Awie Trans
Senin, 06 Mei 2013
ABORTUS IMMINEN
A. PENGERTIAN ABORTUS IMMINEN
Abortus imminen adalah perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan sauatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan. (Syaifudin. Bari Abdul, 2000)
Abortus imminen adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 20 minggu, tanpa tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat ( Mansjoer, Arif M, 1999)
Abortus imminen adalah pengeluaran secret pervaginam yang tampak pada paruh pertama kehamilan ( William Obstetri, 1990)
B. ETIOLOGI ABORTUS IMMINEN
Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab yaitu :
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah :
Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X
Lingkungan sekitar tempat impaltasi kurang sempurna
Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan temabakau dan alkohol
Kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi menahun
Faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan dan toksoplasmosis.
Kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks (untuk abortus pada trimester kedua), retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan bawaan uterus.
C. GAMBARAN KLINIS ABORTUS IMMINEN
Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu
Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat
Perdarahan pervaginam mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi
Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis, sering nyeri pingang akibat kontraksi uterus
Pemeriksaan ginekologi :
Inspeksi Vulva : perdarahan pervaginam ada atau tidak jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari vulva
Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium.
Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, cavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.
D. PATOFISIOLOGI ABORTUS IMMINEN
Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis, diikuti dengan nerkrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi korialis belum menembus desidua secara dalam jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan.
Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu daripada plasenta hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes ovum),janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus papiraseus.
Komplikasi :
Perdarahan, perforasi syok dan infeksi
Pada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan pembekuan darah.
E. PATHWAY ABORTUS IMMINEN
Download Pathway Abortus Imminen Via Ziddu
Download Pathway Abortus Imminen Via Mediafire
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG ABORTUS IMMINEN
Tes kehamilan positif jika janin masih hidup dan negatif bila janin sudah mati
Pemeriksaan Dopler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup
Pemeriksaan fibrinogen dalam darah pada missed abortion
Data laboratorium
Tes urine
Hemoglobin dan hematokrit
Menghitung trombosit
Kultur darah dan urine
G. MASALAH KEPERAWATAN ABORTUS IMMINEN
Kecemasan
Intoleransi aktifitas
Gangguan rasa nyaman dan nyeri
Defisit volume cairan
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN ABORTUS IMMINEN
Cemas berhubungan dengan pengeluaran konsepsi
Tujuan : Mengurangi atau menghilangkan kecemasan
Intervensi :
Siapkan klien untuk reaksi atas kehilangan
Beri informasi yang jelas dengan cara yang tepat
Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus
Tujuan : Mengurangi atau menghilangkan rasa sakit
Intervensi :
Menetapkan laporan dan tanda-tanda yang lain. Panggil pasien dengan nama lengkap. Jangan tinggalkan pasien tanpa pengawasan dalam waktu yang lama
Rasa sakit dan karakteristik, termasuk kualitas waktu lokasi dan intensitas
Melakukan tindakan yang membuat klien merasa nyaman seperti ganti posisi, teknik relaksasi serta kolaburasi obat analgetik
Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan
Tujuan : Mencegah terjadinya defisit cairan
Intervensi :
Kaji perdarahan pada pasien, setiap jam atau dalam masa pengawasan
Kaji perdarahan Vagina : warna, jumlah pembalut yang digunakan, derajat aliran dan banyakny
Kaji adanya gumpalan
Kaji adanya tanda-tanda gelisah, taki kardia, hipertensi dan kepucatan
Monitor nilai HB dan Hematokrit
Kehilangan berhubungan dengan pengeluaran hasil konsepsi
Tujuan : Mengurangi atau meminimalkan rasa kehilangan atau duka cita
Intervensi :
Pasien menerima kenyataan kehilangan dengan tenang tidak dengan cara menghakimi
Jika diminta bisa juga dilakukan perawatan janin
Menganjurkan pada pasien untuk mendekatkan diri pada Tuhan YME
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri
Tujuan : Klien dapat melakukan aktifitas sesuai dengan toleransinya
Intervensi :
Menganjurkan pasien agar tiduran
Tidak melakukan hubungan seksual
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar