment of the Nightingale Fund for the training of nurses. There was an outpouring of generous donations. Sidney Herbert served as honorary secretary of the fund, and the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Duke+of+Cambridge">Duke of Cambridge</a> was chairman. Nightingale was also considered a pioneer in the concept of <em><a href="http://encyclopedia.tfd.com/medical+tourism">medical tourism</a></em> as well based on her letters from 1856 in which she would write to spas in Turkey detailing the health conditions, physical descriptions, dietary information, and other vitally important details of patients whom she directed there (which was significantly less expensive than Switzerland). She was obviously directing patients of meagre means to affordable treatment.<br /><br />By 1859 Nightingale had £45,000 at her disposal from the Nightingale Fund to set up the Nightingale Training School at <a href="http://encyclopedia.tfd.com/St.+Thomas%27+Hospital">St. Thomas' Hospital</a> on <a href="http://encyclopedia.tfd.com/9+July">9 July</a> <a href="http://encyclopedia.tfd.com/1860">1860</a>. (It is now called the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale+School+of+Nursing+and+Midwifery">Florence Nightingale School of Nursing and Midwifery</a> and is part of <a href="http://encyclopedia.tfd.com/King%27s+College+London">King's College London</a>.) The first trained Nightingale nurses began work on 16 May <a href="http://encyclopedia.tfd.com/1865">1865</a> at the Liverpool Workhouse Infirmary. She also campaigned and raised funds for the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Royal+Buckinghamshire+Hospital">Royal Buckinghamshire Hospital</a> in <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Aylesbury">Aylesbury</a>, near her family home.<br /><br />Nightingale wrote <em><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Notes+on+Nursing">Notes on Nursing</a></em>, which was published in 1860, a slim 136 page book that served as the cornerstone of the curriculum at the Nightingale School and other nursing schools established. <em>Notes on Nursing</em> also sold well to the general reading public and is considered a classic introduction to nursing. Nightingale would spend the rest of her life promoting the establishment and development of the nursing profession and organizing it into its modern form.<br /><br />Nightingale's work served as an inspiration for nurses in the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/American+Civil+War">American Civil War</a>. The <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Union+%28American+Civil+War%29">Union</a> government approached her for advice in organizing field medicine. Although her ideas met official resistance, they inspired the volunteer body of <a href="http://encyclopedia.tfd.com/United+States+Sanitary+Commission">United States Sanitary Commission</a>.<br /><br />In 1869, Nightingale and <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Elizabeth+Blackwell">Elizabeth Blackwell</a> opened the Women's Medical College.<br /><br />In the 1870s, Nightingale mentored <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Linda+Richards">Linda Richards</a>, "America's first trained nurse", and enabled her to return to the USA with adequate training and knowledge to establish quality nursing schools. Linda Richards went on to become a great nursing pioneer in the USA and Japan.<br /><br />By 1882, Nightingale nurses had a growing and influential presence in the embryonic nursing profession. Some had become matrons at several leading hospitals, including, in London, <a href="http://encyclopedia.tfd.com/St+Mary%27s+Hospital+%28London%29">St Mary's Hospital</a>, Westminster Hospital, St Marylebone Workhouse Infirmary and the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Hospital+for+Incurables">Hospital for Incurables</a> at <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Putney">Putney</a>; and throughout Britain, e.g. <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Royal+Victoria+Hospital">Royal Victoria Hospital</a>, <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Netley">Netley</a>; Edinburgh Royal Infirmary; Cumberland Infirmary; Liverpool Royal Infirmary as well as at <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Sydney+Hospital">Sydney Hospital</a>, in <a href="http://encyclopedia.tfd.com/New+South+Wales">New South Wales</a>, <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Australia">Australia</a>.<br /><br />In 1883, Nightingale was awarded the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Royal+Red+Cross">Royal Red Cross</a> by Queen Victoria. In 1907, she became the first woman to be awarded the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Order+of+Merit+%28Commonwealth%29">Order of Merit</a>. In 1908, she was given the Honorary Freedom of the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/City+of+London">City of London</a>.<br /><br />By 1896, Florence Nightingale was bedridden. She may have had what is now known as <a href="http://encyclopedia.tfd.com/chronic+fatigue+syndrome">chronic fatigue syndrome</a>. Her birthday is now celebrated as the International CFS Awareness Day. During her bedridden years, she also did pioneering work in the field of hospital planning, and her work propagated quickly across England and the world.<br /><br />Nightingale was a <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Universal+reconciliation">Christian universalist</a>.<sup><a name="ref_rf-6"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-6">[6]</a></sup> On <a href="http://encyclopedia.tfd.com/7+February">7 February</a> <a href="http://encyclopedia.tfd.com/1837">1837</a> – not long before her 17th birthday – something happened that would change her life: "God spoke to me", she wrote, "and called me to His service." <h2>Death</h2> On <a href="http://encyclopedia.tfd.com/13+August">13 August</a> <a href="http://encyclopedia.tfd.com/1910">1910</a>, at the age of 90, she died in her room at 10 South Street, Park Lane. The offer of burial in <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Westminster+Abbey">Westminster Abbey</a> was declined by her relatives, and she is buried in the graveyard at St. Margaret Church in <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Wellow,+Hampshire">East Wellow</a>, Hampshire.<sup><a name="ref_rf-7"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-7">[7]</a></sup><sup><a name="ref_rf-8"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-8">[8]</a></sup><sup><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_obit">[0]</a></sup> <h2>Contributions</h2> <h3>Statistics</h3> <div style="border-left: 15px solid white; width: 210px; float: right; clear: right;" class="outerpic"><div style="border: 1px solid gray; width: 195px;" class="pic"><a title="Enlarge picture" href="javascript:eml2('1/17/','Nightingale-mortality.jpg')"><img src="http://img.tfd.com/thumb/1/17/Nightingale-mortality.jpg" width="191" border="0" height="126" /><img style="float: right;" src="http://img.tfd.com/wiki/enlarge.gif" alt="Enlarge picture" width="16" border="0" height="12" /></a><div class="imgcaption">"<em>Diagram of the causes of mortality in the army in the East</em>" by Florence Nightingale.</div></div></div><br /><br />Florence Nightingale had exhibited a gift for <a href="http://encyclopedia.tfd.com/mathematics">mathematics</a> from an early age and excelled in the subject under the tutorship of her father. She had a special interest in statistics, a field in which her father, a pioneer in the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/nascent">nascent</a> field of <a href="http://encyclopedia.tfd.com/epidemiology">epidemiology</a>, was an expert. She made extensive use of <a href="http://encyclopedia.tfd.com/statistical+analysis">statistical analysis</a> in the compilation, analysis and presentation of statistics on medical care and <a href="http://encyclopedia.tfd.com/public+health">public health</a>.<br /><br />Nightingale was a pioneer in the visual presentation of information. Among other things she used the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/pie+chart">pie chart</a>, which had first been developed by <a href="http://encyclopedia.tfd.com/William+Playfair">William Playfair</a> in 1801. After the Crimean War, Nightingale used the polar area chart, equivalent to a modern circular histogram or rose diagram, to illustrate seasonal sources of patient mortality in the military field hospital she managed. Nightingale called a compilation of such diagrams a "coxcomb", but later that term has frequently been used for the individual diagrams. She made extensive use of coxcombs to present reports on the nature and magnitude of the conditions of medical care in the Crimean War to <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Parliament+of+the+United+Kingdom">Members of Parliament</a> and civil servants who would have been unlikely to read or understand traditional statistical reports.<br /><br />In her later life Nightingale made a comprehensive statistical study of <a href="http://encyclopedia.tfd.com/sanitation">sanitation</a> in <a href="http://encyclopedia.tfd.com/India">Indian</a> rural life and was the leading figure in the introduction of improved medical care and public health service in India.<br /><br />In 1858 Nightingale was elected the first female member of the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Royal+Statistical+Society">Royal Statistical Society</a> and she later became an honorary member of the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/American+Statistical+Association">American Statistical Association</a>. <h3>Literature and the women's movement</h3> While better known for her contributions in the medical and mathematical fields, Nightingale is also an important link in the study of English <a href="http://encyclopedia.tfd.com/feminism">feminism</a>. During 1850 and 1852, she was struggling with her self-definition and the expectations of an upper-class marriage from her family. As she sorted out her thoughts, she wrote <em>Suggestions for Thought to Searchers after Religious Truth</em>. The three-volume book has never been printed in its entirety, but a section, called <em>Cassandra</em>, was published by Ray Strachey in 1928. Strachey included it in <em>The Cause</em>, a history of the women's movement. Apparently, the writing served the original purpose of sorting out thoughts; Nightingale left soon after to train at the Institute for deaconesses at Kaiserwerth.<br /><br /><em>Cassandra</em> protests the over-feminization of women into near helplessness, such as Nightingale saw in her mother and older sister's lethargic lifestyle, despite their education. She rejected their life of thoughtless comfort for the world of social service. The work also reflects her fear of her ideas being ineffective, as were Cassandra's. Cassandra is a virgin-priestess of <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Apollo">Apollo</a> who receives a divinely-inspired prophecy, but her prophetic warnings go unheeded. <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Elaine+Showalter">Elaine Showalter</a> called Nightingale's writing "a major text of English feminism, a link between Wollstonecraft and Woolf."<sup><a name="ref_rf-10"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-10">[10]</a></sup> <h3>Theology</h3> <em>Suggestions for Thought</em> is also Nightingale's great work of theology, her own <a href="http://encyclopedia.tfd.com/theodicee">theodicee</a>, where she develops her radical heterodox ideas. She was not only a militant feminist but also a radical <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Liberation+theology">liberation theologist</a> long before the concept was coined.<sup><a name="ref_rf-11"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-11">[11]</a></sup> <h2>Legacy and memory</h2> <div style="border-left: 15px solid white; width: 269px; float: right; clear: right;" class="outerpic"><div style="border: 1px solid gray; width: 254px;" class="pic"><a title="A young Florence Nightingale" href="javascript:eml2('5/5b/','Florence_Nightingale_-_Project_Gutenberg_13103.jpg')"><img src="http://img.tfd.com/wiki/5/5b/Florence_Nightingale_-_Project_Gutenberg_13103.jpg" width="250" border="0" height="324" /><img style="float: right;" src="http://img.tfd.com/wiki/enlarge.gif" alt="Enlarge picture" width="16" border="0" height="12" /></a><div class="imgcaption">A young Florence Nightingale</div></div></div> <h3>Nursing</h3> Florence Nightingale's lasting contribution has been her role in founding the modern nursing profession. She set a shining example for nurses everywhere of compassion, commitment to patient care, and diligent and thoughtful hospital administration.<br /><br />The work of the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale+School+of+Nursing+and+Midwifery">Nightingale School of Nursing</a> continues today. The Nightingale building in the School of Nursing and Midwifery at the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/University+of+Southampton">University of Southampton</a> is named after her. <a href="http://encyclopedia.tfd.com/International+Nurses+Day">International Nurses Day</a> is celebrated on her birthday each year.<br /><br />The Florence Nightingale Declaration Campaign,<sup><a name="ref_rf-12"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-12">[12]</a></sup> established by nursing leaders throughout the world through the Nightigale Initiative for Global Health (NIGH), aims to build a global grassroots movement to achieve two United Nations Resolutions for adoption by the UN General Assembly of 2008 which will declare: The International Year of the Nurse–2010 (the centennial of Nightingale's death); The UN Decade for a Healthy World–2011 to 2020 (the bicentennial of Nightingale's birth). NIGH also works to rekindle awareness about the important issues highlighted by Florence Nightingale, such as preventive medicine and holistic health. So far, The Florence Nightingale Declaration has been signed by over 13,000 signatories from 78 countries.<br /><br />During the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Vietnam+War">Vietnam War</a>, Nightingale inspired many <a href="http://encyclopedia.tfd.com/United+States+Army">US Army</a> nurses, sparking a renewal of interest in her life and work. Her admirers include Country Joe of <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Country+Joe+and+the+Fish">Country Joe and the Fish</a>, who has assembled an extensive website in her honour.<sup><a name="ref_rf-13"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-13">[13]</a></sup><br /><br />Three hospitals in Istanbul are named after Nightingale: F. N. Hastanesi in Şişli (the biggest private hospital in Turkey), Metropolitan F.N. Hastanesi in Gayrettepe, and Avrupa F.N. Hastanesi in Mecidiyeköy, all belonging to the Turkish Cardiology Foundation.<sup><a name="ref_rf-14"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-14">[14]</a></sup><br /><br />The Agostino Gemelli Medical Center<sup><a name="ref_rf-15"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-15">[15]</a></sup> in Rome, the first university-based hospital in Italy and one of its most respected medical centres, honoured Nightingale's contribution to the nursing profession by giving the name "Bedside Florence" to a wireless computer system it developed to assist nursing.<sup><a name="ref_rf-16"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-16">[16]</a></sup><br /><br />There are many foundations named after Florence Nightingale. Most are nursing foundations, but there is also <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Nightingale+Research+Foundation">Nightingale Research Foundation</a> in Canada, dedicated to the study and treatment of chronic fatigue syndrome which Nightingale is believed to have had.<br /><br />There is a psychological effect known as the "<a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale+Effect">Florence Nightingale Effect</a>", whereby nurses and doctors fall in love with their patients.<br /><br />A bronze plaque, attached to the plinth of the Crimean Memorial in the Haydarpaşa Cemetery, Istanbul and unveiled on <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Empire+Day">Empire Day</a>, <a href="http://encyclopedia.tfd.com/1954">1954</a> to celebrate the 100th anniversary of her nursing service in that region, bears the inscription:<sup><a name="ref_rf-17"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-17">[17]</a></sup> <blockquote>"To Florence Nightingale, whose work near this Cemetery a century ago relieved much human suffering and laid the foundations for the nursing profession."</blockquote> <h3>Museums</h3> There is a <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale+Museum">Florence Nightingale Museum</a> in London and another museum devoted to her at her sister's family home, <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Claydon+House">Claydon House</a>, now a property of the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/National+Trust+for+Places+of+Historic+Interest+or+Natural+Beauty">National Trust</a>.<br /><br />The northmost tower of the Selimiye Barracks building is today a museum, and in several of its rooms, relics and reproductions relevant to Florence Nightingale and her nurses are on exhibition.<sup><a name="ref_rf-18"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-18">[18]</a></sup><br /><br />When she first arrived in Turkey, Nightingale would travel on horseback to make inspections. She then transferred to a mule cart and was reported to have escaped serious injury when the cart was toppled in an accident. Following this episode, she used a solid Russian-built carriage, with a waterproof hood and curtains. The carriage was returned to England after the war and subsequently given to the Nightingale training school for nurses, which she founded at St Thomas's Hospital. The carriage was damaged when the hospital was bombed in <a href="http://encyclopedia.tfd.com/the+Blitz">the Blitz</a>. It was later restored and transferred to the Army Museum in <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Aldershot">Aldershot</a>.<br /><br />Florence Nightingale's voice was saved for posterity in a <a href="http://encyclopedia.tfd.com/phonograph">phonograph</a> recording from 1890 preserved in the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/British+Library+Sound+Archive">British Library Sound Archive</a>. <h3>Other</h3> Several churches in the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Anglican+Communion">Anglican Communion</a> commemorate Nightingale with a feast day on their <a href="http://encyclopedia.tfd.com/liturgical+calendar">liturgical calendars</a>. So does the <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Evangelical+Lutheran+Church+in+America">Evangelical Lutheran Church in America</a>, which commemorates her as a renewer of society with <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Clara+Maass">Clara Maass</a> on <a href="http://encyclopedia.tfd.com/13+August">13 August</a>.<br /><br />The airline <a href="http://encyclopedia.tfd.com/KLM">KLM</a> has named one of their MD-11 airliners in her memory.<sup><a name="ref_rf-19"></a><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Florence+Nightingale#endnote_rf-19">[19]</a></sup><br /><br /><a href="http://encyclopedia.tfd.com/Nightingale+Corona">Nightingale Corona</a>, on the surface of <a href="http://encyclopedia.tfd.com/Venus">Venus</a> is named after her.<br /><br />The United States Air Force maintains a fleet of 20 <a href="http://encyclopedia.tfd.com/McDonnell+Douglas+C-9">McDonnell Douglas C-9A "Nightingale" aeromedical evacuation</a> aircraft.<br /><br />In the TV series <em>Star Trek Voyager</em> the character Ensign Harry Kim names an alien medical vessel after her.<br /><br />MC Smith, dedicated nurse historian, credits Nightingale with making the profession "...appealing to the masses."Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-63174663794582388602009-07-09T22:54:00.000-07:002009-07-09T23:16:40.319-07:00KTI ISOLASI SOSIALBAB I<br /><br />PENDAHULUAN<br /><br />A. LATAR BELAKANG<br /><br />Manusia sabagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam dirinya dan lingkungan luar baik keluarga, kelompok maupun komunitas, dalam berhubungan dengan lingkungan manusia harus mengembangkan strategi koping yang efektif agar mampu beradaptasi (Sulistiawati, 2005).<br /><br />Umumnya manusia memiliki kemampuan untuk menyusaikan diri dengan baik, namun ada juga individu yang mengalami kesulitan untuk melakukan penyesuaian dengan persoalan yang dihadapi.mereka bahkan gagal melakukan koping yang sesuai tekanan yang dialami, atau mereka menggunakan koping yang negatif, koping yang tidak menyelesaikan persoalan dan tekanan tapi lebih pada menghindari atau mengingkari persoalan yang ada.<br /><br />Kegagalan dalam memeberikan koping yang sesuai dengan tekanan yang dialami dalam jangka panjang mengakibatkan individu mengalami berbagai macam gangguan mental. Gangguan mental tersebut sangat bervariatif, tergantung dari berat ringannya sumber tekanan, perbedaan antara individu, dan latar belakang individu yang bersangkutan (Siswanto, 2007).<br /><br />Sejalan dengan itu fungsi serta tanggung jawab perawat psikiatri dalam memberikan asuhan keperawatan dituntut untuk dapat menciptakan suasana yang dapat membantu proses penyembuhan dengan menggunakan hubungan terapeutik melalui usaha pendidikan kesehatan dan tindakan keperawatan yang dapat membantu proses penyembuhan dengan menggunakan hubungan terapeutik melalui usaha pendidikan kesehatan dan tindakan keperawatan secara komprehensif yang diajukan secara berkesinambungan karena penderita isolasi sosial dapat menjadi berat dan lebih sukar dalam penyembuhan bila tidak mendapatkan perawatan secara intensif.<br /><br />Berdasarkan hasil pencatatan jumlah penderita yang mengalami gangguan jiwa di BPRS. Dadi Makassar pada bulan Januari sampai Maret 2008 sebanyak 2294 orang, halusinasi 1162 orang (50.65 %), menarik diri 462 orang (20.13 %), waham 130 orang (5.66 %), harga diri rendah 374 orang (16.30 %), perilaku kekerasan 128 orang (5.58 %), kerusakan komunikasi verbal 16 orang ( 0.70 %), defisit perawatan diri 21 orang (0.91 %),percobaan bunuh diri 1 orang (0.04 %).<br /><br />Berdasarkan data tersebut diatas yang dimana dinyatakan bahwa isolasi sosial mengalami peningkatan tiap tahunnya dan menempati urutan kedua masalah kesehatan jiwa setelah Halusinasi maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “ Asuhan keperawatan pada klien Tn ” M ” dengan masalah utama Isolasi Sosial di BPRS Dadi Makassar” guna membantu klien dan keluarga dalam menangani masalah kesehatan yang dihadapi melalui penerapan asuhan keperawatan jiwa.<br /><br />B. TUJUAN PENULISAN<br /><br />Untuk lebih konkritnya apa yang ingin dicapai dalam karya tulis ini, penulis mengemukakan pokok tujuan penulisan sebagai berikut:<br /><br />1. Tujuan umum<br /><br />Untuk mendapatkan gambaran dan pengalaman nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan masalah utama isolasi sosial. Melalui pendekatan proses keperawatan.<br /><br />2. Tujuan Khusus<br /><br />a. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam melakukan pengkajian pada klien dengan masalah utama Isolasi sosial.<br /><br />b. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam membuat diagnosa keperawatan dan penetapan rencana asuhan keperawatan pada klien dengan masalah utama Isolasi sosial.<br /><br />c. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam melakukan tindakan keperawatan pada klien dengan masalah utama Isolasi sosial.<br /><br />d. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam mengevaluasi hasil tindakan keperawatan pada klien dengan masalah utama Isolasi sosial.<br /><br />e. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam pendokumentasian asuhan keperawatan klien dengan masalah utama Isolasi sosial.<br /><br />f. Dapat membandingkan kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang penulis dapatkan.<br /><br />C. MANFAAT PENULISAN<br /><br />Adapun manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut :<br /><br />1. Institusi pendidikan keperawatan<br /><br />Sebagai sumber informasi dan bahan bacaan pada keputakaan institusi dalam meningkatkan mutu pendidikan pada masa yang akan datang di bidang keperawatan.<br /><br />2. Institusi pelayanan kesehatan.<br /><br />Sebagai masukan bagi perawat pelaksana di Unit Pelayanan Keperawatan Jiwa dalam rangka mengambil kebijakan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya pada klien yang mengalami perubahan proses pikir : Isolasi sosial<br /><br />3. Penulis.<br /><br />Sebagai tambahan pengalaman dan pengetahuan bagi penulis dalam penerapan ilmu yang telah didapatkan selama pendidikan.<br /><br />D. METODE PENULISAN<br /><br />Dalam penulisan karya tulis ini menggunakan metode penulisan sebagai berikut:<br /><br />1. Studi Kepustakaan.<br /><br />Untuk mendapatkan data dasar penulis menggunakan atau membaca referensi-referensi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas yaitu : Isolasi sosial.<br /><br />2. Studi Kasus.<br /><br />Untuk studi kasus penulis mempelajari kasuss klien dengan menggunakan metode pemecahan masalah melalui pendekatan atau proses keperawatan yang komprehensif yang meliputi pengkajian data, analisa data, perumusan diagnosa keperawatan, penyusunan rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan.<br /><br />3. Teknik Pengumpulan Data.<br /><br />a. Teknik Wawancara.<br /><br />Penulis melakukan Tanya jawab secara langsung pada klien, keluarga, perawat, dan dokter yang merawat guna memperoleh data-data yang dibutuhkan di BPRS Dadi Makassar.<br /><br />b. Teknik Observasi.<br /><br />Penulis secara langsung melakukan pengamatan untuk dapat melihat secara langsung bagaimana pelaksanaan perawatan dan keadaan klien selama perawatan.<br /><br />c. Studi Dokumentasi.<br /><br />Penulis mengumpulkan data/informasi melalui catatan keperawatan dilembaran status klien serta mengadakan diskusi dengan tim kesehatan di BPRS Dadi Makassar.<br /><br />BAB II<br /><br />TINJAUAN PUSTAKA<br /><br />A. KONSEP DASAR KEPERAWATAN<br /><br />1. Pengertian<br /><br />Menurut beberapa ahli menguraikan tentang pengertian isolasi sosial yaitu:<br /><br />a. Isolasi sosial adalah pengalaman kesendirian secara individu dan dirasakan segan terhadap orang lain dan sebagai keadaan yang negatif atau mengancam (NANDA 2005-2006).<br /><br />b. Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain,menghindari hubungan dengan orang lain. ( Rawlins, 1993 dikutip oleh budi anna keliat 1999 ).<br /><br />c. Kerusakan interaksi sosial adalah sesuatu keadaan dimana seseorang individu berpartisipasi dalam kuantitas yang tidak cukup atau berlebihan atau kulitas interaksi sosial yang tidak efektif ( Mary C.Townsend,1998 ).<br /><br />d. Menarik dii adalah sutu pola tingkah laku menghindari kontak dengan orang, situasi atau lingkungan yang penuh dengan stress yang dapat menyebabkan kecemasan fisik dan psikologi. ( FIK.UI 2007 ).<br /><br />e. Menarik diri adalah suatu keadaan pasien yang mengalami ketidak mampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau dilingkungan sekitarnya secara wajar. ( Mahnum 2001 ).<br /><br />2. Rentang respon sosial<br /><br />Berdasarkan buku keperawatan jiwa menurut Gail W. Stuart, 2006 menyatakan bahwa manusia makhluk sosial, untuk mencapai kepuasan dalam kehidupan, mereka harus membina hubungan interpersonal yang positif. Hubungan intrpersonal terjadi jika hubungan saling merasakan kedekatan sementara identitas pribadi tetap dipertahankan. Individu juga harus membina saling tergantung yang merupakan keseimbangan antara ketergantungan dan kemandirian dalam suatu hubungan. Gail W. Stuart menyatakan tentang respon rentang sosial individu berada dalam rentang respon maladaptif yaitu:<br /><br />Rentang respon sosial<br /><br /><br />Respon adaptif respon maladaptif<br /><br /><br />- Menyendiri - Kesepian - Manipulasi<br /><br />- Otonomi (Loneliness) - Impulasi<br /><br />- Bekerja sama - Menarik Diri - Narsisisme<br /><br />- (mutualisme) - Ketergantungan<br /><br />- Saling ketergantungan (dependen)<br /><br />(interdependen)<br /><br />d. Respon adaptif adalah suatu respon individu dalam menyesuaikan masalah yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial dan budaya yang umum berlaku,respon ini meliputi:<br /><br />a) Menyendiri (solitude)<br /><br />Merupakan respons yang dibutuhkan seseorang untuk menentukan apa yang telah dilakukan dilingkungan sosialnya dan suatu cara mengevaluasi diri untuk menentukan langkah selanjutnya.<br /><br />b) Otonomi<br /><br />Kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide-ide, pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.<br /><br />c) Berkerja sama (mutualisme)<br /><br />suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana individu tersebut mampu untuk saling member dan menerima<br /><br />d) saling tergantung (interdependen)<br /><br />merupakan kondisi saling tergantung antara individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal.<br /><br />e. Respon maladaptif adalah respon individu dalam menyesuaikan masalah menyimpang dari norma-norma sosial dan budaya ini meliputi:<br /><br />a. Menarik diri<br /><br />keadaan dimana seseorang menemukan kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain.<br /><br />b. Tergantung (dependen)<br /><br />Terjadi bila seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri atau kemampuanya untuk berfungsi secara sukses.<br /><br />f. Manipulasi<br /><br />Gangguan hubungan smosial yang terdapat pada individu yang menganggap orang sebagai obyek. Individu tersebut mtidak dapat membina hubungan sosial secara mendalam.<br /><br />g. Impulsif<br /><br />Tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mamapu belajar dari pengalaman, penilaian yang buruk dan individu ini tidak dapat diandalkan.<br /><br />h. Narsisisme<br /><br />Harga dirinya rapuh, secara terus menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan pujian yang egosentris dan pencemburu. (Stuard, Gaill W,2006)<br /><br />3. Manifestasi klinik<br /><br />Menurut buku panduan diagnosa keperawatan NANDA 2005-2006, isolasi sosial memiliki batasan karakteristik meliputi:<br /><br />Obyektif<br /><br />a. Tidak ada dukungan dari orang yang penting (keluarga, teman, kelompok).<br /><br />b. Perilaku bermusuhan.<br /><br />c. Menarik diri.<br /><br />d. Tidak komunikatif.<br /><br />e. Menunjukkan perilaku tidak diterima oleh kelompok cultural dominant.<br /><br />f. Mencari kesendirian atau merasa diakui didalam sub kultur.<br /><br />g. Senang dengan pikirannya sendiri.<br /><br />h. Aktivitas berulang atau aktivitas kurang beraktif.<br /><br />i. Kontak mata tidak ada.<br /><br />j. Aktivitas tidak sesuai dengan umur perkembangan.<br /><br />k. Keterbatasan fisik, mental,atau perubahan keadaan sejahtera.<br /><br />l. Sedih, efek tumpul.<br /><br />Subyektif<br /><br />a. Mengepresikan perasaan kesendirian.<br /><br />b. Mengepresikan perasaan penolakan.<br /><br />c. Minat tudak sesuai dengan umur perkembangan.<br /><br />d. Tujuan hidup tidak ada atau tidak adekuat.<br /><br />e. Tidak mampu memenuhi harapan orang lain.<br /><br />f. Ekspresi permintaan tidak sesuai dengan umur perkembangan.<br /><br />g. Perubahan penampilan fisik.<br /><br />h. Tidak meresa aman dimasyarakat.<br /><br />4. Etiologi<br /><br />a. Faktor predisposisi<br /><br />Berbagai faktor biasa menimbulkan respon sosial yang maladaptif dan mungkin disebabkan oleh kombinasi dari berbagai faktor meliputi:<br /><br />1) Faktor perkembangan<br /><br />Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan dapat mempengaruhi respon sosial maladaptif pada setiap individu. Sistem keluarga yang terganggu dapat berperan dalam perkembangan respon sosial maladaptif. Beberapa orang percaya bahwa individu yang mengalami masalah ini adalah orang yang tidak berhasil memisahkan dirinya dari orang tua. Norma keluarga mungkin tidak mendukung hubungan dengan pihak diluar keluarga. Peran keluarga sering kali tidak jelas. Orang tua pecandu alkohol dan penganiaya anak juga mempengaruhi respon sosial maladaptif pada individu.<br /><br />2) Faktor biologis.<br /><br />Faktor genetik dapat berperan dalam respon sosial maladaptif. Bukti terdahulu menunjukan keterlibatan neurotransmitter dalam perkembangan gangguan ini, namun tetap diperlukan penelitian lebih lanjut.<br /><br />3) Faktor sosiokultural<br /><br />Isolasi sosial merupakan faktor utama dalam gangguan hubungan. Hal ini akibat dari transiensi, norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang lain, atau tidak mengharhai anggota masyarakat yang kurang produktif, seperti lanjut usia ( lansia ), orang cacat dan penderita penyakit kronik. Isolasi dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku, dan sistem nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas. Harapan yang tidak realitas terhadap hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan dengan gangguan ini.<br /><br />b. Stressor pencetus<br /><br />Stressor pencetus pada umumnya mencakup peristiwa kehidupan yang menimbulkan stress seperti kehilangan, yang mempengaruhi kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan menyebabkan ansietas.<br /><br />Stressor pencetus dapat dikelompokan dalam dua kategori antara lain:<br /><br />1) Stressor sosiokultural<br /><br />Stress dapat ditimbulkan oleh menurunya stabilitas unit keluarga dan berpisah dari orang yang berarti, misalnya karena dirawat di rumah sakit.<br /><br />2) Stressor psikologis<br /><br />Ansietas berat yang berkepanjang terjadi bersama dengan keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya. Tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat atau kegagalan orang lain untuk memenuhi kebutuhan ketergantungan dapat menimbulkan ansietas tingkat tinggi. ( Stuart, Gail W, 2006 )<br /><br />c. Sumber koping<br /><br />yang mengalami sumber koping yang berhubungan dengan respon sosial maladaptif meliputi:<br /><br />a. Keterlibatan dalam hubungan keluarga yang luas dan teman<br /><br />b. Hubungan dengan hewan peliharaan.<br /><br />c. penggunaan kreatifitas untuk mengekspresikan stress interpersonal (misalnya, kesenian, musik, dan tulisan).<br /><br />d. Mekanisme koping<br /><br />ndividu yang mengalami respon sosial maladaptif menggunakan berbagai mekanisme dalam upaya mengatasi ansietas. Mekanisme tersebut berkaitan dengan dua jenis masalah hubungan yang spesifik:<br /><br />1) Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian antisosial<br /><br />a) Proyeksi<br /><br />b) Splitting<br /><br />c) merendahkan orang lain<br /><br />2) Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian ambang<br /><br />a) Splitting<br /><br />b) Formasi reaksi<br /><br />c) Proyeksi<br /><br />d) Isolasi<br /><br />e) Idealisasi orang lain<br /><br />f) Merendahkan orang lain<br /><br />g) Identifikasi proyeksi<br /><br />5. Gejala dan karakteristik<br /><br />Adapun tingkah laku klien isolasi sosial yaitu:<br /><br />a. Kurang spontan;<br /><br />b. Apatis (acuh terhadap lingkungan);<br /><br />c. Ekspresi wajah kurang berseri (ekspresi bersedih);<br /><br />d. Afek tumpul;<br /><br />e. Tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri;<br /><br />f. Komunikasi verbal menurun atau tidak ada. Klien tidak bercakap-cakap dengan klien lain atau perawat;<br /><br />g. Mengisolasi diri (menyendiri). Klien tampak memisahkan diri dari orang lain misalnya,pada saat makan;<br /><br />h. Kurang sadar dengan lingkungan sekitar;<br /><br />i. Pemasukan makan dan minuman terganggu;<br /><br />j. Retensi urine dan feses;<br /><br />k. Aktifitas menurun;<br /><br />l. Kurang energik (tenaga);<br /><br />m. Harga diri rendah;<br /><br />n. Menolak hubungan dengan orang lain. Klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap. (Tim Keperawatan Jiwa, 2002)<br /><br />6. Penatalaksnaan<br /><br />Penataksanaan pada penderita gangguan jiwa dibagi dalam beberapa bentuk:<br /><br />a. Suasana terapi (Lingkungan terapiutuk)<br /><br />Yang dimaksud suasana terapi adalah suasana yang diciptakan oleh dokter atau perawat denga klien yang dapat membantu proses penyembuhan klien. Dalam teori keperawatan jiwa hal ini lebih dikenal dengan menciptakan hubungan saling percaya antara perawat dengan klien.<br /><br />b. Farmakoterapi.<br /><br />Armakoterapi adalah bentuk penatalaksanaan penderita gangguan jiwa dengan pemberian obat-obatan Anti Psikotik. Pengobatan ini diharapkan mampu memperbaiki keadaan somatik atau biologis tubuh yang berhubungan dengan perubahan perilaku penggunaan obat-obatan anti psikotik dapat mempengaruhi keseimbangan Neurotransmitter pada sistem embolik otak sehingga efek gangguan perilaku seperti halusinasi dan Apatis dapat teratasi.<br /><br />c. Psikoterapi<br /><br />Psikoterapi adalah suatu cara pengobatan terhadap masalah emosional seorang pasien yang dilakukan oleh seorang yang terlatih dalam hubungan profesional secara sukarela, dengan maksud hendak menghilangkan, mengubah, atau menghambat gejala-gejala yang ada, mengoreksi perilaku yang terganggu, dan mengembangkan pertunbuhan kepribadian secara positif.<br /><br />Psikoterapi dilakukan dengan pemberian support kepada klien untuk meningkatkan aspek positif diri. Pada penderita gangguan jiwa dengan perilaku isolasi sosial, bentuk psikoterapi dalam keperawatan yang paling efektif digunakan adalah terapai aktifitas kelompok dengan sosialisasi.(W.F Maramis, 1998).<br /><br />B. PROSES KEPERAWATAN<br /><br />Proses keperawatan merupakan suatu metode sistematis dan ilmiah yang digunakan perawat untuk memenuhi kebutuhan klien dalam mencapai atau mempertahankan keadaan biologis, sosial, dan spiritual yang optimal. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang merupakan siklus dan saling tergantung yang meliputi pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.<br /><br />1. Pengkajian<br /><br />Menurut Budi Anna Keliat,2006 bahwa pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan. Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan masalah klien. Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, social, dan spiritual. Hal-hal yang perlu dikaji pada klien menarik diri adalah biodata klien, alas an masuk, keluhan utama, faktor predisposisi, status mental, faktor-faktor psikososial serta mekanisme kopimg yang sering digunakan.<br /><br />2. Pohon masalah<br /><br />Pohon masalah klien isolasi sosial menurut Budi Anna Keliat,2005 adalah sebagai berikut:<br /><br />Defisit perawatan diri; mandi dan berhias<br /><br />Akibat<br /><br />Akibat<br /><br />Ketidakefektifan koping keluarga; ketidakmampuan keluarga merawat klien dirumah<br /><br />Isolasi sosial<br /><br />Masalah utama<br /><br />Gangguan konsep diri; harga diri rendah kronis<br /><br />Penyebab<br /><br />Gangguan sensori persepsi Halusinasi<br /><br />Penyebab<br /><br /><br />3. Diagnosa keperawatan<br /><br />Diagnosa keperawatan pada klien dengan isolasi sosial berdasarkan NANDA 2005-2006 sesuai bagan diatas adalah sebagai berikut:<br /><br />a. Isolasi sosial<br /><br />b. Gangguan konsep diri harga diri rendah kronis.<br /><br />c. Defisit perawatan diri<br /><br />d. Resiko terjadinya Halusinasi<br /><br />STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN<br /><br />Diagnosa I: Isolasi sosial<br /><br />A. Pasien<br /><br />SPIp<br /><br />1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.<br /><br />2. Mendiskusikan dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.<br /><br />3. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain.<br /><br />4. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan orang lain.<br /><br />5. Menganjurkan pasien memasukan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian.<br /><br />SPIIp<br /><br />1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.<br /><br />2. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekan cara berkenalan dengan orang lain.<br /><br />3. Membantu pasien memasukan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.<br /><br />SPIIIp<br /><br />1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.<br /><br />2. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekan cara berkenalan dengan dua orang atau lebih.<br /><br />3. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian.<br /><br />B. Keluarga<br /><br />SPIk<br /><br />1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.<br /><br />2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami pasien beserta proses terjadinya.<br /><br />3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien isolasi sosial.<br /><br />SPIIk<br /><br />1. Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan isolasi sosial.<br /><br />2. Melatih keluarga mempraktekan cara merawat lansung kepada pasien isolasi sosial.<br /><br />SPIIk<br /><br />1. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning)<br /><br />2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang.<br /><br />Diagnosa II: Harga Diri Rendah<br /><br />A. Pasien<br /><br />SPIp<br /><br />1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dialami pasien.<br /><br />2. Membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat di gunakan.<br /><br />3. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai kemampuan klien.<br /><br />4. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih.<br /><br />5. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien.<br /><br />6. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.<br /><br />SPIIp<br /><br />1. Mengevaluasi jadwal harian pasien.<br /><br />2. Melatih kemampuan kedua.<br /><br />3. Menganjurkan pasien memasukkandalam jadwal kegiatan harian.<br /><br />B. Keluarga<br /><br />SPIk<br /><br />1. Mendiskusikan masalah yang di rasakan kelurga dalam merawat pasien.<br /><br />2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala Harga Diri Rendah yang dialami pasien beserta proses terjadinya.<br /><br />3. Menjelaskan cara merawat pasien Harga Diri Rendah.<br /><br />4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.<br /><br />SPIIk<br /><br />1. Melatih keluarga memprakktekan cara merawat pasien dengan Harga Diri Rendah.<br /><br />2. Melatih keluarga memprakktekan cara merawat lansung kepada pasien Harga Diri Rendah.<br /><br />SPIIIk<br /><br />1. Membantu keluarga membuat jadwa aktifitas dirumah termasuk minum obat (discharge plannig)<br /><br />2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang.<br /><br />Diagnosa III: Defisit perawatan diri<br /><br />A. Pasien<br /><br />SPIp<br /><br />1. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri.<br /><br />2. Menjelaskan cara menjaga kebersihan.<br /><br />3. Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri.<br /><br />4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.<br /><br />SPIIp<br /><br />1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.<br /><br />2. Menjelaskan cara makan yang baik.<br /><br />3. Membantu pasien mempraktekkan cara makan yang baik.<br /><br />4. Menganjurkan paien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.<br /><br />SPIIIp<br /><br />1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.<br /><br />2. Menjelaskan cara eliminasi yang baik.<br /><br />3. Membantu pasien mempraktekkan cara eliminasi yang baik<br /><br />4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.<br /><br />B. Keluarga<br /><br />SPIk<br /><br />1. .mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.<br /><br />2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala Defisit Perawatan Diri serta jenis defisit perawatan diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya.<br /><br />3. Menjelaskan cara merawat pasien defisit perawata diri.<br /><br />SPIIk<br /><br />1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri.<br /><br />2. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat langsung kepada pasien defisit perawatan diri.<br /><br />SPIIIk<br /><br />1. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas dirumah termasuk minum obat (discharge planning)<br /><br />2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang.<br /><br />DIAGNOSA III : GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALISINASI<br /><br />BAB III<br /><br />TINJAUAN KASUS<br /><br />A. PENGKAJIAN DATA<br /><br />1. BIODATA<br /><br />a. Identitas Klien<br /><br />Nama : Tn. ”M”<br /><br />Umur : 28 tahun<br /><br />Jenis Kelamin : Laki-laki<br /><br />Agama : Islam<br /><br />Suku Bangsa : Bugus Indonesia<br /><br />Status Perkawinan : Tidak Kawin<br /><br />Pendidikan : Tidak Sekolah<br /><br />Pekerjaan : -<br /><br />Alamat : Bajoe Kab. Bone<br /><br />Tanggal Masuk : 22 Desember 2008<br /><br />Tanggal Pengkajian : 29 Mei 2009<br /><br />No. Register : 021041<br /><br />Diagnosa Medik : Isolasi Sosial.<br /><br />b. Identitas Penanggung<br /><br />Nama : Tn. “H”<br /><br />Umur : 45 Tahun<br /><br />Agama : Islam<br /><br />Pekerjaan : Wiraswasta<br /><br />Alamat : Bajoe Kab. Bone<br /><br />Hubungan dengan pasien : Ayah Kandung.<br /><br />II. Alasan Masuk Rumah Sakit<br /><br />Klien dibawa ke Rumah Sakit Dadi oleh Ayahnya pada tanggal 22 Desember 2006, awalnya klien sering menyendiri, melamun, dan suka berjalan keluar rumah tanpa tujuan.<br /><br />Keluhan Utama<br /><br />Keadaan klien saat dikaji : Klien tampak menyendiri bersandar ditembok dan kebanyakan tidur dibawah lantai dengan penampilan yang tidak sesuai dan tidak rapi, badan bau, rambut kusam, kuku hitam dan panjang.<br /><br />Masalah Keperawatan : Isolasi sosial<br /><br />Defisit perawatan diri ; mandi dan berhias<br /><br />III. Faktor Predisposisi<br /><br />1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya dan dirawat di rumah sakit Dadi Makassar dengan kasus yang sama.<br /><br />2. Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik, seksual, penolakan, kriminal, dan kekerasan dalam keluarga.<br /><br />3. Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.<br /><br />4. Klien mengatakan mempunyai pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yaitu klien ditinggalkan oleh Ibunya yang sudah meninggal sejak 3 tahun yang lalu. Saat ditanya tentang Almarhumah Ibunya, klien hanya terdiam menundukkan kepala dan tampak raut wajahnya sedih.<br /><br />IV. Pemeriksaan Fisik<br /><br />1. Tanda Vital : T :120/80 mm Hg<br /><br />N : 86x/mnt<br /><br />S : 36,5ºC<br /><br />P : 24x/mnt<br /><br />2. Ukuran : TB dan BB tidak dilakukan pengukuran<br /><br />3. Keluhan fisik : Gatal-gatal pada kulit dibadan<br /><br />Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri ; mandi<br /><br />V. Psikososial<br /><br />a. Genogram<br /><br /><br />?<br /><br /><br />45<br /><br />?<br /><br />?<br /><br />?<br /><br /><br />?<br /><br />?<br /><br />?<br /><br /><br />Ket :<br /><br />= laki-laki<br /><br />= perempuan<br /><br />X = Meninggal Dunia<br /><br />= Klien yang dirawat<br /><br />....... = tinggal serumah<br /><br />= garis perkawinan<br /><br />= garis keturunan<br /><br />? = Umur tidak diketahui<br /><br />Penjelasan gambar :<br /><br />GI : Kakek dan nenek dari pihak Ayah dan Ibu telah meninggal karena faktor usila.<br /><br />GII : Ibu Klien meninggal Karna Faktor Usila, Ayahnya dan saudaranya<br /><br />GIII: Klien dan saudaranya<br /><br />1. Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien<br /><br />2. Klien anak ke 3 dari 4 bersaudara<br /><br />3. Klien tinggal serumah dengan orang tuanya<br /><br />4. Hubungan klien dengan keluarga kurang baik.<br /><br />Masalah keperawatan : Koping Keluarga tidak efektif ; Ketidakmampuan.<br /><br />b. Konsep Diri<br /><br />1) Citra tubuh :<br /><br />Klien mengatakan tidak ada yang istimewa pada tubuhnya semuanya biasa-biasa saja.<br /><br />2) Identitas diri :<br /><br />Klien menyadari dirinya seorang laki-laki, anak ke 3 dari 4 bersaudara, klien belum menikah.<br /><br />3) Klien mengatakan sebelum Ibunya meninggal, klien dapat berperan sebagai anak yang penurut, tetapi saat Ibunya sudah meninggal, klien merasa tidak dapat menjalankan perannya lagi dengan baik, karena klien merasa Ibunya adalah satu-satunya orang yang sangat disayang dan dekat dengannya.<br /><br />4) Ideal diri :<br /><br />Klien berharap ingin cepat sembuh dan dijemput oleh keluarganya untuk pulang dan berkumpul kembali dengan keluarganya.<br /><br />5) Harga diri :<br /><br />Klien kecewa karena keluarganya tidak datang membesuknya dan klien juga merasa tidak berguna dan diharapkan lagi oleh keluarganya.<br /><br />Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri ; Harga diri rendah<br /><br />c. Hubungan sosial :<br /><br />1) Orang yang berarti dalam hidupnya adalah Almarhumah Ibunya.<br /><br />2) Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat : klien mengatakan kurang terlibat dalam kegiatan kelompok sosial masyarakat.<br /><br />3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain adalah klien mengatakan malas bergaul dengan orang lain dan lebih banyak diam.<br /><br />Masalah keperawatan : Isolasi sosial.<br /><br />d. Spiritual :<br /><br />1) Nilai dan keyakinan : Klien menganut agama Islam dan yakin dengan agama yang dianutnya dan meyakini Allah yang Selalu memberikan Pertolongan.<br /><br />2) Kegiatan ibadah : Klien mengatakan rajin pergi beribadah di Mesjid sebelum di rumah sakit, namun setelah dirawat di rumah sakit klien lebih tekun dan giat lagi untuk mengikuti terapi Agama.<br /><br />Masalah Keperawatan : -<br /><br />VI. Status Mental<br /><br />a. Penampilan :<br /><br />Klien nampak kotor, kulit bardaki dan bau keringat, gigi kuning, cara berpakaian tidak sesuai, rambut kusam, kuku hitam dan panjang, gatal-gatal pada kulit badan.<br /><br />Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri.<br /><br />b. Pembicaraan :<br /><br />Klien bicara lambat dan hanya sesekali menjawab bila ditanya<br /><br />Masalah keperawatan : Isolasi sosial.<br /><br />c. Aktivitas motorik :<br /><br />Klien selalu duduk termenung di tempat tidurnya, klien lebih banyak diam dan menyendiri, klien tidak bergaul dengan klien lainnya. Klien hanya melakukan aktivitas bila disuruh.<br /><br />Masalah keperawatan : Kurang motivasi.<br /><br />d. Alam perasaan :<br /><br />Klien mengatakan merasa sedih jika ditanya tentang keluarganya, apalagi jika klien menceritakan tentang Ibunya yang sudah meninggal, ekspresi wajah klien tampak sedih.<br /><br />Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri ; harga diri rendah<br /><br />e. Afek :<br /><br />Afek klien tumpul, klien bisa berespon dengan stimulus yang kuat baru klien berespon<br /><br />Masalah keperawatan : Isolasi sosial<br /><br />f. Interaksi selama wawancara :<br /><br />Kontak mata Klien kurang dan sering menunduk saat berinteraksi<br /><br />Masalah keperawatan : Isolasi sosial<br /><br />g. Persepsi :<br /><br />Saat Berinteraksi dengan Klien ditemukan adanya Perubahan Persepsi Sensori ; Halusinasi.<br /><br />Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensori Halusinasi.<br /><br />h. Proses pikir :<br /><br />Klien menjawab pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan dengan respon lambat tetapi pembicaraan klien kadang tiba-tiba terhenti lalu dilanjutkan kembali ( blocking ).<br /><br />Masalah keperawatan : Perubahan proses pikir.<br /><br />i. Isi pikir :<br /><br />Saat berinteraksi dengan klien tidak ditemukan adanya waham, obsesi dan fobia<br /><br />Masalah keperawatan : Tidak ada masalah<br /><br />j. Tingkat kesadaran :<br /><br />Saat wawancara klien sadar, klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat, dan orang. Klien mampu mengenal waktu ( hari ini ) saat pagi, siang, sore, dan malam hari, tempat dimana dia berada sekarang yaitu di rumah sakit Dadi Makassar dan klien mengenal yang merawat dia adalah mantri dan suster<br /><br />Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.<br /><br />k. Memori :<br /><br />Klien dapat mengingat kejadian masa lalu dan hal yang baru-baru terjadi.<br /><br />Masalah keperawatan : Tidak ada masalah<br /><br />l. Tingkat konsentrasi dan berhitung :<br /><br />Saat berinteraksi klien tidak dapat berkonsentrasi dan klien tidak mampu berhitung sederhana yaitu misalnya menghitung dari angka 1 sampai 10<br /><br />Masalah keperawatan : Ketidakmampuan berkonsentrasi dan berhitung<br /><br />m. Kemampuan penilaian :<br /><br />Klien mampu menentukan pilihan dengan baik ketika diberikan pilihan seperti duluan mana mandi atau makan, klien menjawab mandi dulu karena kalau mandi akan terasa segar baru makan<br /><br />n. Daya tilik diri :<br /><br />Klien menyadari dirinya sakit dan dirawat di rumah sakit Dadi Makassar<br /><br />Masalah keperawatan : Tidak ada masalah<br /><br />VII. Mekanisme Koping<br /><br />Maladaptif : Klien mengatakan jika punya masalah klien memendamnya sendiri dan tidak mau mengungkapkannya kepada orang lain<br /><br />Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif<br /><br />Isolasi sosial<br /><br />VIII. Aspek Medis<br /><br />1) Diagnosa medis : Skizofrenia<br /><br />2) Terapi medis : Haloperidol 5 mg 3x1<br /><br />Chlorpromazine 100 mg 1x1<br /><br />Trihexypenidil 2 mg 3x1<br /><br />IX. Daftar Masalah Keperawatan<br /><br />a. Kerusakan interaksi sosial ; isolasi sosial<br /><br />b. Defisit perawatan diri ; mandi dan berhias<br /><br />c. Gangguan konsep diri ; harga diri rendah<br /><br />d. Berduka disfungsional<br /><br />e. Perubahan proses pikir<br /><br />f. Kurang motivasi<br /><br />g. Koping individu tidak efektif<br /><br />h. Koping keluarga tidak efektif ; Ketidakmampuan<br /><br />X. KLASIFIKASI DATA<br /><br />Data Subyektif :<br /><br />- Klien mengatakan malas mandi, keramas dan berhias selama berada di rumah sakit.<br /><br />- Klien mengatakan tidak pernah sikat gigi, potong kuku, dan mengganti baju selama berada di rumah sakit.<br /><br />- Klien mengatakan tidak mempunyai pakaian untuk mengganti, dan terkadang. semua peralatan mandi hilang diambil orang.<br /><br />- Klien mengatakan malas dan tidak suka bergaul dengan orang lain.<br /><br />- Klien mengatakan kurang terlibat dalam kegiatan kelompok sosial masyarakat.<br /><br />- Klien mengatakan jika punya masalah klien memendamnya sendiri dan tidak mau mengungkapkannya kepada orang lain.<br /><br />Data Obyektif :<br /><br />- Klien nampak kotor, kulit bardaki dan bau keringat, rambut kusam, gatal-gatal pada kulit badan.<br /><br />- Klien nampak giginya kuning, kuku klien panjang dan hitam.<br /><br />- Penampilan klien tidak rapi, dan berpakaian tidak sesuai.<br /><br />- Klien nampak mandi tidak memakai sabun, dan tidak mengganti pakaian setelah mandi.<br /><br />- Klien selalu duduk termenung di tempat tidurnya , klien tidak bergaul dengan klien lainnya.<br /><br />- Klien hanya melakukan aktivitas bila disuruh.<br /><br />- Pembicaraan klien kadang tiba-tiba terhenti lalu dilanjutkan kembali ( blocking ).<br /><br />- Afek klien tumpul, klien bisa berespon dengan stimulus yang kuat baru klien berespon.<br /><br />- Klien bicara lambat dan hanya sesekali menjawab pertanyaan ketika ditanya.<br /><br />- Klien tidak mampu memulai pembicaraan.<br /><br />- Kontak mata klien kurang dan selalu menunduk saat berinteraksi.<br /><br />B. ANALISA DATA<br /><br /><br /> <br /><br />DATA<br /> <br /><br />MASALAH<br /><br />1<br /> <br /><br />2<br /> <br /><br />3<br /><br />1<br /> <br /><br />DS:<br /><br />§ Klien mengatakan malas dan tidak suka bergaul dengan orang lain.<br /><br />§ Klien mengatakan kurang terlibat dalam kegiatan kelompok sosial masyarakat.<br /><br />§ Klien mengatakan jika punya masalah klien memendamnya sendiri dan tidak mau mengungkapkannya kepada orang lain.<br /><br />DO:<br /><br />§ Klien selalu duduk termenung di tempat tidurnya , klien tidak bergaul dengan klien lainnya.<br /><br />§ Klien hanya melakukan aktivitas bila disuruh.<br /><br />§ Pembicaraan klien kadang tiba-tiba terhenti lalu dilanjutkan kembali (blocking).<br /><br />§ Afek klien tumpul, klien bisa berespon dengan stimulus yang kuat baru klien berespon.<br /><br />§ Klien bicara lambat dan hanya sesekali menjawab pertanyaan ketika ditanya.<br /><br />§ Klien tidak mampu memulai pembicaraan.<br /><br />§ Kontak mata klien kurang dan selalu menunduk saat berinteraksi.<br /> <br /><br />Isolasi sosial<br /><br /><br /> <br /><br />DS:<br /><br />§ Klien mengatakan tidak pernah sikat gigi, potong kuku, dan mengganti baju selama berada di rumah sakit.<br /><br />§ Klien mengatakan tidak mempunyai pakaian untuk mengganti, dan terkadang semua peralatan mandi hilang diambil orang.<br /><br />§ Klien mengatakan malas mandi, keramas dan berhias selama berada di rumah sakit.<br /><br />DO:<br /><br />§ Penampilan klien tidak rapi, dan berpakaian tidak sesuai.<br /><br />§ Klien nampak mandi tidak memakai sabun, dan tidak mengganti pakaian setelah mandi.<br /><br />§ Klien nampak giginya kuning, kuku klien panjang dan hitam.<br /><br />§ Klien nampak kotor, kulit bardaki dan bau keringat, rambut kusam, gatal-gatal pada kulit badan.<br /><br />§ Penampilan klien tidak rapi, dan berpakaian tidak sesuai.<br /> <br /><br />. Defisit perawatan diri ; mandi dan berhias.<br /><br />C. POHON MASALAH<br /><br />Defisit perawatan diri; mandi dan berhias<br /><br />EFEK<br /><br />Isolasi sosial<br /><br /><br />MASALAH UTAMA<br /><br />Gangguan konsep diri; harga diri rendah kronis<br /><br />ETIOLOGI<br /><br />Gangguan konsep diri; harga diri rendah kronis<br /><br /><br />ETIOLOGI<br /><br />D. DIAGNOSA KEPERAWATAN<br /><br />1. Defisit perawatan diri; mandi dan berhias<br /><br />2. Isolasi sosial<br /><br />3. Gangguan persepsi sensori Halusinasi<br /><br />DAFTAR PRIORITAS MASALAH KESEHATAN<br /><br />Nama : Tn “ A “<br />Ruangan : Nyiur<br /><br />No. RM : 04 10 36<br /><br />Diagnosa Keperawatan<br /> <br /><br />Tanggal Ditamukan<br /> <br /><br />Tanggal Teratasi<br /><br />Isolasi Sosial<br /><br />Defisit Perawatan Diri<br /><br />Gangguan persepsi sensori<br /> <br /><br />29 Mei 2009<br /><br />29 Mei 2009<br /><br />29 Mei 2009<br /> <br /><br /><br />CATATAN KEPERAWATAN<br /><br />Nama : Tn " M "<br /><br />Ruang : Nyiur<br /><br />No. RM : 04 10 17<br /><br />Tgl/Jam<br /> <br /><br />Dx. Kep<br /><br />SP Pasien<br /> <br /><br />Implementasi<br /> <br /><br />Evaluasi<br /><br />29/05/2009<br /><br />09.00<br /><br />01/06/2009<br /><br />09.00<br /><br />02/06/2009<br /><br />09.00<br /><br />29/05/2009<br /><br />11.00<br /><br />01/06/2009<br /><br />11.30<br /><br />02/06/2009<br /><br />12.00<br /><br />02/06/2009<br /><br />12.00<br /><br /> <br /><br />DX. I SPIP<br /><br />DX. I SPIIP<br /><br />DX. I SPIIIP<br /><br />DX. II SPIP<br /><br />DX.II SPIIP<br /><br />DX. II SPIIIP<br /><br />DX. II SPIIIP<br /><br /> <br /><br />Membimbing klien dalam hal berinteraksi<br /><br />1. Apa yang menyebabkan bapak slalu menyendiri?<br /><br />2. Apakah bapak bisa menyebutkan keuntungan bila berinteraksi dengan orang lain?<br /><br />3. Apakah bapak bisa menyebutkan kerugian bila tidak berinteraksi dengan orang lain?<br /><br />4. Bagaimana kalau kita belajar cara berkenalan dengan satu orang?<br /><br />Caranya : mengucapkan salam, mengulurkan tangan lalu tanya nama dan nama panggilan.<br /><br />5. Bagaimana kalau kegiatan ini dimasukkan dalam jadwal harian bapak?<br /><br />Membimbing klien dalam hal berinteraksi<br /><br />1. Pak sudah tau cara berkenalan dengan satu orang?<br /><br />2. Apakah bisa bapak memperagakan berkenalan dengan satu orang? Ulurkan tangan bapak kemudian sebutkan nama dan alamat bapak kemudian tanya nama alamat yang bapak temani berkenalan.<br /><br />3. Bagaimana kalau latihan berkenalan ini kita masukkan dalam jadwal harian bapak ?<br /><br />Membimbing klien dalam hal berinteraksi dengan orang lain<br /><br />.<br /><br />Pak sudah bisa berkenalan dengan satu orang ?<br /><br />1. Silahkan pak mempraktekkan lebih dari dua orang<br /><br />2. Bagaimana kalau latiahan berkenalan dua orang atau lebih dimasukkan dalam jadwal harian bapak?<br /><br />a. Menjelaskan pentingnya kebersihan dri<br /><br />b. Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri<br /><br />c. Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri<br /><br />d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian<br /><br />a. Menjelaskan pentingnya kebersihan dri<br /><br />b. Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri<br /><br />c. Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri<br /><br />d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian<br /><br />a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien<br /><br />b. Menjelaskan cara makan yang baik<br /><br />c. Membantu pasien mempraktekkan cara makan yang baik<br /><br />d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian<br /><br />a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien<br /><br />b. Menjelaskan cara eliminasi yang baik<br /><br />c. Membantu pasien mempraktekkan cara eliminasi yang baik<br /><br />d. Mengajarkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian<br /> <br /><br />S :<br /><br />1. Klien mengatakan selalu menyendiri karena malu dan punya banyak masalah<br /><br />2. Klien mengatakan mau berkenalan dengan orang lain<br /><br />3. Klien mau memasukkan ke dalam jadwal hariannya.<br /><br />O :<br /><br />1. Klien nampak duduk menyendiri di tempat tidurnya<br /><br />2. Kontak mata kurang dan terkadang menunduk<br /><br />3. klien menyebutkan keuntungan berinteraksi dengan orang lain.<br /><br />4. Klien menyebutkan kerugian bila tidak berinteraksi dengan orang lain.<br /><br />5. Klien berkenalan dengan satu perawat.<br /><br />A :<br /><br />1. Klien mampu mengidentifikasi penyebab menyendiri<br /><br />2. Klien mampu menyebutkan keuntungan berinteraksi dengan orang lain<br /><br />3. Klien mampu menyebutkan kerugian bila tidak berinteraksi dengan orang lain<br /><br />4. klien mampu berkenalan dengan orang lain.<br /><br />P : Lanjutkan Intervensi<br /><br />1. Evaluasi jadwal harian klien<br /><br />2. Beri kesempatan pada klien mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang.<br /><br />3. Bantu klien memasukkan kegiatan latihan berbincang – bincang dengan orang lain sebagai satu jadwal harian.<br /><br />S :<br /><br />Saya sudah tahu cara berkenalan dengan satu orang<br /><br />O :<br /><br />1. Klien berkenalan dengan satu perawat<br /><br />2. Kontak mata cukup<br /><br />A :<br /><br />Klien mampu mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang.<br /><br />P : Lanjutkan Intervensi SPIIIP<br /><br />1. Evaluasi jadwal harian klien<br /><br />2. Beri kesempatan pada klien mempraktekkan cara cara berkenalan dengan dua orang atau lebih<br /><br />3. Anjurkan klien memasukkan dalam kegiatan harian klien.<br /><br />S :<br /><br />Klien mengatakan sudah mempraktekkan cara berkenalan.<br /><br />O :<br /><br />1. Klien masih tampak malu – malu<br /><br />2. Klien tampak berkenalan dengan satu orang<br /><br />A :<br /><br />Klien mampu mempraktekkan berkenalan lebih dua orang orang tapi belum percaya diri.<br /><br />P :<br /><br />Pertahankan intervensi SPIIIP<br /><br />1. Evaluasi jadwal harian pasien<br /><br />2. Beri kesempatan pad klien mempraktekkan cara berkenalan dua orang atau lebih<br /><br />3. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal harian klien<br /><br />S:<br /><br />- Klien mengatakan malas mandi, keramas dan berhias selama berada di rumah sakit<br /><br />- Klien mengatakan tidak pernah sikat gigi, potong kuku, dan mengganti baju selama berada di rumah sakit<br /><br />- Klien mengatakan tidak mempunyai pakaian untuk mengganti, dan terkadang semua peralatan mandi hilang diambil orang.<br /><br />O:<br /><br />§ Klien nampak kotor,kulit berdaki dan bau keringat, rambut klien panjang, kulit kepala kotor<br /><br />§ Klien nampak giginya kuning, kuku klien panjang dan hitam,<br /><br />§ Penampilan klien tidak rapi, dan berpakaian tidak sesuai.<br /><br />A:<br /><br />- Klien mampu mengidentifikasi kebersihan diri mandi dan berhias<br /><br />- Klien mampu melaksanakan perawatan kebersihan diri<br /><br />P: Ajarkan cara melakukan perawatan kebersihan diri mandi dan berhias dengan baik.<br /><br />S:<br /><br />- Klien mengatakan malas mandi, keramas dan berhias selama berada di rumah sakit<br /><br />- Klien mengatakan tidak pernah sikat gigi, potong kuku, dan mengganti baju selama berada di rumah sakit<br /><br />- Klien mengatakan tidak mempunyai pakaian untuk mengganti, dan terkadang semua peralatan mandi hilang diambil orang.<br /><br />O:<br /><br />§ Klien nampak kotor,kulit berdaki dan bau keringat, rambut klien panjang, kulit kepala kotor<br /><br />§ Klien nampak giginya kuning, kuku klien panjang dan hitam,<br /><br />§ Penampilan klien tidak rapi, dan berpakaian tidak sesuai.<br /><br />A:<br /><br />- Klien mampu mengidentifikasi kebersihan diri mandi dan berhias<br /><br />- Klien mampu melaksanakan perawatan kebersihan diri<br /><br />P: Ajarkan cara melakukan perawatan kebersihan diri mandi dan berhias dengan baik.<br /><br />S:<br /><br />- Klien mengatakan bahwa dirinya tadi pagi sudah makan<br /><br />- Klien mengatakan makannya diatas meja dan mencuci tangannya sebelum makan<br /><br />O:<br /><br />- Klien memperlihatkan sendok yang dipakai makan<br /><br />- Klien nampak mengingat semua yang diajarkan oleh perawat.<br /><br />A:<br /><br />Klien dapat mengikuti semua kegiatan makan dengan baik dan teratur<br /><br />P:<br /><br />Ajarkan cara makan dan teratur yang baik<br /><br />S:<br /><br />- Klien mengatakan bahwa dirinya tadi pagi sudah BAB dan BAK<br /><br />- Klien mengatakan BAB dan BAK di WC dan mencuci tangannya sesudah BAB dan BAK<br /><br />O:<br /><br />- Klien nampak mengingat semua yang diajarkan oleh perawat.<br /><br />A:<br /><br />Klien dapat melakukan BAB dan BAK dengan baik dan pada tempatnya<br /><br />P:<br /><br />Ajarkan cara eliminasi dan teratur yang baik.<br /><br />RENCANA KEPERAWATAN. Tn” M ” DIRUANGAN NYIUR BPRS. DADI MAKASSAR PROP. SUL-SEL<br /><br />Nama Klien : Tn. “ M ”<br /><br />No. Register : 04 10 17<br /><br />Ruangan : Nyiur<br /><br />TGL<br /> <br /><br />NO<br /><br />DX<br /> <br /><br />DIAGNOSA KEPERAWATAN<br /> <br /><br />PERENCANAAN<br /> <br /><br />INTERVENSI<br /> <br /><br />RASIONAL<br /><br />TUJUAN<br /> <br /><br />KRITERIA EVALUASI<br /><br />1<br /> <br /><br />2<br /> <br /><br />3<br /> <br /><br />4<br /> <br /><br />5<br /> <br /><br />6<br /> <br /><br />7<br /><br />29 Mei 2009<br /><br />29 Mei 2009<br /><br /> <br /><br />I<br /><br />II<br /> <br /><br />Isolasi sosial<br /><br />Defisit Perawatan diri<br /><br /> <br /><br />TUM :<br /><br />Perubahan persepsi sensori tidak terjadi<br /><br />TUK 1 :<br /><br />Bina hubungan saling percaya<br /><br />TUK 2 :<br /><br />Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial<br /><br />TUK 3 :<br /><br />Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.<br /><br />TUK 4 :<br /><br />Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap<br /><br />TUK 5 :<br /><br />Klien dapat mengungkapkan perasannya setelah berhungan dengan orang lain.<br /><br />TUM:<br /><br />Defisit perawatan diri;mandi dan berhias<br /><br />TUK : I<br /><br />Klien dapat membina hubungan saling percaya<br /><br />TUK 2 :<br /><br />Klien dapat mengenal tentang pentingnya kesehatan khususnya dalam kebersihan diri mandi dan berhias<br /><br />TUK 3 :<br /><br />Klien dapat melakukan kebersihan diri mandi dan berhias dengan bantuan perawat<br /><br />TUK 4 :<br /><br />Klien dapat melakukan perawatan diri mandi dan berhias secara mandiri<br /><br />TUK 5 :<br /><br />Klien dapat memertahankan kebersihan diri mandi dan berhias secara mandiri<br /><br />TUK 6 :<br /><br />Klien dapat dukungan keluarga dalam meningkatkan pemeliharaan kebersihan diri mandi dan berhias<br /><br /> <br /><br />1.1 Ekspresi wajah bersahabat, menunjuk rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi<br /><br />2.1 Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial yang berasal dari :<br /><br />1) Diri sendiri<br /><br />2) Orang lain<br /><br />3) Lingkungan<br /><br />3.1. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain<br /><br />3.2 Klien dapat menyebutkan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain<br /><br />4.1.Klien dapat mendemonstrasikan hubungan sosial secara bertahap antara :<br /><br />K. P<br /><br />K-P-K<br /><br />K-P-Kel<br /><br />K-P-Klp/Klp/Masy.<br /><br />5.1 Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain untuk :<br /><br />- Diri sendiri<br /><br />- Orang lain<br /><br />1.1.Ekspresi wajah bersahabat, menunjuk rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi<br /><br />2.1.Klien dapat menjelaskan tentang arti kebersihan diri ;<br /><br />1) Mandi<br /><br />2) Makan<br /><br />3) Berpakaian yang sesuai<br /><br />4) Berhias<br /><br />3.1 Klien mau dan mampu melakukan kebersihan diri mandi dan berhias.<br /><br />4.1 Klien dapat melakukan perawatan kebersihan diri atas motivasi dan inisiatif sendiri<br /><br />5.1 Klien dapat mengidentifikasi<br /><br />Kemampuan dan aspek positif yang dimiliki :<br /><br />1) Kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien<br /><br />2) Kemampuan memahami arti pentingnya menjaga kebersihan diri mandi dan berhias<br /><br />6.1 Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga<br /><br /> <br /><br />Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik :<br /><br />a. Sapa klien dengan ramah dan baik verbal maupun non verbal.<br /><br />b. Perkenalkan diri dengan sopan<br /><br />c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien<br /><br />d. Jelaskan tujuan pertemuan<br /><br />e. Jujur dan menepati janji<br /><br />f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya<br /><br />g. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.<br /><br />2.1.1. Kaji pengetahuan klien tentang isolasi sosial dan tanda – tandanya<br /><br />2.1.2 Beri kesempatan klien untuk mengunkapkan perasaan penyebab isolasi sosial dan tidak mau bergaul.<br /><br />2.1.3 Diskusikan ada klien tentang perilaku isolasi sosial, tanda dan penyebab yang muncul.<br /><br />2.1.4 Berikan pujian pada klien terhadap kemampuan mengungkapkan perasaannya.<br /><br />3.1.1 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang lain.<br /><br />3.1.2 Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaanya tentang keuntungan berhubungan dengan oramg lain.<br /><br />3.1.3 Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain.<br /><br />3.1.4 Beri reinforcement positif terhadap kemanpuan mengungkapakan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain.<br /><br />3.2.1 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.<br /><br />3.2.2 Beri reinforcement positif terhadap kemanpuan mengungkapakan perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.<br /><br />4.1.1 Kaji kemampuan klien dalam membina hubungan dengan orang lain.<br /><br />4.1.2 Dorong dan bantu klienuntuk berhubungan dengan orang lain.<br /><br />4.1.3 Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai.<br /><br />4.1.4 Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan dengan orang lain.<br /><br />4.1.5 Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu.<br /><br />5.1.1 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain.<br /><br />5.1.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan manfat berhubungan dengan orang lain.<br /><br />5.1.3 Beri reinforcement positif atas kemampuan klien meningkatkan perasaan manfaat berhubungan dengan orang lain.<br /><br />Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik :<br /><br />1. Sapa klien dengan ramah dan baik verbal maupun non verbal.<br /><br />2. Perkenalkan diri dengan sopan<br /><br />3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien<br /><br />4. Jelaskan tujuan pertemuan<br /><br />5. Jujur dan menepati janji<br /><br />6. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya<br /><br />7. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.<br /><br />2.1.1. Kaji pengetahuan klien tentang arti kebersihan diri dan cara-cara mandi, makan, berpakaian yang sesuai, dan berhias.<br /><br />2.1.2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan memelihara kebersihan diri.<br /><br />2.1.3 Diskusikan bersama klien tentang fungsi memelihara kesehatan diri dengan menggali pengetahuan klien tentang hal-hal yang berhubungan dengan kebersihan diri mandi, makan, berpakaian yang sesuai, dan berhias.<br /><br />2.1.4 Berikan pujian atas apa yang telah klien lakukan serta ingatkan klien memelihara kesehatan diri.<br /><br />3.1.1 Kaji motivasi klien untuk mandi dan berhias, memotong kuku dan merapikan rambut<br /><br />3.1.2 Bimbing klien untuk mandi dan berhias<br /><br />3.1.3 Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari<br /><br />3.1.4 Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk mengolah fasilitas perawatan kebersihan diri<br /><br />4.1.1 Monitor klien dalam melaksanakan kebersihan diri mandi dan berhias secara teratur<br /><br />4.1.2 Ingatkan klien untuk mencuci rambut, menyisir rambut, gosok gigi, ganti baju, dan pakai sandal<br /><br />5.1.1 Berikan pujian jika klien berhasil melakukan kebersihan diri<br /><br />6.1.1 Jelaskan kepada keluarga tentang penyebab kurang minatnya klien menjaga kebersihan diri mandi dan berhias<br /><br />6.1.2 Diskusikan bersama keluarga tentang tindakan yang telah dilakukan klien selama dirumah sakit dalam menjaga<br /><br />kebersihan diri mandi dan berhias<br /><br />6.1.3 Jelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap dalam menjaga<br /><br />kebersihan diri mandi dan berhias klien<br /><br />6.1.4 Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana dalam menjaga kebersihan diri mandi dan berhias<br /><br /> <br /><br />Saling percaya yang terbina merupakan dasar untuk interaksi selanjutnya<br /><br />2.1.1 Mengetahui sejauh mana pengetahuan klien tentang isolasi sosial<br /><br />2.1.2 untuk mengetahu alasan klien isolasi sosial<br /><br />2.1.3 Meningkatkan pengetahuan klien serta bersama mencari pemecahan masalah kilen.<br /><br />2.1.4 Meningkatkan harga diri klien sehingga berani bergaul dengan lingkungannya.<br /><br />3.1.1 Mengetahui sejauh mana pengetahuan klien tentang berhubungan dengan orang lain.<br /><br />3.1.2 Mengidentifikasi perasaan klien tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain.<br /><br />3.1.3 Meningkatkan pengetahuan klien tentang perlunya berhubungan dengan orang lain.<br /><br />3.1.4 Reinforcement positif dapat meningkatkan harga diri klien.<br /><br />3.2.1 Mengetahui sejauh mana pengetahuan klien untuk merencanakan tindakan selanjutnya.<br /><br />3.2.2 Meningkatkan harga diri klien sehingga berani bergaul dengan orang lain.<br /><br />4.1.1 Mengetahui sejauh mana pengetahuan klien<br /><br />4.1.2 Klien mungkin dapat mengalami perasaan tidak nyaman, malu dalam berhubungan sehingga perlu dilatih secara bertahap dalam berhubungan dengan orang lain.<br /><br />4.1.3 Reinforcement positif dapat meningkatkan harga diri klien.<br /><br />4.1.4 Klien dapat merasakan manfaat berhubungan dengan orang lain.<br /><br />4.1.5 Membantu klien dalam menjalani hubungan yang kooperatif<br /><br />5.1.1 untuk mengetahui sejauh mana hubungan interpersonal klien dengan orang lain.<br /><br />5.1.2 Mengidentifikasi hambatan yang dirasakan oleh klien<br /><br />5.1.3 Reinforcement positif dapat meningkatkan harga diri klien.<br /><br />Saling percaya yang terbina merupakan dasar untuk interaksi selanjutnya<br /><br />2.1.1. Pengetahuan klien dapat menjadi dasar dalam rencana tindakan berikutnya<br /><br />2.1.2. Adanya pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan dapat menimbulkan klien tidak memelihara kebersihan diri.<br /><br />2.1.3. Dengan dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki, klien dapat mengetahui hal-hal yang dapat dilakukannya<br /><br />2.1.4. Pemberian pujian dapat meningkatkan harga diri klien<br /><br />3.1.1 Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisinya<br /><br />3.1.2. Klien merasa diperhatikan<br /><br />3.1.3. Meningkatkan kebersihan diri klien dan memberikan rasa nyaman<br /><br />3.1.4. Dengan fasilitas yang baik dapat memotivasi klien agar lebih meningkatkan kebersihan diri.<br /><br />4.1.1. Dengan dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki, klien dapat mengetahui hal-hal yang dapat dilakukannya.<br /><br />4.1.1. Meningkatkan kesadaran klien tentang pentingnya menjaga dan memelihara kebersihan diri<br /><br />5.1.1. Pemberian pujian dapat meningkatkan harga diri klien<br /><br />6.1.1. Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk interaksi selanjutnya<br /><br />6.1.2. Meningkatkan kesadaran klien tentang pentingnya menjaga kebersihan diri mandi dan berhias<br /><br />6.1.3 Sarana yang lengkap dapat membantu klien dalam memertahankan pemeliharaan kebersihan diri mandi dan berhias<br /><br />6.1.4. Keluarga merupakan orang terdekat dengan klien dan merupakan sistem pendukung untuk menolong klien melakukan perawatan dirumah<br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />Budi Anna Keliat. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 3.<br /><br />Jakarta : EGC<br /><br />Gail w. Stuart. 2007. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 5. EGC. Jakarta<br /><br />Gail w. Stuart. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 2. Jakarta : EGC<br /><br />Iyus Yosep, SKp.,M.Si. 2007. Buku Keperawatan Jiwa.<br /><br />Suliswati, S.Kp, M.Kes, dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. Edisi I. Jakarta : EGC.<br /><br />Mary c. townsend. 1998 Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta : EGC<br /><br />Sentosa Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2005-2006. (defenisi dan klasifikasi). Prima Medika<br /><br />Siswanto. 2007. Kesehatan Mental (konsep cakupan dan pekembangannya). Yogyakarta : ANDI<br /><br />Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGCkippo' bloggershttp://www.blogger.com/profile/06524933999607351605noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-69823664609125712462009-05-31T07:43:00.000-07:002009-05-31T07:45:32.136-07:00Sebuah kecelakaanJika seandainya DPR tidak mengesahkan UU keperawatan maka hal itu merupakan suatu kesalahn besar yang tidak bijak, karena bagaimanapun Perawat diseluruh penjuru tanah air menginginkan perlunya UU tersebut untuk melindungi mereka dalam melaksanakan aktifitasnya.<br /><br />Seminar-seminar bukanlah penyelesaian masalah, namun sekarang kita harus turun kejalan melawan tirani.<br /><br />Siapkah anda????<br />Mari jadi tameng pembaharuan untuk profesi iniAbdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-76166667160398506112009-03-02T23:36:00.000-08:002009-03-02T23:38:41.897-08:00Education Expo, dari Akper Muhammadiyah MakassarNama-nama mahasiwa panitia pameran<br /><br />Education Expo, dari Akper Muhammadiyah Makassar<br /><br />I.<br />1. Abdul Razak<br />2. Nani Nursani<br />3. Emy Kalsum<br />4. Nurul Asri<br />5. Kartika Saputri<br />6. Raden Wiarawan<br /><br />II.Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-23103979340968270262009-01-23T21:15:00.000-08:002009-01-23T21:20:14.087-08:00PERAN PERAWAT PADA FASE PRE-OPERATIF1. Pengkajian Praoperatif di klinik/per telepon<br /> a.melakukan pengkajian perioperatif awal<br /> b.merencanakan metode penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan pasien<br /> c.melibatkan keluarga dalam wawancara<br /> d.memastikan kelengkapan pemeriksaan perioperatif<br /> e.mengkaji kebutuhan pasien terhadap transportasi dan perawatan pascaoperatif.<br />2. Unit Bedah<br /> a. melengkapi pengkajian praoperatif<br /> b. mengkoordinasi penyuluhan pasien dengan staf keperawatan lain<br /> c. menjelaskan fase-fase dalam periode perioperatif dan hal-hal yang diperkirakan terjadi<br /> d. membuat rencana asuhan.<br />3. Ruang Operatif<br /> a.mengkaji tingkat kesadaran pasien<br /> b.menelaah lembar observasi pasien<br /> c.mengidentifikasi pasien<br /> d.memastikan daerah pembedahan.<br />4. Perencanaan<br /> a. menentukan rencana asuhan<br /> b. mengkoordinasi pelayanan dan sumber-sumber yang sesuai.<br />5. Dukungan Psikologis<br /> a.menceritakan pada pasien apa yang sedang terjadi<br /> b.menentukan status psikologis<br /> c.memberikan peringatan akan stimuli nyeri<br /> d.mengkomunikasikan status emosional pasien pada anggota tim kesehatan yang berkaitan.<br /><br />PENGKAJIAN FISIK UMUM<br /> Pengkajian klien bedah meliputi evaluasi faktor-faktor fisik dan psikologis secara luas. Banyak parameter dipertimbangkan dalam pengkajian menyeluruh terhadap klien, dan berbagai masalah klien atau diagnosis keperawatan dapat diantisipasi atau diidentifikasi dengan dibandingkan pada data dasar. <br />1. Status Nutrisi dan Penggunaan Bahan Kimia<br /> a.mengukur tinggi dan berat badan<br /> b.mengukur lipat kulit trisep<br /> c.mengukur lingkar lengan atas<br /> d.mengkaji kadar protein darah dan keseimbangan nitrogen<br /> e.kadar elektrolit darah<br /> f.asupan makanan pre-operatif<br /> Keadaan khusus :<br /> a.Obesitas : jaringan lemak rantan terhadap infeksi, peningkatan masalah teknik dan mekanik (resiko dehisensi), dan nafas tidak optimal.<br /> b.Penggunaan obat dan alcohol : rentan terhadap cedera, malnutrisi, dan tremens delirium.<br />2.Status Pernafasan<br /> a.berhenti merokok 4 – 6 minggu sebelum pembedahan<br /> b.latihan nafas dan penggunaan spirometer intensif<br /> c.pemeriksaan fungsi paru dan analisa gas darah (AGD)<br /> d.riwayat sesak nafas atau penyakit saluran pernafasan yang lain.<br />3. Status Kardiovaskuler<br /> a.penyakit kardiovaskuler<br /> b.kebiasaan merubah posisi secara mendadak<br /> c.riwayat immobilisasi berkepanjangan<br /> d.hipotensi atau hipoksia<br /> e.kelebihan cairan/darah<br /> f.tanda-tanda vital<br /> g. riwayat perdarahan.<br />4. Fungsi Hepatik dan Ginjal<br /> a.kelainan hepar<br /> b.riwayat penyakit hepar<br /> c.status asam basa dan metabolisme<br /> d.riwayat nefritis akut, insufisiensi renal akut.<br />5. Fungsi Endokrin<br /> a. riwayat penyakit diabetes<br /> b. kadar gula darah<br /> c. riwayat penggunaan kortikosteroid atau steroid (resiko insufisiensi adrenal)<br />6. Fungsi Imunologi<br /> a. kaji adanya alergi<br /> b. riwayat transfusi darah<br /> c. riwayat asthma bronchial<br /> d. terapi kortikosteroid<br /> e. riwayat transplantasi ginjal<br /> f. terapi radiasi<br /> g. kemoterapi<br /> h. penyakit gangguan imunitas (AIDS, Leukemia)<br /> i. suhu tubuh.<br />7. Sistem Integumen<br /> a. keluhan terbakar, gatal, nyeri, tidak nyaman, paresthesia<br /> b. warna, kelembaban, tekstur, suhu, turgor kulit<br /> c. alergi obat dan plesterriwayat puasa lama, malnutrisi, dehidrasi, fraktur mandibula, radiasi pada kepala, terapi obat, trauma mekanik.<br /> d. Perawatan mulut oleh pasien.<br />8. Terapi Medikasi Sebelumnya<br /> a. obat-obatan yang dijual bebas dan frekuensinya<br /> b. kortikosteroid adrenal : kolaps kardiovaskuler<br /> c. diuretic : depresi pernafasan berlebihan selama anesthesia<br /> d. fenotiasin : meningkatkan kerja hipotensif dari anesthesia<br /> e. antidepresan : Inhibitor Monoamine Oksidase (MAO) meningkatkan efek hipotensif anesthesia<br /> f. tranquilizer : ansietas, ketegangan dan bahkan kejang<br /> g. insulin : interaksi insulin dan anestetik harus dipertimbangkan<br /> h. antibiotik : paralysis system pernafasan.<br />9. Pertimbangan Gerontologi<br /> a. penyakit kronis<br /> b. ketakutan lansia divonis sakit berat — bohong (tidak melaporkan gejala)<br /> c. fungsi jantung<br /> d. fungsi ginjal<br /> e. aktivitas gastrointestinal<br /> f. dehidrasi, konstipasi, malbutrisi<br /> g. keterbatasan sensori penglihatan<br /> h. penurunan sensitivitas sentuhan<br /> i. riwayat cedera, kecelakaan dan luka bakar<br /> j. arthritis<br /> k. keadaan mulut (gigi palsu)<br /> l. kajian integumen (kulit) : gatal-gatal, penurunan lemak — perubahan suhu tubuh<br /> m. penyakit pribadi<br /><br />FAKTOR-FAKTOR RESIKO UNTUK SEGALA PROSEDUR PEMBEDAHAN<br />1. Faktor-faktor Sistemik<br /> a. hipovolemia<br /> b. dehidrasi atau ketidakseimbangan elektroli<br /> c. defisit nutrisi<br /> d. usia tua<br /> e. BB ekstrim<br /> f. Infeksi dan sepsis<br /> g. Kondisi toksik<br /> h. Abnormalitas imunologi<br />2. Penyakit Paru<br /> a. penyakit obstruktif<br /> b. kelainan restriktif<br /> c. infeksi pernafasan<br />3. Penyakit Saluran Perkemihan dan Ginjal<br /> a. penurunan fungsi ginjal<br /> b. infeksi saluran perkemihan<br /> c. obstruksi<br />4. Kehamilan<br /> Hilangnya cadangan fisiologis maternal<br />5. Penyakit Kardiovaskuler<br /> a. penyakit arteri koroner<br /> b. gagal jantung<br /> c. disritmia<br /> d. hipertensi<br /> e. katub jantung prostetik<br /> f. treomboembolisme<br /> g. diatesis hemoragik<br /> h. penyakit serebrovaskuler<br />6. Disfungsi Endokrin<br /> a. Diabetes Mellitus<br /> b. kelainan adrenal<br /> c. malfungsi tiroid<br />7. Penyakit Hepatik<br /> a. Sirosis<br /> b. Hepatitis<br /><br />PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK<br />Data laboratorium memberikan petunjuk yang bermanfaat untuk mengkaji status klinik pasien dan potensial risiko infeksi. Meskipuntidak dapat digunakan tanpa referansi dari data klinik yang lain, hasil pemeriksaan laboratorium dapat memberikan petunjuk penting untuk menentukan tindakan keperawatan perioperatif. Adapun pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan sebelum tindakan pembedahan adalah :<br />Hematokrit BJ urin<br />Hemoglobin AGD<br />Trombosit Leukosit atau sel darah putih<br />Albumin Gamma globulin<br />Elektrolit darahantibodi serum terhadap HIV HbSAg<br />Gula darah Golongan darah<br />Selain itu hasil pemeriksaan radiologis seperti rontgen foto, USG abdomen, USG ginjal, MRI, BNO-IVP, dll yang terkait dengan prosedur pembedahan atau kasus, harus pula disertakan.<br /><br />KLASIFIKASI STATUS FISIK UNTUK ANESTHESIA SEBELUM PEMBEDAHAN<br />(ASA : American Society of Anesthesiology)<br />1. Baik : tidak ada penyakit organic, tidak ada gangguan sistemik<br /> Contoh : hernia tidak terkomplikasi, fraktur<br />2. Cukup : gangguan sistemik ringan sampai sedang<br /> Contoh : penyakit jantung ringan, diabetes ringan<br />3. Buruk : gangguan sistemik berat<br /> Contoh : diabetes dengan kontrol yang buruk, komplikasi pulmonary, penyakit jantung sedang<br />4. Serius : penyakit sistemik yang mengancam jiwa<br /> Contoh : penyakit ginjal berat, penyakit jantung berat<br />5. Moribund : kans bertahan hidup kecil tetapi pengiriman ke ruang operasi harus dilakukan<br /> Contoh : ruptur aneurisme abdomen dengan syok hebat, embolus pulmonary massif<br />6. Kedaruratan : semua dari yang telah disebutkan di atas ketika pembedahan dilakukan dalam suatu situasi kedaruratan<br /> Contoh : Hernia tidak terkomplikasi yang menjadi strangulata dan berkaitan dengan mual muntah.<br /><br />KLASIFIKASI PROSEDUR OPERASI<br />KATEGORI<br />DEFINISI<br />KARAKTERISTIK INTERVENSI BEDAH<br />Operasi bersih<br />(ex : herniorrafi)<br />Kontaminasi endogen minimal; luka tidak terinfeksi<br />Non traumatic, tidak terinfeksi, tidak ada inflamasi.<br />Saluran nafas, cerna, dan GU tidak dimasuki, tidak melanggar teknik aseptic, penutupan utama, tidak ada drain (beberapa institusi membolehkan penggunaan penghisapan luka tertutup untuk operasi bersih)<br />Operasi bersih terkontaminasi<br />(ex : appendiktomi)<br />Kontaminasi bakteri dapat terjadi dari sumber endogen<br />Saluran nafas, cerna dan GU dimasuki tanpa percikan yang berarti (atau urin atau empedu terinfeksi, untuk traktus GU dan pohon biliaris).<br />Vagina dan orofaring dimasuki. Melanggar teknik aseptic. Luka dapat berair.<br />Operasi terkontaminasi<br />(ex : perbaikan trauma baru, terbuka)<br />Kontaminasi telah terjadi<br />Percikan dari traktus GI; urin atau empedu terinfeksi (pada prosedur traktus GU atau biliaris). Luka terbuka traumatic yang baru; inflamasi non purulen akut ditemui. Melanggar teknik aseptic.<br />Operasi kotor dan terinfeksi<br />(ex : drainase abses)<br />Dijumpai infeksi, jaringan mati, atau kontaminasi mikroba<br />Luka traumatic lama (lebih dari 12 jam). Luka terinfeksi, viscera mungkin mengalami perforasi.<br /><br />FORMULIR KEPERAWATAN PERIOPERATIF<br />Formulir keperawatan perioperatif apapun bentuknya sesuai dengan ketentuan masing-masing pelayanan kesehatan/rumah sakit (seperti yang sudah dicontohkan pada halaman sebelumnya), harus mengandung hal-hal sebagai berikut :<br />1. pengkajian dan perancanaan yang terus menerus selama periode perawatan perioperatif<br />2. identifikasi semua partisipan yang memberikan perawatan dan nama mereka, gelar, dan kewenangan mereka<br />3. pemeriksaan awal saat kedatangan di unit perawatan perioperatif (tingkat kesadaran, status emosional, dan fisik)<br />4. integritas kulit pasien secara menyeluruh saat masuk dan keluar dari unit perawatan perioperatif<br />5. ada atau tidaknya alat bantu komunikasi (alat bantu dengar, alat bantu vokal) dan protese (lensa kontak, gigi palsu, wig). Jika alat-alat ini menyertai pasien ke dalam kamar operasi, penempatannya harus dicatat<br />6. alat-alat pemberi posisi dan alat-alat tambahan yang digunakan selama operasi (papan lengan, pengikat pengaman, penahan ekstremitas, matras berbentuk telur)<br />7. area pemasangan bantalan bedah listrik, tipe unit bedah listrik, nomor seri unit, dan tempatnya<br />8. kategori klasifikasi luka, sehingga perawat dapat mengidentifikasi pasien beresiko tinggi terhadap infeksi, dan dapat mengambil tindakan pengamanan yang tepat<br />9. penempatan lead EKG atau alat-alat elektronik lainnya (Doppler, EEG)<br />10. area penempatan unit termia, nomor seri unit, waktu pencatatan dan suhu<br />11. obat-obatan yang diberikan selama operasi<br />12. penghitungan alat-alat bedah dan hasilnya<br />13. pemasangan manset torniquet, waktu pemasangan dan pelepasan, tekanan torniquet<br />14. pemasangan semua drain, tampon, balutan dan kateter<br />15. implan prostetik, pabrik, nomor, tipe, ukuran<br />16. pemberian anesthesia lokal<br />17. larutan persiapan tempat operasi, kondisi kulit sebelum dan setelah pemakaian larutan<br />18. pemeriksaan diagnostik selama intraoperatif<br />19. keluaran urine dan perkiraan darah yang hilang<br />20. jenis spesimen dan pengirimannya<br />21. waktu penyelesaian operasi, keluarnya pasien, status pasien dan alat pemindahan yang digunakan<br />22. instruksi post-op<br /><br />DIAGNOSIS KEPERAWATAN<br /> Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosis keperawatan pre-operatif mayor klien bedah dapat mencakup :<br />1. Cemas, berhubungan dengan pengalaman bedah (anesthesi, nyeri) dan hasil akhir dari pembedahan<br />2. Kurang pengetahuan mengenai prosedur dan protokol pre-operatif dan harapan pasca-operatif<br />3. Takut<br /><br />PERENCANAAN dan IMPLEMENTASI<br /> Tujuan utama asuhan keperawatan pre-operatif pada klien bedah dapat meliputi : menghilangkan ansietas pre-operatif dan peningkatan pengetahuan tentang persiapan pre-operatif dan harapan pasca-operatif.<br /><br />INTERVENSI KEPERAWATAN<br />1. Menurunkan ansietas pre-operatif<br />2. Penyuluhan klien (lihat “Persiapan Operasi jangka panjang : latihan nafas dalam, batuk dan relaksasi, perubahan posisi dan gerakan tubuh aktif, kontrol dan medikasi nyeri, dan kontrol kognitif)<br />3. Persiapan operasi segera<br />4. Berikan dorongan untuk pengungkapan. Dengarkan, pahami klien dan berikan informasi yang membantu menyingkirkan kekhawatiran klien<br />5. Libatkan peran dari keluarga atau sahabat klien, sepanjang masih memungkinkan<br />6. Dorong klien untuk mengekspresikan ketakutan atau kekhawatiran tentang pembedahan yang akan dihadapinya<br />7. Pertahankan komunikasi terbuka dengan klien<br />8. Bantu klien untuk mendapatkan bantuan spiritual yang klien inginkan<br />9. Persiapan nutrisi dan cairan<br />10. Persiapan intestinal<br />11. Persiapan kulit pre-operatif<br />12. Medikasi pre-anesthesia<br />13. Lengkapi catatan pre-operatif<br />14. Transportasi ke ruang bedah (OK)<br />15. Membantu keluarga klien melewati pengalaman bedah klien*<br /><br />* Membantu keluarga klien melewati pengalaman bedah klien :<br /> Kebanyakan rumah sakit dan pusat-pusat pembedahan mempunyai ruang tunggu khusus dimana keluarga dapat menunggu selama klien sedang menjalani pembedahan. Ruangan ini mungkin dilengkapi dengan kursi yang nyaman, televisi, telepon dan fasilitas-fasilitas untuk refreshing ringan. Setelah pembedahan, ahli bedah dapat menemui keluarga di ruang tunggu dan mendiskusikan hasil dari operasi.<br /> Keluarga seharusnya tidak menilai keseriusan operasi dengan lamanya waktu klien berada di ruang operasi. Klien mungkin dalam pembedahan lebih lama daripada waktu operasi yang aktual untuk beberapa alasan :<br />1. Sudah menjadi kebiasaan untuk mengirim klien lebih dahulu dari waktu operasi yang sesungguhnya<br />2. Ahli anesthesi sering membuat persiapan tambahan yang dapat memerlukan waktu sekitar 30 – 60 menit<br />3. Kadang-kadang dokter bedah memerlukan waktu lebih lama dari yang diperkirakan dengan kasus yang ada, yang memperlambat mulainya prosedur pembedahan berikutnya<br />4. Setelah pembedahan, klien dibawa ke ruang unit pasca anesthesi (ruang pemulihan) untuk memastikan tidak adanya keadaan kedaruratan akibat anesthesi.<br /><br />Bagi keluarga/sahabat yang menunggu klien selama pembedahan, dapat diinformasikan bahwa mungkin setelah pembedahan, pada klien dapat terpasang peralatan tertentu ketika kembali ke ruangan (mis : IV-line, kateter urine, botol penghisap, drain, selang oksigen, peralatan pemantau dan jalur transfusi darah).<br />Bagaimanapun, temuan pembedahan dan prognosisnya, bahkan ketika hasil pembedahannya memuaskan, hal ini merupakan tanggung jawab ahli bedah dan bukan prerogatif atau tanggung jawab perawat.<br /><br />EVALUASI<br />Banyak institusi menggunakan catatan medis yang berorientasi pada masalah (POMR). Dokumentasi POMR memuat masalah pasien dan luas masalah yang sudah teratasi.sistem POMR mencakup catatan perawat, dokter dan tim kesehatan lainnya yang diberi nomor dan label dalam urutan angka.<br />Konsep POMR telah dikembangkan menjadi catatan SOAP atau SOAPIE (Groah, 1983) :<br />1. Subjektif : status kesehatan pasien, apa yang ia pikirkan dan rasakan tentang masalah kesehatannya<br />2. Objektif : temuan fisik dan laboratorium serta observasi pasien<br />3. Pengkajian : rumusan diagnosis keperawatan, masalah klien, hasil yang diharapkan dan kriteria evaluasi<br />4. Perencanaan : aktivitas-aktivitas yang diperlukan pasien untuk mencapai tujuan<br />5. Implementasi : aktivitas keperawatan yang dilaksanakan<br />6. Evaluasi : sejauhmana pasien mencapai tujuan yang psesifik. <br /><br />Evaluasi umum pre-operatif :<br /><br />1. Ansietas dikurangi :<br />a. Mendiskusikan kekhawatiran yang berkaitan dengan tipe anesthesia dan induksi dengan ahli anesthesia<br />b. Mengungkapkan suatu pemahaman tentang medikasi pra anesthesi dan anesthesi umum<br />c. Mendiskusikan kekhawatiran saat-saat terakhir dengan perawat atau dokter<br />d. Mendiskusikan masalah-masalah finansial dengan pekerja sosial, bila diperlukan<br />e. Meminta kunjungan petugas rohani, bila diperlukan<br />f. Benar-benar rileks setelah dikunjungi oleh anggota tim kesehatan<br /><br />2. Menyiapkan klien terhadap intervensi pembedahan :<br />a. Ikut serta dalam persiapan pre-operatif<br />b. Menunjukkan dan menggambarkan latihan yang diperkirakan akan dilakukan klien setelah operasi<br />c. Menelaah informasi tentang perawatan pasca-operatif<br />d. Menerima medikasi pra-anesthesi<br />e. Tetap berada di tempat tidur<br />f. Relaks selama transformasi ke unit operasi<br />g. Menyebutkan rasional penggunaan pagar tempat tidur.Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-60608098204488129232009-01-23T21:14:00.000-08:002009-01-23T21:15:21.433-08:00Konsep Dasar OperasiPENDAHULUAN<br />Pada era tahun 80-an, tujuh dari delapan pasien bedah di rumah sakit setidaknya memerlukan menginap satu malam di rumah sakit. Sekarang ini, diperkirakan bahwa 60% pembedahan dilakukan di unit-unit rawat jalan. Pada waktu yang sama, di mana terjadi kemajuan teknologi, pelayanan dan pembayaran untuk perawatan kesehatan juga berubah, mengakibatkan lama hari rawat yang lebih singkat dan tindakan dengan biaya efektif (Brunner & Suddath, 2002). Sebagai akibatnya, banyak orang yang dijadwalkan untuk pembedahan menjalani persiapan diagnostik dan praoperatif sebelum masuk rumah sakit. Mereka juga meninggalkan rumah sakit lebih cepat, meningkatkan kebutuhan akan penyuluhan klien, perencanaan pemulangan (discharge planning), persiapan untuk perawatan diri, dan rujukan untuk perawatan rumah dan layanan rehabilitatif.<br />Bedah ambulatori, pembedahan sehari mengharuskan perawat untuk mempunyai pengetahuan yang solid mengenai semua aspek perawatan klien bedah. Pengetahuan keperawatan praoperatif dan pascaoperatif tidak lagi memadai; perawatan yang lengkap harus mencakup pemahaman tentang aktivitas intraoperatif.<br />Pasien yang menjalani pembedahan tetaplah seorang individu yang memiliki kebutuhan, ketakutan, dan masalah-masalah yang sangat nyata seperti individu yang lain, serta menghadapi peristiwa-peristiwa besar yang sering terjadi dalam kehidupan. Bagi pasien yang akan menjalani pembedahan, melewati perawatan dari banyak kelompok perawat yang berbeda merupakan suatu masalah. Biasanya kelompok dokter yang merawat pasien di bangsal dan yang melakukan pembedahan adalah kelompok yang sama. Di dalam suatu bangsal bedah, jumlah kelompok perawat bisa mencapai 6 orang, yang semuanya memiliki ketrampilan spesialis, dan mereka terlibat dalam perawatan sejak pasien masuk ke bangsal bedah untuk dilakukan pembedahan, sampai pasien kembali ke bangsal, hingga pasien pulih dari efek dini pembedahan.<br />Peran perawat sebagai advokat pasien sangat penting selama waktu yang disebut sebagai periode peri-operatif. Biasanya pasien memiliki pengetahuan yang sangat sedikit tentang setiap prosedur yang dilakukan dalam lingkungan yang asing dan sangat teknis, dimana orang-orang menyembunyikan wajahnya di belakang masker. Karena kondisi fisik dan prosedur yang akan dilakukan selama pembedahan, pasien tidak akan memiliki kemampuan fisik untuk menjada keselamatan diri mereka. Pasien bisa, atau tidak bisa dibuat tidak sadar, dengan diberikan anestetik umum. Bila pasien sadar dan menjalani analgesia lokal, maka setiap pasien masih bergantung pada perawatan yang diberikan kepada mereka, karena kemungkinan pasien sangat mengantuk akibat pengobatan yang hampir pasti diberikan untuk menghilangkan ansietas.<br />Dewasa ini, kita harapkan pasien telah mendapatkan informasi yang cukup, sehingga mereka berkenan memberikan persetujuan atas pembedahan yang akan dilakukan. Pemahaman tentang sesuatu yang akan terjadi, telah terbukti bermanfaat dalam mengurangi ansietas yang selalu muncul saat menghadapi situasi berbahaya seorang diri, dalam lingkungan asing dan tanpa dukungan yang kita harapkan ada untuk menjalani hidup. <br /><br />PENGERTIAN<br />v Operasi merupakan tindakan pembedahan pada suatu bagian tubuh (Hancock, 1999).<br />v Operasi (elektif atau kedaruratan) pada umumnya merupakan peristiwa kompleks yang menegangkan (Brunner & Suddarth, 2002).<br />v Perioperatif adalah suatu istilah gabungan yang mencakup tiga fase pengalaman pembedahan — praoperatif, intraoperatif, dan pascaoperatif.<br />Kesimpulan :<br />Operasi (perioperatif) merupakan tindakan pembedahan pada suatu bagian tubuh yang mencakup fase praoperatif, intraoperatif dan pascaoperatif (postoperatif) yang pada umumnya merupakan suatu peristiwa kompleks yang menegangkan bagi individu yang bersangkutan.<br /><br />KEPERAWATAN PERIOPERATIF<br />Keperawatan Perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan klien.<br /><br />Fase-fase Pengalaman Pembedahan dan Lingkup Aktivitas Perawat :<br />1. Fase Praoperatif<br />Peran perawat dimulai ketika keputusan untuk intervensi pembedahan dibuat dan berakhir ketika klien dikirim ke meja operasi.<br />Lingkup aktivitas perawat :<br />- pengkajian dasar klien (di rumah sakit atau di rumah)<br />- wawancara praoperatif<br />- persiapan anestesia<br />- persiapan pembedahan<br />2. Fase Intraoperatif<br />Dimulai ketika klien masuk atau dipindah ke bagian atau departemen bedah dan berakhir saat klien dipindahkan ke ruang pemulihan.<br />Lingkup aktivitas perawat :<br />- memasang IV-line (infus)<br />- memberikan medikasi intravena<br />- melakukan pemantauan fisiologis menyeluruh sepanjang prosedur pembedahan<br />- menjaga keselamatan klien (menggenggam tangan klien, mengatur posisi klien)<br />3. Fase Pascaoperatif<br />Dimulai dengan masuknya klien ke ruang pemulihan dan berakhir dengan evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau di rumah.<br />Lingkup aktivitas perawat :<br />- mengkaji efek dari agens anesthesia<br />- memantau fungsi vital<br />- mencegah komplikasi<br />- peningkatan penyembuhan klien<br />- penyuluhan<br />- perawatan tindak lanjut<br />- rujukan yang penting untuk penyembuhan<br />- rehabilitasi<br />- pemulangan<br /><br />STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN PERIOPERATIF<br />1. Standar I : Pengumpulan data tentang status kesehatan pasien bersifat sistematis dan kontinu. Data dapat dilihat kembali dan dikomunikasikan pada orang yang tepat.<br />2. Standar II : Diagnosis keperawatan berasal dari data status kesehatan.<br />3. Standar III : Rencana asuhan keperawatan mencakup tujuan yang berasal dari diagnosis keperawatan<br />4. Standar IV : Rencana asuhan keperawatan menentukan tindakan keperawatan untuk mencapai tujuan.<br />5. Standar V : Rencana untuk asuhan keperawatan tersebut diimplementasikan.<br />6. Standar VI : Rencana untuk asuhan keperawatan tersebut dievaluasi.<br />7. Standar VII : Pengkajian ulang pasien, pertimbangan ulang diagnosis keperawatan, menyusun kembali tujuan, dan modifikasi dan implementasi rencana asuhan keperawatan adalah sebuah proses yang berkesinambungan.<br /><br />LEGAL ASPEK PEMBEDAHAN<br />Di abad ini kita dihadapkan kepada berbagai tantangan dan masalah-masalah baru dalam berbagai bidang. Bidang yang dahulunya tidak menjadi persoalan, kini mulai mendesak menuntut pengaturannya oleh hukum, karena melalui sanksi etik dirasakan kurang kuat. Yang dimaksudkan di sini adalah bidang hukum kedokteran-keperawatan yang di negara kita masih sangat muda usianya.<br />Kemajuan yang pesat dari ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran-keperawatan telah menggoyahkan fondasi tradisional dari hubungan dokter-perawat-pasien-rumah sakit sehingga diperlukan aspek legalitas dalam pelayanan kesehatan.<br />Informed Consent atau Persetujuan Tindakan Medis (PTM) merupakan ijin tertulis yang dibuat secara sadar dan sukarela dari pasien sebelum dilakukan tindakan medis terhadapnya. Ijin tersebut melindungi klien terhadap kelalaian dan melindungi ahli bedah terhadap tuntutan dari suatu lembaga hukum.<br />Tanggung jawab perawat dalam hal ini adalah untuk memastikan bahwa PTM telah didapat secara sukarela dari klien oleh dokter. The right of information and second opinion merupakan salah satu bentuk HAM klien dalam bidang pelayanan kesehatan yang harus dihargai oleh tim kesehatan. Sehingga, sebelum menyatakan kesanggupan atau penolakannya, klien harus mendapatkan informasi sejelas-jelasnya dan alternatif-alternatif yang dapat diambila oleh klien. Informasi yang perlu dijelaskan antara lain : kemungkinan resiko, komplikasi, perubahan bentuk tubuh, kecacatan, dan pengangkatan bagian tubuh yang dapat terjadi selama operasi.<br />PTM diperlukan pada saat :<br />- prosedur invasif<br />- menggunakan anesthesia<br />- prosedur non-bedah yang resikonya lebih dari sekedar resiko ringan (arteriogram)<br />- terapi radiasi dan kobalt.<br /><br />Yang dapat memberikan PTM :<br />1. klien yang sudah cukup umur<br />2. anggota keluarga yang bertanggung jawab atau wali sah apabila klien belum cukup umur, tidak sadar, atau tidak kompeten<br />3. individu di bawah umur dengan kondisi khusus (menikah).<br /><br />KRITERIA UNTUK PTM YANG SAH<br />1. Persetujuan diberikan dengan sukarela : persetujuan yang absah harus diberikan dengan bebas tanpa tekanan<br />2. Subjek tidak kompeten : definisi legal, individu yang tidak otonom dan tidak dapat membrikan atau menyimpan persetujuan (klien RM, koma)<br />3. Subjek yang di-informed : formulir consent harus tertulis meskipun hukum tidak membutuhkan dokumentasi tertulis (prosedur dan resiko, manfaat dan alternatif, dll)<br />4. Subjek mampu memahami : informasi harus tertulis dan diberikan dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh klien. Pertanyaan harus dijawab untuk memfasilitasi pemahaman jika materinya membingungkan.<br /><br />TIPE PEMBEDAHAN<br />Menurut Fungsinya (tujuannya)<br />1. diagnostik : biopsi, laparotomi eksplorasi<br />2. kuratif (ablatif) : tumor, appendiktomi<br />3. reparatif : memperbaiki luka multiple<br />4. rekonstruktif atau kosmetik : mammoplasti, perbaikan wajah<br />5. paliatif : menghilangkan nyeri, memperbaiki masalah (gastrostomi — ketidakmampuan menelan)<br />6. transplantasi : penanaman organ tubuh untuk menggantikan organ atau struktur tubuh yang malfungsi (cangkok ginjal, kornea).<br /><br />Menurut tingkat Urgensinya :<br />1. Kedaruratan<br />Klien membutuhkan perhatian dengan segera, gangguan yang diakibatkannya diperkirakan dapat mengancam jiwa (kematian atau kecacatan fisik), tidak dapat ditunda.<br />Contoh :<br />- perdarahan hebat<br />- luka tembak atau tusuk<br />- luka bakar luas<br />- obstruksi kandung kemih atau usus<br />- fraktur tulang tengkorak<br />2. Urgen<br />Klien membutuhkan perhatian segera, dilaksanakan dalam 24 – 30 jam.<br />Contoh :<br />- infeksi kandung kemih akut<br />- batu ginjal atau batu pada uretra<br />3. Diperlukan<br />Klien harus menjalani pembedahan, direncanakan dalam beberapa minggu atau bulan.<br />Contoh :<br />- katarak<br />- gangguan tiroid<br />- hiperplasia prostat tanpa obstruksi kandung kemih<br />4. Elektif<br />Klien harus dioperasi ketika diperlukan, tidak terlalu membahayakan jika tidak dilakukan.<br />Contoh :<br />- hernia simpel<br />- perbaikan vagina<br />- perbaikan skar/cikatrik/jaringan parut<br />5. Pilihan<br />Keputusan operasi atau tidaknya tergantung kepada klien (pilihan pribadi klien).<br />Contoh : bedah kosmetik.<br /><br />Menurut Luas atau Tingkat Resiko :<br />1. Mayor<br />Operasi yang melibatkan organ tubuh secara luas dan mempunyai tingkat resiko yang tinggi terhadap kelangsungan hidup klien.<br />Contoh : bypass arteri koroner<br />2. Minor<br />Operasi pada sebagian kecil dari tubuh yang mempunyai resiko komplikasi lebih kecil dibandingkan dengan operasi mayor.<br />Contoh :<br />- katarak<br />- operasi plastik pada wajahAbdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3931368639621176516.post-42383549953848831242009-01-23T21:12:00.000-08:002009-01-23T21:13:42.073-08:00Askep PeritonitisBAB I<br />PENDAHULUAN<br />A. ANATOMI DAN FISIOLOGI PERITONIUM<br />Peritoneum terdiri dari dua bagian yaitu peritoneum paretal yang melapisi dinding rongga abdomen dan peritoneum visceral yang melapisi semua organ yang berada dalam rongga abdomen. Ruang yang terdapat diantara dualpisan ini disebut ruang peritoneal atau kantong peritoneum. Pada laki-laki berupa kantong tertutup dan pada perempuan merupakan saluran telur yang terbuka masuk ke dalam rongga peritoneum, di dalam peritoneum banyak terdapat lipatan atau kantong. Lipatan besar (omentum mayor) banyak terdapat lemak yang terdapat disebelah depan lambung. Lipatan kecil (omentum minor) meliputi hati, kurvaturan minor, dna lambung berjalan keatas dinding abdomen dan membentuk mesenterium usus halus. Fungsi peritoneum :1. Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis2. Membentuk pembatas yang halus sehinggan organ yang ada dalam rongga peritoneum tidak saling bergesekan3. Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap dinding posterior abdomen4. Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah yang membantu melindungi terhadap infeksi.B.<br /><br />PENGERTIAN PERITONITIS<br />Peritonitis adalah inflamasi peritoneum- lapisan membrane serosa rongga abdomen dan meliputi visera merupakan penyulit berbahaya yang dapat terjadi dalam bentuk akut maupun kronis/kumpulan tanda dan gejala, diantaranya nyeri tekan dan nyeri lepas pada palpasi, defans muscular, dan tanda-tanda umum inflamasi. Pasien dengan peritonitis dapat mengalami gejala akut, penyakit ringan dan terbatas, atau penyakit berat dan sistemikengan syok sepsis. Infeksi peritonitis terbagi atas penyebab perimer (peritonitis spontan), sekunder (berkaitan dengan proses patologis pada organ visceral), atau penyebab tersier (infeksi rekuren atau persisten sesudah terapi awal yang adekuat). Infeksi pada abdomen dikelompokkan menjadi pertitonitis infeksi (umum) dan abses abdomen (local infeksi peritonitis relative sulit ditegakkan dan sangat bergantung dari penyakit yang mendasarinya. Penyebab peritonitis ialah spontaneous bacterial peritonitis (SBP) akibat penyakit hati yang kronik. Penyebab lain peritonitis sekunder ialah perforasi apendisitis, perforasi ulkus peptikum dan duodenum, perforasi kolon akibat diverdikulitis, volvulus dan kanker, dan strangulasi kolon asendens. Penyebab iatrogenic umumnya berasal dari trauma saluran cerna bagian atas termasuk pancreas, saluran empedu dan kolon kadang juga dapat terjadi dari trauma endoskopi. Jahitan oprasi yang bocor (dehisensi) merupakan penyebab tersering terjadinya peritonitis. Sesudah operasi, abdomen efektif untuk etiologi noninfeksi, insiden peritonitis sekunder (akibat pecahnya jahitan operasi seharusnya kurang dari 2%. Operasi untuk penyakit inflamasi (misalnya apendisitis, divetikulitis, kolesistitis) tanpa perforasi berisiko kurang dari 10% terjadinya peritonitis sekunder dan abses peritoneal. Risiko terjadinya peritonitis sekunder dan abses makin tinggi dengan adanya kterlibatan duodenum, pancreas perforasi kolon, kontaminasi peritoneal, syok perioperatif, dan transfuse yang pasif.<br /><br />C. ETIOLOGI<br />Bentuk peritonitis yang paling sering ialah Spontaneous bacterial Peritonitis (SBP) dan peritonitis sekunder. SBP terjadi bukan karena infeksi intraabdomen, tetapi biasanya terjadi pada pasien yang asites terjadi kontaminasi hingga kerongga peritoneal sehinggan menjadi translokasi bakteri munuju dinding perut atau pembuluh limfe mesenterium, kadang terjadi penyebaran hematogen jika terjadi bakterimia dan akibat penyakit hati yang kronik. Semakin rendah kadar protein cairan asites, semakin tinggi risiko terjadinya peritonitis dan abses. Ini terjadi karena ikatan opsonisasi yang rendah antar molekul komponen asites pathogen yang paling sering menyebabkan infeksi adalah bakteri gram negative E. Coli 40%, Klebsiella pneumoniae 7%, spesies Pseudomonas, Proteus dan gram lainnya 20% dan bakteri gram positif yaitu Streptococcus pnemuminae 15%, jenis Streptococcus lain 15%, dan golongan Staphylococcus 3%, selain itu juga terdapat anaerob dan infeksi campur bakteri. Peritonitis sekunder yang paling sering terjadi disebabkan oleh perforasi atau nekrosis (infeksi transmural) organ-organ dalam dengan inokulasi bakteri rongga peritoneal terutama disebabkan bakteri gram positif yang berasal dari saluran cerna bagian atas. Peritonitis tersier terjadi karena infeksi peritoneal berulang setelah mendapatkan terapi SBP atau peritonitis sekunder yang adekuat, bukan berasal dari kelainan organ, pada pasien peritonisis tersier biasanya timbul abses atau flagmon dengan atau tanpa fistula. Selain itu juga terdapat peritonitis TB, peritonitis steril atau kimiawi terjadi karena iritasi bahan-bahan kimia, misalnya cairan empedu, barium, dan substansi kimia lain atau prses inflamasi transmural dari organ-organ dalam (Misalnya penyakit Crohn).<br /><br />D. TANDA DAN GEJALA KLINIS<br />Diagnosis peritonitis ditegakkan secara klinis dengan adanya nyeri abdomen (akut abdomen) dengan nyeri yang tumpul dan tidak terlalu jelas lokasinya (peritoneum visceral) yang makin lama makin jelas lokasinya (peritoneum parietal). Tanda-tanda peritonitis relative sama dengan infeksi berat yaitu demam tinggi atau pasien yang sepsis bisa menjadi hipotermia, tatikardi, dehidrasi hingga menjadi hipotensi. Nyeri abdomen yang hebat biasanya memiliki punctum maximum ditempat tertentu sebagai sumber infeksi. Dinding perut akan terasa tegang karena mekanisme antisipasi penderita secara tidak sadar untuk menghindari palpasinya yang menyakinkan atau tegang karena iritasi peritoneum. Pada wanita dilakukan pemeriksaan vagina bimanual untuk membedakan nyeri akibat pelvic inflammatoru disease. Pemeriksaan-pemeriksaan klinis ini bisa jadi positif palsu pada penderita dalam keadaan imunosupresi (misalnya diabetes berat, penggunaan steroid, pascatransplantasi, atau HIV), penderita dengan penurunan kesadaran (misalnya trauma cranial, ensefalopati toksik, syok sepsis, atau penggunaan analgesic), penderita dnegan paraplegia dan penderita geriatric.<br /><br />E. PATOFISIOLOGI<br />Peritonitis disebabkan oleh kebocoran isi dari organ abdomen ke dalam rongga bdomen sebagai akibat dari inflamasi, infeksi, iskemia, trauma atau perforasi tumor. Terjadinya proliferasi bacterial, terjadinya edema jaringan dan dalam waktu singkat terjadi eksudasi cairan. Cairan dalam rongga peritoneal menjadi keruh dengan peningkatan jumlah protein, sel darah putih, debris seluler dan darah. Respons segera dari saluran usus adalah hipermotilitas, diikuti oleh ileus paralitik disertai akumulasi udara dan cairan dalam usus.<br /><br />F. PEMERIKSAAN DIAGNOSITIK<br />Drainase panduan CT-Scan dan USGü Pembedahan<br /><br />G. KOMPLIKASI® Eviserasi Luka® Pembentukan abses<br /><br />H. PENATALAKSANAANPenggantian cairan, koloid dan elektroli adalah focus utama. Analegesik diberikan untuk mengatasi nyeri antiemetik dapat diberikan sebagai terapi untuk mual dan muntah. Terapi oksigen dengan kanula nasal atau masker akan meningkatkan oksigenasi secara adekuat, tetapi kadang-kadang inkubasi jalan napas dan bantuk ventilasi diperlukan. Tetapi medikamentosa nonoperatif dengan terapi antibiotic, terapi hemodinamik untuk paru dan ginjal, terapi nutrisi dan metabolic dan terapi modulasi respon peradangan.Penatalaksanaan pasien trauma tembus dengan hemodinamik stabil di dada bagian bawah atau abdomen berbeda-beda namun semua ahli bedah sepakat pasien dengan tanda peritonitis atau hipovolemia harus menjalani explorasi bedah, tetapi hal ini tidak pasti bagi pasien tanpa-tanda-tanda sepsis dengan hemodinamik stabil. Semua luka tusuk di dada bawah dan abdomen harus dieksplorasi terlebih dahulu. Bila luka menembus peritoniummaka tindakan laparotomi diperlukan. Prolaps visera, tanda-tanda peritonitis, syok, hilangnya bising usus, terdaat darah dalam lambung, buli-buli dan rectum, adanya udara bebas intraperitoneal dan lavase peritoneal yang positif juga merupakan indikasi melakukan laparotomi. Bila tidak ada, pasien harus diobservasi selama 24-48 jam. Sedangkan pada pasien luka tembak dianjurkan agar dilakukan laparotomi.Keperawatan perioperatif merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan pasien yang mencakup tiga fase yaitu :1. Fase praoperatif dari peran keperawatan perioperatif dimulai ketika keputusan untuk intervensi bedah dibuat dan berakhir ketika pasien digiring kemeja operasi. Lingkup aktivitas keperawatan selama waktu tersebut dapat mencakup penetapan pengkajian dasar pasien ditatanan kliniik atau dirumah, menjalani wawancaran praoperatif dan menyiapkan pasien untuk anastesi yang diberikan dan pembedahan. Bagaimanapun, aktivitas keperawatan mungkin dibatasi hingga melakukan pengkajian pasien praoperatif ditempat ruang operasi.2. Fase intraoperatif dari keperawatan perioperatif dimulai dketika pasien masuk atau dipindah kebagian atau keruang pemulihan. Pada fase ini lingkup aktivitas keperawatan dapat meliputi: memasang infuse (IV), memberikan medikasi intravena, melakukan pemantauan fisiologis menyeluruh sepanjang prosedur pembedahan dan menjaga keselamatan pasien. Pada beberapa contoh, aktivitas keperawatan terbatas hanyapada menggemgam tangan pasien selama induksi anastesia umum, bertindak dalam peranannya sebagai perawat scub, atau membantu dalam mengatur posisi pasien diatas meja operasi dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar kesejajaran tubuh.3. Fase pascaoperatif dimulai dengan masuknya pasien keruang pemulihan dan berakhir dengan evaluasi tindak lanjut pada tatanan kliniik atau dirumah. Lingkup keperawatan mencakup rentang aktivitas yang luas selama periode ini. Pada fase pascaoperatif langsung, focus terhadap mengkaji efek dari agen anastesia dan memantau fungsi vital serta mencegah komplikasi. Aktivitas keperawatan kemudian berfokus pada penyembuhan pasien dan melakukan penyuluhan, perawatan tindak lanjut dan rujukan yang penting untuk penyembuhan yang berhasil dan rehabilitasi diikuti dengan pemulangan. Setiap fase ditelaah lebih detail lagi dalam unit ini. Kapan berkaitan dan memungkinkan, proses keperawatan pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi dan evaluasi diuraikan.<br /><br />I. DIAGNOSA YANG MUNCUL<br />1. Infeksi risiko tinggi berhubungan dengan trauma jaringan2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif3. Nyeri akut berhuungan dengan agen cidera kimia pasca operasi4. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mampu dalam mencerna makanan.5. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kelemahan secara menyeluruh7. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan medikasi8. Hipertermi berhubungan dengan medikasi atau anastesia.<br /><br />BAB II<br />TINJAUAN KASUS<br /><br />A. PENGKAJIAN<br />Tanggal Pengkajian : 3 Desember 2007Jam : 07.30 WIBOleh : Kelompok 3ASumber dari : PasienMetode : ObervasiB. IDENTITAS PASIENa. Identitas PasienNama : Ny. "T"Umur : 35 tahunAgama : IslamPekerjaan : Ibu Rumah TanggaSuku/Bangsa : Jawa/IndonesiaJenis Kelamin : PerempuanAlamat : Kota Gede Yogyakartab. Identitas Penanggung JawabNama : Tn. RobertUmur : 40 tahunAgama : IslamPekerjaan : PNSAlamat : Kota Gede YogyakartaHub. Dengan pasien : Suami pasienNo Registrasi : 11.02.1289Tgl. Masuk RS : 3 Desember 2007, 07.30 WIB melalui poli penyakit dalamKELUHAN UTAMAPasien peritonitis mengalami nyeri kesakita dibagian perut bagian kananRIWAYAT PENYAKIT SEKARANGRIWAYAT KESEHATAN DAHULURIWAYAT KESEHATAN KELUARGAPOLA KESEHATAN SEHARI-HARIAKTIVITAS ISTIRAHATPenderita peritonitis mebgalamiletih, kurang tidur, nyeri perut dengan aktivitas.ELIMINASIPasien mengalami penurunan berkemihMAKAN CAIRANKehilangan nafsu makan,mual/muntahHYGIENEKelemahan selama aktivitas perawatan diriNYERI/KENYAMANANKulit lecet, kehilangan kekuatan, perubahan dalam fungsi mentalINTERAKSI SOSIALPenurunan keikutsertaan dalam aktivitas social yang biasa dilakukan.PEMERIKSAAN LABLaboratorim : CT-Scan dan USGTERAPI PADA TANGGAL 3 DESEMBER 20071. Terapi antibiotic2. terapi nutrisi dan metabolic3. terapi modulasi respon peradangan.BAB IIIANALISA DATANama : Ny "T" No Reg. : 11.02.1289Umur : 35 tahun Ruang : Poli Penyakit DalamDATA FOKUS :1. Pendrita peritonitis mengalamiletih, kurang tidur, nyeri perut dengan aktivitas2. Pasien mengalami penurunan berkemih3. Kehilangan nafsu makan, mual/muntah4. Kelemahan selama aktivitas perawatan diri5. Nyeri abdomen kanan atas6. Kulitlecet, kehilangan kekuatan, perubahan dalam fungsi mental7. Penurunan keikutsertaan dalam aktivitas social yang biasa dilakukan.DO : - Terdapat luka biopsy- KU cukup- Ulserasi berbentuk nodul dengan tepi berwarna kemerahan- Suhu : 37,5oCDO : - Ku Cukup- Membrane mukosa kering- Kulit kering- Nyeri abdomen kanan atsDO : - KU cukup- Pasien tampak kesakitan- Dehidrasi- Penurunan berkemihDO : - Nafsu makan menurun- Mulut terasa pahir- Mual / muntahDO : - Gelisah- Pucat- Tekanan darah meningkat- Sering pusing- Gangguan tidurDO : - KU cukup- Pasien sering salah konsepsi- Periaku tidak sesuai/berlebihanDO : - Kelemahan selamaaktivitas diri- TakikardiDO : - Takikardi- Suhu >37,5oCDO : - Kulit lecet- Kulit keringTrauma jaringanAgen cidera kimia pasca operasiKehilangan volume cairan aktifTidak mampu dalam mencerna makananPerubahan status kesehatanSalah interpretasi infomasiKelemahan menyeluruhMedikasi/anestesiMedikasiInfeksi resiko tinggiNyeri akutKekurangan volume cairanKetidak seimbangan nutrisiAnsietasKurang pengetahuanIntoleransi aktifitasHipertermiRisiko kerusakan integritas kulitPRIORITAS MASALAHNyeri akut berhubungan dnegan agen cidera kimia pasca operasihipertermi berhubungan dengan medikasi/anastesiinfeksi risiko tinggi berhbungan dengan trauma jaringanrisiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan medikasiketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mampu dalam mencerna makananKekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktifAnsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah interpretasi informasi.INTERVENSI/TINDAKAN KEPERAWATANNo/ DXDiagnosaRencanaRasionalTujuanTindakanNyeri akut b/d agen cidera kimia pasca operasiSetelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama…. Diharapkan nyeri berkurang dnegan criteria:Nyeri berkurang TTV normal- Mampu beraktivitas- Dapat melakukan relaksasiSetelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama……. Diharapkan panas menurun dengan criteria :Suhu badan normal- Tidak mengalami komplikasi yang berhubunganSetelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama… jam diharapkan tidak terjadi komplikasi dengan kriteria- KU membaik- TTV normal- Pasien tampak rileks- Sensasi menjadi normal- Pertahanan mobilsasi dengan yang sakit- Tinggikan dan dukung extremitas atas- Evaluasi keluhan nyeri- Pantau suhu pasien- Berikan kompres hangat- Kaji tanda vital dengan sering dan catat warna kulit, suhu dan kelembaban, catat resiko individu- Observasi drainase pada luka- Menghilangkan nyeri- Menurunkan nyeri- Mempengaruhi pilihan pengawasan keefektifan intervensi.- Memantau perubahan suhu tubuh pasien- Membantu mengurangi demam- Mempengaruhi pilihan intervensi- Memberikan enformasi tentang status infeksi.Risiko kerusakan integritas kulit b/d medikasiKekurangna volume cairan b/d kehilangan volume cairan aktif- Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selamam…. Jam diharapkan luka sembuh dengan criteria- Tingkat penyembuhan luka cepat- Mencegah kerusakan kulit- Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama…. Jam diharapkan pasien mampu mencerna makanan dengan criteria :- Pasien dapat mencerna makanan dengan baikPasien tidak mual/muntah-- Observasi warna dan karakteri drainase- Observasi kulit- Sedikit laporan peningkatan/tidak hilangnya nyeri- Tambahkan diet sesuai toleransi- Berikan hiperaliemntasi- Auskultasi bising usus, catat bunyi tak ada/hiperaktif- Ukur lingkar abdomen- Timbang berat badan dnegan teratur- Tambahkan diet seduai dengan toleransi- Pantau TTV- Pertahankan masukan dan haluan yang akurat- Observasi kulit/ membrane turgor kulit- Ubah posisi pasien sesering mungkin- Drainase normal- Mengindikasikan adanya obstruktif- Tanda dugaanadanya abses/pembentukan fistula yang memerlukan intervensi medik- Muntah diduga terjadi obstruksi usus- Meningkatkan penggunaan nutrein dan keseimbangan nitrogen positif pada pasien yang tak mampu mengasimilasi nutrein dengan normal- Inflamasi dapat menyertai hiperaktivitas usus, penurunan absorbs air- Memberikan bukti kuantitas perubahan disters gaster- Kehilangan / peningkatan dini menunjukkan perubahan hidrasi tetapi kehilangan lanjut diduga ada deficit nutrisi- Kemajuan diet yang hati-hati saat masukan nutrisi dimulai lagi menurunkan resiko iritasi gaster.- Membantu dalam evaluasi derajat deficit cairan / keefektifan penggantian terapi cairan danrespon terhadap pengobatan- Menunjukkan status hidrasi keseluruhan- Hopovolemia, perpindahan cairan&kekurangan nutrisi memperburuk turgor kulit, menambah edema jaringan- Jaringan edema & adanya gangguab sirkulasi cenderung merusak kulitIntoleransi aktivitas b/d kelemahan secara menyeluruhSetelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama…..jam diharapkan mencapai peningkatan toleransi aktivitas dengan criteria :- Memenuhi kebutuhan perawatan diri sendiri- Periksa TTV- Evaluasi peningkatan toleran aktifitasBerikan bantuan dalam aktivitas perwatan diri sesuai indikasi- Membantu dalam evaluasi derajat toleransi- Dapat menunjukkan peningkatan dekompesasi peritoneum daripada kelebihan aktivitas- Pemenuhan kebutuhan perawatan diri pasienAnsietas b/d perubahan status sosialSetelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama…..jam diharapkan mencapai peningkatan toleransi aktivitas dengan criteria :- Rasa takut menjadi berkurang- Tampak rileks- Tampak sehat- Evaluasi tingkat ansietas- Berikan informasi tentang proses penyakit dan antisipasi tindakan- Jadwalkan istirahat adekuat dan periode menghentikan tidur- Ketakutan menjadi nyeri hebat- Mengetahui apa yang diharapkan dapat menurunkan antesias- Membatasi kelemahan, menghemat energi & meningkatkan kemampuan kopingKurang pengetahuan b/d salah satu interpretasi informasiSetelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama…..jam diharapkan mencapai peningkatan toleransi aktivitas dengan criteria :- pasien memahami sakit yang dialaminya- Pasien mengetahui cara mengobati penyakitnya- Kaji ulang proses penyakit dasar & harapan untuk sembuh- Diskusikan program pengobatan & efek samping- Anjurkan melakukan aktivitas biasa secara bertahap- Kaji ulang pembahasan aktivitas- Lakukan penggantian balutan secara aseptic- Identifikasi gejala yang memerlukan evaluasi medik- Memberikan dasar pengetahuan pada pasien yang memungkinkan membuat pilihan berdasarkan informasi- Antibiotik dapat dilanjutkan setelah pulang, tergantung lama perawatan- Mencegah kelemahan, meningkatkan perasaan sehat- Menghindari peningkatan intraabdomen & tegangan otot- Menurunkan resiko kontaminasi- Pengenalan dini & pengobatan terjadinya komplikasi dapat mencegah cedera seriusBAB IVPENUTUPKESIMPULANDari tindakan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien diharapkan yang awalnya dalam keadaan buruk dapat menjadi lebih baik sehingga dapat melakukan aktifitas seperti biasa.SARANKami sebagai penyusun makalah ini menghaapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.DAFTAR PUSTAKABrunner & Suddart. 2002.Keperawatan Medikal Bedah 5, ECG; JakartaSilvia A. Price. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, ECG ; JakartaDiagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006 Prima Medika : JakartaMarilynn E Doenges, dkk. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 8. ECG : JakartaFarmaca Peritonitis, pedih dan sulit diobati. www. Majalah-farmacia.comKATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah NSP mengenai penyakit PERITONITIS pada klien Ny. T dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ihi merupakan tugas dari praktikum NSP (Nursing Simulation Program) yang diberikan untuk memenuhi tugas NSP.Dalam makalah ini penulis memberi judul PENYAKIT PERITORITIS. Dimana makalah ini membahas mengenai pengertian, penyebab dan cara mengatasi penyakit peritonitis.Abdul Haris Awiehttp://www.blogger.com/profile/06921152814525756301noreply@blogger.com2